Selasa, 12 Desember 2023

KABUPATEN SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR



KABUPATEN SIDOARJO

PROVINSI JAWA TIMUR

Orientasi

Sidoarjo (bahasa JawaHanacaraka: ꦱꦶꦢꦲꦂꦗ Pegon: سيداهرجا, translit. Sidaharja) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa TimurIndonesia. Ibu kotanya adalah Sidoarjo Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di utara, Selat Madura di timur, Kabupaten Pasuruan di selatan, serta Kabupaten Mojokerto di barat.

Bersama dengan Gresik, Sidoarjo merupakan salah satu penyangga utama Kota Surabaya, dan termasuk dalam kawasan Gerbang kertosusila. Penduduk kabupaten ini berjumlah 2.033.764 jiwa pada tahun 2021.

Sejarah

Sidoarjo dulu dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala. Pada masa kolonialisme Hindia Belanda, daerah Sidoarjo bernama Sidokare, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin oleh seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom yang dibantu oleh seorang wedana yaitu Bagus Ranuwiryo yang berdiam di kampung Pangabahan.

Pada 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 tanggal 31 Januari 1859 Staatsblad No. 6, daerah Kabupaten Surabaya dibagi menjadi dua bagian yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokare. Sidokare dipimpin R. Notopuro (kemudian bergelar R.T.P. Tjokronegoro) yang berasal dari Kasepuhan. Ia adalah putra dari R.A.P. Tjokronegoro, Bupati Surabaya. Pada tanggal 28 Mei 1859, nama Kabupaten Sidokare yang memiliki konotasi kurang bagus diubah namanya menjadi Kabupaten Sidoarjo.

Setelah R. Notopuro wafat tahun 1862, maka kakak almarhum pada tahun 1863 diangkat sebagai bupati, yaitu Bupati R.T.A.A. Tjokronegoro II yang merupakan pindahan dari Lamongan. Pada tahun 1883 Bupati Tjokronegoro pensiun, sebagai gantinya diangkat R.P. Sumodiredjo pindahan dari Tulungagung tetapi hanya 3 bulan saja menjabat sebagai Bupati karena wafat pada tahun itu juga, dan R.A.A.T. Tjondronegoro I diangkat sebagai gantinya.

Pada masa Pedudukan Jepang (8 Maret 1942–15 Agustus 1945), daerah delta Sungai Brantas termasuk Sidoarjo juga berada di bawah kekuasaan Pemerintahan Militer Jepang (yaitu oleh Kaigun, tentara Laut Jepang). Pada tanggal 15 Agustus 1945Jepang menyerah pada Sekutu. Permulaan bulan Maret 1946Belanda mulai aktif dalam usaha-usahanya untuk menduduki kembali daerah ini.

Ketika Belanda menduduki Gedanganpemerintah Indonesia memindahkan pusat pemerintahan Sidoarjo ke Porong. Daerah Dungus (Kecamatan Sukodono) menjadi daerah rebutan dengan Belanda. Tanggal 24 Desember 1946, Belanda mulai menyerang kota Sidoarjo dengan serangan dari jurusan Tulangan. Sidoarjo jatuh ke tangan Belanda hari itu juga. Pusat pemerintahan Sidoarjo lalu dipindahkan lagi ke daerah Jombang.

Pemerintahan pendudukan Belanda (dikenal dengan nama Recomba) berusaha membentuk kembali pemerintahan seperti pada masa kolonial dulu. Pada November 1948, dibentuklah Negara Jawa Timur salah satu negara bagian dalam Republik Indonesia Serikat. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba hingga tahun 1949.

Pada 27 Desember 1949, sebagai hasil kesepakatan Konferensi Meja Bundar, Belanda menyerahkan kembali Negara Jawa Timur kepada Republik Indonesia Serikat, sehingga daerah delta Brantas dengan sendirinya menjadi daerah Republik Indonesia.

Geografi

Kabupaten Sidoarjo sebagai salah satu penyangga Ibu kota Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang mengalami perkembangan pesat. Keberhasilan ini dicapai karena berbagai potensi yang ada di wilayahnya seperti industri dan perdagangan, pariwisata, serta usaha kecil dan menengah dapat dikemas dengan baik dan terarah. Dengan adanya berbagai potensi daerah serta dukungan sumber daya manusia yang memadai, maka dalam perkembangannya Kabupaten Sidoarjo mampu menjadi salah satu daerah strategis bagi pengembangan perekonomian regional. Kabupaten Sidoarjo terletak antara 112o5’ dan 112o9’ Bujur Timur dan antara 7o3’ dan 7o5’ Lintang Selatan.

Batas Wilayah

Utara

Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik

Timur

Selat Madura

Selatan

Kabupaten Pasuruan

Barat

Kabupaten Mojokerto

Topografi

Dataran Delta dengan ketinggian antara 0 s/d 25 meter, ketinggian 0-3 meter dengan luas 19.006 Ha, meliputi 29,99%, merupakan daerah pertambakkan yang berada di wilayah bagian timur. Wilayah bagian tengah yang berair tawar dengan ketinggian 3-10 meter dari permukaan laut merupakan daerah pemukiman, perdagangan dan pemerintahan. Meliputi 40,81 %. Wilayah Bagian Barat dengan ketinggian 10-25 meter dari permukaan laut merupakan daerah pertanian. Meliputi 29,20%

Hidrogeologi

Daerah air tanah, payau, dan air asin mencapai luas 16.312.69 Ha. Kedalaman air tanah rata-rata 0–5 m dari permukaan tanah.

Hidrologi

Kabupaten Sidoarjo terletak di antara dua aliran sungai yaitu Kali Mas dan Kali Porong yang merupakan cabang dari Kali Brantas yang berhulu di Kabupaten Malang.

Klimatologi

Wilayah Sidoarjo beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim kemarau pada bulan Juni sampai Bulan Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus dan musim hujan pada bulan Desember sampai bulan April dengan bulan terbasah adalah Januari. Curah hujan tahunan di wilayah Sidoarjo berkisar antara 1.300–1.700 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 80–120 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah ini bervariasi antara 21°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi ±76%.

Ekonomi

Perikanan, industri, dan jasa merupakan sektor perekonomian utama Sidoarjo. Selat Madura di sebelah Timur merupakan daerah penghasil perikanan, di antaranya ikanudang, dan kepiting. Logo Kabupaten menunjukkan bahwa udang dan bandeng merupakan komoditas perikanan yang utama kota ini. Sidoarjo dikenal pula dengan sebutan "Kota Petis".

Sektor industri di Sidoarjo berkembang cukup pesat karena lokasi yang berdekatan dengan pusat bisnis Jawa Timur (Surabaya), dekat dengan Pelabuhan Tanjung Perak maupun Bandara Juanda, memiliki sumber daya manusia yang produktif serta kondisi sosial politik dan keamanan yang relatif stabil menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di Sidoarjo. Sektor industri kecil juga berkembang cukup baik, di antaranya sentra industri kerajinan tas dan koper di Tanggulangin, sentra industri sandal dan sepatu di WedoroWaru dan TebelGedangan, sentra industri kerupuk di TelasihTulangan.

Transportasi

Bandara Internasional Juanda dan Terminal Bus Purabaya yang dianggap sebagai milik Pemerintah Kota Surabaya, berada di wilayah kabupaten ini. Terminal Purabaya merupakan gerbang utama Surabaya dari arah selatan, dan salah satu terminal bus terbesar di Asia TenggaraKereta api Komuter Surabaya Kota-Sidoarjo-Pasuruan menghubungkan kawasan Sidoarjo dengan Surabaya. Sidoarjo memiliki sistem transportasi massal BRT (Bus Rapid Transit) yaitu Trans Jatim. Sistem ini menggunakan shelter tetapi tanpa jalur khusus seperti halnya Transjakarta. Rute bus Trans Jatim adalah Terminal Porong-Terminal Purabaya-Terminal Bunder.

Stasiun

Kabupaten Sidoarjo memiliki sebelas stasiun yang masih beroperasi, diantaranya:

1.        Stasiun Boharan

2.        Stasiun Gedangan

3.        Stasiun Kedinding

4.        Stasiun Krian

5.        Stasiun Porong

6.        Stasiun Sepanjang

7.        Stasiun Sidoarjo

8.        Stasiun Tanggulangin

9.        Stasiun Tarik

10.    Stasiun Tulangan

11.    Stasiun Waru

Selain itu, Kabupaten Sidoarjo juga memiliki enam stasiun yang berhenti beroperasi, yaitu:

1.        Stasiun Banjarkemantren

2.        Stasiun Buduran

3.        Stasiun Kumendung

4.        Stasiun Pagerwojo

5.        Stasiun Prambon

6.        Stasiun Sawotratap

Kuliner Khas

1.        Kupang lontong

2.        Sate kerang

3.        Otak otak bandeng

4.        Ote-Ote Khas Porong

5.        Lontong Balap

6.        Kerupuk udang

7.        Bandeng asap

8.        Bandeng presto

9.        Kothok Asem

10.    Petis

11.    Klepon

Pariwisata

Beberapa tempat wisata di Sidoarjo, yakni:

1.        Monumen Jayandaru

2.        Wisata Lumpur Lapindo, Porong

3.        Stadion Gelora Delta Sidoarjo

4.        Delta Fishing

5.        Wisata Sungai Karanggayam

6.        Wisata Bahari Tlocor

7.        Pulau Sarinah

8.        Makam KH. Ali Mas'ud, Pagerwojo

9.        Makam Dewi Sekardadu, Buduran

10.    Masjid Agung Sidoarjo

11.    Masjid Jami' Al Abror Sidoarjo

12.    Pura Jala Siddhi Amertha

13.    Tempat Ibadah Tri Dharma Tjong Hok Kiong

14.    Gereja Pantekosta Elohim

15.    Kampung Batik Jetis

16.    Museum Mpu Tantular

17.    Candi Dermo

18.    Candi Mendalem

19.    Candi Pari

20.    Candi Sumur

21.    Candi Tawangalun

22.    Kawasan Pemancingan Kalanganyar, Cemandi

23.    Kampung Krupuk Desa Kedungrejo, Jabon

24.    Sentra tas dan koper Tanggulangin

25.    Taman Dwarakerta, Porong

26.    Taman Apkasi, Porong

27.    Taman Abhirama, Pagerwojo

28.    Taman Tanjung Puri, Sidoarjo

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...