Rabu, 04 Oktober 2023

KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN



KABUPATEN SERANG

PROVINSI BANTEN

Orientasi

Kabupaten Serang (Sunda: ᮞᮦᮛᮀ) adalah adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia. Secara hukum, kabupaten ini beribu kota di Kecamatan Ciruas. Kabupaten ini terletak di ujung barat laut pulau Jawa. Kabupaten Serang berbeda dengan Kota Serang yang telah dimekarkan pada tahun 2007. Wilayah ini berada di kawasan metropolitan Serang Raya.

Sejarah

Sejarah Kabupaten Serang tentunya tidak terlepas dari sejarah Banten pada umumnya, karena Serang semula merupakan bagian dari wilayah Kesultanan Banten yang berdiri pada Abad ke-16 dan pusat pemerintahannya terletak di daerah Serang.

Sebelum abad ke-16, informasi tentang Banten tidak banyak tercatat dalam sejarah, konon pada mulanya Banten masih merupakan bagian dari kekuasaan Kerajaan Sunda, penguasa Banten pada saat itu adalah Raga Mulya|Prabu Pucuk Umum, Putra dari Prabu Sidaraja Pajajaran.

Pusat Pemerintahannya bertempat di Banten Girang (±3 Km di selatan Kota Serang) pada abad ke-6, Islam mulai masuk ke Banten yang didakwah oleh Sultan Syarif Hidayatullah (dikenal Sunan Gunung Jati) yang secara berangsur-angsur mengembangkan Agama Islam di Banten dan sekitarnya serta dapat menaklukan pemerintahan Prabu Pucuk Umum (Tahun 1524-1525 M).

Selanjutnya Beliau mendirikan Kesultanan Islam di Banten dengan mengangkat putranya bernama Sultan Maulana Hasanuddin menjadi Sultan Banten yang pertama yang berkuasa selama ± 18 tahun (Tahun 1552-1570 M). Atas prakarsa Sunan Gunung Jati, pusat pemerintahan yang semula bertempat di Banten Girang dipindahkan ke Surosowan, Banten Lama (Banten lor) yang terletak ±10 Km di sebelah utara Kota Serang.

Setelah Sultan Maulana Hasanuddin wafat (Tahun 1570), digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Maulana Yusuf sebagai Sultan Banten yang kedua (Tahun 1570-1580 M) dan selanjutnya diganti oleh Sultan yang ketiga, keempat dan seterusnya sampai dengan terakhir Sultan yang ke-21 yaitu Sultan Muhammad Shafiuddin yang berkuasa pada Tahun 1809 sampai dengan 1813. Periode Kesultanan Islam di Banten berjalan selama kurun waktu ±264 tahun, yaitu dari tahun 1552 sampai 1813.

Pada zaman Kesultanan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting, terutamma pada akhir abad ke-16 (Juni 1596), Perusahaan (pada masa itu perusahaan dikenal "Kompeni" oleh rakyat Banten dan seluruh kerajaan di Nusantara) Compagnie van Verre dari Belanda datang untuk pertama kalinya mendarat di Pelabuhan Banten dibawah pimpinan Cornelis de Houtman dengan maksud untuk berdagang.

Namun sikap yang congkak dari orang-orang Belanda tidak menarik simpati dari pemerintah dan rakyat Banten saat itu, sehingga sering timbul ketegangan diantara masyarakat Banten dengan Kompeni Belanda.

Pada saat tersebut, Sultan yang bertahta di Banten adalah Sultan yang ke-4 yaitu Sultan Abdul Mufakhir yang waktu itu masih berusia lima bulan, sedangkan yang bertindak sebagai walinya adalah Mangkubumi Jayanegara yang wafat kemudian pada tahun 1602 dan diganti oleh saudaranya yaitu Yudha Nagara.

Pada Tahun 1608 Pangeran Ranamanggala diangkat sebagai Patih Mangkubumi. Sultan Abdul Mufakir mulai berkuasa penuh dari tahun 1624-1651 dengan Pangeran Ranamanggala sebagai Patih dan penasehat utamanya. Sultan Banten yang ke-6 adalah Sultan Abdul Fatah cucu Sultan ke-5 yang terkenal dengan julukan Sultan Ageng Tirtayasa yang memegang tampuk pemerintahan dari tahun 1651-1680 (selama ±30 tahun).

Pada masa pemerintahannya, bidang politik, Perekonomian, Perdagangan, Pelayaran maupun Kebudayaan berkembang maju dengan pesat dan kegigihan dalam menetang Kompeni Belanda. Atas jasa kepahlawanannya dalam perjuangan menentang Kompeni Belanda, maka berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia, Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi kehormatan predikat sebagai Pahlawan Nasional.

Pada waktu berkuasanya Sultan Ke-6, sering terjadi bentrokan dan perang dengan para Kompeni VOC dari Belanda yang pada waktu itu telah berkuasa di Batavia. Dengan cara Politik Adu Domba (bahasa Belanda: Devide Et Impera) terutama dilakukan antara Sultan Ageng Tirtayasa yang anti Kompeni dengan putranya Sultan Abdul Kahar (dikenal dengan Sultan Haji) yang pro Kompeni Belanda dapat melumpuhkan kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya tidak berdaya dan menyingkir ke pedalaman Banten. Namun dengan bujukan Sultan Haji, Sultan Ageng Tirtayasa dapat ditangkap kemudian ditahan dan dipenjarakan di Batavia hingga wafatnya pada tahun 1692.

Namun sekalipun Sultan Ageng Tirtayasa sudah wafat, perjuangan melawan Kompeni Belanda terus berkobar dan dilanjutkan oleh pengikutnya yang setia dengan gigih dan pantang menyerah.

Sejak wafatnya Sultan Ageng Tirtayasa, maka kesultanan Banten mulai mengalami kemunduran, karena Sultan Haji dan para Sultan berikutnya sudah mulai terpengaruh oleh kompeni Belanda sehingga pemerintahannya mulai labil dan lemah.

Pada tanggal 19 Agustus 1816, kekuasaan di Hindia Belanda dikembalikan oleh Inggris kepada Belanda setelah sebelumnya disepakati dalam Konvensi London yang diadakan pada tanggal 13 Agustus 1814. Kekuasaan di Hindia Belanda kemudian diambil alih oleh Van Der Capellen sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Ia mengambil alih kekuasaan Banten dari Muhammad Rafiudin yang saat itu menjabat sebagai Bupati Sultan Banten. Pemerinta Hindia Belanda kemudian membagi wilayah Banten menjadi tiga kabupaten dan menetapkan ibu kotanya masing-masing. Pertama ialah Kabupaten Banten Utara dengan beribu kota di Serang. Kedua ialah Kabupaten Banten Selatan dengan beribu kota di Lebak. Ketiga ialah Kabupaten Banten Barat dengan beribukota di Caringin. Masing-masing kabupaten dipimpin oleh seorang bupati.[6] Bupati pertama untuk Serang diangkat Pangeran Aria Adi Santika dengan pusat pemerintahannya tetap bertempat di keraton Kaibon.

Pada tanggal 3 Maret 1942, Tentara Jepang masuk ke Daerah Serang di Pantai Bojonegara (Jepang mendarat pertama kali di Nusantara melalui Pulau Tarahan). Jepang mengambil alih Karesidenan Banten bahasa Belanda: Bantam Residentie yang pada waktu itu dikuasai oleh Hindia Belanda, sedangkan Bupatinya tetap dari pribumi yaitu RM Jayadiningkrat. Kekuasaan Jepang berjalan selama kurang lebih tiga setengah tahun.

Setelah tanggal 17 Agustus 1945, kekuasaan Karesidenan Banten beralih dari tangan Jepang kepada Republik Indonesia dan sebagai Residennya adalah K.H. Tb. Achmad Chatib serta sebagai Bupati Serang adalah KH. Syam’un, sedangkan untuk jabatan Wedana dan Kepala Camat banyak diangkat dari para Tokoh Ulama.

Dengan datangnya Tentara Belanda ke Indonesia yang menimbulkan Agresi ke I sekitar Tahun 1964-1947. Daerah Banten (terutama Daerah Serang) menjadi Daerah Blokade yang dapat bertahan dari masuknya serbuan Belanda, dan putus hubungan dengan Pemerintah Pusat yang pada saat Indonesia telah membentuk negara federal Republik Indonesia Serikat yang beribu kota di Kota Yogyakarta, sehingga daerah Banten dengan ijin Pemerintah Pusat mencetak uang sendiri yaitu Oeang Republik Indonesia Daerah Banten yang dikenal dengan "ORIDAB".

Pada tanggal 19 Desember 1948, Agresi II baru dari Serdadu Belanda dapat memasuki Daerah Serang untuk selama satu tahun dan setelah KMD Tahun 1949, Belanda meninggalkan kembali Daerah Banten/Serang, yang selanjutnya daerah Serang menjadi salah satu daerah kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Barat.

Pada tanggal 4 Oktober 2000, seluruh fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia bersepakat dalam menetapkan undang-undang mengenai pembentukan Provinsi Banten. Provinsi Banten dibentuk sebagai hasil pemekaran wilayah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000. Salah satu kabupaten yang ditetapkan menjadi bagian dari Provinsi Banten adalah Kabupaten Serang.

Kemudian sejak adanya Jabatan Regent atau Bupati pada Tahun 1826 sampai sekarang, telah terjadi 32 kali pergantian Bupati.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tingkat II Serang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Hari Jadi Kabupaten Serang, pada Bab II Penetapan Hari Jadi Pasal 2, yaitu: Hari Jadi Kabupaten Serang ditetapkan pada tanggal 8 Oktober Tahun 1526.

Geografi

Kabupaten Serang memiliki luas wilayah 1.467,35 km2, dan populasi mencapai 1.402.818 pada Sensus 2010 dan 1.622.630 pada Sensus 2020. Penduduk daratan Kota Cilegon, Kota Serang dan Kabupaten Serang jika dijumlah menjadi 2.749.627 dengan daratan seluas 1.909,56 km2, dan kepadatan 1.440 per km2. Kota Cilegon dan Kota Serang merupakan semi-enklave Kabupaten Serang.

Kabupaten ini berada di ujung barat laut Pulau Jawa, berbatasan dengan Laut Jawa, dan Kota Serang di utara, Kabupaten Tangerang di timur, Kabupaten Lebak di selatan, serta Kota Cilegon di barat.

Batas Wilayah

Utara

Kota Serang dan Laut Jawa

Timur

Kabupaten Tangerang

Selatan

Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang

Barat

Kota Cilegon dan Selat Sunda

Topografi

Secara topografi, Kabupaten Serang merupakan wilayah dataran rendah dan pegunungan dengan ketinggian antara 0 sampai 1.778 m di atas permukaan laut. Fisiografi Kabupaten Serang dari arah utara ke selatan terdiri dari wilayah rawa pasang surut, rawa musiman, dataran, perbukitan dan pegunungan.

Bagian utara merupakan wilayah yang datar dan tersebar luas sampai ke pantai, kecuali sekitar Gunung Sawi, Gunung Terbang dan Gunung Batusipat. Dibagian selatan sampai ke barat, Kabupaten Serang berbukit dan bergunung antara lain sekitar Gunung Kancana, Gunung Karang dan Gunung Gede.

Daerah yang bergelombang tersebar di antara kedua bentuk wilayah tersebut. Hampir seluruh daratan Kabupaten Serang merupakan daerah subur karena tanahnya sebagian besar tertutup oleh Tanah Endapan Alluvial dan Batu Vulkanis Kuarter.

Potensi tersebut ditambah banyak terdapat pula sungai-sungai yang besar dan penting yaitu Sungai Ciujung, Sungai Cidurian, Sungai Cibanten, Sungai Cipaseuran, Sungai Cipasang dan Sungai Anyar yang mendukung kesuburan daerah-daerah pertanian di Kabupaten Serang.

Iklim Cuaca

Iklim di wilayah Kabupaten Serang termasuk tropis dengan musim hujan antara November-April dan musim kemarau antara Mei-Oktober. Curah hujan rata-rata 3,92 mm/hari. Temperatur udara rata-rata berkisar antara 25,8°–27,6 °C.

Temperatur udara di Kabupaten Serang minimum 20,90 °C dan maksimum 33,8 °C. Tekanan udara dan kelembaban rata-rata 81,00 mb/bulan. Kecepatan arah angin rata-rata 2,80 knot, dengan arah terbanyak adalah dari barat.

Pemerintahan

Kecamatan

Kabupaten Serang terdiri dari 29 kecamatan dan 326 desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2020 diperkirakan sebesar 1.684.566 jiwa dan luas wilayah 1.469,66 km² dengan kepadatan 1.146 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Serang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Jumlah
Desa

Daftar
Desa/Kelurahan

36.04.30

Anyar

12

Anyar

Bandulu

Banjarsari

Bunihara

Cikoneng

Grogol Indah

Kosambironyok

Mekarsari

Sindangkarya

Sindang Mandi

Tambang Ayam

Tanjung Manis

36.04.34

Bandung

8

Babakan

Bandung

Blokang

Malabar

Mander

Panamping

Pangawinan

Pringwulung

36.04.22

Baros

14

Baros

Cisalam

Curugagung

Padasuka

Panyirapan

Sidamukti

Sinarmukti

Sindangmandi

Sukaindah

Sukacai

Sukamanah

Sukamenak

Tamansari

Tejamari

36.04.18

Binuang

7

Binuang

Cakung

Gembor

Lamaran

Renged

Sukamampir

Warakas

36.04.07

Bojonegara

11

Bojonegara

Karangkepuh

Kertasana

Lambangsari

Mangkunegara

Margagiri

Mekar Jaya

Pakuncen

Pengarengan

Ukirsari

Wanakarta

36.04.17

Carenang

8

Carenang

Mandaya

Mekarsari

Pamanuk

Panenjoan

Ragasmesigit

Teras

Walikukun

36.04.15

Cikande

13

Bakung

Cikande

Cikande Permai

Gembor Udik

Julang

Kamurang

Koper

Leuwilimus

Nambo Udik

Parigi

Situterate

Songgom Jaya

Sukatani

36.04.23

Cikeusal

17

Bantarpanjang

Cikeusal

Cilayang

Cilayang Guha

Cimaung

Dahu

Gandayasa

Harundang

Katulisan

Mongpok

Panosogan

Panyabrangan

Sukamaju

Sukamenak

Sukaraja

Sukarame

Sukaratu

36.04.31

Cinangka

14

Bantarwangi

Bantarwaru

Baros Jaya

Bulakan

Cikolelet

Cinangka

Kamasan

Karangsuraga

Kubangbaros

Mekarsari

Pasauran

Rancasanggal

Sindanglaya

Umbultanjung

36.04.27

Ciomas

11

Cemplang

Cisitu

Citaman

Lebak

Panyaungan Jaya

Pondok Kahuru

Siketug

Sukabares

Sukadana

Sukarena

Ujungtebu

36.04.09

Ciruas

15

Beberan

Bumijaya

Cigelam

Ciruas

Citerep

Gosara

Kadikaran

Kaserangan

Kepandean

Pamong

Pelawad

Penggalang

Pulo

Ranjeng

Singamerta

36.04.33

Gunung Sari

7

Ciherang

Curug Sulanjana

Gunungsari

Kadu Agung

Luwuk

Sukalaba

Tamiang

36.04.26

Jawilan

9

Bojot

Cemplang

Jawilan

Junti

Kareo

Majasari

Pagintungan

Parakan

Pasirbuyut

36.04.16

Kibin

9

Barengkok

Ciagel

Cijeruk

Ketos

Kibin

Nagara

Nambo Ilir

Sukamaju

Tambak

36.04.25

Kopo

10

Babakan Jaya

Carenang Udik

Cidahu

Gabus

Garut

Kopo

Mekarbaru

Nanggung

Nyompok

Rancasumur

36.04.11

Kragilan

12

Cisait

Dukuh

Jeruktipis

Kendayakan

Kragilan

Kramatjati

Pematang

Sentul

Silebu

Sukajadi

Tegalmaja

Undar Andir

36.04.05

Kramatwatu

15

Harjatani

Kramatwatu

Lebakwana

Margasana

Margatani

Pamengkang

Pegadingan

Pejaten

Pelamunan

Serdang

Terate

Tonjong

Toyomerto

Teluk Terate

Wanayasa

36.04.35

Lebak Wangi

10

Bolang

Kamaruton

Kebonratu

Kencana Harapan

Lebak Kepuh

Lebak Wangi

Pegandikan

Purwadadi

Teras Bendung

Tirem

36.04.32

Mancak

14

Angsana

Bale Kencana

Balekambang

Batukuda

Cikedung

Ciwarna

Labuhan

Mancak

Pasirwaru

Sangiang

Sigedong

Talaga

Waringin

Winong

36.04.28

Pabuaran

8

Kadubeureum

Pabuaran

Pancanegara

Pasanggrahan

Sindangheula

Sindangsari

Talaga Warna

Tanjungsari

36.04.29

Padarincang

14

Barugbug

Batukuwung

Bugel

Cibojong

Ciomas

Cipayung

Cisaat

Citasuk

Curug Goong

Kadubeureum

Kadu Kempong

Kalumpang

Kramatlaban

Padarincang

36.04.24

Pamarayan

10

Binong

Damping

Kampung Baru

Kebon Cau

Pamarayan

Pasir Kembang

Pasirlimus

Pudar

Sangiang

Wirana

36.04.19

Petir

15

Bojong Nangka

Cirangkong

Cireundeu

Kadugenep

Kampung Baru

Kubang Jaya

Mekarbaru

Nagara Padang

Padasuka

Petir

Sanding

Seuat

Seuat Jaya

Sindangsari

Tambiluk

36.04.12

Pontang

11

Domas

Kalapian

Keserangan

Kubang Puji

Linduk

Pontang

Pulo Kencana

Singarajan

Sukajaya

Sukanegara

Wanayasa

36.04.08

Pulo Ampel

9

Argawana

Banyuwangi

Gedung Soka

Mangunreja

Margasari

Pulo Ampel

Pulo Panjang

Salira

Sumuranja

36.04.14

Tanara

9

Bendung

Cerukcuk

Cibodas

Lempuyang

Pedaleman

Siremen

Sukamanah

Tanara

Tenjo Ayu

36.04.13

Tirtayasa

14

Alang-alang

Kebon

Kebuyutan

Kemanisan

Laban

Lontar

Pontang Legon

Puser

Samparwadi

Sidayu Kebon

Sujung

Susukan

Tengkurak

Tirtayasa

36.04.20

Tunjung Teja

9

Bojong Catang

Bojong Menteng

Bojong Pandan

Kamuning

Malanggah

Pancaregang

Panunggulan

Sukasari

Tunjung Teja

36.04.06

Waringinkurung

11

Binangun

Cokopsulanjana

Kemuning

Melati

Sambilawang

Sampir

Sasahan

Sukabares

Sukadalem

Telaga Luhur

Waringinkurung


TOTAL

326


Dewan Perwakilan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serang

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Serang dalam dua periode terakhir.

Partai Politik

Jumlah Kursi dalam Periode

2014-2019

2019-2024


PKB

4

Steady4


Gerindra

6

Kenaikan8


PDI-P

5

Penurunan4


Golkar

9

Steady9


NasDem

4

Penurunan2


Berkarya


(baru) 4


PKS

5

Steady5


PPP

4

Penurunan2


PAN

5

Penurunan4


Hanura

3

Penurunan1


Demokrat

4

Kenaikan5


PBB

1

Kenaikan2

Jumlah Anggota

50

Steady50

Jumlah Partai

11

Kenaikan12

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Serang 1.623.409 (2021), sebagian besar tinggal di bagian utara. Bahasa yang dituturkan adalah Bahasa Sunda Banten yang digunakan di bagian selatan dan Bahasa Jawa Serang yang digunakan di bagian pesisir pantai utara dekat dengan Kota Cilegon dan Kota Serang serta Bahasa Lampung Cikoneng yang dituturkan oleh penduduk di empat kampung di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar.

Pendidikan

Sebagai salah satu wilayah dengan mayoritas penduduknya Islam, maka pendidikan di Serang juga banyak menekankan pada pendidikan agama Islam sesuai dengan semboyan "Serang Bertakwa". Sehingga di Kabupaten Serang pendidikan berbasis islam baik yang resmi maupun non-resmi (Pesantren, Madrasah, dsb) menjadi salah satu perhatian pemerintah.

Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK juga menjadi bagian pendidikan yang tidak terpisahkan. Beberapa sekolah favorit di Kabupaten Serang antara lain; SD Islam Al-Azhar, SD Kristen Penabur, SMA Negeri 1 Ciruas, SMP Negeri 1 Ciruas, SMA Negeri 1 Kramatwatu dsb.

Pendidikan formal

TK atau RA

SD atau MI

SMP atau MTs

SMA atau MA

SMK

Perguruan Tinggi

Lainnya

Negeri

0

735

92

26

5

1

2

Swasta

0

134

261

112

41

18

4

Total

0

869

353

138

46

19

6

Data Sekolah di Kabupaten Serang
Sumber:

Di Serang, juga terdapat universitas yang menyelenggarakan pendidikan sarjana secara jarak jauh atau distance learning, yakni Universitas Terbuka[20] atau UT Daerah Serang [21]

Transportasi

1.    Kereta Api Indonesia (KAI)

2.    KAI Commuter

3.    LM Lin Merak

4.    Bus BRT Trans Seragon

5.    2: Banten Lama–Baros

6.    3: Alamanda Regency–Pabuaran

Bus BRT Perintis

1: Tanara–Jungking

2: Gunung Sari–Mancak

3: Pamarayan–Kibin

Angkutan kota Wilayah Kabupaten Serang dan beberapa rute yang menghubungkan Kota Serang menuju kawasan industri sepatu PT Nikomas Gemilang di daerah Kibin.

Stasiun kereta api

Kabupaten Serang memiliki 4 stasiun KA Lokal Merak yang masih beroperasi, diantaranya:

LM Stasiun Cikeusal

LM Stasiun Catang

LM Stasiun Jambu Baru

LM Stasiun Tonjong Baru

Selain itu, Kabupaten Serang juga memiliki 5 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tidak aktif, yaitu:

EKS Stasiun Anyer Kidul

EKS Stasiun Anyer Lor

EKS Stasiun Jambu Lama

EKS Stasiun Pasir Manggu

EKS Stasiun Silebu

Ruas jalan tol

1.    Jalan Tol Jakarta–Merak

2.    Jalan Tol Tangerang–Merak

3.    Jalan Tol Serang–Panimbang

 

-ooooooooooo oOo oooooooooo-

 

Sumber : Google Wikipedia

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...