Rabu, 27 Desember 2023

KABUPATEN BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


KABUPATEN BANJAR

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Orientasi

Banjar adalah kabupaten di Kalimantan SelatanIndonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Martapura Kota. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.688,00 km² dan berpenduduk sebanyak 555.611 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020).[1] Kabupaten Banjar termasuk dalam calon wilayah metropolitan Banjar Bakula.

Sejarah

Sejak tahun 1826, terdapat perjanjian perbatasan antara Sultan Adam dengan pemerintah Hindia Belanda. Pada tahun 1835, sewaktu pemerintahan Sultan Adam Alwasiqubillah telah dibuat untuk pertama kalinya ketetapan hukum tertulis dalam menerapkan hukum Islam di Kesultanan Banjar yang dikenal dengan Undang-Undang Sultan Adam. Tahun 1855, daerah Kesultanan Banjarmasin merupakan sebagian dari De zuider-afdeeling van Borneo termasuk sebagian daerah Dusun (Tamiang Layang) dan sebagian Tanah Laut.

Dari beberapa sumber disebutkan ada beberapa tempat yang menjadi kedudukan raja (keraton) setelah pindah ke Martapura, seperti Kayu TangiKarang Intan dan Sungai Mesa. Tetapi dalam beberapa perjanjian antara Sultan Banjar dan Belanda, penanda tanganan di Bumi Kencana. Begitu juga dalam surat menyurat ditujukan kepada Sultan di Bumi Kencana Martapura. Jadi Keraton Bumi Kencana Martapura adalah pusat pemerintahan (istana kenegaraan) untuk melakukan aktivitas kerajaan secara formal sampai dihapuskannya Kesultanan Banjar oleh Belanda pada tanggal 11 Juni 1860.

Setelah jatuh menjadi daerah protektorat Hindia Belanda, Sultan Banjar dan mangkubumi cukup hanya menerima gaji tahunan dari Belanda. Di bawah mangkubumi yang dilantik Belanda, daerah protektorat Kesultanan Banjar dibagi menjadi dua divisi yaitu divisi Banua Lima di bawah regent Raden Adipati Danu Raja dan divisi Martapura di bawah regent Pangeran Jaya Pamenang. Divisi Martapura terbagi dalam 5 Distrik, yaitu Distrik MartapuraDistrik Riam KananDistrik Riam KiwaDistrik Benua Empat dan Distrik Margasari. Regent Martapura terakhir adalah Pangeran Suria Winata. Jabatan regent dihapuskan pada tahun 1884.

Status Kesultanan Banjar setelah dihapuskan masuk ke dalam Karesidenan Afdeeling Selatan dan Timur Borneo. Daerah-daerah bekas Kesultanan Banjar digabungkan dengan daerah-daerah yang sudah menjadi milik Belanda sebelumnya.

Wilayah Kalimantan Selatan dibagi dalam 4 afdeeling, salah satunya adalah afdeeling Martapura. Selanjutnya terjadi perubahan dalam keorganisasian pemerintahan Hindia Belanda. Sejak 1898 di bawah Afdeeling terdapat Onderafdeeling dan distrik.

Pembagian administratif tahun 1898 menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178, Afdeeling Martapoera dengan ibu kota Martapura terdiri dari:

1.    Onderafdeeling Martapoera terdiri dari: Distrik Martapura.

2.    Onderafdeeling Riam Kiwa dan Riam Kanan terdiri dari:

3.    Distrik Riam Kiwa

4.    Distrik Riam Kanan

5.    Onderafdeeling Tanah Laoet terdiri dari:

6.    Distrik Pleihari

7.    Distrik Maluka

8.    Distrik Satui

Afdeeling Martapoera terdiri dari 3 onderafdeeling, salah satunya adalah onderafdeeling Martapura dengan distrik Martapura. Dalam tahun 1902, Afdeeling Martapura membawahi 3 onderafdeeling: Martapura, Pengaron dan Tanah Laut. Perubahan selanjutnya Martapura menjadi onderafdeeling di bawah Afdeeling Banjarmasin. 

Afdeeling dipimpin oleh Controleur dan Kepala Distrik seorang Bumiputera dengan pangkat Kiai. Setelah kedaulatan diserahkan oleh pemerintah Belanda kepada Republik Indonesia tanggal 27 Desember 1949, ditetapkan daerah Otonomi Kabupaten BanjarmasinDaerah otonom Kabupaten Banjarmasin meliputi 4 Kawedanan.

DPRDS pada tanggal 27 Februari 1952, mengusulkan perubahan nama Kabupaten Banjarmasin menjadi Kabupaten Banjar yang disetujui dengan Undang-undang Darurat 1953, kemudian dikukuhkan dengan Undang-undang No. 27 Tahun 1959.

Pemerintahan

Bupati yang menjabat di kabupaten Banjar saat ini ialah Saidi Mansyur dan didampingi wakil bupati, Said Idrus Al Habsyi. Saidi dan Idrus adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Banjar 2020. Mereka dilantik oleh penjabar gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA atas nama Kementerian Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang dilaksanakan di Gedung Mahligai Pancasila tanggal 26 Februari 2021. Mereka menjabat untuk periode 2021-2024.


1



A. Basoeni

Non Partai

Agustus 1950

1952

1

Tidak ada


2



A. Roeslan

Non Partai

1952

1953

2


3



Mochammad Yusran

Non Partai

1953

1956

3


4



Mansjah bin Bajan

Non Partai

1956

1 Agustus 1959

4

[1]

5



Gt. Masrudin

Non Partai

1958

1959

5


6



H. A. Hudari

Non Partai

1959

1960

6


7



Basri

Non Partai

1960

1965

7


8



H. A. H. Budhi Gawis

Non Partai

1965

1972

8


9



Soendijo

Non Partai

1972

1977

9


1977

1982

10


10



Mochtar Sofyan

Non Partai

1982

1987

11


11



Rusiansjah

Non Partai

1987

1989

12


12



Faisal Hasanuddin

Non Partai

1990

1995

13
(1990)


13



Abdul Madjid

Non Partai

24 Maret 1995

1999

14
(1995)

[2]

14



Rudy Ariffin
(lahir 1953)

Non Partai

9 Agustus 2000

9 Agustus 2005

15
(2000)


Mawardi Abbas


15



Pangeran Khairul Saleh
(lahir 1964)

PAN

9 Agustus 2005

9 Agustus 2010

16
(2005)


Muhammad Hatim Salman


9 Agustus 2010

9 Agustus 2015

17
(2010)


Ahmad Fauzan Saleh


16



Khalilurrahman
(1945–2021)

PKB

17 Februari 2016

17 Februari 2021

18
(2015)


Saidi Mansyur

[3][4][5]

17



Saidi Mansyur








Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Banjar dalam dua periode terakhir.

Partai Politik

Jumlah Kursi dalam Periode

2014-2019

2019-2024

PKB

5

Steady5

Gerindra

4

Kenaikan8

PDI-P

3

Penurunan2

Golkar

13

Penurunan8

NasDem

3

Kenaikan7

PKS

1

Kenaikan2

PPP

7

Penurunan5

PAN

1

Kenaikan3

Hanura

1

Steady1

Demokrat

4

Steady4

PBB

2

Penurunan0

PKPI

1

Penurunan0

Jumlah Anggota

45

Steady45

Jumlah Partai

12

Penurunan10

 

 

Nomor

Ketua

Wakil Ketua

Periode

Keterangan

1

H. Rusli, S. AP, M.M.

Siti Zulaikha, S. Ag.
M. Iqbal Khalilurrahman, S.H.
Saidan Pahmi, S. Pd.I.

2014 – 2019


Kecamatan

Kabupaten Banjar terdiri dari 20 kecamatan, 13 kelurahan, dan 277 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 542.204 jiwa dengan luas wilayah 4.668,00 km² dan sebaran penduduk 116 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Banjar, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Jumlah
Kelurahan

Jumlah
Desa

Status

Daftar
Desa/Kelurahan

63.03.01

Aluh Aluh


19

Desa

63.03.11

Aranio


12

Desa

63.03.07

Astambul


22

Desa

63.03.13

Beruntung Baru


12

Desa

63.03.20

Cintapuri Darussalam


11

Desa

63.03.03

Gambut

2

12

Desa

Kelurahan

63.03.06

Karang Intan


26

Desa

63.03.02

Kertak Hanyar

3

10

Desa

Kelurahan

63.03.12

Mataraman


15

Desa

63.03.05

Martapura

7

19

Desa

Kelurahan

63.03.14

Martapura Barat


13

Desa

63.03.15

Martapura Timur


20

Desa

63.03.17

Paramasan


4

Desa

63.03.09

Pengaron


12

Desa

63.03.16

Sambung Makmur


7

Desa

63.03.08

Simpang Empat


15

Desa

63.03.10

Sungai Pinang


11

Desa

63.03.04

Sungai Tabuk

1

20

Desa

Kelurahan

63.03.19

Tatah Makmur


13

Desa

63.03.18

Telaga Bauntung


4

Desa


TOTAL

13

277



Pelayanan Publik

1.    RSUD Ratu Zalecha di Martapura.

2.    RS Danau Salak di Mataraman.

3.    Terminal Induk di Km. 17.

4.    Pasar Sekumpul

5.    Taman Cahaya Bumi Selamat

Ekonomi

Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dari perkebunan karet yang rata-rata adalah kebun perseorangan. Selain itu perkebunan jeruk menjadi penopang hidup sebagian masyarakat yang merupakan produk unggulan dari Kecamatan Astambul. Keberadaan perusahaan lokal, nasional dan asing yang bergerak dibidang Tambang Batubara turut memberikan andil besar terhadap perekonomian di Kabupaten Banjar.

Tambang Batubara di kabupaten ini dikelola oleh perusahaan seperti PT. Pamapersada Nusantara, PT. Kalimantan Prima Persada, PT. Pinang Coal Indonesia dan lain-lain yang diawasi oleh Perusahaan Daerah (PD. Baramarta).

Sosial Budaya

Suku Bangsa

Mayoritas penduduk Kabupaten Banjar berasal dari Suku Banjar sekitar 86,28%. Penduduk asli kabupaten Banjar berasal dari suku Banjar Kuala, namun banyak juga terdapat suku Banjar Hulu dan Banjar Batang Banyu yang berasal dari kawasan Banua Anam. Suku bangsa yang ada di Kabupaten Banjar antara lain:

No

Suku Bangsa

%

1

Banjar

86,28%

2

Jawa

7,83%

3

Madura

3,30%

4

Sunda

0,35%

5

Arab

0,24%

6

Bugis

0,21%

7

Suku-suku lainnya

1,79%


Jumlah

100%

Agama

Mayoritas penduduk Kabupaten Banjar menganut agama Islam sekitar 99,25%. Agama Islam memberi pengaruh kuat pada kehidupan masyarakat Suku Banjar. Kota Martapura dikenal sebagai kota santri dan Serambi Mekkah, dimana terdapat masjid dan pesantren terbesar yaitu Masjid Agung Al-Karomah dan Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Di Martapura setiap tahun juga diadakan acara Haul Guru Sekumpul yang diperkirakan merupakan haul terbesar di Indonesia.

Selain penganut agama Islam, penganut agama lain seperti Kristen dan Hindu) juga terdapat di Kabupaten Banjar, terutama di kecamatan Paramasan yang didiami Suku Dayak Meratus.

Lagu Daerah

Lagu-lagu daerah yang berasal dari wilayah ini adalah:

1.    Sungai Martapura

2.    Hura Ahui

3.    Kambang Barenteng

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...