Senin, 08 Januari 2024

KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

 


KOTA PALANGKA RAYA

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Orientasi

Palangka Raya adalah ibukota dari Provinsi Kalimantan TengahIndonesia. Palangkaraya juga merupakan sebuah kota yang terletak di Provinsi Kalimantan TengahIndonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 2.853,12 km² dan berpenduduk sebanyak 266.020 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk rata-rata 93,24 jiwa/km².

Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: PahandutJekan RayaBukit BatuSabangau, dan Rakumpit.

Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan belantara yang dibuka melalui Desa Pahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat kota ini mulai dibangun, Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibukota negara di masa depan, menggantikan Jakarta. Palangka Raya merupakan kota dengan wilayah terluas di Indonesia atau setara 3,6 kali luas Jakarta.

Sejarah Kota Palangka Raya

Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah Dayak Besar termasuk daerah ini bagian dari dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8. Terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui proses yang cukup panjang sehingga mencapai puncaknya pada tanggal 23 Mei 1957 dan dikuatkan dengan Undang-undang Darurat Nomor 10 tahun 1957, yaitu tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah. Sejak saat itu Provinsi Kalimantan Tengah resmi sebagai daerah otonom, sekaligus sebagai hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah.

Tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat itu, Soekarno pada tanggal 17 Juli 1957 dengan ditandai peresmian Monumen/Tugu Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah di Pahandut yang mempunyai makna:

1.    Angka 17 melambangkan hikmah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

2.    Tugu Api berarti api tak kunjung padam, semangat kemerdekaan dan membangun.

3.    Pilar yang berjumlah 17 berarti senjata untuk berperang.

4.    Segi Lima Bentuk Tugu melambangkan Pancasila mengandung makna Ketuhanan Yang Maha Esa.

Kemudian berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958 Ibu Kota Provinsi yang dulunya Pahandut berganti nama dengan Palangka Raya.

Sejarah Pemerintah Kota Palangka Raya

Sejarah pembentukan pemerintahan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari pembentukan provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya (Tambahan Lembaran Negara Nomor 1284) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957 yang selanjutnya disebut Undang-undang Pembentukan Daerah Swatantra provinsi Kalimantan Tengah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1958, Parlemen Republik Indonesia tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 yang menetapkan pembagian provinsi Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) Kabupaten dan Palangka Raya sebagai Ibukotanya. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20 Desember 1959.

Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kahayan Tengah ini dipimpin oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J.M. Nahan.

Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11 Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya, yang dipimpin oleh J.M. Nahan. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. Coenrad dengan sebutan Kepala Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya.

Perubahan, peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan Kotapraja Administratif Palangka Raya dengan membentuk 3 (tiga) kecamatan, yaitu:

1.    Kecamatan Palangka di Pahandut.

2.    Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling.

3.    Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngandurung Langit.

4.    Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut dipecah menjadi 2 (dua) kecamatan, yaitu:

5.    Kecamatan Pahandut di Pahandut.

6.    Kecamatan Palangka di Palangka Raya

Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai 4 (empat) kecamatan dan 17 (tujuh belas) kampung yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta dengan disyahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 tahun 1965 tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan Kotapraja Administratif Palangka Raya, maka terbentuklah Kotapraja Palangka Raya yang otonom.

Peresmian Kotapraja Palangka Raya menjadi Kotapraja yang Otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S. Handoko Widjojo, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat Depertemen Dalam Negeri, Deputy Antar Daerah Kalimantan Brigadir Jendral TNI M. Panggabean, Deyahdak II Kalimantan, Utusan-utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa pejabat tinggi Kalimantan Lainnya.

Upacara peresmian berlangsung di Lapangan Bukit Ngalangkang halaman Balai Kota dan sebagai catatan sejarah yang tidak dapat dilupakan sebelum upacara peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00 pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa lambang Kotapraja Palangka Raya.

Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara Republik Indonesia Margahayu Bandung yang berjumlah 14 (empat belas) orang, dibawah pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. Dahlan, mantan paratrop AURI yang terjun di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Demonstrasi penerjunan payung dilakukan dengan mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 (empat) awak pesawat yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M. Soejoto (juga mantan Paratrop 17 Oktober 1947) yang diikuti oleh 10 orang sukarelawan dari Brigade Bantuan Tempur Jakarta.

Selanjutnya, lambang Kotapraja Palangka Raya dibawa dengan parade jalan kaki oleh para penerjun payung ke lapangan upacara. Pada hari itu, dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah Bapak Tjilik Riwut ditunjuk selaku penguasa Kotapraja Palangka Raya dan oleh Menteri Dalam Negeri diserahkan lambang Kotapraja Palangka Raya.

Pada upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya tanggal 17 Juni 1965 itu,Penguasa Kotapraja Palangka Raya, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah, menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Menteri Dalam Negeri kepada Presiden Republik Indonesia, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Wali kota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.

Pemindahan Ibu Kota Negara

Wacana pemindahan Ibukota atau pusat pemerintahan berkembang di setiap masa pemerintahan. Dalam buku berjudul ‘Soekarno & Desain Rencana Ibu Kota RI di Palangkaraya’ karya Wijanarka disebutkan, dua kali Bung Karno mengunjungi Palangkaraya, Kalimantan Tengah — untuk melihat langsung potensi kota itu menjadi pusat pemerintahan. Wacana pemindahan ibu kota Indonesia ke Kota Palangkaraya juga pernah diungkapkan Presiden pertama RI Soekarno. Saat meresmikan Palangkaraya sebagai ibu kota Provinsi Kalteng pada 1957, Soekarno ingin merancang menjadi ibu kota negara.

Geografi

Kota Palangka Raya merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Tengah. Secara geografis, Kota Palangka Raya terletak di antara 113°30'–114°04' Bujur Timur dan 1°30'–2°30' Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Palangka Raya secara keseluruhan adalah 284.250 Ha atau 2.842,5 km².

Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kota Palangka Raya adalah sebagai berikut:

Utara

Kabupaten Gunung Mas

Timur

Kabupaten Pulang Pisau

Selatan

Kabupaten Pulang Pisau

Barat

Kabupaten Katingan

Topografi

Secara topografi, seluruh wilayah Kota Palangka Raya berada di bawah 100 mdpl. Kecamatan dengan wilayah tertinggi adalah Kecamatan Rakumpit dengan ketinggian ±75 mdpl, sedangkan kecamatan dengan wilayah terendah adalah Kecamatan Sebangau dengan ketinggian kurang dari 20 mdpl. Berdasarkan tingkat kemiringan lahan, Kota Palangka Raya merupakan wilayah dengan tingkat kemiringan datar hingga landai. Di wilayah utara kota ini, tingkat kemiringan lahan sebesar ≤40%, sedangkan di wilayah selatan tingkat kemiringan lahan berkisar antara 0–8% dan berada pada tingkat ketinggian 16–25 mdpl.

Geologi

Secara geologi, wilayah Palangka Raya terbentuk dari batuan endapan dan batuan beku. Struktur geologi kota ini terbentuk atas batuan endapan permukaan (Qa), sedimen (TQd), dan plutonik (Kgr). Ditinjau dari formasi bahan material pembentukannya, di daerah ini terdapat Formasi Aluvium (Qa) yang tersusun dari material gambut berwarna coklat kehitaman (endapan rawa), pasir lepas berwarna kekuningan halus-kasar, tak berlapis (endapan sungai); lempung kelabu kecoklatan, mengandung sisa tumbuhan, sangat lunak (daerah pasang surut), dan lempung kaolinan warna putih kekuningan, bersifat liat, tebal sekitar dari50–100 m, Formasi Dahor (TQd) yang terdiri dari material Konglomerat, coklat kehitaman, agak padat, komponen terdiri dari fragmen kuarsit dan basal, berukuran 1–3 cm, kemas terbuka dengan matriks berukuran pasir.

Berselingan dengan batu pasir, berwarna kekuningan sampai kelabu, berbutir sedang sampai kasar, setempat berstruktur sedimen silang siur. Batu lempung warna kelabu, agak lunak, karbonan setempat mengandung lignit, tersingkap sebagai sisipan dalam batu pasir dengan ketebalan 20–60 cm.

Iklim

Suhu udara di wilayah Kota Palangka Raya berkisar antara 22°–32 °C dengan tingkat kelembapan nisbi sebesar ±83%. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, Kota Palangka Raya beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Curah hujan tahunan di wilayah Palangka Raya berkisar antara 2.300–2.700 mm per tahun dan jumlah hari hujan berada di antara 140 hingga 190 hari hujan per tahun. Curah hujan maksimum terjadi di bulan Desember dengan curah hujan bulanan lebih dari 330 mm per bulan dan curah hujan minimum terjadi di bulan Agustus dengan curah hujan bulanan sebesar 111 mm per bulan.

Demografi

Suku Bangsa

Kota Palangka Raya di huni berbagai macam suku bangsa, dengan 3 suku bangsa dominan, yaitu :

1.    Dayak (34,49%), 

2.    Banjar (30,46%),

3.    Jawa (25,36%).

Suku bangsa lainnya yang mendiami Palangka Raya yaitu: 

1.        Batak

2.        Bali

3.        Flores

4.        Madura

5.        Sunda

6.        Melayu

7.        Makassar

8.        Bugis

9.        Mandar

10.    Tionghoa

11.    Minang dan lain-lain.

Agama

Penduduk Kota Palangka Raya menganut berbagai macam agama, di antaranya :

1.    Islam (70,56%),

2.    Kekristenan (28,03%) meliputi Protestan (26,07%) dan Katolik (1,96%),

3.    Hindu/Kaharingan (1,22%),

4.    Buddha (0,17%)

5.    dan lainnya (0,011%).

Nomor

Agama

Jumlah

Persentase

Keterangan

1

Islam

200.014

70,56%

dianut oleh Suku Banjar, Jawa, Melayu, Madura, Sunda, serta sebagian Kecil Suku Dayak dan Batak.

2

Kristen Protestan

73.910

26,07%

dianut oleh sebagian besar Suku Dayak, Batak, Minahasa, Flores, Papua

3

Kristen Katolik

5.556

1,96%

dianut oleh sebagian besar Suku Dayak, Batak, Minahasa, Flores, Papua

4

Hindu/Kaharingan

3.466

1,22%

Kaharingan adalah kepercayaan suku Dayak Kalimantan Tengah yang pada Sensus 2010 digabungkan dalam kelompok Lainnya. Dan Kaharingan sudah masuk kedalam agama Hindu yang umumnya dianut oleh orang Bali

5

Buddha

485

0,17%

dianut oleh orang Tionghoa

6

Konghucu

8

0,002%

dianut oleh orang Tionghoa

7

Lainnya

27

0,009%


Pemerintahan

Kecamatan

Kota Palangka Raya terdiri dari 5 kecamatan dan 30 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 258.550 jiwa dengan luas wilayah 2.399,50 km² dan sebaran penduduk 107 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Palangka Raya, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Jumlah
Kelurahan

Daftar
Kelurahan

62.71.02

Bukit Batu

7

Banturung

Habaring Hurung

Kanarakan

Marang

Sei Gohong

Tangkiling

Tumbang Tahai

62.71.03

Jekan Raya

4

Bukit Tunggal

Menteng

Palangka

Petuk Katimpun

62.71.01

Pahandut

6

Langkai

Pahandut

Pahandut Seberang

Panarung

Tanjung Pinang

Tumbang Rungan

62.71.05

Rakumpit

7

Bukit Sua

Gaung Baru

Mungku Baru

Pager

Panjehang

Petuk Barunai

Petuk Bukit

62.71.04

Sabangau

6

Bereng Bengkel

Danau Tundai

Kalampangan

Kameloh Baru

Kereng Bangkirai

Sabaru


TOTAL

30


Kesehatan

Daftar rumah sakit di Kota Palangka Raya

Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kalimantan Tengah yang dibagi berdasarkan wilayah, yakni kabupaten dan kota.

No.

Kode RS

Nama Rumah Sakit

Jenis RS

Kelas RS

Pemilik

Total Ranjang

1

6271028

RS Ibu dan Anak Yasmin Palangka Raya

RSIA

C

Swasta

22

2

6271029

RS Permata Hati Palangkaraya

RSU

C

Swasta

42

3

6271027

RS Awal Bros Betang Pambelum

RSU

C

Perusahaan

53

4

6202025

RS Kelas D Pratama Parenggean

RSU

D PRATAMA

Pemkab

0

5

6201013

RS Citra Husada Pangkalan Bun

RSU

D

Perusahaan

45

6

6271026

RS Umum Kelas D Kota Palangka Raya

RSU

D

Pemkot

51

7

6271025

RS Bhayangkara Palangka Raya

RSU

C

POLRI

55

8

6271024

RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya

RSU

D

Organisasi Islam

66

9

6271068

RS Jiwa Kalawa Atei

RSK Jiwa

C

Pemkab

46

10

6208013

RS Umum Daerah Hanau

RSU

D

Pemkab

28

11

6271030

RS Siloam Palangka Raya

RSU

C

Perusahaan

29

12

6271023

RS Tk.IV Palangkaraya

RSU

D

TNI AD

19

13

6271012

RS Umum Daerah Dr Doris Sylvanus Palangka Raya

RSU

B

Pemprop

336

14

6210015

RS Umum Daerah Pulang Pisau

RSU

C

Pemkab

103

15

6208014

RS Umum Daerah Kuala Pembuang

RSU

C

Pemkab

93

16

6207012

RS Umum Daerah Kabupaten Lamandau

RSU

C

Pemkab

90

17

6207033

RS Umum Daerah Sukamara

RSU

C

Pemkab

81

18

6213022

RS Umum Daerah Puruk Cahu

RSU

C

Pemkab

81

19

6205011

RS Umum Daerah Muara Teweh

RSU

C

Pemkab

109

20

6212020

RS Umum Daerah Tamiang Layang

RSU

C

Pemkab

84

21

6204016

RS Umum Daerah Jaraga Sasameh

RSU

C

Pemkab

113

22

6211026

RS Umum Daerah Kuala Kurun

RSU

C

Pemkab

46

23

6203015

RS Umum Daerah Dr H Soemarno S

RSU

C

Pemkab

121

24

6209024

RS Umum Daerah Mas Amsyar Kasongan

RSU

C

Pemkab

84

25

6202013

RS Umum Daerah Dr Murjani Sampit

RSU

B

Pemkab

244

26

6201012

RS Umum Daerah Sultan Imanuddin

RSU

B

Pemkab

213

Transportasi

Sungai

Ditengah kota Palangka Raya dibelah oleh sebuah sungai besar, yaitu Sungai Kahayan. Sebagai sarana transportasi dapat menggunakan kapal kecil, seperti jukung, getek dan kelotok. Juga terdapat 3 buah sungai buatan, yaitu Pangaringan I, Pangaringan II dan Pangaringan III.

Darat

Saat ini terdapat jalan darat antar provinsi yang menghubungkan antara kota Palangka Raya dengan kota BanjarmasinKalimantan Selatan, melalui Jembatan Tumbang Nusa dan Jembatan Barito yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-4 jam secara nyaman. Sedangkan jalan darat antar provinsi ke kota PontianakKalimantan Barat, merupakan jalan rintisan melewati kabupaten Sukamara. Disamping itu jalan darat dengan 13 kabupaten di Kalimantan Tengah belum semuanya dapat dilalui dengan baik karena kondisi struktur tanah, kondisi jalan dan curah hujan. Ditengah kota Palangka Raya sendiri terdapat Jembatan Kahayan diatas Sungai Kahayan yang menghubungkan kedua tempat yang biasa disebut dengan Pahandut dan Pahandut Seberang.

Udara

Bandar Udara Tjilik Riwut (dulu bernama Panarung) merupakan bandar udara yang menghubungkan kota Palangka Raya dengan kota-kota di pedalaman serta antar provinsi di Indonesia. Bandara ini terletak di Jalan Adonis Samad, Kelurahan Panarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya.

Pesawat yang beroperasi dan kota tujuannya antara lain:

1.    Batik Air : Palangkaraya dengan tujuan Jakarta (Cengkareng)

2.    Garuda Indonesia : Palangkaraya dengan tujuan Jakarta (Cengkareng), Balikpapan dan Pontianak

3.  Lion Air/Wings Air : Palangkaraya dengan tujuan Jakarta (Cengkareng), Surabaya, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Sampit dan Pangkalan Bun

4. Susi Airlines: Palangkaraya dengan tujuan Muara Teweh, Pangkalanbun, Sampit, Buntok, Balikpapan, dan sekitarnya

5.   Citilink Indonesia: Palangkaraya dengan tujuan Jakarta (Cengkareng), Surabaya

Pendidikan

Perguruan tinggi

Perguruan tinggi di Palangka Raya, diantaranya adalah:

1.        Akademi

2.        Akademi Kebidanan Betang Asi Raya Palangka Raya

3.        Universitas

4.        Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR)

5.        Universitas Kristen Palangkaraya (UNKRIP)

6.        Universitas PGRI Palangka Raya

7.        Universitas Palangka Raya[1] (UPR)

8.        Universitas Siber Asia Palangka Raya

9.        Universitas Terbuka Palangka Raya

10.    Institut

11.    Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya (IAIN Palangka Raya)

12.    Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya (IAHN TP Palangka Raya)

13.    Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya (IAKN Palangka Raya)

14.    Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Kalimantan (ITS NU Kalimantan)

15.    Sekolah tinggi

16.    Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer[2] (STMIK Palangka Raya)

17.    Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Tambun Bungai[3] Diarsipkan 2012-12-26 di Wayback Machine. (STIH Tambun Bungai)

18.    Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Bunga Bangsa (STIP Bunga Bangsa)

19.    Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Asing Palangka Raya

20.    Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Palangka Raya

21.    Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YBPK Palangka Raya

22.    Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangkaraya (STIPAS Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya)

23.    Sekolah Tinggi Kesehatan Eka Harap

24.    Politeknik

25.    Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palangka Raya[4] (Poltekkes Kemenkes Palangka Raya)

26.    Politeknik Batang Garing Palangka Raya

Media Massa

Berbagai media sebagai sarana informasi, komunikasi dan hiburan telah banyak yang beroperasi di kota ini, diantaranya adalah:

1.    Surat kabar

2.    Dayak Pos

3.    Kalteng Pos

4.    Palangka Post

5.    Tabengan

6.    Borneo News

7.    Radar Sampit

8.    Potret Kalteng

9.    Mitra Kota

Televisi

Radio

RCA FM Diarsipkan 2014-02-21 di Wayback Machine.

1.    Bravo FM

2.    Duta Suara FM

3.    Kalaweit FM

4.    Radio Canisa

5.    RRI Kalteng

6.    Ozon FM

7.    Evella Fm

8.    Radio Stars 91.6 FM

9.    Kalteng Pos FM (101 Mhz)

Pariwisata

Tempat Wisata

1.        Arboretum Nyaru Menteng

2.        Bukit Tangkiling (Bukit Baranahu, Doa Karmel, Kalalawit, Tabala, Tunggal, Bulan, Buhis, Liau, Lisin, Tangkiling)

3.        Danau Tahai

4.        Dermaga Kereng Bangkirai

5.        Museum Balanga

6.        Padang Himba Adventure

7.        Pesona Alam Lestari (PAL)

8.        Taman Nasional Sebangau

9.        Taman Pasuk Kameloh

10.    Taman Wisata Alam Batu Banama

11.    Taman Wisata Fantasi Beach

12.    Taman Wisata Kum-Kum

 

--ooooo oOo ooooo--

Sumber : Google Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...