Senin, 02 Oktober 2023

KABUPATEN KARANGASEM PROVINSI BALI


KABUPATEN KARANGASEM

PROVINSI BALI

Orientasi

Karangasem (bahasa Baliaksara Baliᬓᬭᬗᬲᭂᬫ᭄) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi BaliIndonesia. Ibu kotanya adalah Kota Amlapura. Memiliki dua Pelabuhan yakni Padang Bai dan Tanah Ampo. Di kabupaten ini terletak pura terbesar di Bali, yaitu Pura Besakih. Penduduk Karangasem berjumlah 416.600 jiwa pada tahun (2019)

Sejarah

Sejarah Karangasem tidak lepas dengan sejarah berdirinya Kerajaan Karangasem. Nama Karangasem sebenarnya berasal dari kata Karang Semadi. Beberapa catatan yang memuat asal-muasal nama karangasem adalah seperti yang diungkapkan dalam Prasasti Sading C yang terdapat di Geria Mandara, Munggu, Badung. Lebih lanjut diungkapkan bahwa Gunung Lempuyang di timur laut Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang yang berarti Gunung Karang.

Dalam penelitian sejarah keberadaan pura, Lempuyang dihubungkan dengan kata lampu yang artinya terpilih, dan Hyang yang berarti Tuhan (Bathara Guru, Hyang Parameswara). Di Adri Karang inilah Hyang Agnijaya membuat Pura Lempuyang Luhur sebagai tempat bersemadi (Karang Semadi). Lambat laun nama Karang Semadi ini berubah menjadi Karangasem.

Sejarah Kabupaten Karangasem, Asal-usul Nama

Hingga Perlawanan ke Belanda dan Jepang

Suara Bali.id - Kabupaten Karangasem merupakan daerah yang masuk dalam wilayah Provinsi Bali. Sejarah Kabupaten Karangasem cukup menarik itu dibahas, mulai dari munculnya kerajaan hingga akhirnya menjadi daerah tingkat II.

Berdasarkan literatur sejarah, dulu Karangasem merupakan sebuah kerajaan Hindu di daerah Bali Timur yang berdiri pada abad ke-17. Pada puncak kejayaannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Karangasem meluas hingga Pulau Lombok. Namun, pada masa penjajahan Indonesia, kerajaan ini ditundukkan oleh Pemerintah Belanda di tahun 1894. Sehingga pada saat itu kerajaan berada di bawah kendali Pemerintah Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka, Karangasem menjadi daerah tingkat II di bawah pemerintahan Provinsi Bali.

Sejarah nama Karangasem berasal dari suku kata Larang Semadi. Hal ini dikuatkan atau dibuktikan dengan gamblang pada Prasasti Sading C yang saat ini disimpan di Geria Mandara, Munggu, Badung. Pada abad ke-16 hingga ke-17, Kerajaan Gelgel berkuasa di Karangasem. Dalam catatan sejarah, Kerajaan Karangasem melalukan perlawanan terhadap penjajah dan merebutkan sejumlah wilayah kekuasan di sekitarnya.

Pada saat berkuasa, Kerajaan Karangasem melakukan perluasan hingga Pulau Lombok. Namun kerajaan mendapatkan perlawanan oleh orang-orang Sasak. Hingga pada akhirnya pada 1891 Kerajaan Karangasem kewalahan menghadapi serangan itu. Namun pada 1894, orang Sasak mulai kesulitan menghadapi serangan karena Kerajaan Karangasem memiliki peralatan yang mulai canggih. Sehingga para Muslim dan Sasak meminta bantuan ke Pemerintah Belanda untuk membantunya melawan Kerajaan Karangasem. Puncaknya terjadi pertempuran pada 20 Februari 1894.

Permohonan ke pemerintah Belanda dari orang Sasak menjadi keuntungan tersendiri. Hal itu ia manfaatkan untuk menundukkan kerajaan di Bali. Sehingga wilayah Bali dan Lombok mudah dikuasai. Salah satu cara yang ditempuh Belanda dengan cara menghalangi alur impor senjata dari Singapura. Hal itu dilakukan agara Kerajaan tidak mempunyai perlengkapan senjata yang kuat dan bagus. Startegi Belanda pun berhasil. Pada abad ke 20 beberapa kerajaan di Bali mulai dikuasai Belanda.

Saat Jepang mulai menjajah Indonesia, sebagian penduduk Bali pergi ke daerah pegunungan karena takut dengan kekejaman tentara Jepang. Meski suasana Karangasem sempat mencekam, namun hal itu bisa direda dengan propaganda yang dilakukan oleh Jepang. Meski demikian, warga Bali masih membuat lubang-lubang atau bunker untuk bersembunyi dari serangan Jepang. Setelah Jepang menyerah dan Indonesia merdeka, Kerajaan Karangasem berstatus sebagai Daerah Tingkat II.

Dengan beragam seni dan kebudayaannya, Karangasem memiliki sejumlah ciri khas, diantaranya:

1.        Tari Jaran Gading Menginjak-injak Bara Api

2.        Nyepeg Sampi

3.        Songket dan Endek Sidemen

4.        Rudat Harmonisasi Hindu Islam

5.        Cengceng Gebyag'

6.        Rejang Kalimayah dan Rejang Jemprong

7.        Pemimpin dalam ritual Hindu

8.        Kisah Petilasan Danghyang Dwijendra

9.        Arak-arakam Api Obor

10.    Tari Baris Dadap

11.    Busana Khas Karangasem

Pusat Wisata Karangasem

Sejumlah peninggakan Kerajaan Karangasem dijadikan sebagai objek wisata. Diantaranya:

1.    Objek Wisata Puri Agung Karangasem

2.    Objek Wisata Tirta Gangga

3.    Objek Wisata Taman Sukasada Ujung

Di sisi lain masih banyak lagi tempat wisata di Karangasam berupa pantai dan tempat kekinian.

Demikian penjelasan menegenai sejarah Kabupaten Karangasem. Semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan khususnya di bidang sejarah.

Kontributor : Muhammad Aris Munandar

Geografi

Karangasem merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur Pulau Bali. Secara astronomis, kabupaten ini berada pada posisi 8°00'00"–8°41'37,8" Lintang Selatan dan 115°35'9,8"–115°54'8,9" Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Karangasem adalah 839,54 km² atau 83.954 Ha yang terdiri atas 8 Kecamatan, 75 desa, dan 3 kelurahan. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Karangasem meliputi: Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis, Karangasem, Abang, Bebandem, Selat, dan Kubu.

Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut:

Utara

Laut Bali/Laut Jawa

Timur

Selat Lombok

Selatan

Samudera Indonesia

Barat

Kabupaten KlungkungKabupaten Buleleng, dan Kabupaten Bangli

Topografi

Kabupaten Karangasem mempunyai wilayah yang berbatasan dengan laut sampai ke pegunungan dengan puncaknya Gunung Agung. Dengan demikian maka ketinggian tempatnya bervariasi dari 0–3.142 m di atas permukaan laut dan sebagian besar dari wilayah Karangasem memiliki ketinggian antara 100–500 m dpl dan 500–1000 m dpl. Ini berarti bahwa sebagian wilayahnya merupakan perbukitan sampai pegunungan. Daerah datarannya hanya meliputi 13,4% dari luas wilayah yakni hanya tersebar di daerah pantai atau pesisir.

Berdasarkan tingkat kelerengan, daerah dataran terbesar adalah di Kecamatan Karangasem dengan luas 3.798 ha, kemudian diikuti Kecamatan Abang seluas 3.718 ha, sedangkan daerah sangat curam terluas adalah di Kecamatan Kubu dengan luas wilayah sebesar 4.898 ha, kemudian diikuti Kecamatan Manggis dengan luas wilayah 2.306 ha. Berikut adalah klasifikasi mendetail mengenai tingkat kemiringan lahan :

Kemiringan lereng 0–8% merupakan daerah datar (flat to almost flat), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan dengan luas daerah 23.090,00 Ha atau 27,5% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Kubu yaitu seluas 5.011,00 Ha atau 21,7% dari luas daerah dengan kemiringan 0–8%.

Kemiringan lereng 8–15% merupakan daerah agak landai (gentle sloping), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan kecuali Kecamatan Sidemen dengan luas daerah 12,860 Ha atau 15,3% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Kubu yaitu seluas 5.826 Ha atau 45,3% dari luas daerah dengan kemiringan 8–15%.

Kemiringan lereng 15–25%, merupakan daerah agak curam (moderately steep), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan dengan luas daerah 16.682,00 Ha atau 19,9% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Rendang yaitu seluas 5.634 Ha atau 33,8% dari luas daerah dengan kemiringan 15–25%.

Kemiringan lereng 25–40%, merupakan daerah curam (moderately steep), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan dengan luas daerah 14.794 Ha atau 17,6% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Abang yaitu seluas 3.495 Ha atau 23, 6% dari luas daerah dengan kemiringan 25–40%.

Kemiringan di atas 40%, merupakan daerah sangat curam semua kecamatan dengan luas daerah 16.258 Ha atau 19,7% total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Kubu yaitu seluas 4.898 Ha atau 29,6% dari luas daerah dengan kemiringan di atas 40%.

Geologi

Terdapat beberapa sungai yang melewati wilayah Kabupaten Karangasem, di antaranya terdapat dua sungai yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi sumber air yang dapat memenuhi kebutuhan air warga Karangasem, yaitu Sungai Tukad Unda dan Sungai Tukad Telaga Waja. Berdasarkan tingkat kontinuitas aliran, sungai di wilayah Kabupaten Karangasem terbagi menjadi tiga, yakni:

Mengalir sepanjang tahun (perennial streams) umumnya mengalir ke bagian selatan. Berikut adalah contoh sungai yang mengalir sepanjang tahun: Tukad Janga, Tukad Telagawaja, Tukad Mangereng, Tukad Jinah, Tukad Nyuling, Tukad Kekeruk, Tukad Buhu dan lainnya.

Mengalir hanya pada musim hujan (intermitten streams). Sungai jenis ini banyak terdapat di Desa Seraya, Seraya Barat, Bugbug dan Perasi.

Mengalir hanya pada saat hujan (ephemeral streams) umumnya semua sungai di Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan Abang (Purwakerthi, Labasari), dan sebagian Kecamatan Karangasem (Seraya Timur).

Iklim

Suhu udara di wilayah Kabupaten Karangasem sangat beragam oleh karena faktor ketinggian suatu tempat, tetapi pada umumnya suhu udara rata-rata di wilayah Karangasem berkisar antara 20°–32 °C, tetapi untuk suhu udara di wilayah perbukitan dan pegunungan biasanya kurang dari 20 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun bervariasi antara 76%–81%.

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Kabupaten Karangasem beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau di wilayah Karangasem biasanya berlangsung pada periode MeiOktober dengan bulan terkering adalah Agustus dan September dengan curah hujan bulanan di bawah 20 mm per bulan.

Sementara itu, musim penghujan di Kabupaten Karangasem berlangsung pada periode NovemberApril dengan bulan terbasah Januari dan Februari yang curah hujan bulanannya di atas 200 mm per bulan.

Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Karangasem berkisar antara 1.000–1.700 mm per tahun dengan jumlah curah hujan berkisar antara 90–140 hari hujan per tahun.

Pemerintahan

Daftar Bupati Karangasem

No

Bupati

Mulai Jabatan

Akhir Jabatan

Wakil Bupati

Sembunyi

Keterangan

1

Anak Agung Gede Jelantik

1951

1960



2

I Gusti Lanang Rai

1960

1967



3

Anak Agung Gede Karang

1967

1979



4

Letkol (Pol) I Gusti Nyoman Yudana

1979

1989



5

Kolonel (Pol) I Ketut Mertha, Sm.Ik., S.Sos

1989

1999



6

Drs. I Gede Sumantara Adi Prenatha

1999

2005

Drs. I Putu Widjera


7

I Wayan Geredeg, SH.

2005

2015

Drs. I Gusti Lanang Rai, M.Si (2005 - 2010)

I Made Sukarena, SH ( 2010 - 2015)


-

Ida Bagus Ngurah Arda

2015

2016


Pjs

8

I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos., MAP.

17 Februari 2016

17 Februari 2021

I Wayan Artha Dipa, SH., MH.


-

I Wayan Serinah

6 Oktober 2020

21 Februari 2021


Pjs

9

I Gede Dana, S.Pd., M.Si.

26 Februari 2021

Petahana

Dr. I Wayan Artha Dipa, SH., MH.


Pariwisata

Tempat Wisata

Di Karangasem terdiri banyak objek wisata yang cukup populer dan dikunjungi banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional. Berikut beberapa daftar objek wisata di Karangasem:

1.        Pura Besakih

2.        Pura Pasar Agung

3.        Gunung Agung

4.        Bukit Jambul

5.        Telaga Waja

6.        Kebun Salak Sibetan

7.        Taman Ujung

8.        Candidasa

9.        Tirta Gangga

10.    Puri Agung Karangasem

11.    Tulamben

12.    Amed

13.    Tenganan

14.    Labuan Amuk

15.    Padang Bai

16.    Pantai Bias Tugel

17.    Pura Lempuyang

18.    Bukit Asah

19.    Pantai Perasi (Virgin Beach)

20.    Pelukatan Jaga Satru

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...