Kamis, 05 Oktober 2023

KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

 

KABUPATEN REJANG LEBONG

PROVINSI BENGKULU

Orientasi

Rejang Lebong adalah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.515,76 km² dan populasi sekitar 257.498 jiwa (2016). Ibu kotanya adalah Kecamatan Curup Kota yang berada pada ketinggian 600-700 mdpl. Kabupaten ini terletak di luak Ulu Musi, sebuah lembah di tengah rangkaian Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari Kota Bengkulu yang merupakan ibu kota provinsi.

Penduduk asli terdiri dari 2 suku utama yaitu suku Rejang dan Melayu. Suku Rejang mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, dan sebagian Selupu Rejang. Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Sindang Kelingi.

Sejarah Kabupaten Rejang Lebong

Sejarah Rejang Lebong pada masa kolonialisme bermula ketika Inggris dan Belanda mulai menjajah Kota Bengkulu. Masyarakat Rejang yang mendiami daerah pedalaman atau pegunungan di Kabupaten Rejang Lebong tidak pernah mengalami penjajahan karena faktor geografis. Kabupeten Rejang Lebong dulunya adalah gabungan dari Provinsi Sumatera Selatan.

Pusat perkotaan Rejang Lebong dahulunya terletak di Kepahiang, sedangkan Curup sendiri masih berbentuk pasar atau pekan Curup dan belum bisa di katakan kota. Setelah Kesultanan Palembang jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1 Juli 1821 tidak membuat wilayah Depati Tiang Empat tunduk terhadap Belanda. Hal tersebut karena adanya perlawanan dari rakyat, salah satunya ketika rakyat menghadang Kapten De Leau berkunjung ke pos Belanda di Keban.

Pada tahun 1838, pasukan militer Belanda dikirim ke wilayah Rejang untuk menuntut kematian Asisten Residen Bogearl. Hal ini menyebabkan perlawanan dari rakyat, sehingga pada tahun 1856 diadakan perundingan dengan Depat Tiang Empat di Kepahiang. Hasil perundingan menyatakan Depati Tiang Empat akan tunduk kepada Belanda dengan syarat adat dan pustaka tidak boleh dirusak dan diganggu oleh Belanda. Rejang Lebong dimasukan kedalam Karesidenan Palembang. Dengan adanya perundingan ini, wilayah Rejang Lebong menjadi berada di bawah pemerintahan Belanda tahun 1859-1942.

Setelah perjanjian itu telah disepakati bersama, dengan sahnya wilayah Rejang Lebong dibawah pemerintahan Belanda. Belanda menguras kekayaan alam yang ada, salah satunya hasil bumi seperti rempah-rempah dan bahkan Belanda membuka tambang emas yang ada di Lebong, hasil ini di bawah ke negara Belanda bahkan di jual ke negara-negara Eropa. Sehingga tahun 1942 setelah pecah perang pasifik dan Hindia Belanda terlibat didalamnya, membuat Belanda harus berhenti menjajah di Rejang Lebong dan diambil alih oleh Jepang. Berbagai upaya yang dilakukan pemimpin dan tentara untuk melespaskan kesengsaraan rakyat Curup dari penjajahan Jepang.

Berbagai upaya yang dilakukan pemimpin dan tentara untuk melespaskan kesengsaraan rakyat Curup dari penjajahan Jepang. Namun, masyarakat Rejang Lebong kalah persenjataan, akhirnya Jepang dapat memasuki Tabarenah. Dengan keadaan yang sulit para pemuda tetap saja melakukan persiapan untuk melakukan perlawanan, Bertepatan pada tanggal 2 Januari 1946 dinyatakan maklumat perdamaian yang ditandatangani oleh Residen Ir. Indra Caya, Butaityo Inomia, dan kepala pemerintahan Negeri Kepahiang, M. Amin. Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, peristiwa-peristiwa lain juga terjadi seperti terlihat ketika pasukan Belanda mencoba merebut kembali wilayah jajahanya pada tahun 1948-1949 salah satunya Rejang Lebong.

Dari perristiwa sejarah tersebut, dibuatlah sebuah monumen perjuangan Tabarena yang terletak di Kecamatan Bermani Uluu, Kabupaten Rejang Lebong. monumen ini merupakan tonggak sejarah perjuangan masyarakat Rejang Lebong melawan penjajah. Selain monumen ini juga terdapat taman makam pahlawan dan jembatan Tabarenah. Jembatan Tabarenah sempat dibom dinamit oleh pejuang, dengan tujuan menghalau tentara Jepang agar tidak bisa masuk ke Tabarenah.

Geografis

Batas Wilayah

Batas-batas wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Berikut ini adalah perbatasannya dengan kabupaten lainnya:

Utara

Kabupaten Lebong dan kabupaten Musi Rawas

Timur

Kota Lubuklinggau dan kabupaten Musi Rawas

Selatan

Kabupaten Kepahiang dan kabupaten Empat Lawang

Barat

Kabupaten Bengkulu Tengah dan kabupaten Bengkulu Utara

Letak Koordinat

Kabupaten Rejang Lebong dengan terletak pada posisi 102°19'-102°57' Bujur Timur dan 2°22'07''- 3°31' Lintang Selatan.

Topografi

Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, terletak pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 hingga 1000 m dpl. Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut: Kelerengan: datar sampai bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang, lempung dan sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 –7,5 , Kedalaman efektif Tanah : sebagian besar terdiri atas kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan 0 – 10 %.

Iklim

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Rejang Lebong beriklim tropis dengan tipe (Af). Curah hujan rata-rata 233,75 mm/bulan, dengan jumlah hari hujan rata rata 14,6 hari/bulan pada musim kemarau dan 23,2 hari/bulan pada musim penghujan. Sementara suhu normal rata-rata 17,73 °C – 30,94 °C dengan kelembaban nisbi rata-rata 85,5 %. Suhu udara maksimum pada tahun 2003 terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu 36 °C dan suhu udara minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 16,2 °C.

Kecamatan

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong

Saat ini di Kabupaten Rejang Lebong terdapat 15 kecamatan, yaitu:

Nama

Ibu kota

Kecamatan Curup

Pasar Baru

Kecamatan Curup Utara

Tunas Harapan

Kecamatan Curup Selatan

Lubuk Ubar

Kecamatan Curup Timur

Talang Ulu

Kecamatan Curup Tengah

Batu Galing

Kecamatan Selupu Rejang

Air Duku

Kecamatan Bermani Ulu

Kampung Melayu

Kecamatan Bermani Ulu Raya

Babakan Baru

Kecamatan Sindang Kelingi

Beringin Tiga

Kecamatan Sindang Dataran

Bengko

Kecamatan Sindang Beliti Ulu

Apur

Kecamatan Sindang Beliti Ilir

Lubuk Belimbing 1

Kecamatan Binduriang

Kepala Curup

Kecamatan Padang Ulak Tanding

Pasar Padang Ulak Tanding

Kecamatan Kota Padang

Kota Padang

Ibu kota

Ibu kota Kabupaten Rejang Lebong terletak di Kota Curup. Jarak Kota Curup dari beberapa kota di sekitar, antara lain:

1.    Kepahiang: 25 km

2.    Bengkulu: 85 km

3.    Lubuk Linggau: 55 km

4.    Palembang: 484 km

5.    Tanjung Karang: 774 km

6.    Padang: 890 km

7.    Jambi: 702 km

Penduduk

Suku bangsa

Mayoritas penduduk kabupaten Rejang Lebong merupakan suku Rejang yang jumlahnya mencapai 43%, disusul suku Jawa yang merupakan pendatang dengan jumlah sekitar 35,2%. Suku pribumi selain suku Rejang adalah Suku Melayu Lembak . Walaupun didominasi oleh suku Rejang dan suku Jawa, penduduk di Rejang Lebong sangatlah majemuk baik dari segi kesukuan, ras maupun keagamaan. Hal itu terjadi karena sejak zaman Belanda tepatnya pada tahun 1904, Provinsi Bengkulu dibuka bagi daerah transmigrasi. Suku-suku yang ada dan telah menetap secara turun-temurun di Rejang Lebong yaitu sebagai berikut:

1.        Melayu Kaur

Suku Kaur datang dari sudut tenggara provinsi Bengkulu. Suku Kaur datang ke Rejang Lebong untuk mengadu nasib.

2.        Melayu Musi

Suku Musi yang datang dari Sumatra Selatan kebanyakan datang atas kemauan menuntut ilmu dan belajar.

3.        Melayu Palembang

Orang Palembang dikota Curup sudah sangat banyak dan mereka bersama suku Jawa sudah menjadi kaum pendatang terbesar di Rejang Lebong.

4.        Madura

Suku Madura datang atas alasan keinginan kuat untuk bertani dan berdagang

5.        Sunda

Suku Sunda banyak mendiami perkotaan dan wilayah transmigrasi Talang Benih.

6.        Melayu Serawai

Suku Melayu Serawai banyak menjadi petani di dataran tinggi dan pedalaman. Suku Serawai datang dari bagian lain di selatan provinsi Bengkulu.

7.        Melayu besemah

Suku Melayu Besemah adalah penduduk asli provinsi Sumatra Selatan. Saat ini, suku Besemah kebanyak berdiam di Curup Tengah.

8.        Pendatang Melayu

Suku Melayu di Rejang Lebong berasal dari keturunan yang berbeda-beda. Ada yang asalnya dari Bangka, Deli, Kepri, Riau, Jambi bahkan Pontianak, Malaysia, dan Sambas.

9.        Suku Minang

Suku Minang mayoritas berdagang dan hidup di daerah perkotaan.

10.    Ambon

Ada beberapa keluarga Ambon yang tinggal di Rejang Lebong atas dasar tugas sebagai misionaris ke pedalaman.

11.    Suku Batak

Suku Batak yang ada saat ini sudah cukup banyak populasinya dan telah bermukim tiga atau dua generasi. Banyak orang Batak yang menikah dengan suku Rejang dan suku Lembak. Suku Batak juga banyak yang bermukim di daerah pedalaman di kabupaten Rajang Lebong.

12.    Lampung

Suku Lampung datang kebanyakan sebagai pengusaha.

13.    Keturunan India

banyak mendiami perkotaan dan wilayah Kampung Jawa, Curup. Kebanyakan orang-orang India disini adalah orang-orang generasi ke lima atau ke empat. Orang India Curup memeluk agama Islam Sunni.

14.    Tionghoa

Tionghoa pada umumnya berprofesi di bidang perdagangan dan berdiam wilayah Pasar Tengah. Kebanyakan beragama KatolikProtestan, dan Buddha.

15.    Minahasa

Sama halnya dengan suku Ambon, orang Minahasa/Manado datang ke Rejang Lebong atas alasan tugas sebagai misionaris ke daerah-daerah.

16.    Bali

Orang Bali tinggal di kampung-kampung Bali, mayoritas beragama Hindu namun banyak pula yang beragama Islam. Pura agama Hindu ada di kecamatan Sindang Kelingi.

17.    Suku Kerinci

Melayu kerinci atau masyarakat setempat menyebutnya sebagai orang kincai,merupakan suku pendatang dari kerinci yang berada diwilayah propinsi jambi, umumnya mereka petani, dan tak sedikit yang sukses di pemerintahan

Agama

Agama utama yang dianut masyarakat di Rejang Lebong adalah agama Islam dengan persentase 97%. Kemudian agama-agama lain dalam komposisi yang lebih kecil (Kristen Protestan 0.87%, Katolik 0.48%, Kong Hu Chu 0.01%, Buddha 0.25%, dan Hindu 0.02%). Ada juga beberapa penduduk yang masih menganut aliran kepercayaan suku, sekitar 0.04%.

Rumah ibadah yang ada di Rejang Lebong yaitu:

1.    Masjid berjumlah 1096 buah.

2.    Gereja Protestan berjumlah 12 buah (di antaranya adalah GPdIHKIHKBPGereja Kristen RejangGPIBGKSBSGKIIGKI, dan GBI).

3.    Gereja Katolik berjumlah 3 buah.

4.    Vihara Berjumlah 2 buah dan 1 dalam pembangunan.

5.    Pura dalam tahap pembangunan.

Ekonomi

Mata pencarian penduduk didominasi oleh pertanian (80%), pedagangan, PNS, wiraswasta, dan lain-lain. Perkebunan rakyat yang terdapat di kabupaten ini adalah perkebunan kopi dan karet. Produktivitas kebun kopi di Rejang Lebong tergolong tinggi dan merupakan produsen kopi ke-6 terbesar di Sumatra. Palawija banyak ditanam di lereng Bukit Kaba, Rejang Lebong terkenal sebagai lumbung padi,sayur dan umbi-umbian di Bengkulu.

Sebagian lagi merupakan petani penyadap aren sekaligus pembuat gula aren dan gula semut. Produksi gula aren dan gula semut Rejang Lebong sangat terkenal bahkan sampai ke manca negara. Sedangkan perkebunan perusahaan swasta skala besar yakni kebun teh di lereng Bukit Daun.

Barang tambang atau galian yang ada diwilayah ini didominasi galian C seperti:

1.        batu kali

2.        batu pasir

3.        pasir

4.        pasir merah

5.        pasir emas

6.        kaolin

7.        tanah liat

8.        lempung

9.        pasir besi

10.    granit

11.    batu gunung

Potensi-potensi tambang yang lain ialah panas bumi bukit Kaba, batubara di Kota Padang, Emas di Bermani Ulu, Biji Besi di Kota Padang dan cadangan minyak (tentatif) di Curup Utara.

Olahraga

Rejang Lebong memiliki beberapa klub olahraga yang masih aktif berkompetisi. Persirel dan Curup FC merupakan dua klub sepak bola dan saat ini bermain di Liga 3 serta ada beberapa klub bola basket yang kerap kali mengikuti kejuaraan antar provinsi.

Pariwisata

Objek wisata

Kecamatan Curup

1.    Suban Air Panas

2.    Kolam Renang Muna Tirta

3.    Danau Talang Kering

4.    Air Terjun Talang Rimbo

5.    Masjid Agung Curup

6.    Rumah Adat Rejang Lebong

7.    Bendungan Musi Kejalo

8.    Objek Wisata Alam “DIOBAGITE”

9.    Air terjun Batu Betiang

Kecamatan Bermani Ulu

1.    Monumen Perjuangan Desa Taba Renah

2.    Kebun Teh "Agro Teh"

Kecamatan Selupu Rejang

1.    Telaga Tiga Warna

2.    Air Terjun Bertingkat

3.    Bukit Kaba

4.    Danau Mas Harun Bastari

5.    Objek Wisata Agropolitan

Kecamatan Sindang Kelingi

1.        Air Panas/Air Terjun/Sarang Walet

2.        Air Terjun Desa Cahaya Negeri

3.        Air Terjun Desa Beringin Tiga

4.        Air Terjun Tri Muara Karang

5.        Sungai air panas

6.        Padang Ulak Tanding

7.        Air Terjun Kepala Curup

8.        Cek Dam (Danau Buatan)

9.        Peninggalan Benda Sejarah Desa Apur

10.    Air Terjun/Gua Curup Beraput Desa Apur

11.    Air Terjun Sungai Napal

Kota Padang

1.        Air Terjun Curup Embun Desa UPT Trans

2.        Air Terjun Angin Desa Lubuk Mumpo

3.        Air Terjun dan Gua La Desa Suka Merindu

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...