KOTA DENPASAR
PROVINSI BALI
Orientasi
Denpasar (bahasa Bali: ᬤᬾᬦ᭄ᬧᬲᬃ)
adalah ibu kota Provinsi Bali yang
sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Provinsi Bali. Denpasar
juga merupakan sebuah wilayah kota yang terletak di Provinsi Bali, Indonesia.
Denpasar adalah kota terbesar di Kepulauan Nusa Tenggara dan kota
terbesar kedua di wilayah Indonesia Timur setelah Kota Makassar.
Pertumbuhan industri pariwisata di Pulau Bali mendorong kota Denpasar menjadi pusat kegiatan bisnis, dan menempatkan kota ini sebagai daerah yang memiliki pendapatan per kapita dan pertumbuhan tinggi di provinsi Bali.
Pemerintah akan mempersiapkan tiga kota yaitu Medan, Denpasar, dan Makassar sebagai kota metropolitan baru. Tata ruang tiga kota itu masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Perpres 45/2011).
Etimologi
Nama Denpasar berasal dari kata "den" (utara) dan "pasar" sehingga secara keseluruhan bermakna "Utara Pasar". Asal kata ini menunjukkan asal kota sebagai kota pasar, di tempat yang sekarang disebut Pasar Kumbasari (sebelumnya "Peken Payuk"), di bagian utara kota modern.
Sejarah
Era Kolonial Belanda
Denpasar pada mulanya adalah sebuah taman. Taman tersebut tidak seperti taman pada umumnya, karena menjadi taman kesayangan dari Raja Badung saat itu, Kyai Jambe Ksatrya. Pada waktu itu, Kyai Jambe Ksatrya tinggal di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria. Taman ini unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam (tajen). Hobi Kyai Jambe Ksatrya adalah bermain adu ayam, oleh karena itu tidak jarang sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.
Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari Kerajaan Badung, sebuah Kerajaan Hindu Majapahit yang berdiri sejak abad ke-18 s.d abad ke-19, sebelum kerajaan tersebut ditundukan oleh Belanda pada tanggal 20 September 1906, dalam sebuah peristiwa heroik yang dikenal dengan Perang Puputan Badung.
Era Kemerdekaan Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia, berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958, Denpasar menjadi ibu kota dari pemerintah daerah Kabupaten Badung, selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Des.52/2/36-136 tanggal 23 Juni 1960, Denpasar juga ditetapkan sebagai ibu kota bagi Provinsi Bali yang semula berkedudukan di Singaraja.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1978, Denpasar resmi menjadi ‘’Kota Administratif Denpasar’’, dan seiring dengan kemampuan serta potensi wilayahnya dalam menyelenggarakan otonomi daerah, pada tanggal 15 Januari 1992, berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992, dan Kota Denpasar ditingkatkan statusnya menjadi ‘’kotamadya’’, yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 27 Februari 1992.
Geografi
Kota Denpasar berada pada ketinggian 0-75 meter dari permukaan laut, terletak pada posisi 8°35’31” sampai 8°44’49” Lintang Selatan dan 115°00’23” sampai 115°16’27” Bujur Timur. Sementara luas wilayah Kota Denpasar 127,78 km² atau 2,18% dari luas wilayah Provinsi Bali. Dari penggunaan tanahnya, 2.768 Ha merupakan tanah sawah, 10.001 Ha merupakan tanah kering dan sisanya seluas 9 Ha adalah tanah lainnya. Tingkat curah hujan rata-rata sebesar 244 mm per bulan, dengan curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember. Sedangkan suhu udara rata-rata sekitar 29.8 °C dengan rata-rata terendah sekitar 24.3 °C. Sungai Badung merupakan salah satu sungai yang membelah Kota Denpasar, sungai ini bermuara di Teluk Benoa.
Pemerintahan
Wali Kota
Wali kota Denpasar adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kota Denpasar. Wali kota Denpasar bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Bali. Saat ini, wali kota atau kepala daerah yang menjabat di Kota Denpasar ialah I Gusti Ngurah Jaya Negara, dengan wakil wali kota Kadek Agus Arya Wibawa. Mereka mulai menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota sejak 26 Februari 2021
DemografiPenduduk
Laju pertumbuhan penduduk Kota Denpasar per tahun dalam rentang waktu 2000-2010 adalah sebesar 4 %, dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak 4.57 % dibandingkan dengan jumlah penduduk wanitanya.
Tahun |
1990 |
2000 |
2003 |
2010 |
2020 |
|
Jumlah penduduk |
320.597 |
532.440 |
585.150 |
788.589 |
725.314 |
|
Sejarah
kependudukan Kota Denpasar |
Dalam kaitannya sebagai kota wisata, maka Denpasar juga didukung oleh beberapa kawasan seperti Kuta dan Ubud.
Kawasan ini sering disebut sebagai SarBaGiTa atau DenpaSar, Badung, Gianyar dan Tabanan berdasarkan Peraturan Presiden No. 45 tahun 2011. Berikut adalah populasi dari beberapa wilayah tersebut:
Pembagian Administratif |
Area (km²) |
Kepadatan (/km²) |
Populasi (Sensus 2020) |
Denpasar |
127,78 |
5.676,00 |
725.314 |
Badung |
418,62 |
1.310,00 |
548.191 |
Gianyar |
368,00 |
1.300,00 |
515.344 |
Sarbagi |
914.40 |
1.979,30 |
1,788,849 |
Tabanan |
1.013,88 |
455,00 |
461.630 |
Sarbagita |
1.928,28 |
1.167,09 |
2.250.479 |
Suku bangsa
Provinsi Bali merupakan rumah bagi etnis Bali dan Bali Aga, demikian juga di kota ini. Sebagai ibu kota provinsi Bali, kota Denpasar dihuni oleh penduduk yang berasal dari beragam suku bangsa dan lebih hete. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 516.708 jiwa atau 65,52% dari 788.589 jiwa penduduk kota Denpasar adalah suku Bali. Penduduk Denpasar dari suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan beberapa lainnya adalah orang Tionghoa, Sasak, Madura, Sunda, Flores, Melayu, Bugis, Batak, dan beberapa suku lainnya.
Berikut adalah banyaknya penduduk kota Denpasar berdasarkan suku bangsa pada tahun 2010:
No |
Suku |
Jumlah |
% |
1 |
516.708 |
65,52% |
|
2 |
203.325 |
25,78% |
|
3 |
8.900 |
1,13% |
|
4 |
8.300 |
1,05% |
|
5 |
6.186 |
0,78% |
|
6 |
5.547 |
0,70% |
|
7 |
4.187 |
0,53% |
|
8 |
1.605 |
0,20% |
|
9 |
1.275 |
0,16% |
|
10 |
Suku lainnya |
32.552 |
4,13% |
Kota Denpasar |
788.589 |
100% |
Agama
Agama yang dianut penduduk kota Denpasar sangat beragam dengan mayoritas beragama Hindu. Orang Bali umumnya beragama Hindu, dan sebagian beragama Islam dan Kristen. Sementara penduduk dari suku Jawa, Melayu, Bugis, Sunda, Sasak umumnya beragama Islam. Sebagian orang Flores, Batak, dan sebagian Tionghoa, beragama Kristen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, sebanyak 67,49% penduduknya memeluk agama Hindu, sedangkan agama Islam dianut warga Denpasar sebanyak 22,64%. Kemudian pemeluk agama Kekristenan berjumlah 7,45%, Buddha sebanyak 2,37% dan Konghucu sebanyak 0,05%. Untuk sarana rumah ibadah, terdapat 941 pura, kemudian 29 masjid, 116 mushola, 183 gereja Protestan, 5 gereja Katolik dan 17 vihara.
Ekonomi
Pembangunan pariwisata berpengaruh kuat terhadap perubahan struktur dan peningkatan perekonomian di Kota Denpasar. Namun struktur perekonomian Kota Denpasar sedikit berbeda bila dibandingkan dengan struktur perekonomian Provinsi Bali pada umumnya, dengan menempatkan sektor perdagangan, hotel dan restoran mendominasi pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Denpasar.
Ikut pula mendongkrak ekonomi Kota Denpasar adalah produksi barang kerajinan berupa barang kerajinan untuk cendera mata, seperti ukiran dan patung. Namun industri kerajinan ini tengah mengalami tekanan, selain karena dampak krisis dan persaingan antar daerah, tekanan lain berasal dari persaingan antar negara berkembang Asia lainnya seperti Vietnam, Thailand, India, Malaysia dan Cina. Negara pesaing ini lebih memaksimalkan besarnya skala produksi dengan memanfaatkan teknologi industri, sedangkan di Kota Denpasar industri kerajinan ini masih mempertahankan keterampilan tangan (hand made) sehingga menjadi kendala pada pemenuhan kuantitas produksinya.
Kesehatan
Daftar Rumah Sakit di Kota Denpasar
No. |
Kode |
Nama Rumah Sakit |
Jenis |
Tipe |
Alamat |
1. |
5171220 |
RSUD |
B |
Jl. Bypass Ngurah Rai No.548, Sanur Kauh, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80227 |
|
2. |
5171020 |
RSUD |
B |
Jl. Kartini No.133, Dauh Puri Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80231 |
|
3. |
5171203 |
RS |
C |
Jl. Mahendradatta No.57, Padang Sambian, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80119 |
|
4. |
5171097 |
RS |
C |
Jl. Tantular No.6, Renon, Kec. Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali 80226 |
|
5. |
5171155 |
RS |
D |
Jl. Gatot Subroto II No.11, Dangin Puri Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80234 |
|
6. |
5171216 |
RS |
C |
Jl. Trijata No.32, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80233 |
|
7. |
5171122 |
RS |
C |
Jl. WR Supratman No.256, Kesiman Kertalangu, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali 80237 |
|
8. |
5171111 |
RS |
C |
Jl. Teuku Umar No.120, Dauh Puri Kauh, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80114 |
|
9. |
5171053 |
RS |
C |
Jl. Cokroaminoto No.28, Pemecutan Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80116 |
|
10. |
5171064 |
RS Mata |
A |
Jl. Angsoka No.8, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80236 |
|
11. |
5171192 |
RS |
C |
Jl. Raya Sesetan No.10, Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80223 |
|
12. |
5171133 |
RS |
C |
Jl. WR Supratman No.14, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80236 |
|
13. |
5171086 |
RS |
C |
Jl. Pulau Serangan No.7, Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80114 |
|
14. |
5171217 |
RS |
C |
Jl. Cokroaminoto No.356, Ubung Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80118 |
|
15. |
5171031 |
RS |
C |
Jl. P.B. Sudirman No.1, Dauh Puri, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80232 |
|
16. |
5171181 |
RS Gigi & Mulut |
B |
Jl. Kamboja No.11A, Dangin Puri Kangin, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80236 |
|
17. |
5171166 |
RSIA |
C |
Jl. Tukad Unda No.1, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali 80234 |
|
18. |
5171219 |
RSIA |
C |
Jl. Teuku Umar Barat No.71, Padangsambian Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80117 |
|
19. |
5171215 |
RSIA |
C |
Jl. Gatot Subroto VI No.19, Dauh Puri Kaja, Kec. Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali 80233 |
|
20. |
5171016 |
RSU |
A |
Jl. Diponegoro No.18, Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali 80113
|
Kota Denpasar telah memiliki sarana pelayanan kesehatan yang baik di Provinsi Bali, terdapat 3 rumah sakit milik pemerintah diantaranya RSUP Sanglah Denpasar, RSUD Wangaya dan RSAD Udayana serta 13 buah rumah sakit swasta. Pemerintah Kota Denpasar juga telah membangun 10 buah Puskesmas dan 26 buah puskesmas pembantu, dengan rasio puskesmas per 100.000 penduduk adalah 1,7.
Pendidikan
Berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di provinsi Bali banyak berada kota Denpasar. Sementara untuk tingkat Sekolah Dasar sederajat hingga Sekolah Menengah Atas sederajat, hingga tahun ajaran 2021/2022, jumlah sekolah di Denpasar sebanyak 399 sekolah. Beberapa perguruan tinggi yang ada di Denpasar diantaranya:
Sekolah Tinggi Bahasa Asing Hita Widya
2. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Indonesia
4. Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar
10. Universitas Hindu Indonesia
11. Universitas Ngurah Rai
12. Universitas Pendidikan Nasional
13. Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
14. Universitas Mahendradatta
15. Institut Seni Indonesia Denpasar
16. IKIP PGRI Bali
18. Politeknik Nasional Denpasar
19. Politeknik Kesehatan Denpasar
20. Akademi Akuntansi Denpasar
21. Akademi Keuangan dan Perbankan Denpasar
22. Akademi Pariwisata Denpasar
|
SMK negeri dan swasta |
|
|||||
Jumlah satuan |
235 |
70 |
35 |
34 |
25 |
||
Data sekolah di Kota Denpasar tah 2021 |
|||||||
Pelayanan Umum
Air Bersih
Untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Denpasar, dilayani oleh PDAM Kota Denpasar, dan sampai tahun 2003 telah dapat melayani 64.82 % penduduknya. Sumber air baku PDAM Kota Denpasar adalah air permukaan dan sumur dalam yang pengolahannya menggunakan Instalasi Pengolahan Air Lengkap (IPAL). Sedangkan sistem pengalirannya menggunakan sistem gravitasi dan pemompaan.
Sampah
Dalam penanganan masalah sampah, pemerintah Kota Denpasar memanfaatkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan seluas 40 Ha. Dari data tahun 2002, jumlah timbulan sampah Kota Denpasar adalah sebanyak 127.750 m³, sebagian besar adalah sampah domestik yang mencapai 71.14 %. Namun volume sampah yang telah tertangani baru sebanyak 1.904 m³, sehingga banyaknya sampah yang belum terlayani adalah 125.846 m³ atau 98.5 %. Mengatasi hal tersebut pemerintah kota dengan masyarakat menerapkan sistem swakelola guna mengatasi masalah penumpukan sampah di TPA tersebut.
Transportasi
Pelabuhan Benoa merupakan pintu masuk ke Kota Denpasar melalui jalur laut dan saat ini dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia. Pelabuhan ini berada sekitar 10 km dari pusat kota, dan telah beroperasi sejak dari tahun 1924.
Sarana transportasi darat di Kota Denpasar terutama untuk angkutan kota saat ini sudah mulai tidak efektif dan efisien, sampai tahun 2010 hanya 30 % yang masih beroperasi, seiring dengan berkurangnya minat masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan tersebut, yang diperkirakan hanya sekitar 3 % dari total jumlah penduduknya. Sementara pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi terus meningkat menjadi 11 % per tahunnya, dan tidak sebanding dengan pembangunan jalan baru. Sehingga terjadi kemacetan di Kota Denpasar tidak dapat dihindari.
Pada tanggal 18 Agustus 2011 Trans Sarbagita diluncurkan sebagai jawaban atas kemacetan yang terjadi di Kota Denpasar. Sejak Februari 2022, Trans Sarbagita dioperasikan oleh Perum PPD dengan 2 koridor yakni :
1. Koridor 1 Kota–GWK
2. Koridor 2 Kota–Nusa Dua
Kini Kota Denpasar memiliki transportasi massal baru yang bernama Trans Metro Dewata yang diluncurkan pada 7 September 2020. Trans Metro Dewata memiliki 105 unit dengan rute layanan di 4 koridor, yakni:
1. Koridor 1 (K1B): Sentral Parkir Kuta Badung – Terminal Pesiapan Tabanan
2. Koridor 2 (K2B): GOR Ngurah Rai – Bandara Ngurah Rai
3. Koridor 3 (K3B): Terminal Ubung – Pantai Matahari Terbit
4. Koridor 4 (K4B): Terminal Ubung – Sentral Parkir Monkey Forest
5. Koridor 5 (K5B): Sentral Parkir Kuta Badung–Terminal Ubung
Selain itu Denpasar memiliki Jalan Tol Bali Mandara yang mempunyai 4 jalur dan dibuka untuk kalangan tertentu pada 23 September 2013. Jalan tol ini lalu dibuka untuk umum pada 1 Oktober 2013, menghubungkan Pelabuhan Benoa, Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua. Jalan sepanjang 12.45 km ini juga dibangun dengan jalur khusus untuk motor.
Olahraga, Seni, dan Budaya
Klub utama sepak bola Perseden Denpasar merupakan klub sepak bola kebanggaan masyarakat Kota Denpasar, dan menjadikan Stadion Ngurah Rai sebagai markas dan tempat pertandingan laga kandang.
Sementara seni dan budaya di Kota Denpasar secara garis besar identik dengan seni dan budaya Bali umumnya, walau di sini telah terjadi interaksi perpaduan dengan budaya lain seiring dengan kedatangan para wisatawan dari berbagai kalangan. Namun nilai tradisional yang dijiwai oleh ritual-ritual agama Hindu masih kental mewarnai kota ini.
Peranan Adat Bali masih mengakar pada masyarakat Kota Denpasar, Adat Bali yang dimaksud meliputi, nilai, norma dan perilaku dalam masyarakat umumnya pada sistem kekeluargaan patrilineal. Namun seiring zaman beberapa hukum adat yang berlaku mulai dipertentangkan oleh masyarakatnya, terutama dalam masalah gender dan pewarisan.
Pariwisata
Perkembangan pariwisata
dan daya tarik pulau Bali, secara tidak langsung telah mendorong kemajuan
pembangunan di Kota Denpasar. Pada tahun 2000, jumlah wisatawan mancanegara
yang datang berkunjung mencapai 1.413.513 orang, dan menempatkan jumlah
wisatawan terbanyak dari Jepang kemudian disusul dari Australia, Taiwan, Eropa, Inggris, Amerika, Singapura dan Malaysia.
Kebijakan pengembangan pariwisata di Kota Denpasar menitikberatkan pada pariwisata budaya berwawasan lingkungan. Sebagai salah satu sentra pengembangan pariwisata, Kota Denpasar menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata di Bali, hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai hotel berbintang sebagai sarana menunjang aktivitas pariwisata tersebut.
Pantai Sanur merupakan salah satu kawasan wisata pantai yang ramai dikunjungi. Sementara Lapangan Puputan merupakan kawasan ruang terbuka hijau di Kota Denpasar sekaligus berfungsi sebagai "paru-paru kota".
Destinasi wisata
Denpasar memiliki beberapa tempat wisata yang memiliki unsur sejarah dan rekreasi diantaranya adalah:
1. Museum Bali–tempat ini awalnya adalah tempat berdiamnya keluarga kerajaan
2. Lapangan Renon–pusat aktivitas keluarga dan juga terdapat Monumen Bajra Sandhi yaitu monumen perjuangan rakyat Bali
3. Taman Puputan–tempat pentas seni
5. Simpang Dewa Ruci atau Simpang Siur–terdapat Mal Simpang Siur atau Discovery Mall
7. Pantai Sanur
8. Ekowisata hutan mangrove atau bakau
9. Taman Budaya
10. Desa Budaya Kertalangu
11. Pasar Burung Satria
12. Pantai Sindu
Wisata kuliner
Denpasar juga terkenal dengan wisata kulinernya. Beberapa tempat yang sangat dikenal baik oleh turis lokal maupun mancanegara adalah:
1. Nasi Ayam Kedewatan–Jalan Tukad Badung, Denpasar
2. Nasi Ikan Mak Beng–dekat Hotel Radisson
3. Nasi Campur–Pantai Segara, Sanur
4. Babi Guling Chandra–Jalan Teuku Umar (non-halal)
5. Warung Wardana–Jalan Merdeka, Denpasar
6. Bebek Goreng HT–Jalan Merdeka, Denpasar
7. Sate Plecing–Jalan Yudhistira, Denpasar (non-halal)
8. Depot Kepiting Super–Jalan Bypass Ngurah Rai
9. Resto Bali Nikmat–Jalan Raya Kuta deket Alfa
10. Warung Batan Waru–sebelah Discovery Mall
11. Warung Made–Kuta
12. Ikan Bakar–Jimbaran
13. Nyoman Cafe–Jimbaran
14. Menega Cafe–Four Seasons Jimbaran
15. Jebak (Jejak Bali Kuliner)–Jalan Teuku Umar, Denpasar
16. Beberapa oleh-oleh Bali yang terkenal diantaranya adalah dodol bali, brem, kacang rahayu, pie susu, kacang disco, salak bali, kacang kapri, kerupuk ceker ayam, pia legong dan kopi bali. Beberapa tempat khusus yang menjual oleh-oleh diantaranya adalah :
Ø Toko Krisna
Ø Toko Erlangga
Ø Pasar Kumbasari
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar