KABUPATEN BADUNG
PROVINSI BALI
Orientasi
Badung (bahasa Bali: aksara Bali: ᬩᬤᬸᬂ) adalah
sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Bali, Indonesia. Daerah ini yang juga meliputi Kuta dan Nusa Dua adalah sebuah objek wisata yang
terkenal. Ibu kotanya adalah Kota Mangupura, dahulu berada di Denpasar. Pada tahun 1999 terjadi kerusuhan besar di mana Kantor Bupati
Badung di kawasan Lumintang, Dauh Puri Kaja, Denpasar dibakar sampai rata
dengan tanah.
Kini bekas ibukota Kabupaten Badung telah menjadi Gedung Sewaka Dharma, Kantor Camat Denpasar Utara, Lapangan Lumintang, serta Taman Kota Denpasar.
Kabupaten Badung saat ini dipimpin oleh seorang Bupati yang saat ini dijabat oleh I Nyoman Giri Prasta, dan sebagai Wakil Bupati yaitu I Ketut Suiasa. Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang meliputi kantor bupati, kantor DPRD, kantor dinas, gedung kesenian dan perpustakaan kini berlokasi di Pusat Pemerintahan (Puspem) Mangupraja Mandala Kabupaten Badung, di Mangupura.
Sejarah
Kabupaten Badung dulunya bernama Nambangan sebelum diganti oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan pada akhir abad ke-18. Dengan memiliki keris dan cemeti pusaka, Ia dapat menundukkan Kerajaan Mengwi dan Jembrana hingga tahun 1810, sampai ia akhirnya diganti oleh 2 orang raja berikutnya. Kematiannya seolah sudah diatur oleh penerusnya, barangkali saudaranya, Raja Kesiman, yang kemudian memerintah dan mencapai puncaknya tahun 1829-1863. Kerajaan ini dipengaruhi oleh kekuatan dari luar Bali dan menggantungkan harapan kepada Pemerintah Hindia Belanda pada saat itu.
Belanda diijinkan untuk mendirikan tangsi militer di Kuta pada tahun 1826, sebagai balasan atas kerjasama itu, raja mendapatkan hadiah yang sangat indah. Seorang pedagang berkebangsaan Denmark, bernama Mads Johansen Lange yang datang ke Bali pada usia 18 tahun dan memegang peranan sebagai mediator antara Pemerintah Belanda dan kerajaan Badung menulis bahwa raja Badung mendapat bagian yang cukup menarik. Mulai saat itu, Mads Lange yang lahir tahun 1806, dapat meningkatkan hubungan baik dengan raja-raja di Bali. Pada tahun 1856, Mads Lange sakit dan mohon pensiun serta memutuskan untuk kembali ke Denmark, tetapi sayang dia meninggal pada saat kapal yang akan ditumpangi akan berangkat dan akhirnya dikubur di Kuta.
Di samping itu, Kuta juga dikenal sebagai tempat di mana Kapten Cornelis de
Houtman dengan
beberapa pengikutnya berlabuh pada tahun 1557, ketika 20.000 pasukan Bali
kembali dari perjalanan mempertahankan Blambangan dari Kesultanan
Mataram
Pada tahun 1904, sebuah kapal China berbendera Belanda bernama "Sri Komala" kandas di pantai Sanur. Pihak pemerintah Belanda menuduh masyarakat setempat melucuti, merusak, dan merampas isi kapal dan menuntut kepada raja atas segala kerusakan itu sebesar 3.000 mata uang perak dan menghukum orang-orang yang merusak kapal. Penolakan raja atas tuduhan dan pembayaran kompensasi itu menyebabkan pemerintah Belanda mempersiapkan expedisi militernya yang ke-6 ke Bali pada tanggal 20 September 1906. Tiga batalyon infantri dan 2 batalyon pasukan artileri segera mendarat dan menyerang Kerajaan Badung.
Setelah menyerang Badung, Belanda menyerbu kota Denpasar, hingga mencapai pintu gerbang kota, mereka belum mendapatkan perlawanan yang berarti. Namun tiba-tiba mereka disambut oleh sekelompok orang berpakaian serba putih, siap melakukan "perang puputan" (mati berperang sampai titik darah terakhir). Dipimpin oleh raja, para pendeta, pengawal, sanak saudara, laki-laki perempuan menghiasi diri dengan batu permata dan berpakaian perang keluar menuju tengah-tengah medan pertempuran. Puputan dilakukan sesuai ajaran agama Hindu Bali saat itu bahwa tujuan ksatria adalah mati di medan perang sehingga arwah dapat masuk langsung ke surga. Menyerah dan mati dalam pengasingan adalah hal yang paling memalukan.
Raja Badung beserta laskarnya yang dengan gagah berani dan tidak kenal menyerah serta memilih melakukan perang puputan akhirnya gugur demi mempertahankan kedaulatan dan kehormatan rakyat Badung.
Beberapa hari kemudian, Belanda pun menyerang Tabanan dan Kesiman. Pada tahun 1908, Kerajaan Klungkung juga melakukan puputan dan dengan jatuhnya kerajaan Klungkung maka Belanda menguasai Bali sepenuhnya. Pada tahun 1914, Belanda mengganti pasukan tentara dengan kepolisian sambil melakukan reorganisasi pemerintahan. Beberapa raja dicabuti hak politiknya, tetapi mereka tetap menjaga nilai kebudayaan dan raja pun masih berpengaruh kuat. Kota Denpasar yang terdiri dari 3 kecamatan merupakan bagian dari Kabupaten Badung, sebelum ditetapkan sebagai Kota Madya pada tanggal 27 Februari 1993.
Geografi
Kabupaten Badung merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Bali. Kabupaten ini terletak membujur dari tengah hingga selatan Pulau Bali. Secara astronomis, wilayah Kabupaten Badung terletak di antara 8°14' hingga 8°50' Lintang Selatan serta 115°5' hingga 115°14' Bujur Timur. Kabupaten Buleleng memiliki luas wilayah sebesar 418,52 km² yang terbagi ke dalam enam kecamatan dengan kecamatan terbesarnya yaitu Kecamatan Petang yang luas wilayahnya adalah 115 km² dan kecamatan terkecilnya yaitu Kecamatan Kuta yang luas wilayahnya sebesar 17,52 km².
Batas Wilayah
Secara administratif, wilayah Kabupaten Badung berbatasan dengan beberapa wilayah kabupaten/kota di Bali, yaitu:
Topografi
Secara topografis, wilayah Kabupaten Badung memiliki kontur muka daratan yang beragam. Di wilayah selatan, kontur muka daratan yang dominan adalah dataran rendah hingga wilayah pesisir pantai. Sementara itu, wilayah tengah didominasi oleh dataran rendah yang kemudian diikuti kontur muka daratan perbukitan dan pegunungan di wilayah utara. Ketinggian muka daratan di Kabupaten Badung bervariasi antara 0 hingga ±2000 mdpl. Berdasarkan ketinggiannya, wilayah kecamatan Kuta Selatan, Kuta Utara, dan Kuta berada di ketinggian 0–65 mdpl, wilayah kecamatan Mengwi berada pada ketinggian 0–350 mdpl, wilayah kecamatan Abiansemal berada di ketinggian 75–350 mdpl, dan wilayah kecamatan Petang berada di ketinggian antara 250–2075 mdpl.
Iklim
Seperti wilayah lain di selatan Indonesia, Kabupaten Badung beriklim tropis yang bertipe iklim monsun (Am) dengan dua perbedaan musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Badung terjadi akibat dari hembusan angin monsun baratan yang bersifat basah, lembap, serta banyak membawa uap air penghasil awan hujan dan musim penghujan biasanya terjadi antara bulan November hingga April dengan puncaknya biasa terjadi antara bulan Januari ataupun Februari.
Sementara itu, musim kemarau di wilayah Badung berlangsung pada periode Mei hingga Oktober yang disebabkan oleh tiupan angin monsun timuran yang bersifat kering dan dingin. Suhu udara di wilayah Badung bervariasi berdasar ketinggian muka daratannya. Namun, secara umum suhu udara di wilayah Badung berkisar antara 22°–34°C, kecuali untuk wilayah perbukitan dan pegunungan yang suhu reratanya umumnya kurang dari 26°C. Tingkat kelembapan relatif di wilayah Badung biasanya berkisar antara 50%–90%.
Pemerintahan
Bupati Badung adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Badung. Bupati Badung bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Bali. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Badung ialah I Nyoman Giri Prasta, dengan wakil bupati I Ketut Suiasa. Jabatan I Nyoman Giri Prasta sebagai bupati Badung saat ini untuk periode kedua sejak 26 Februari 2021.
Demografi
Suku Bangsa
Provinsi Bali merupakan rumah bagi etnis Bali dan Bali Aga, demikian juga di kabupaten ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 425.988 jiwa atau 78,40% dari 543.332 jiwa penduduk kabupaten Badung adalah suku Bali. Penduduk Badung dari suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian lagi adalah orang Madura, Sasak,Sunda, Tionghoa, Flores, Melayu, Bugis, Batak, dan beberapa suku lainnya.
Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Badung berdasarkan suku bangsa pada tahun 2010:
No |
Suku |
Jumlah |
% |
1 |
425.848 |
78,40% |
|
2 |
82.218 |
15,13% |
|
3 |
7.099 |
1,31% |
|
4 |
3.234 |
0,60% |
|
5 |
2.776 |
0,51% |
|
6 |
1.808 |
0,33% |
|
7 |
1.542 |
0,28% |
|
8 |
1.063 |
0,20% |
|
9 |
656 |
0,12% |
|
10 |
Suku lainnya |
16.948 |
3,12% |
Kabupaten Badung |
543.332 |
100% |
Agama
Agama yang dianut penduduk kabupaten Badung sangat beragam dengan mayoritas beragama Hindu. Orang Bali umumnya beragama Hindu, dan sebagian beragama Islam dan Kristen. Sementara penduduk dari suku Jawa, Melayu, Bugis, Sunda, Sasak umumnya beragama Islam. Sebagian orang Flores, Batak, dan sebagian Tionghoa, beragama Kristen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, sebanyak 76,36% penduduk Badung menganut agama Hindu. Kemudian penduduk yang beragama Islam sebanyak 17,70%. Selebihnya beragama Kristen sebanyak 5,27%, dimana Protestan sebanyak 3,39% dan Katolik sebanyak 1,88%. Penduduk yang beragama Buddha sebanyak 0,45%, Konghucu sebanyak 0,01% dan lain-lain sebanyak 0,21%. untuk sarana rumah ibadah, terdapat 6.244 pura , kemudian 16 masjid, 77 mushola, 113 gereja Protestan, 17 gereja Katolik dan 8 vihara.
Kesehatan
Beberapa rumah sakit di Kabupaten Badung diantaranya adalah:
1. RSUD Kab. Badung Mangusada
3. RS Khusus Bedah BIMC
4. RS Graha Asih
5. RS Kasih Ibu Kedonganan
6. Rumah Sakit Khusus Bedah BIMC
7. RSU Surya Husadha Nusa Dua
Pariwisata
Di Kabupaten Badung banyak terdapat objek wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara, misalnya:
1. Air terjun Nungnung
2. Atraksi Makotek di Desa Munggu
3. Ayung Rafting
4. Bumi Perkemahan Dukuh, Blahkiuh
5. Bungy Jumping
6. Desa Petang
7. Desa Plaga
8. Desa Kapal
9. Perang Tipat Bantal (Desa Kapal)
10. Pantai Dreamland
11. Pantai Padang-Padang
12. Jembatan Tukad Bangkung (terpanjang di Bali Nusa tenggara dan Tertinggi di Asia Tenggara
13. Pura Penataran Puspem Badung
14. Pantai Seseh
15. Pantai Batu Bolong
16. Pantai Brawa
17. Kawasan Industri Badung (Jalan Bay Pass Sunset Road, Kuta)
18. Kawasan Wisata Malam Oberoi
19. Desa Wisata Baha
20. Garuda Wisnu Kencana (GWK)
21. Geger Sawangan
22. Kawasan Indonesia Tourism Development Corporation Nusa Dua
23. Mandala Wisata
24. Monumen Tragedi Kemanusiaan Bom Bali
25. Panggung Kesenian Kuta Timur
26. Pantai Canggu
27. Pantai Jimbaran
28. Pantai Kedonganan
29. Pantai Kuta, Legian, Seminyak
30. Kawasan Internasional Legian
31. Pantai Labuan Sait
32. Pantai Nyang-Nyang
33. Pantai Suluban
34. Patung Satria Gatot Kaca
35. Penangkaran Penyu Deluang Sari
36. Pura Peti Tenget
37. Pura Pucak Tedung
38. Pura Sadha
39. Pura Taman Ayun
40. Pura Uluwatu
41. Safari Kuda
42. Sangeh
43. Taman Reptil Indonesia Jaya
44. Kota Mangupura
45. Tanah Wuk
46. Tanjung Benoa
47. Waka Tangga
48. Water Boom Park, Kuta, Badung
49. Wisata Agro Pelaga
50. Puja Mandala Nusa Dua
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar