PROVINSI KALIMANTAN UTARA
BER-IBUKOTA DI KOTA TANJUNG SELOR
Orientasi
Kalimantan Utara (disingkat Kaltara) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, yaitu Negara Bagian Sabah dan Sarawak. Pusat pemerintahan Kalimantan Utara saat ini berada di Tanjung Selor, bersama dengan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan.
Sebelum pemekaran provinsi Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya, Kalimantan Utara menjadi provinsi termuda di Indonesia, yang disahkan menjadi provinsi dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012 berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.
Kementerian Dalam Negeri menetapkan 11 daerah otonomi baru yang terdiri atas satu provinsi dan 10 kabupaten, termasuk Kaltara pada hari Senin, 22 April 2013. Bersama dengan penetapan itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi melantik kepala daerah masing-masing, termasuk pejabat Gubernur Kaltara yakni Irianto Lambrie. Infrastruktur pemerintahan Kalimantan Utara masih dalam proses persiapan yang direncanakan akan berlangsung paling lama dalam 1 tahun.
Sejarah
Sejarah Sebelum Pembentukan
Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan, yang meliputi Sarawak, Sabah, Brunei. Sejak masa Hindu hingga masa sebelum terbentuknya Kesultanan Bulungan, daerah yang sekarang menjadi wilayah provinsi Kalimantan Utara hingga daerah Kinabatangan di Sabah bagian Timur merupakan wilayah mandala negara Berau yang dinamakan Nagri Marancang. Namun belakangan sebagian utara Nagri Marancang (alias Sabah bagian Timur) terlepas dari Berau karena diklaim sebagai wilayah mandala Brunei, kemudian oleh Brunei dihadiahkan kepada Kesultanan Sulu dan Suku Suluk mulai bermukim di sebagian wilayah tersebut. Kemudian Inggris menguasai sebelah utara Nagri Marancang dan Belanda menguasai sebelah selatan Nagri Marancang (sekarang provinsi Kaltara).
Wilayah yang menjadi provinsi Kalimantan Utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Kesultanan Bulungan menjadi daerah perluasan pengaruh Kesultanan Sulu. Namun Kerajaan Berau (yang merupakan induk dari Kesultanan Bulungan) menurut Hikayat Banjar termasuk salah satu vazal atau negara bagian di dalam mandala negara Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa (masa Hindu). Sampai tahun 1850, negeri Bulungan masih diklaim sebagai negeri bawahan dalam mandala negara Kesultanan Sulu. Namun dalam tahun 1853, negeri Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah Hindia Belanda atau kembali menjadi bagian dari Berau. Walaupun belakangan negeri Bulungan di bawah kekuasaan Pangeran dari Brunei, tetapi negeri tersebut masih tetap termasuk dalam mandala negara Berau.
Berdasarkan perjanjian antara negara Kesultanan Banjar dengan VOC Belanda yang dibuat pada tanggal 13 Agustus 1787 dan 4 Mei 1826, maka secara hukum negara Kesultanan Banjar menjadi daerah protektorat VOC Belanda dan beberapa daerah bagian dan negara bagian yang diklaim sebagai bekas vazal Banjar diserahkan sebagai properti VOC Belanda termasuk Berau dan daerah taklukannya, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayahnya yang diperolehnya dari Banjar berdasarkan perjanjian tersebut yaitu wilayah paling barat adalah negara bagian Sintang, daerah bagian Lawai dan Daerah Aliran Sungai Jelai (salah satu wilayah Kepageranan Kotawaringin di dalam negara kesultanan Banjar) sedangkan wilayah paling timur adalah negara bagian Berau.
Negara bagian Berau meliputi negeri kesultanan Gunung Tabur, negeri kesultanan Tanjung/Sambaliung, negeri kesultanan Bulungan & distrik Tidung yang dihapuskan tahun 1916. Berdasarkan peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltara-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.
Sejarah Pembentukan Kaltara
Proses pemekaran Kalimantan Utara menjadi suatu provinsi terpisah dari Kalimantan Timur telah dimulai pada tahun 2000-an. Setelah melalui proses panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara akhirnya disetujui dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 25 Oktober 2012.
Geografis
Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas wilayah ± 75.467.70 km², terletak di posisi antara 114º 35’ 22"–118º 03' 00" Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36"–4º 24’ 55" Lintang Utara. Selain itu sesuai dengan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total).
Batas Wilayah Kalimantan Utara : |
|
Utara |
|
Timur |
|
Selatan |
Provinsi Kalimantan Timur |
Barat |
Negeri Sarawak (Malaysia) |
Pemerintahan
Gubernur
Pada awal berdirinya provinsi Kalimantan Utara, posisi gubernur dijabat oleh Irianto Lambrie, yang bertugas sebagai penjabat gubernur. Irianto dilantik oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, pada 22 April 2013. Irianto sebelumnya menjabat sebagai sekretaris daerah Kalimantan Timur, yang kemudian dipilih oleh pemerintah pusat untuk menduduki kursi ekskutif secara sementara di Kalimantan Utara. Pemilihan umum pertama untuk memilih gubernur Kalimantan Utara dilaksanakan pada 2015. Kemudian, Irianto menang pada pemilu 2015, bersama wakil gubernur, Udin Hianggio.
Pegawai Negeri Sipil
Pada saat dibentuk, wilayah Kalimantan Utara dengan 408 orang PNS dibagi menjadi 5 wilayah administrasi, yang terdiri dari 1 kota dan 4 kabupaten sebagai berikut:
Kabupaten/Kota |
Ibu kota |
PNS 2018 |
3.836 |
||
3.365 |
||
7.028 |
||
1.403 |
||
— |
3.223 |
|
Total |
– |
18.885 |
Daftar terakhir didasarkan pada data wilayah di Kemendagri.
Dewan Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Utara
DPRD Kaltara beranggotakan 35 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Kaltara terdiri dari 1 Ketua dan 2 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik dengan jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Kaltara yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 4 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda, Sutoyo, di Ruang Rapat DPRD Provinsi Kalimantan Utara. Komposisi anggota DPRD Kaltara periode 2019-2024 terdiri dari 12 partai politik dimana Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai Hanura merupakan pemilik kursi terbanyak yaitu masing-masing 5 kursi.
Pembagian Administratif
Daftar kabupaten dan kota di Kalimantan Utara
Ibu kota Provinsi Kalimantan Utara adalah Tanjung Selor.
No |
Kode Wilayah |
Kabupaten/Kota |
Ibu Kota Kabupaten |
Luas Wilayah (km2) |
Luas Wilayah (%) |
1 |
65.01 |
Kabupaten Bulungan |
Tanjung Selor |
13.925,72 |
18,45% |
2 |
65.02 |
Kabupaten Malinau |
Malinau |
42.620,70 |
56,48% |
3 |
65.03 |
Kabupaten Nunukan |
Nunukan |
13.841,90 |
18,34% |
4 |
65.04 |
Kabupaten Tana Tidung |
Tideng Pale |
4.828,58 |
6,40% |
5 |
65.71 |
Kota Tarakan |
– |
250,80 |
0,33% |
Provinsi Kalimantan Utara |
75.467,70 |
100,00% |
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari 4 kabupaten, 1 kota, 53 kecamatan, 35 kelurahan dan 447 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya diperkirakan mencapai 625.796 jiwa dengan total luas wilayah 75.467,70 km².
No. |
Kode |
Kabupaten/Kota |
Luas Wilayah |
Penduduk |
2017 |
||
Kecamatan |
Kelurahan |
Desa |
|||||
1 |
65.01 |
13.925,72 |
129.383 |
10 |
7 |
74 |
|
2 |
65.02 |
42.620,70 |
76.836 |
15 |
- |
109 |
|
3 |
65.03 |
13.841,90 |
174.136 |
19 |
8 |
232 |
|
4 |
65.04 |
4.828,58 |
23.639 |
5 |
- |
32 |
|
5 |
65.71 |
250,80 |
221.802 |
4 |
20 |
- |
|
TOTAL |
75.467,70 |
625.796 |
53 |
35 |
447 |
Kesehatan
Daftar rumah sakit di Kalimantan Utara
No. |
Kode RS |
Nama Rumah Sakit |
Jenis RS |
Kelas RS |
Pemilik |
Total Ranjang |
1 |
6501013 |
RS Pratama Long Ampung |
RSU |
D PRATAMA |
Pemkab |
19 |
2 |
6503002 |
RS Umum Daerah Akhmad Berahim |
RSU |
D PRATAMA |
Pemkab |
13 |
3 |
6571044 |
RS Umum Kota Tarakan |
RSU |
C |
Pemkot |
73 |
4 |
6473043 |
RS Umum Pertamedika Tarakan |
RSU |
D |
Perusahaan |
36 |
5 |
6406012 |
RS Umum Daerah Kabupaten Malinau |
RSU |
C |
Pemkab |
163 |
6 |
6473042 |
RS AL Ilyas Tarakan |
RSU |
D |
TNI AL |
39 |
7 |
6473016 |
RS Umum Daerah Tarakan |
RSU |
B |
Pemprop |
335 |
8 |
6408025 |
RS Umum Daerah Kabupaten Nunukan |
RSU |
C |
Pemkab |
117 |
9 |
6408014 |
RS Pratama Langap |
RSU |
D PRATAMA |
Pemkab |
10 |
10 |
6404021 |
RS Umum Daerah Tanjung Selor |
RSU |
C |
Pemkab |
135 |
11 |
6504027 |
RS Pratama Sebatik |
RSU |
D PRATAMA |
Pemkab |
30 |
Penduduk
Penduduk Kalimantan Utara sangat heterogen dan terbagi menjadi berbagai macam suku bangsa seperti Penduduk asli Kalimantan yaitu suku Dayak (Lun Bawang / Lun Dayeh, Kenyah, Murut, dan lainnya), Tidung, Melayu (Melayu Bulungan dan Melayu lainnya), Kutai, dan Banjar, lalu kelompok pendatang terbesar seperti suku Bugis, Jawa, Bajau, Mandar, Minahasa, Buton, Gorontalo, Madura, Makassar, Toraja, Tionghoa, Bawean, Bali, Suluk/Tausug, dll juga banyak mendiami Kalimantan Utara.
Agama
Berdasarkan agama di Kalimantan Utara menurut Kementerian Dalam Negeri (2021), 507.780 adalah Muslim, 137.540 adalah Protestan, 42.260 adalah Katolik, 4.165 adalah Buddha, 344 adalah Hindu, 151 adalah Konghucu dan 11 adalah agama tradisional.
Pendidikan
Daftar perguruan tinggi swasta di Kalimantan Utara dan Daftar perguruan tinggi di Kalimantan Utara
Berikut adalah :
Daftar perguruan tinggi swasta di Kalimantan Utara, yang pembinaannya berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Perguruan Tinggi Swasta Keagamaan, yang pembinaannya berada di bawah Kementerian Agama. Daftar ini tidak termasuk Perguruan Tinggi Kedinasan yang pembinaannya berada dibawah masing-masing kementerian/lembaga.
Universitas
Universitas Kaltara, Kabupaten Bulungan
Sekolah Tinggi
1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kalimantan Utara, Kota Tarakan
2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bulungan Tarakan, Kota Tarakan
3. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tanjung Selor, Kota Tanjung Selor
4. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Anshar, Kota Tanjung Selor
5. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ibnu Khaldun, Kabupaten Nunukan
6. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Tarakanita Rahmawati, Kota Tarakan
Politeknik
1. Politeknik Negeri Nunukan, Kabupaten Nunukan
2. Politeknik Bisnis Kalimantan Utara, Kota Tarakan
3. Politeknik Kaltara, Kota Tarakan
4. Politeknik Malinau, Kabupaten Malinau
Akademi
1. Akademi Bahasa Asing Permata Hati Tarakan, Kota Tarakan
2. Akademi Farmasi Kaltara Tarakan, Kota Tarakan
3. Akademi Keperawatan Pemerintah Kota Tarakan, Kota Tarakan
4. Akademi Keperawatan Kalimantan Utara Tarakan, Kota Tarakan
5. Akademi Kebidanan Borneo Tarakan, Kota Tarakan
Pendidikan bagi anak di Kalimantan Utara masih memerlukan perbaikan ke arah yang lebih baik dan itu berpengaruh bagi kelangsungan hidup warga perbatasan. Ini dikarenakan penduduk yang tinggal di daerah perbatasan bekerja di perkebunan sawit dan jauh dari pemukiman warga, walhasil anak-anak tak dapat sekolah.[39] Selain dari ketiadaan pilihan lainnya, hal lain adalah warga yang bekerja di kebun sawit di Malaysia putus sekolah dan tak berkeahlian.
Menurut Sistem Informasi Data Statistik Sektoral Kalimantan Utara, 1.140 ruang kelas SD hingga SMA mengalami rusak sedang hingga berat. Per 2019, sebanyak 30 sekolah dasar dan menengah telah diperbaiki dan 12 di antaranya dekat perbatasan Indonesia-Malaysia yang tersebar di Kabupaten Malinau dan Nunukan dengan anggaran mencapai Rp 34 miliar. Namun begitu, ada upaya pemberdayaan pendidikan oleh masyarakat di sini: seperti yang dicontohkan dari Kabupaten Malinau. Daerah ini memiliki program "jam belajar masyarakat" (atau jambelmas) yang berasal dari Gerakan Wajib Belajar 16 Tahun dengan perpustakaan desa dan rumah baca masyarakat. Menurut Neraca Pendidikan Daerah Kemendikbud, per 2018, kabupaten ini memiliki 99 SD dan 29 SMP.
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar