KOTA BANDAR LAMPUNG
PROVINSI LAMPUNG
Orientasi
Bandar Lampung (Aksara
Lampung: , Kutak
Bandarlampung) adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu kota dan
kota terbesar di provinsi Lampung.
Dengan kepadatan 5.332/km², Bandar Lampung merupakan salah satu kota terpadat
di Pulau Sumatra, serta termasuk salah satu kota besar di
Indonesia dan Kota
terpadat di luar Pulau Jawa.
Secara Geografi, Kota ini merupakan gerbang utama Pulau Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya.
Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.166.066 jiwa (berdasarkan hasil sensus penduduk 2020). Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung.
Sejarah
Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung sekarang, sebelumnya Kota Bandar Lampung secara historis bernama Tanjung Karang - Teluk Betung kota ini bagian dari wilayah Way Handak Kabupaten Lampung Selatan, pada sekitar tahun 1982 terjadi peluasan, sehingga Kota Tanjung Karang - Teluk Betung dijadikan satu yaitu Kota Bandar Lampung, yakni Ibu Kota dari pada Provinsi Lampung disebut Lampung yang artinya Sang Bumi Lampung.
Sistem nilai dan kultur Lampung menjadi satu ialah Pepadun masyarakat Lampung hanya memiliki satu budaya yaitu Penyimbang, namun ada dua tradisi yang mengkeristal dan hidup dengan nilai yang kental demokratis Saibatin cendrung Aristokratis, Suku Lampung diyakini sebagai penyebab penggunaan bahasa Lampung, terutama di daerah perkotaan Kota Bandar Lampung, suku-suku Lampung ini secara geografis menempati wilayah mulai dari Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak di Kabupaten Lampung Barat, Liwa. Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Timur hingga ke bagian wilayah Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Bengkulu, bahkan terdapat juga di pantai barat provinsi Banten.
Masa Pendudukan Belanda (1912-1942)
Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor: 462 yang terdiri dari Ibu kota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibu kota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).
Ibu kota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibu kota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.
Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)
Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) di bawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).
Masa Kemerdekaan Indonesia
Pawai Pembangunan Kota Bandar Lampung tahun 1940-an, saat ini di Jalan Kartini.
Sejak zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung.
Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang, karena itu di markah jalan, Telukbetung yang dijadikan patokan batas jarak ibu kota provinsi. Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) merupakan wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandar Lampung, mengingat ketiganya sudah tidak ada batas pemisahan yang jelas.
Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor: 18 tahun 1965), Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Lampung.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254). Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Wali kota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” menjadi “Pemerintah Kota Bandar Lampung” dan tetap dipergunakan hingga saat ini.
Hari jadi
Hari jadi kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, -terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17 Juni 1682 antara lain berisikan: “Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang” (Deghregistor yang dibuat dan dipelihara oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.)-,
Berdasarkan Staabat Nomor: 10/1873 (Beslit Gouvenur General) tanggal 8 April 1873 nomor 15 tentang Pembagian Keresidenan Lampung menjadi 6 Afdiling TelokBetong dengan Ibu kota TelokBetong (Sumber Buku Selayang Pandang Kota Bandar Lampung) dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan bahwa hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682.
Metropolitan Bandar Lampung
Seiring perkembangan, kecepatan pertumbuhan penduduk melonjak cukup tinggi sejak lima tahun terakhir (2010-2015). Pertumbuhan bahkan mencapai 1,1 persen per tahun, dengan penduduk Bandar Lampung yang membengkak dari 800.000 jiwa menjadi 1,2 juta jiwa. Hal itu mulai memicu pertumbuhan kota ini ke arah barat hingga Gedong Tataan; ke timur hingga Tanjung Bintang dan Bergen; serta ke utara hingga Kecamatan Natar.
Pada tahun 1986-1989, Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum telah merancang konsep pengembangan Kota Bandar Lampung yang disebut Bandar Lampung and Surrounding Area (Blasa). Konsep ini meliputi Kecamatan Gedong Tataan, Natar, Tanjung Bintang, dan Katibung bagian utara. Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Studi Penyusunan Masterplan Transportasi Aglomerasi Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 menyebutkan bahwa ketergantungan antar daerah telah menyatukan interaksi masyarakat dan kegiatan ekonomi antar daerah seperti Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Pringsewu dan Pesawaran. Aglomerasi ini diberi nama Balamekapringtata (Bandarlampung, Metro, Kalianda (Lampung Selatan), Pringsewu, Gedongtataan (Pesawaran).
Tahun 2015, Bandar Lampung dan Kota Metro merupakan kawasan yang dipetakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemenpupera) berpotensi sebagai area metropolitan, terkhusus dalam cetak biru Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) (Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api Api) (WPS MBBPT).
Geografis
Secara geografis wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20’-50º30’ LS dan 105º28’-105º37’ BT dengan luas wilayah 192.96 km2.
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
Utara |
|
Timur |
|
Selatan |
|
Barat |
Kota Bandar Lampung berada di bagian selatan Provinsi Lampung (Teluk Lampung) dan ujung selatan Pulau Sumatra.
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson, iklim Bandar Lampung tipe A; sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman 1978, tergolong zona D3, yang berarti lembap sepanjang tahun. Curah hujan berkisar antara 1.857 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166 hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 60-85%, dan suhu udara 23-37 °C. Kecepatan angin berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (November-Januari), Utara (Maret-Mei), Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober).
Parameter iklim yang sangat relevan untuk perencanaan wilayah perkotaan adalah curah hujan maksimum, karena terkait langsung dengan kejadian banjir dan desain sistem drainase. Berdasarkan data selama 14 tahun yang tercatat di stasiun klimatologi Pahoman dan Sumur Putri (Kecamatan Teluk Betung Utara), dan Sukamaju Kubang (Kecamatan Panjang), curah hujan maksimum terjadi antara bulan Desember sampai dengan April, dan dapat mencapai 185 mm/hari.
Topografi
Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:
1. Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di bagian Selatan
2. Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di bagian Utara
3. Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung bagian Utara
4. Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur.
Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yaitu berada pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang memiliki ketinggian masing-masing hanya sekitar 2 – 5 mdpl atau kecamatan dengan ketinggian paling rendah/minimum dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung.
Hidrologi
Dilihat secara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara di Teluk Lampung.
Dilihat dari akuifer yang dimilikinya, air tanah di Kota Bandar Lampung dapat dibagi dalam beberapa bagian berdasarkan porositas dan permaebilitas yaitu:
1. Akuifer dengan produktivitas sedang, berada di kawasan pesisir Kota Bandar Lampung, yaitu di Kecamatan Panjang, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Barat.
2. Air tanah dengan akuifer produktif, berada di Kecamatan Kedaton, Tanjung Senang, Kedaton, bagian selatan Kecamatan Kemiling, bagian selatan Tanjung Karang Barat, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Sukabumi.
3. Akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas, berada di bagian utara Kecamatan Kemiling, bagian utara Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan sebagian kecil Kecamatan Tanjung Karang Timur.
4. Akuifer dengan produktivitas tinggi dan penyebaran luas, berada di sebagian besar Kecamatan Rajabasa dan Tanjung Karang Timur.
5. Akuifer dengan produktivitas rendah, berada di bagian utara Kecamatan Panjang, Tanjung Karang Timur, dan bagian barat Kecamatan Teluk Betung Selatan.
6. Air tanah langka, berada di Kecamatan Panjang.
Pemerintahan
Kota Bandar Lampung terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.175.397 jiwa dengan luas wilayah 296,00 km² dan sebaran penduduk 3.970 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bandar Lampung, adalah sebagai berikut:
Kode |
Kecamatan |
Jumlah |
Daftar |
18.71.20 |
5 |
||
18.71.17 |
6 |
||
18.71.18 |
7 |
||
18.71.01 |
7 |
||
18.71.13 |
9 |
||
18.71.14 |
6 |
||
18.71.16 |
5 |
||
18.71.04 |
8 |
||
18.71.10 |
7 |
||
18.71.12 |
7 |
||
18.71.02 |
6 |
||
18.71.11 |
5 |
||
18.71.03 |
7 |
||
18.71.06 |
7 |
||
18.71.05 |
5 |
||
18.71.08 |
5 |
||
18.71.07 |
6 |
||
18.71.19 |
6 |
||
18.71.09 |
6 |
||
18.71.15 |
6 |
||
TOTAL |
126 |
Demografi
Berdasarkan sensus BPS, pada tahun 2019 kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 1.051.500 jiwa, meningkat dari tahun 2018 sebanyak 1.033.803 jiwa dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 5.332 jiwa/km².
Populasi historis |
||
Tahun |
Jumlah |
±% p.a. |
1870 |
1.526 |
— |
1930 |
98.166 |
+7.19% |
1961 |
155.722 |
+1.50% |
1971 |
198.427 |
+2.45% |
1980 |
284.275 |
+4.08% |
1990 |
636.418 |
+8.39% |
1997 |
702.115 |
+1.41% |
2000 |
743.109 |
+1.91% |
2010 |
881.801 |
+1.73% |
2015 |
979.287 |
+2.12% |
2017 |
1.015.910 |
+1.85% |
2019 |
1.051.500 |
+1.74% |
Sumber: Badan Pusat Statistik |
Agama
Islam adalah agama mayoritas yang dianut sekitar 92,63% masyarakat Kota Bandar Lampung. Selain itu ada juga yang beragama Kristen 3.55%, Katolik 1.59%, Hindu 0.35%, Buddha 1.48%, dan Kong Hu Cu 0.04% yang rata-rata dianut masyarakat keturunan Tionghoa dan pendatang.
Suku bangsa
Etnis yang cukup mudah ditemui di kota Bandar Lampung yaitu etnis Jawa, Lampung, Sunda, dan Bali. Selain itu terdapat pula etnis Melayu, Minangkabau, Tionghoa, Batak dan lain-lain. Adapun suku/etnis asli (lokal) dari Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung ialah Suku Lampung & Suku Melayu. Suku Lampung dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Lampung sedangkan suku Melayu lebih sering mendiami wilayah perbatasan dengan Sumatra Selatan serta daerah-daerah pesisir (Saibatin). Mereka khususnya dapat kita jumpai pada Lampung Barat, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan, wilayah Mesuji, Tanggamus, Pesisir Barat, Krui, Bandar Lampung dan lain-lain.
Bahasa
Masyarakat Bandar Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Minang, Bahasa Batak dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.
Ekonomi
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor industri pengolahan 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbesar datang dari komoditas kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu (1524 ton).
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditas utama yang dihasilkan berupa cengkih, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.
Hasil industri ini kemudian menjadi komoditas perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.
Transportasi
Pelabuhan
Di kota ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatra. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatra, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatra dengan Jawa via Selat Sunda.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus antarkota, truk barang maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni-Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah kurang lebih sekitar 2 jam.
Jalan raya
Bandar Lampung merupakan kota besar yang terletak paling selatan di pulau Sumatra yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatra dari Jawa melalui jalur darat. Ruas lintas Sumatra yang melewati kota ini dinamakan Jalan Soekarno Hatta berfungsi sebagai jalan lingkar luar kota.
Adapun sejak tahun 2013, pemerintah kota resmi memiliki jembatan layang (fly over) atau jalan layang non tol (JLNT) untuk mengurai kemacetan lalu lintas kota. Adapun letak fly over tersebut adalah sebagai berikut:
1. JLNT Sultan Agung - Ryacudu (dimensi: lebar 12 meter dengan panjang 180 meter, diresmikan 8 Juli 2013)
2. JLNT Antasari - Tirtayasa (Dimensi: lebar 12 meter dengan panjang 180 meter, diresmikan 8 Juli 2013)
3. JLNT Gajah Mada - Juanda (Dimensi: lebar 9 meter dengan panjang 585 meter, diresmikan 1 Januari 2014)
4. JLNT Ki Maja - Ratu Dibalau (Dimensi: lebar 10 meter dengan panjang 278,85 meter, diresmikan 1 Januari 2016)
5. JLNT Antasari - Gajah Mada (Dimensi: lebar 9 meter dengan panjang 310 meter, diresmikan 26 Desember 2016)
6. JLNT ZA Pagaralam - Teuku Umar (Dimensi: lebar 12 meter dengan panjang 400 meter, diresmikan 1 Januari 2018)
7. JLNT Pramuka - Cik Ditiro (Dimensi: lebar 10 meter dengan panjang 368 meter, Tahap Konstruksi)
8. JLNT Untung Suropati - R.A. Basyid (Dimensi unknown)
9. JLNT Kapten Abdul Haq - H. Komarudin (Dimensi unknown)
10.JLNT Pramuka - Indra Bangsawan (Dimensi Unknown)
Bus
1. Bandar Lampung memiliki satu terminal bus besar yaitu Terminal Rajabasa yang merupakan Terminal Terbesar dan Salah satu tersibuk di Sumatra dan Lampung, selain itu terdapat terminal Sukaraja yang berada di Teluk Betung dan pasar tengah.
2. Terminal Rajabasa melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) yang melayani rute ke kota-kota di Sumatra dan Jawa. Walaupun Terminal Rajabasa sudah direnovasi, namun kesan angker ternyata belum sepenuhnya hilang. Sejumlah calon penumpang masih enggan memasuki area terminal terbesar di Sumatra itu. Mereka lebih memilih menginap di Pelabuhan Bakauheni yang lebih sesak padat oleh pemudik.
Namun pihak terminal sedang melakukan upaya untuk memperbaiki citra yang selama ini terkesan angker. Sejauh ini keadaan teminal sudah cukup kondusif ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Di dalam terminal sudah tidak ada lagi tindakan-tindakan yang dapat menggangu kenyamanan dan keamanan para penumpang.
Jalan tol
Sejak 9 Maret 2019, Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar telah beroperasi penuh, dari Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 140 kilometer.
Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol kawasan Bakauheni-Palembang. Jalan tol ini, nantinya akan terdiri dari tiga kawasan ruas tol. Untuk tahun ini yang akan dibangun salah satunya Bakauheni-Terbanggi Besar, panjangnya 138 km. Selain itu, modernisasi dermaga Merak dan Bakauheni juga akan dibangun.
Kawasan ruas tol Bakauheni-Terbangi besar diperkirakan dapat diselesaikan dalam empat tahun dengan pendanaan dari swasta, pemerintah, gabungan swasta maupun Pemerintah. Adapun biaya pembangunan ini, diprediksi mencapai Rp 53 triliun, termasuk pembebasan lahan dan konstruksi sekira Rp30 triliun.
Pesawat
Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Internasional Radin Intan II terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota. Bandar Udara Internasional Radin Intan II adalah bandara yang sudah ditingkatkan statusnya menjadi bertaraf internasional yang melayani untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Intan II. Bandara Internasional Radin Intan II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti. Berikut adalah maskapai yang sedang beroperasi.
Maskapai |
Tujuan |
Kuala Lumpur—Internasional (Februari 2019) |
|
Penang (Februari 2019) |
|
Garuda Indonesia |
Bandung, Cirebon, Kertajati, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Medan, Palembang |
Kuala Lumpur—Internasional (Februari 2019) |
|
Batam, Jakarta—Soekarno—Hatta, Medan, Surabaya, Yogyakarta |
|
Penang (Februari 2019) |
|
Bandung, Bengkulu, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jambi, Lubuklinggau, Palembang, Singapura (Februari 2019) |
^ Transit di Thiruvananthapuram.
Kereta api
Bandar Lampung termasuk ke dalam wilayah layanan Divisi Regional IV Tanjungkarang (TNK) PT KAI (Persero) yang memiliki stasiun besar dan depo lokomotif Tanjungkarang. Kota ini melalui jalur kereta api hanya terhubung dengan satu kota besar yaitu Palembang.
Di kota ini terdapat 4 stasiun kereta api aktif; Tanjungkarang (stasiun terbesar dan melayani penumpang), Labuhanratu, Sukamenanti, dan Tarahan (khusus bongkar muatan kereta bermuatan batu bara dan pulp).
Stasiun Tanjungkarang melayani kereta api penumpang menuju kota terbesar di bagian utara Lampung yakni Kotabumi dan luar provinsi yaitu Palembang. Adapun daftar kereta penumpang yang melayani penumpang adalah sebagai berikut:
Nama kereta |
Kelas |
Tujuan |
Eksekutif - Bisnis |
||
Premium |
||
Ekonomi AC |
||
Ekonomi AC |
||
Ekonomi |
Angkutan dalam kota
Angkutan kota (angkot)
Berikut daftar trayek angkutan kota di Bandar Lampung :
No. |
Keterangan |
Warna angkot |
1. |
Tanjungkarang - Rajabasa |
Biru laut |
2. |
Tanjungkarang - Sukaraja |
Ungu |
3. |
Sukaraja - Srengsem |
Orange |
4. |
Tanjungkarang - Garuntang |
Hijau pupus |
5. |
Tanjungkarang - Waykandis/KORPRI Sukarame |
Krem |
6. |
Tanjungkarang - Tirtayasa - Sutami |
Putih - Hijau |
7. |
Tanjungkarang - Ryacudu - Sutami |
Putih - Biru - Hijau |
8. |
Tanjungkarang - Kemiling |
Merah hati |
9. |
Tanjungkarang - Sukarame |
Abu abu muda |
10. |
Tanjungkarang - Permatabiru |
Abu abu - Biru |
11. |
Tanjungkarang - Samratulangi |
Merah hati - Biru |
12. |
Pasar Cimeng - Lempasing |
Biru - Abu abu |
13. |
Sukaraja - Lempasing |
Biru |
14. |
Rajabasa - Pramuka - Kemiling |
Kuning |
Bus rapid transit (BRT)
Informasi lebih lanjut: Trans Bandar Lampung
BRT ini mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 (masa ujicoba gratis pada empat hari pertama operasi) dengan rute awal Rajabasa-Sukaraja. Tarifnya adalah Rp2500,- untuk satu kali jalan (tanpa transit/pindah bus), untuk transit dikenakan biaya Rp3500,-.
Beroperasinya BRT dikhawatirkan merugikan usaha angkot, para sopirnya berdemo kepada wali kota, melakukan mogok kerja, dan melakukan aksi anarkis seperti melempari kaca belakang BRT. Berikut adalah trayek yang sudah beroperasi:
1. Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja.
2. Rajabasa - Sukaraja.
3. Kemiling - Sukaraja.
4. Ir Sutami - Tanjungkarang.
5. Citra Garden - Panjang.
6. Citra Garden - Rajabasa.
7. Rajabasa - Panjang
Angkutan yang tak beroperasi lagi
Bus DAMRI Dalam Kota
Setelah beroperasi sejak 1977, Perum DAMRI memutuskan berhenti melayani trayek dalam Kota Bandar Lampung per 1 Maret 2012. Pengalihan tersebut, dikarenakan kehadiran bus rapid transit (BRT). Selama ini DAMRI ekonomi dan AC melayani beberapa trayek, yakni Rajabasa - Tanjungkarang, Tanjungkarang - Sukaraja, dan Korpri - Tanjungkarang. Operasional DAMRI diberi waktu hingga 29 Februari 2012. Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya mempersiapkan rute baru DAMRI, sekaligus mengajukan beberapa trayek yang dapat dilalui. Trayek baru tersebut, antara lain Kemiling—Panjang, Kemiling—Sukaraja, Rajabasa—Pasar Cimeng, Panjang—Pasar Cimeng.
Sebelumnya, pada kesepakatan pada hari Selasa, 20 Desember 2011, Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DAMRI Lampung menyepakati untuk masuk konsorsium bus rapid transit (BRT). DAMRI akan memiliki saham di konsorsium senilai 20 unit bus. Per awal Februari 2012, sebanyak 60 karyawan DAMRI akan menjadi karyawan konsorisum bus Trans-Bandar Lampung dengan standar gaji konsorsium.
Per awal Februari 2012 bus-bus DAMRI tidak akan beroperasi kembali. Untuk sementara, DAMRI masih bisa beroperasi hingga Februari. Namun kenyataannya DAMRI tetap beroperasi seperti biasa. Sebelumnya padahal sudah ada kesepakatan antara pihak konsorsium Bus Trans Bandar Lampung dan Damri, bahwa terhitung 1 Februari Damri tidak beroperasi pada jalur yang dilalui BRT. Berikut adalah trayek yang dilayani oleh DAMRI:
1. Tanjung Karang - Kompleks KORPRI Sukarame.
2. Tanjung Karang - Rajabasa.
3. Tanjung Karang - Sukaraja.
Pelayanan publik
Rumah sakit
Sebagai ibu kota provinsi Lampung, kota Bandar Lampung memiliki sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi ini, berikut daftar rumah sakit yang ada di Bandar Lampung:
Daftar Rumah Sakit di Bandar Lampung |
||
Nama RS |
Alamat |
Situs Web |
Jl. Dr. Rivai No. 6 Bandar Lampung |
||
Jl. Basuki Rahmat No. 73 Teluk Betung, Bandar Lampung[54] |
||
Jl. Teuku Umar No. 48 Bandar Lampung |
||
RS. Bumi Waras |
Jl. Wolter Monginsidi No. 235 Bandar Lampung |
|
RS. Graha Husada |
Jl. Gajah Mada No. GH 6 B.L |
|
RSIA Restu Bunda |
Jl. KH Hasim Ashari No.73 Bandar Lampung |
|
RSIA Mutiara Putri |
Jl. Hos. Cokroaminoto, No. 98 Enggal, Bandar Lampung |
|
RSIA Belleza Kedaton |
Jl. Sultan Haji Labu Ratu Bandar Lampung |
Diarsipkan 2015-02-17 di Wayback Machine. |
RS. Urip Sumoharjo |
Jl. Urip Sumoharjo No. 200 Bandar Lampung |
Diarsipkan 2011-12-31 di Wayback Machine. |
RS. DKT |
Jl. Dr Rivai No. 7 Bandar Lampung |
|
RS. Imanuel Way Halim |
Jl. Sukarno Hatta Bandar Lampung |
|
RS. Mata Permana Sari |
Jl. HOS Cokroaminoto No. 87 Bandar Lampung |
|
RB. Materna |
Jl. Teuku Umar No. 50 Bandar Lampung |
|
Klinik Paru Pernapasan Medina |
Jl. Khairul Anwar No. 64/21 Bandar Lampung |
|
RS. Bhayangkara |
Jl. Pramuka Bandar Lampung |
|
RS. Anugerah Medika |
Jalan Kapten Achmad Ibrahim No 21-23 Enggal Bandar Lampung |
Diarsipkan 2014-02-03 di Wayback Machine. |
RS. Jiwa Provinsi Lampung |
Jl. Raya Gedong Tataan KM 13 Kurungan Nyawa Bandar Lampung |
|
RS Pertamina Bintang Amin |
Jl. Pramuka No.27 Kemiling, Bandar Lampung |
[7] Diarsipkan 2013-04-13 di Wayback Machine. |
RSU Hermina Lampung |
Jl. Tulang Bawang No.21-23, Enggal, Enggal, Kota Bandar Lampung |
Hotel
Di kota ini, terdapat berbagai hotel, dari berbintang hingga kelas melati. Hingga saat ini gedung dan juga hotel tertinggi di Lampung adalah Springhill Condotel Lampung dengan 20 lantai (18 lantai diperuntukkan sebagai hotel dan apartemen dan 2 lagi sebagai basement) dan Hotel Novotel dengan 17 lantai (15 lantai diperuntukkan sebagai hotel dan 2 lantai lagi sebagai basement).
1. Hotel Novotel Lampung.
2. Swiss-belhotel Lampung.
3. Pop! Hotel Lampung.
4. Hotel Horison Lampung.
5. Whiz Prime Hotel Lampung.
Rumah ibadah
1. Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung Masjid Terbesar di Bandar Lampung.
2. Vihara Thay Hin Bio, Vihara Tertua di Lampung.
3. Katedral Kristus Raja Tanjungkarang, Keuskupan Tanjungkarang.
4. Gereja Paroki St. Yohanes Rasul, Kedaton, Keuskupan Tanjungkarang.
5. Pura Kerti Bhuana, Tampak Depan, Pura Terbesar di Bandar Lampung.
Rumah Ibadah Besar di Bandar Lampung di antaranya:
1. Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung (Masjid Agung Terbesar di Bandar Lampung)
2. Masjid Al-Anwar
3. Masjid Taqwa
4. Masjid Al-Abror
5. Masjid Nurul Ulum
6. Masjid Al-Muhajirin
7. Masjid Babusalam
8. Katedral Kristus Raja Tanjungkarang Keuskupan Tanjung Karang (Pusat Gereja Katolik di Keuskupan Tanjungkarang)
9. Gereja Katolik St. Yohanes Rasul, Kedaton
10. Gereja Katolik Paroki Ratu Damai, Teluk Betung
11. Pura Kerti Bhuana (Pura Terbesar di Bandar Lampung)
12. Pura Segara
13. Vihara Thay Hin Bio (Vihara Terbesar dan Tertua di Lampung)
14. Vihara Fuk Po Thay He
15. Vihara Meitreya Sutha
16. Cetiya Amurwa Bumi
17. GKI Bandar Lampung
18. Gereja Kristus Teluk Betung
19. GKY Bandar Lampung
20. GPIB Jemaat Effata
21. HKBP KEDATON
Fasilitas olahraga
Bandar Lampung Juga memiliki beberapa fasilitas olahraga di antaranya:
1. GOR Saburai
2. Lapangan Kalpataru Kemiling
3. PKOR Way Halim
4. Stadion Pahoman (Markas PSBL Bandar Lampung)
5. The Dome Futsal Arena
6. Lampung Walk Sports Center
7. Gedung Bela Diri
Bank dan ATM
Semua bank pemerintah dan swasta nasional sudah semuanya memliki cabang di Bandar Lampung. ATM dengan mudah dapat ditemui di dalam wilayah kota. Di kota inilah terdapat kantor pusat Bank Pembangunan Daerah Lampung di Jl. Wolter Monginsidi No. 182.
Kepolisian (keamanan publik)
Di Bandar Lampung terdapat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung yang membawahi 9 Polsek dan 3 Polsek Persiapan. Nomor darurat yang dapat dihubungi ke Polresta Bandar Lampung adalah +62 721 250581 Ext 110, dengan SMS Center 08197910000.
Militer: Kodam/Korem/Yonif
Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, Batalyon Infanteri 143, dan Batalyon Infanteri 7/Marinir, Kota Bandar Lampung masuk ke dalam wilayah Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, dengan memiliki Kodim 0410/Bandar Lampung. Batalyon Infanteri yang berada di Bandar Lampung adalah Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya atau Yonif 142/TWEJ yang berada di bawah komando Korem 043, Kodam II/Sriwijaya. Batalyon ini dibentuk pada 16 April 1958. Markas Batalyon berkedudukan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dengan Kompi Senapan A berada di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Kompi Senapan B berada di Cimeng, Bandar Lampung, sedangkan Kompi Senapan C berada di Candimas, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Tak jauh dari Kota Bandar Lampung juga terdapat Batalyon Infanteri 7/Marinir disingkat Yonif 7/Marinir yang merupakan sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang merupakan satuan pelaksana dari Brigade Infanteri 3/Marinir. Satuan ini dibentuk pada 21 Mei 2003. Satuan ini bermarkas di Bhumi Marinir Piabung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Kesehatan
Daftar rumah sakit di Kota Bandar Lampung
№ |
Kode |
Nama Rumah Sakit |
Jenis |
Tipe |
Alamat |
1. |
1871048 |
RSUD |
B |
Jalan Basuki Rahmat №73, Sumur Putri, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35211 |
|
2. |
1801017 |
RSUD |
A |
Jalan Dr. Rivai №6, Penengahan, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35112 |
|
3. |
1871282 |
RS |
C |
Jalan Teuku Umar №48, Sidodadi, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35148 |
|
4. |
1871438 |
RS |
C |
Jalan Pramuka №88, Rajabasa, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35144 |
|
5. |
1871234 |
RS |
C |
Jalan Wolter Monginsidi №235, Talang, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35121 |
|
6. |
1871416 |
RS |
C |
Jalan Gajah Mada №6, Tanjung Agung Raya, Kec. Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Lampung 35128 |
|
7. |
1871180 |
RS |
B |
Jalan Soekarno–Hatta №1, Way Dadi, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35133 |
|
8. |
1871448 |
RS Mata |
C |
Jalan Sultan Agung №15, Kedaton, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132 |
|
9. |
1871223 |
RS Mata |
C |
Jalan Bougenville №1, Rawa Laut, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213 |
|
10. |
1871427 |
RS |
C |
Jalan Pramuka №27, Kemiling Permai, Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung, Lampung 35151 |
|
11. |
1871026 |
RS |
C |
Jalan Dr. Rivai №7, Penengahan, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35121 |
|
12. |
1871405 |
RS |
B |
Jalan Urip Sumoharjo №200, Gunung Sulah, Kec. Way Halim, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132 |
|
13. |
1871037 |
RSIA |
C |
Jalan Tulang Bawang №21, Enggal, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213 |
|
14. |
1871447 |
RSIA |
C |
Jalan Sultan Haji №17, Labuhan Ratu, Kec. Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132 |
|
15. |
1871446 |
RSIA |
C |
Jalan Dr. Susilo №54, Pahoman, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35212 |
|
16. |
1871440 |
RSIA |
C |
Jalan HOS. Cokroaminoto №96, Tanjung Karang, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213 |
|
17. |
1871442 |
RSIA |
C |
Jalan Pajajaran №109, Jagabaya II, Kec. Way Halim, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132 |
|
18. |
1871439 |
RSIA |
C |
Jalan KH. Hasyim Ashari №73, Gedong Pakuon, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35221 |
|
19. |
1871443 |
RSIA |
C |
Jalan Sultan Hasanudin №27, Gunung Mas, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35221 |
|
20. |
1871444 |
RSIA |
C |
Jalan Imam Bonjol №512, Langkapura, Kec. Langkapura, Kota Bandar Lampung, Lampung 35118 |
Pariwisata
Markah tanah atau ikon kota
1. Tugu Adipura
2. Simpang Lungsir
3. Bundaran Radin Inten II
4. Gerbang Kota Bertuliskan BANDAR LAMPUNG CITY
5. Tugu Bambu Runcing
6. Tugu Durian Sukadanaham
7. Tugu Siger
8. Tugu Juang
Tempat wisata
Beberapa destinasi wisata yang ada di kota Bandar Lampung adalah:
2. Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang
3. THK Way Halim
6. Taman Kupu-kupu Gita Persada
7. Taman Hutan Raya Wan Abdurahman
8. Taman Dipangga
9. Dataran Tinggi Sukadanaham
10. Pasar Seni Enggal
11. Air Terjun Batu Putu
12. Sumur Putri
13. Pantai Tirtayasa
14. Pantai Puri Gading
15. Pantai Duta Wisata
16. Pantai Mutun
17. Pulau Kubur
18. Pulau Pasaran
20. Muncak Tirtayasa
21. Muncak Teropong Kota
Makanan khas
Seperti halnya daerah lain di Indonesia,Kota ini memiliki beberapa makanan khas seperti:
1. Seruit
Seruit adalah sebuah masakan khas dari Lampung, makanan ini merupakan sebuah masakan dari ikan yang digoreng, boleh juga ikan bakar yang di campur dengan olahan durian atau disebut tempoyak dan di campur lagi dengan sambal terasi. Seruit ini sangat populer dikalangan masyarakat lampung karena menjadi sebuah sajian khas di dalam acara-acara adat tertentu bahkan juga bisa dinikmati dalam masakan untuk sehari-hari di kalangan masyarakat Lampung.
2. Gulai Taboh
Gulai taboh merupakan santan yang dimasak dengan aneka isian yang berragam mulai dari udang, ikan, kacang-kacangan hingga tangkil (buah melinjo), serta dapat ditambahkan sayuran lainnya seperti labu kuning, ubi jalar ataupun aneka sayuran yang bisa cocok untuk dimasak dengan santan.
3. Tempoyak
4. Pindang Ikan Baung
5. Keripik Pisang
Keripik pisang merupakan oleh-oleh khas Lampung yang dijual terpusat di Sentra Industri Keripik Jalan Pagar Alam (Gang PU) Bandar Lampung, supermarket lokal, serta deretan toko oleh-oleh di Teluk Betung. Rasa yang disediakan bermacam-macam, contohnya keripik pisang rasa asli, coklat, keju, susu, melon, dan lain-lain dengan berbagai merk dan kemasan.
6. Kemplang
Kemplang merupakan sebuah jenis kerupuk yang digoreng dengan pasir atau dipanggang yang menimbulkan rasa khas.
7. Kopi Lampung
Kopi merupakan komoditas lokal yang terdapat di Lampung.Jenis kopi yang ditanam biasanya adalah kopi Robusta.Kawasan yang menjadi pusat penghasil kopi di Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat.Kopi Lampung biasanya dijual sebagai oleh-oleh khas Lampung di beberapa sentra oleh-oleh di kota Bandar Lampung
8. Gabing
9. Lempok Durian
Lempok Durian merupakan makanan olahan dari durian yang dicampur dengan gula merah, lalu dikemas mirip dodol dan juga berwarna kecoklatan.
Pendidikan
Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Berikut adalah daftar Taman Kanak-Kanak, PAUD, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Bandar Lampung.
Perguruan Tinggi
Di Bandar Lampung juga Terdapat 46 perguruan tinggi dengan 6 Perguruan Tinggi Negeri dan 40 perguruan tinggi swasta, (19 akademi, 16 sekolah tinggi, 1 institut, dan 5 universitas). Berikut adalah daftar perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung
Perguruan tinggi negeri
Perguruan Tinggi Negeri yang terdapat di Bandar Lampung diantaranya:
3. Institut Teknologi Sumatera (ITERA)
4. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
5. Universitas Terbuka Bandar Lampung
6. Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Perguruan tinggi swasta
Perguruan tinggi swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah:
Universitas
3. Institut Bisnis dan Informatika Darmajaya
4. Universitas Mitra Indonesia
5. Universitas Muhammadiyah Lampung
8. DCC Lampung
9. Universitas Teknokrat Indonesia
10. Universitas Bakrie Lampung
11. Universitas Paramadina Lampung
12. Indosat University of Indonesia
13. Universitas Sumatera
Sekolah tinggi
1. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Teknokrat
2. Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yunisla Bandar Lampung
3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras
4. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Surya Dharma
5. Sekolah Tinggi Perkebunan Lampung
6. Sekolah Tinggi Teknik Nusantara
7. STIE Satu Nusa
8. STKIP PGRI Bandar Lampung
9. STMIK Tunas Bangsa
10. STMIK Dian Cipta Cendekia
Akademi
1. Akademi Akuntansi Lampung
2. Akademi Bahasa Asing DCC
3. Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Patriot Bangsa Lampung
4. Akademi Kebidanan Panca Bhakti
5. Akademi Kebidanan Adila
6. Akademi Pariwisata Satu Nusa
7. Akademi Perpajakan Tridarma
8. AMIK Dian Cipta Cendikia
9. AMIK Lampung
10.AMIK Master Lampung
SMA negeri dan swasta |
MA negeri dan swasta |
SMK negeri dan swasta |
||||
Jumlah satuan |
314 |
143 |
56 |
13 |
42 |
44 |
Data sekolah
di kota Bandar Lampung |
Kota kembar
-----ooooo oOo ooooo-----
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar