KABUPATEN JEPARA
PROVINSI JAWA TENGAH
Orientasi
Jepara (bahasa Jawa: ꦗꦼꦥꦫ, pengucapan bahasa Jawa: [d͡ʒəpɔrɔ]) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Beribu kota dengan nama yang sama. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa.
Etimologi
Menurut sejarahwan Hindia Belanda Cornelis Lekkerkerker, nama Jepara berasal dari kata Ujungparayang kemudian berubah menjadi kata Ujung Mara, Jumpara, dan akhirnya Jepara atau Japara. Kata Ujungpara berasal dari bahasa Jawa yang terdiri atas dua kata, yaitu Ujung dan Para. Kata Ujung berarti “bagian darat yang menjorok jauh ke laut”, sedangkan kata Para, berarti "menunjukkan arah”. Dengan demikian, kata Ujungpara berarti “suatu daerah yang letaknya menjorok jauh ke laut”. Dalam sumber lain, kata Para merupakan kependekan dari Pepara, yang artinya "bebakulan mrono mrene" (berdagang ke sana ke mari). Dengan artian ini, maka kata Ujungpara juga berarti "sebuah ujung tempat bermukimnya para pedagang dari berbagai daerah".
Geografis
Secara geografis Kabupaten Jepara terletak pada posisi 110°9'48,02" sampai 110°58'37,40" Bujur Timur dan 5°43'20,67" sampai 6°47'25,83" Lintang Selatan, sehingga merupakan daerah paling ujung sebelah utara dari Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Jepara terletak di Pantura Timur Jawa Tengah yang bagian barat dan utaranya dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan. Luas wilayah daratan Kabupaten Jepara 1.004,132 km2 dengan panjang garis pantai 72 km. Wilayah tersempit adalah Kecamatan Kalinyamatan (24,179 km²) sedangkan wilayah terluas adalah Kecamatan Keling (231,758 km²).
Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa.
Batas Wilayah
Batas wilayah administrasi Kabupaten Jepara meliputi:
Topografi
Secara topografi, Kabupaten Jepara dapat dibagi dalam empat wilayah yaitu wilayah pantai di bagian pesisir Barat dan Utara, wilayah dataran rendah di bagian tengah dan Selatan, wilayah pegunungan di bagian Timur yang merupakan lereng Barat dari Gunung Muria dan wilayah perairan atau kepulauan di bagian utara merupakan serangkaian Kepulauan Karimunjawa.
Dengan kondisi topografi demikian, Kabupaten Jepara memiliki variasi ketinggian antara 0 m sampai dengan 1.301 m dpl (dari permukaan laut), daerah terendah adalah Kecamatan Kedung antara 0–2 mdpl yang merupakan dataran pantai, sedangkan daerah yang tertinggi adalah Kecamatan Keling antara 0-1.301 mdpl merupakan perbukitan. Variasi ketinggian tersebut menyebabkan Kabupaten Jepara terbagai dalam empat kemiringan lahan, yaitu datar 41.327,060 Ha, bergelombang 37.689,917 Ha, curam 10.776 Ha dan sangat curam 10.620,212 Ha.
Hidrologi
Daratan utama Kabupaten Jepara berdasarkan sistem hidrologi merupakan kawasan yang berada pada lereng Gunung Muria bagian barat yang mengalir sungai-sungai besar yang memiliki beberapa anak sungai. Sungai-sungai besar tersebut antara lain Sungai Gelis, Keling, Jarakan, Jinggotan, Banjaran, Mlonggo, Gung, Wiso, Pecangaan, Bakalan, Mayong dan Tunggul. Berdasarkan karakteristik topografi wilayah, aliran sungai relatif dari daerah hulu di bagian timur (Gunung Muria) ke arah barat (barat daya, barat, dan barat laut) yaitu daerah hilir (laut Jawa).
Geologi
Daratan utama Kabupaten Jepara memiliki beberapa jenis tanah, yang dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis tanah berikut Andosol coklat, terdapat diperbukitan bagian utara dan puncak Gunung Muria seluas 3.525,469 Ha, Regosol terdapat dibagian utara seluas 2.700,857 Ha, Alluvial terdapat di sepanjang pantai utara seluas 9.126,433 Ha, Asosiasi Mediterian terdapat di pantai barat seluas 19.400,458 Ha dan Latosol yang merupakan jenis tanah paling dominan di Kabupaten Jepara terdapat di perbukitan Gunung Muria seluas 65.659,972 Ha.
Iklim
Suhu udara di wilayah Jepara bervariasi antara 21°–34 °C dengan kelembapan nisbi sebesar ±81%. Iklim di wilayah Jepara adalah iklim tropis dengan tipe muson tropis (Am) yang memiliki dua musim yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yakni musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di wilayah Jepara berlangsung saat angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin bertiup, yakni pada periode Mei–Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang curah hujan bulanannya kurang dari 25 mm per bulan.
Sementara itu, musim penghujan di Jepara berlangsung ketika periode bertiupnya angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah dan lembap, angin muson ini berlangsung pada periode November–April dengan bulan terbasah adalah Januari yang curah hujan bulanannya lebih dari 500 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Jepara berkisar antara 2.200–2.800 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahun.
Sejarah
Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan di tanah jawa. Di ujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.
Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat permukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618–906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tomé Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90–100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada di bawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507–1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521–1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan takhta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di Bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar Nimas Ratu Kalinyamat.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549–1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani ekspor-impor. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai Rainha de Jepara Senora de Rica, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.
Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hampir 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.
Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang pada abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.
Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal di antaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai Quilimo.
Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis pada abad 16 itu.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang disebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di Desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadirin. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu dia dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala Trus Karya Tataning Bumi atau terus bekerja keras membangun daerah.
Untuk Tahun 2010 ini, Jepara telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk Ukirnya yang sangat khas.
Kerajaan
di Jepara terdapat beberapa Kerajaan pada masanya, yaitu:
Pariwisata
Wisata alam
Pusat kuliner di Jepara (sebelah barat SCJ)
1. Gunung Genuk, di Clering
2. Gunung Muria, di Keling
3. Gunung Gede, di Karimunjawa
4. Gunung Maming, di Karimunjawa
5. Kepulauan Karimunjawa di Karimunjawa
7. Pulau Mandalika, di Ujungwatu
8. Pantai Kartini, di Bulu
9. Pantai Tirto Samodra, di Bandengan
10. Pantai Empu Rancak, di Karanggondang
11. Pantai Blebak, di Sekuro
12. Pantai Pecatu, di Banyumanis
13. Pantai Bondo, di Bondo
14. Pantai Ombak Mati, di Bondo
15. Pantai Pailus, di Karanggondang
16. Pantai Tegalsambi, di Tegalsambi
17. Pantai Teluk Awur, di Telukawur
18. Pantai Semat, di Semat
19. Pantai Metawar, di Ujungwatu
20. Pantai Pungkruk, di Mororejo
21. Pantai Suweru, di Balong
22. Pantai Bayuran, di Tubanan
23. Pantai Beringin, di Bumiharjo
24. Pantai Sekembu, di Mulyoharjo
25. Pantai Mbah Sirah, di Semat
26. Pantai Lemah Abang, di Balong
27. Pantai Ketepeng, di Bandungharjo
28. Pantai Ujung Piring, di Sekuro
29. Pantai Tanjung Njelamun, di Balong
30. Pantai Pelayaran, di Karangkebagusan
31. Belik Bidadari dan Jaka Tarub, di Daren
32. Shenden, di Mulyoharjo
33. Kedung Plumpang, di Tanjung
34. Kedung Gong, di Plajan
35. Ngembes Putri Cina, di Banyumanis
37. Waduk Punden, di Gemulung
38. Waduk Klebut, di Jerukwangi
39. Telaga Sejuta Akar, di Bondo
40. Danau Blingoh, di Blingoh
41. Goa Tritip, di Ujungwatu
42. Goa Tratak, di Blingoh
43. Goa Blorong, di Damarwulan
46. Sumanding Pinus Indah, di Sumanding
47. Wono Pinus Setro, di Batealit
48. Sreni Indah, di Bategede
49. Air Terjun Songgo Langit, di Bucu
50. Air Terjun Jurang Manten, di Blingoh
51. Air Terjun Jurang Nganten, di Tanjung
52. Air Terjun Kalen Wates, di Tanjung
53. Air Terjun Kemiren, di di Bategede
54. Air Terjun Suroloyo, di Bungu
55. Air Terjun Sumenep, di Batealit
56. Air Terjun Undak Manuk, di Blingoh
57. Air Terjun Nglumprit, di Dudakawu
58. Air Terjun Grinjingan Dowo,di Dudakawu
59. Air Terjun Nglamer, di Dudakawu
60. Air Terjun Kedung Pancur Telu, di Damarwulan
61. Air Terjun Kedung Ombo, di Papasan
62. Air Terjun Nggembong, di Srikandang
63. Air Terjun Gantungan, di Tanjung
64. Air Terjun Nyamplungan, di Karimunjawa
65. Air Terjun Pancuran, di Somosari
66. Air Terjun Watu Bantal Susun, di Somosari
67. Air Terjun Nongko Pace, di Somosari
68. Air Terjun Banyu Anjlok, di Somosari
69. Air Terjun Dung Paso, di Somosari
70. Air Terjun Segorolebu, di Somosari
71. Air Terjun Curug Kemiri, di Damarwulan
72. Air Terjun Curug Kyai Buku, di Damarwulan
73. Air Terjun Karang Nongko, di Banyumanis
74. Air Terjun Grenjengan, di Banyumanis
75. Air Terjun Statah, di Batealit
76. Air Terjun Cabe, di Batealit
77. Air Terjun Seberuk, di Batealit
78. Air Terjun Jenggureng, di Sumanding
79. Air Terjun Mloso Indah, di Sukodono
80. Air Terjun Ngipik Indah, di Langon
81. Air Terjun Grojokan Wergol, di Reguklampitan
82. Wisata Alam Kandang Ayam, di Somosari
Wisata Sejarah
1. Benteng Portugis, di Banyumanis
2. Benteng VOC, di Ujungbatu
3. Museum R.A Kartini, di Panggang
4. Museum Gong Perdamaian Dunia, di Plajan
5. Museum Ukir Nusantara, di Panggang
6. Pendapa Jepara, di Kauman
7. Monumen Plasenta R.A. Kartini, di Pelemkerep
8. Gapura Robayan di Robayan
9. Masjid Astana Mantingan, di Mantingan
10. Masjid Agung Baitul Makmur Jepara, di Kauman
11. Kelenteng Hian Thian Siang Tee, di Welahan
12. Candi Bubrah, di Tempur
13. Candi Angin, di Tempur
Wisata Cagar Alam
1. Cagar Alam Clering, di Clering
2. Cagar Alam Keling, di Bumiharjo
3. Cagar Alam Kembang, di Jinggotan
Wisata Cagar BudayaGapura Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan, di Robayan
1. Siti Inggil Keraton Kalinyamat, di Kriyan
2. Taman Pertapaan Sonder, di Tulakan
3. Kutha Bedah, di Robayan
4. Reruntuhan Tembok Benteng Kalinyamat, di Robayan dan Bakalan
Wisata Desa
1. Desa Wisata Plajan, di Plajan
2. Desa Wisata Tempur, di Tempur
3. Desa Wisata Banyumanis, di Banyumanis
4. Desa Wisata Dudakawu, di Dudakawu
5. Desa Wisata Batealit, di Batealit
6. Desa Wisata Batukali, di Batukali
7. Desa Wisata Tanjung, di Tanjung
Wisata Keluarga
1. Kura-Kura Ocean Park, di Bulu
2. Jepara Ourland Park, di Mororejo
3. Tiara Park Waterboom and 3D Theater, di Purwogondo
4. Mitra Waterboom & Toys, di Bangsri
5. Alamoya Waterboom, di Bapangan
6. Waterboom Rikan’s, di Dongos
7. Shinta Pool Pecangaan, di Pecangaan Kulon
8. Kebonan Kampoeng Maen, di Bapangan
9. Sentral Park, di Balong
10. Bioskop Indie Cineto, di Pengkol
Wisata Air
1. Pemancingan Cemoro Kembar, di Ngabul
2. Kolam Pemancingan dan Warung Makan Kalinyamatan, di Batukali
Wisata Kuliner
1. Pasar Payung (Pusat Kuliner), di Plajan
2. Belum Ada Nama Resmi dari Pemkab(mungkin bisa diberi nama Jepara Culinary Centre), di Jobokuto (Belakang SCJ)
3. Belum Ada Nama Resmi dari Pemkab(mungkin bisa diberi nama Karimunjawa Culinary Centre), di Karimunjawa (Dekat Alun-Alun Kota Karimunjawa)
4. Belum Ada Nama Resmi dari Pemkab(mungkin bisa diberi nama Pecangaan Culinary Centre), di Pecangaan Kulon (Sebelah Utara PT Dasaplast)
Wisata Malam
Kabupaten Jepara terdapat beberapa tempat wisata malam yang positif bagi anak-anak hingga dewasa, yaitu:
1. Alun-Alun 1 Jepara, di Kauman
2. Alun-Alun 2 Jepara, di Kauman
3. Shopping Centre Jepara (S.C.J), di Jobokuto
4. Pasar Kalinyamatan, di Purwogondo
5. Tugu Tiga Puteri Jepara, di Ngabul
Wisata Religi
1. Makam Syekh Siti Jenar (Sunan Jepara), di Balong
2. Makam Mbah Roboyo, di Robayan
3. Makam Datuk Gunardi, di Singorojo
4. Makam Habib Ali, di Mayong
5. Makam Syeh Abu Bakar, di Pulau Panjang
6. Makam Ki Gede, di Bangsri
7. Makam Syeh Amir Hasan (Sunan Nyamplungan), di Karimunjawa
8. Makam Mbah Pakisaji, di Potroyudan
9. Makam Ronggo Kusumo, di Manyargading
10. Makam Mbah Datuk Subuh, di Sidigede
11. Makam Habib Sodiq (Yek Nde) dan KH Noor Ahmad SS, di Kriyan
12. Makam Assayyid Thoyyib Thohir dan Syaikh Syamsuri, di (Penagon, Nalumsari, Jepara)
13. Makam Pangeran Syarif dan Mbah Jenggolo, di Saripan
14. Makam Sunan Hadirin dan Ratu Kalinyamat serta Raden Abdul Jalil, di Mantingan
15. Citrosomo (Makam Para Adipati/Bupati yang pernah memimpin Jepara dan keluarga besar R.A Kartini), di Sendang
16. Makam KH. Ahmad Cholil, di Bakalan
Wisata belanja
1. Shopping Centre Jepara (S.C.J), di Panggang
2. Pasar Karangrandu (Pasar Jajanan khas Jepara), di Karangrandu
3. Pasar Sejajar, di Margoyoso
4. Pasar Apung, di Demaan
5. Pasar Buah Ngabul (Pasar Durian Jepara), di Ngabul
6. Saudara Swalayan,[16] di Ngabul
7. K Pasar Swalayan, di Ngabul
8. Jepara Trade and Tourism Center (JTTC), di Rengging
9. Jepara Galeria Mall Entertainment Centre, di Kauman
Perayaan
Perayaan Tradisional
1. Hari Jadi Jepara, di Mantingan
2. Jembul Tulakan, di Tulakan
3. Jembul Bedekah, di Banyumanis
4. Pesta Baratan, di Kalinyamatan
5. Pesta Lomban, di seluruh Pantai Kabupaten Jepara
6. Tawur Bubur, di Jinggotan
7. Perang Obor, di Tegalsambi
8. Festival Oncor, di Bandungrejo
9. Festival Memeden Gadu Jepara, di Kepuk
10. Festival Jondang, di Kawak
11. Barikan Apem, di Langon
12. Festival Barikan, di Karimunjawa
14. Seni & Budaya Ukir Jepara Festival, di Mulyoharjo
16. Jepara Thongtek Carnival, di Alun-Alun Jepara 1 Kauman
17. Jepara Bedug Festival, di Alun-Alun Jepara 1 Kauman
18. Gebyar Ki Aji Tunggal, di Karangaji
Perayaan Modern
1. Festival Kartini, di Kauman
2. Gebyar Mayong, di Pelemkerep
3. Sail Karimunjava, di Karimunjawa
4. Jepara Fashion On The Street, di Jalan Kartini Kauman
5. Jepara Expo, di Rengging
6. Bumi Kartini Expo, di Kauman
7. Jepara Fair (Pekan Raya Jepara), di Rengging
8. Jepara Triathlon, di Mororejo
9. Jepara Culinary Expo, di Karangrandu
10. Jepara Cultural Festival, di Alun-Alun Jepara 1 Kauman
Seni budaya
Di Kabupaten Jepara terdapat berbagai jenis kesenian, yaitu:
4. Tari Tenun Troso
5. Tari Tayub
6. Tari Emprak
7. Samroh
8. Prasah
9. Angguk
10. Dagelan
11. Kentrung
12. Ludruk
13. Ketropak
14. Keroncong
15. Gambus
Jenis kesenian tradisional Samroh, Gambus, dan Angguk, semuanya bernapaskan Islam. Jenis kesenian tradisional lainnya adalah dagelan, emprak, ketropak, ludruk, kentrung, keroncong,dan prasah. Melalui beberapa kesenian tradisional ini, pemerintah menggunakannya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat misalnya mengenai pembangunan dan keluarga berencana.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara meluncurkan program “Gelar Aksi Melestarikan dan Mengembangkan Seni Tradisional Berbasis Masyarakat (Gamelan Selaras). Gerakan tersebut sebagai bentuk upaya melestarikan kesenian tradisional dan kebudayaan di Bumi Kartini. Gamelan Selaras tertuang dalam Peraturan Bupati (Perbup) Jepara No 57 tahun 2021 tentang Pelestarian dan Pengembangan Seni Budaya Tradisional di Kabupaten Jepara.
Kuliner Khas
Masakan
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam masakan khas Jepara, di antaranya:
Bahan utamanya ikan (diusahakan ikan segar) ditambah bumbu-bumbu: bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, sereh, jahe, terasi (sedikit), gula merah, garam, merica / lada, daun salam, dan lengkuas. Semua bumbu diracik dan direbus, setelah air mendidih ikan dimasukkan sampai masak. Diusahakan jangan terlalu lama supaya lebih fresh dan protein ikan tidak banyak yang hilang.
2. Soto Jepara
Soto Ayam Jepara rasanya berbeda dengan Soto Ayam Kudus, Semarang, di karenakan adanya Kucai di dalam Soto Jepara.
3. Soto Bumbu
Soto Bumbu adalah soto dari Jepara rasanya sangat berbeda dengan Soto yang lain, karena pada umumnya soto menggunakan daging ayam. Sedangkan Soto Bumbu menggunakan daging sapi, usus sapi, dan babat sapi.
4. Sop Udang (Sop Jepara)
Sop udang sama dengan sop pada umumnya, hanya saja sop ini memakai kaldu udang dan di tambah udang goreng serta cabe mentah yang ditumbuk (digeprek). Sop ini akan lebih nikmat dimakan selagi masih panas atau hangat.
Sup ini termasuk dalam masakan fusion, adalah paduan kuliner lokal dan asing, yaitu perpaduan Kuliner Belanda, Cina, dan Jawa. Salah satu contoh yang tersaji di sini adalah “pangsit” yang tidak tampak seperti pangsit yang kita kenal, tetapi justru berupa sup bening dengan dadar gulung udang yang cantik. Sup ini hampir serupa dengan pangsit pengantin yang berbahan utama pangsit goreng. Sup Pangsit Jepara adalah salah satu masakan kesukaan R.A. Kartini.
Opor Panggang adalah opor khas Jepara. Opor ini hampir mirip dengan Opor Bakar yaitu opor khas Kudus, tetapi rasanya lebih nikmat Opor Panggang. Karena proses pembuatannya ayam di masak dalam kuali yang terbuat dari tanah liat, sehingga daging ayam dan bumbu opornya memiliki cita rasa yang khas.
7. Bongko Mento
Bongko mento adalah salah satu sajian asal keraton Jepara. Sajian yang dibungkus dengan daun pisang ini berisi dadar yang telah diisi dengan tumisan suwiran dada ayam yang dicampur dengan jamur kuping, soun, dan santan. Kudapan ini bisa menjadi pilihan snack gurih untuk arisan atau pesta kecil di rumah anda.
Lontong Krubyuk seperti lontong pada umumnya, lontong krubyuk disajikan dengan campuran tauge setengah matang. Lengkap dengan irisan daun seledri. Yang membedakan dengan makanan lontong lainnya, Lontong Krubyuk diberi suwiran daging ayam semur disiram dengan kuah bakso.
9. Singit
Singit terbuat dari daging sapi sekel, santan kelapa, kecap manis, garam, cabai merah, bawang putih, bawang merah, gula merah, kemudian campur daging, bumbu halus, santan, kecap, dan garam, lalu masak di atas api dengan panas sedang sampai matang dan kuah mengental.
10. Semur Jepara
Terbuat dari daging sekel, garam, merica bubuk, pala bubuk, kecap manis, minyak untuk menumis, dan lain-lain.
Masakan ini biasanya disajikan di waktu siang hari, Sayur Pepaya Jepara terbuat dengan bahan utamanya adalah pepaya muda yang diracik dengan santan, kluwek, dan lain-lain.
Sayur asem asal Jepara ini memang mirip dengan sayur asem asal Jakarta, tidak seperti sayur asem asal Jawa Tengah yang cenderung bening.
13. Sayur Betik
Jepara adalah salah satu kota yang ada di Jawa Tengah ini memiliki sajian yang bisa menjadi pilihan untuk menu sehari-hari. Namanya sayur betik asal Jepara ini menggunakan pepaya muda dan daging tetelan sebagai bahan utamanya.
14. Kelan Antep
Terbuat dari daging tanpa lemak, lengkuas, daun salam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, asam jawa, gula pasir, dan lain-lain.
Terbuat dari daging kambing yang lembut dan campuran rempah-rempah membuat Gule Petih Jepara ini cocok untuk teman makan nasi pada Hari Raya Lebaran maupun Idul Adha.
16. Laksa Jepara
Terbuat dari Ayam fillet, udang jerbung, kaldu ayam, santan, serai, daun jeruk, garam, gula pasir, minyak untuk menumis, dan lain-lain.
Sayur Keluak Ayam adalah makan khas Jepara.
18. Kagape kambing
Kagape kambing mudah di jumpai ketika hari raya Idul Adha.
19. Bakso Ikan Ekor Kuning (Bakso Karimunjawa)
Bakso biasanya menggunakan daging Kambing, Kerbau, ataupun Sapi. Di Jepara Bakso menggunakan daging ikan ekor kuning.
20. Siomay Tongkol
Bahan-bahanya adalah tepung, daging ikan tongkol, air, dan lain-lain.
21. Tongseng Cumi
Tongseng biasanya yang menggunakan daging Kambing, Kerbau, ataupun Sapi. Kalau di Jepara bukan dari bahan tersebut melainkan dari daging Cumi-cumi maka dinamakan Tongseng Cumi atau Tongseng Cumi-Cumi.
22. Rempah Jepara
Rempah terbuat dari kelapa parut dan ikan dan lain-lain.
23. Bontosan
Daging ikan kerapu/tengiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus, kemudian di iris agak tebal-tebal, maka siap di sajikan bersama sambal maupun saus. di Jepara ada kebiasaan menyantap gulungan bakal kerupuk itu ketika masih kenyal. Cukup diiris agak tebal, Anda akan memperoleh rasa gurih gulungan tersebut. Rasanya tergantung campurannya, apakah ikan atau udang. Kalau merasa agak kurang nyaman memakan langsung, bisa menggorengnya. Cukup hanya garing di luar, kemudian angkat. Paling nikmat disantap ketika masih panas dengan colekan saus sambal. Rasanya tidak kalah gurih dibanding Empek-empek.
24. Horok-Horok
Horok-horok adalah tepung sagu yang dikukus. Setelah masak dituang dalam tempayan dan diaduk dengan sisir. Sehingga walaupun kenyal dan liat,namun bentuknya menjadi butiran-butiran kecil menyerupai sterofoam. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan sedikit garam dan dimakan sebagai campuran bakso, gado-gado, pecel, atau sate kikil.
Hoyok-hoyok atau disebut juga Oyol-Oyol terbuat dari tepung tetapioka di campur dengan air dan kelapa, setelah jadi di hidangkan dengan tambahan parutan kelapa. Hoyok-hoyok adalah versi manis dari Horok-Horok.
25. Sate Sapi Jepara
Adalah sate yang menggunakan daging Sapi yang dipadukan dengan bumbu-bumbu khas Jepara.
26. Sate Kikil
Sate kikil atau disebut sate cecek adalah sate kulit sapi yang diberi bumbu kacang biasanya disantap untuk lauk makan horok-horok.
Adalah ikan laut yang dipanggang (dibakar) dan disajikan bersama sambal santan.
28. Tempong
Ikan teri mentah yang dikeringkan dan diberi garam, bentuknya seperti bakwan.
Sambal
Kabupaten Jepara memiliki sambal khas Jepara, diantaranya:
Bahan utamanya adalah Petis Udang atau Cumi-cumi, yang di campur dengan garam, gula, kecap, bawang putih goreng dan uleg kembali. Tuang air dan uleg sampai merata. Taburkan bawang goreng untuk menyedapkannya.
2. Sambal Raden
Bahan untuk membuat Sambal Raden khas Jepara, yaitu: Minyak Goreng, Cabai Keriting, Cabai Rawit, Tomat, Terasi, dan garam. Proses pembuatan Sambal Raden, Digoreng semua bahan sampai layu, kemudian diuleg semua bahan, masukan sedikit garam, dan sedikit moto, uleg sampai halus. Setelah sudah cukup halus, siap dihidangkan. Sambal Raden sangat nikmat dimakan dengan lauk tempe goreng ataupun ayam goreng dan nasi putih panas.
3. Sambal Poyah
Bahan dasarnya adalah parutan kelapa
Bahan utamanya adalah Jambu Mete, yang di campur dengan cabai merah, cabai rawit, terasi, kacang mete goreng, gula, dan garam. Haluskan semua bahan menjadi sampai halus. Setelah halus, Sajikan Sambal Jambu Monyet dengan lalapan mentah dan nasi putih panas.
Salad
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam salad khas Jepara, di antaranya:
1. Kuluban
Sajian yang terdiri dari berbagai macam sayuran dan disajikan dengan bumbu kelapa ini biasanya kita sebut dengan Urap. Tapi di Jepara hidangan ini disebut kuluban yang sedikit membedakan Kuluban dengan Urap adalah Kuluban terdapat nangka muda rebus dan taoge yang disajikan mentah.
2. Brayo
Brayo adalah buah dari mangrove jenis si api-api. Cara penyajian adalah Brayo di rendam dalam air kapur selama seharian, lalu di masak selama seharian, setelah matang di sajikan dengan parutan Kelapa.
3. Lato
Sejenis rumput laut yang bentuknya bulat-bulat
kecil, enak dimakan dalam keadaan segar, dan konon bisa menyembuhkan radang
tenggorok, amandel
4. Kerayanan
Sajian yang terdiri dari berbagai macam sayur mayur dengan bumbu kunyit cabai merah dan serutan kelapa.
Minuman
1. Adon-Adon Coro ada di Shopping Centre Jepara (S.C.J).
Berkas:Wedang Horok-Horok Jepara.jpeg
Sajian Wedang Horok-Horok
Sajian Es Gempol
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam minuman khas Jepara, di antaranya:
2. Sutet
Sutet adalah Susu Telur Tegangan Tinggi. Cara membuatnya susu cair dipanaskan ke dalam panci, setelah susu mulai matang, pecah kan telur, Masukan telur ke mangkuk, Lalu ambil sedikt air susu yang sudah mendidih ke mangkuk (agar telur tidak kaget), Lalu aduk sampai rata (karena jika telur langsung ditaruh ke panci akan menjadi telur rebus), Lalu masukan telur kedalam panci yang berisi susu, Lalu campur dengan perasan gingseng rebus, Lalu masukan ke gelas, diberi gula sesuai selera, siap disajikan.
Horok-Horok banyak dijajakan diwarung bersama bakso atau janganan, horok-horok tersebut sebagai pengganti nasi atau lontong. Yang paling diminati adalah horok-horok dimakan dengan lauk sate cecek. Horok-horok juga dapat menjadi minuman, yaitu Wedang Horok-Horok bisa disajikan hangat ketika cuaca dingin dan juga bisa disajikan dengan es batu di cuaca yang panas.
Kopi Dapur Kuwat mudah ditemukan di warung kopi daerah kecamatan Keling. Kopi dapur Kuwat adalah gabungan Kopi dari daerah kopi unggul yaitu Damarwulan, Tempur, Kunir, Watuaji. Sehingga kopi yang dihasilkan dari racikan tersebut begitu nikmat dan istimewa.
5. Kopi Tempur
Kopi Tempur adalah kopi yang sudah tersohor di Jepara bahkan sudah di ekspor ke luar negeri. Kopi Tempur kini sudah masuk salah satu hotel di Jepara yaitu BayFront Villa di Pantai Teluk Awur. Kopi Tempur berasal dari desa Tempur Kecamatan Keling.
Kopi Damarwulan adalah kopi yang sudah tersohor di Jepara bahkan sudah di ekspor ke luar negeri. Kopi Damarwulan kini sudah masuk hotel dan kafe di Jepara. Kopi Damarwulan berasal dari desa Damarwulan Kecamatan Keling.
Adon-adon coro merupakan minuman tradisional dengan bahan: jahe, gula merah, santan, potongan kelapa muda (dibakar), dan jamu (rempah-rempah). Cara pembuatannya adalah: jahe, gula merah, santan, dan potongan kelapa direbus dengan air secukupnua sampai mendidih. Sedangkan rempah-rempah sebagai jamu penolak masuk angin diracik (dicampur) tersendiri. Cara penyajiannya: satu sendok jamu ditaruh di dalam mangkuk, lalu disiram dengan wedang jahe dan diminum selagi masih panas / hangat. Pada sore dan malam hari penjaja minuman Adon-adon coro banyak kita jumpai di pelataran sekitar Shopping Centre Jepara (SCJ) di sebelah utara Alun-alun Jepara. Harganya cukup murah dan dijamin dapat menghangatkan badan.
8. Es Gempol / Pleret
Bahan-bahannya terdiri dari gempol/pleret, santan,
dan gula cair. Gempol/pleret berasal dari tepung beras yang dibuat adonan,
dibentuk dan diberi warna lalu dikukus. Gempol berbentuk bulat sebesar kelereng
sedangkan pleret berbentuk seperti kantong kecil. Cara penyajiannya sangat
sederhana, gempol/pleret dimasukkan gelas/mangkuk lalu disiram santan dan gula.
Gempol dan pleret dapat disajikan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Bagi
yang suka minuman segar, dapat ditambah es secukupnya
Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu/aren, gula merah, dan santan. Semua bahan dicampur jadi satu dalam gelas/mangkuk, bila diperlukan ditambah aroma/rasa buah tertentu, paling nikmat bila dicampur buah durian dan bila diperlukan ditambah es secukupnya.
10. Rujak Degan
Minuman ini bahan utamanya adalah degan (kelapa muda).
Jajanan Pasar
1. Berkas:Hoyok-Hoyok Makanan Khas Jepara.jpeg
Hoyok-Hoyok di Pasar Karangrandu
2. Tawur di Pasar Karangrandu.
Berkas:Moto Belong makanan khas Jepara.jpeg
3. Moto Belong di Pasar tradisional Jepara.
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam jajanan pasar khas Jepara, di antaranya:
4. Turuk Bintol
Makanan khas dari desa Pendosawalan yang bahanya dari ketan yang di campur dengan kacang tolo, kemudian direbus sampai matang, siap disajikan.
5. Kintelan
Makanan yang berbentuk menyerupai Klepon namun tidak ada parutan kelapa. Kintelan biasanya disajikan dengan kuah santan kental.
6. Tawur atau kawur
Jajanan pasar khas Jepara yang berbahan dasar Jagung, mudah di temui di Pasar Anggur, Pasar Kalinyamatan, Pasar Karangrandu, dll.
7. Kicak
Makanan sejenis gethuk, yang berasal dari Jepara. Bahan-bahanya berasal dari ketela pohon yang direbus sampai matang hingga lembek lalu dibentuk dan diberi taburan kelapa parut dan gula merah.
Makanan yang bahan-bahannya tepung kanji, tepung beras, garam, gula pasir, daun suji, pewarna makanan.
9. Rondho Royal / Monyos
Tapai yang dibungkus adonan tepung terigu ditambah gula & garam secukupnya (bila diperlukan) digoreng.
10. Putu sagu
Putu yang terbuat dari sagu dan kelapa parut.
11. Gethuk Pero
Gethuk dengan rasanya yang khas Jepara.
12. Madu Mongso
Madu mongso sangat mudah ditemukan di Jepara teutama saat Hari raya Idul Fitri. Selain di Jepara, Madu Mongso juga dapat ditemukan di Kudus.
13. Poci
Poci terbuat dari adonan tepung ketan dan santan kemudian dibentuk kerucut dan dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi campuran parutan kelapa & gula merah lalu dikukus.
14. Talam
Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya: tepung beras, tepung tetapioka, tepung maizena, gula merah, santan, garam, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tetapioka, dan gula merah dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 4 lapisan. Kemudian tepung maizena & santan direbus dan dicurah pada lapisan paling atas. Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
15. Moka
Sejenis kue lapis yang tersusun lebih dari 5 lapisan. Bahan pembuatnya: tepung beras, tepung tetapioka, gula merah, gula pasir, santan, garam, pala, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tetapioka, gula pasir, dan santan dibuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 3 lapisan. Kemudian tepung beras, tetapioka, gula merah dansantan direbus dan dicurah pada 2 lapisan atas. Pada permukaan paling atas ditaburi pala yang ditumbuk (dihaliskan). Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
16. Sengkolon
Bahan pembuatnya terdiri: tepung ketan, tepung tetapioka, santan, gula pasir, air jahe, dan pewarna. Semua bahan (kecuali warna) dibuat menjadi satu adonan lalu dikukus. Di bagian atas kue diberikan warna sesuai selera supaya lebih menarik.
Klenyem terbuat dari singkong (ketela pohon) yang diparut dan diperas (untuk mengurangi patinya) kemudian dibentuk gepeng dan oval di dalamnya diisi gula merah lalu digoreng.
Untuk membuat kenyol, singkong/ketela pohon diparut dan diperas, kemudian diisi gula merah dan dibungkus daun pisang lalu dikukus.
19. Nogosari
Nogosari terbuat dari tepung beras yang dibuat adonan, diisi pisang masak, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
20. Moto Belong
Cara membuat moto belong adalah singkong diparut dan diperas lalu diisi pisang masak dan dibentuk seperti kapsul (bila perlu diberi warna). Setelah itu dibungkus daun pisang dan dikukus. Penyajiannya dengan cara dipotong/diiris tipis-tipis (sehingga berbentuk menyerupai bola mata) dan dicampur dengan parutan kelapan yang ditambah sedikit gula dan garam.
Oleh-oleh
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam oleh-oleh khas Jepara, di antaranya:
1. Kacang Jepara (Kacang Gosong)
Kacang tanah yang masih ada kulitnya alias belum di kupas kulitnya, di sangrai dengan pasir putih sampai warna kulit kacang menjadi kehitaman atau sampai gosong.
2. Kacang listrik / kacang oven
Biji kacang yang masih terbungkus kulit ari diberi bumbu bawang putih dan garam lalu dikeringkan (diangin-angin). Kemudian digoreng dengan pasir putih sampai masak. Jangan lupa, kacang dituang ke pasir setelah pasir dalam keadaan panas.
Bahan baku kerupuk tengiri adalah bontosan
(Bontosan merupakan bahan baku kerupuk tengiri. Daging ikan tengiri yang
dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul
lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu
dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering
digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk
bakar)
Bahan baku kerupuk kerapu adalah bontosan (Bontosan merupakan bahan baku kerupuk kerapu. Daging ikan kerapu yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan seperti kapsul lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).
5. Carang madu
Bahan pembuat carang madu adalah tepung beras, gula merah, dan bumbu (garam dan lain-lain.). Cara pembuatannya: tepung dibuat adonan agak encer dan dibentuk seperti sarang/jaring laba-laba (dengan media plastik yang diberi lubang kecil di sudutnya) lalu dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng, selagi masih panas diberi siraman adonan gula pasir yang diberi pewarna makanan yang berwarna merah.
Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari Desa Tahunan – Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg. Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya. Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara, dan biasanya harganya lebih murah.
7. Jeruk Jepara (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing)
Jeruk Jepara alias jeruk swing (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing), tanaman ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau. Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetap bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD.
Cendera mata
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Cenderamata khas Jepara, di antaranya:
1. Macan Kurung Mini
Macan Kurung ukuran mini atau Macan Kurung dalam bentuk gantungan kunci, Merupakan kerajinan miniatur Macan Kurung yang sangat cocok menjadi cenderamata bagi sanak-saudara, karena selain untuk mempermanis ruangan atau meja, hal tersebut juga dikarenakan kerajinan Macan Kurung merupakan kerajinan tingkat tinggi disebabkan cara pembuatannya yang spesial juga mempunyai nilai sejarah dan nasionalis.
2. Tugu Kartini Mini
Tugu identitas khas Jepara salah satunya adalah
Tugu Kartini. Miniatur Tugu Kartini sangat cocok menjadi menjadi cenderamata
bagi sanak-saudara, selain karena Tugu Kartini sebagai Tugu bahwa Jepara tempat
Kartini dilahirkan, tugu tersebut juga sebagai tugu selamat datang di Kabupaten
Jepara
3. Patung Mini
Patung kecil atau patung mini merupakan cendera fovorit para wisatawan yang ke Jepara.
Souvenir
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Souvenir khas Jepara, di antaranya:
Tenun Ikat Troso - Jepara terkenal dengan kain Tenun Ikat Trosonya yang kini menjadi oleh-oleh favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Jepara.
Batik Jepara mengunakan motif khas Jepara yaitu ukiran kayu Jepara. Tetapi juga terdapat motif lainnya yaitu Motif Parang Poro, Motif Lung-Lungan, Motif Kembang Setaman, Motif Elung Bimo Kurdo, Motif Sido Arum, Motif Sekar Jagat Bumi Kartini, dan lain-lain. Batik yang ada di Jepara ini aromanya telah menyebar ke seluruh penjuru negeri.
Kaos "I Love Jepara"
Merupakan Kaos dengan gambar ataupun tulisan berbentuk I Love Jepara.
Aksesoris
Kabupaten Jepara mempunyai bermacam-macam Aksesori khas Jepara, di antaranya:
Perhiasan Monel
Desa Kriyan merupakan pusat dari penjualan Perhiasan dari bahan Monel. Perhiasan tersebut berupa gelang, cincin, liontin, kalung, anting - anting, dan lain-lain.
Pernak Pernik Kayu
Aneka macam pernak-pernik yang terbuat dari kayu khas Jepara (Karimunjawa) yaitu Kayu Bertuah Setigi, Dewadaru, Kalimosodo. Juga tersedia dalam bentuk kacamata bingkai kayu, jam tangan kayu, tasbih, gelang, cincin, kalung, dan gantungan kunci yang terbuat dari kayu. Juga terdapat berbentuk patung ataupun miniatur yang terbuat dari kayu diantaranya miniatur mobil, miniatur motor, lampu hias, rekal, dan lain-lain. Pernak-pernik dari kayu tersebut sangat cocok menjadi aksesoris khas Jepara yang diberikan untuk sanak-saudara.
Buah-buahan
Jepara terdapat beberapa buah khas, yaitu:
2. Jeruk Jepara
3. Parijoto
4. Jeruk Bategede
5. Rambutan Jepara
6. Mangga Krasak
7. Pisang Gedangan
8. Belimbing Welahan
Potensi Ekonomi
Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
Potensi Kabupaten Jepara:
Potensi Wisata Karimunjawa
Industri Mebel Ukir Jepara. Industri ini tersebar luas di hampir semua kecamatan Jepara, kecuali Kecamatan Karimunjawa
1. Sentra Kerajinan Ukir Patung Macan Kurung, di Mulyoharjo
2. Sentra Kerajinan Ukir Seni Relief, di Senenan
3. Sentra Kerajinan Ukir Meubel Minimalis, di Petekeyan
4. Sentra Kerajinan Ukir Gebyok, di Blimbingrejo
5. Sentra Kerajinan Ukir Bambu, di Suwawal Timur
6. Sentra Kerajinan Ukir Lemari, di Bulungan
7. Sentra Kerajinan Perhiasan Emas, di Margoyoso
8. Sentra Kerajinan Monel, di Kriyan
9. Sentra Kerajinan Besi (Pande Besi), di Purwogondo
10. Sentra Kerajinan Batik Jepara, di Slagi
11. Sentra Kerajinan Tenun Ikat Troso, di Troso
12. Sentra Kerajinan Mainan Anak-anak, di Karanganyar
13. Sentra Kerajinan Kreneng, di Gidangelo
14. Sentra Kerajinan Anyaman Pandan, di Bantrung
15. Sentra Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit dan Sidigede
16. Sentra Kerajian Rotan, di Telukwetan
17. Sentra Kerajinan Gerabah, di Mayong Lor
18. Sentra Kerajinan Genteng, di Mayong Kidul
19. Sentra Kerajinan Payung Kertas, di Brantaksekarjati
20. Sentra Konveksi Baju, di Sendang
21. Sentra Konveksi Jeans, di Jebol
22. Sentra Konveksi Kerudung, di Pendosawalan
23. Sentra Konveksi Celana Kolor, di Bandungrejo
24. Sentra Industri Benang Sutra, di Damarwulan
25. Sentra Industri Bordir, di Nalumsari
26. Sentra Industri Rokok, di Robayan
27. Sentra Industri Roti, di Bugo
28. Sentra Industri Kerupuk, di Pengkol
29. Sentra Industri Telur Asin, di Gerdu
30. Sentra Industri Ikan Kering, di Kedungmalang
31. Sentra Industri Horok-Horok, di Bugel
32. Sentra Industri Batu Bata, di Kalipucang Kulon
33. Sentra Pemerahan Susu Kambing, di Banyuputih
34. Sentra Peternakan Sapi, di Blingoh
35. Sentra Peternakan Kerbau, di Guwosobokerto
36. Sentra Peternakan Itik, di Gerdu
37. Sentra Pertanian Minyak Nilam, di Sumanding
38. Sentra Pertanian Durian, di Kecapi
39. Sentra Pertanian Pisang Gedangan, di Gedangan
40. Sentra Pertanian Kacang Tanah, di Kawak
41. Sentra Pertanian Jeruk, di Bategede
42. Sentra Pertanian Mangga Krasak, di Krasak
43. Sentra Pertanian Blimbing Jingga Welahan, di Welahan
Komoditas Ekspor:
1. Kerajinan Mainan Anak-anak, di Karanganyar
2. Kerajinan Tenun Ikat Troso, di Troso
3. Industri Mebel Ukir Jepara. Industri ini tersebar luas di hampir semua kecamatan Jepara, kecuali Kecamatan Karimunjawa
4. Seni Relief, di Senenan
5. Kerajinan Patung Macan Kurung, di Mulyoharjo
6. Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit dan Sidigede
7. Kerajian Rotan, di Telukwetan
8. Kerajinan Gerabah, di Mayong Lor
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar