Selasa, 26 Desember 2023

KABUPATEN BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

 


KABUPATEN BALANGAN

 PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Orientasi

Kabupaten Balangan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan SelatanIndonesia yang ibu kotanya adalah Paringin. Kabupaten Balangan merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Hulu Sungai Utara yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan undang-undang tersebut, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno meresmikan Kabupaten Balangan pada tanggal 8 April 2003 yang kemudian menjadi hari jadi yang dirayakan setiap tahunnya. Motto Kabupaten Balangan adalah "Sanggam": "Sanggup Bagawi Gasan Masyarakat" (bahasa Banjar, berarti: Kesanggupan melaksanakan pekerjaan (pembangunan) yang didasari oleh keikhlasan untuk masyarakat.

Geografi

Kabupaten Balangan terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Selatan pada garis 114°50'31 - 115°50'24 Bujur Timur dan 2°1'31 - 2°35'58 Lintang Selatan, berdasarkan letak geografis maka kabupaten Balangan cukup strategis karena dilalui lintas trans Kalimantan dan berpeluang besar untuk berkembang menjadi kota persinggahan bagi perjalanan dari Banjarmasin ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

Gunung Hauk merupakan puncak gunung tertinggi di Kabupaten Balangan dengan ketinggian mencapai 1325 MDPL. Secara administratif Gunung Hauk berada di Desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi.

Batas wilayah

Secara administrasi Kabupaten Balangan berbatasan dengan:

Utara

Kabupaten Tabalong

Timur

Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten PasirKalimantan Timur

Selatan

Kabupaten Hulu Sungai Tengah

Barat

Kabupaten Hulu Sungai Utara

Luas wilayah

Luas Kabupaten Balangan adalah 1.819,75 km² yang terdiri 8 kecamatan dan 160 desa. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah kecamatan Halong dengan luas 659,84 km², sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kecamatan Lampihong dengan luas 96,96 km².

Topografi

Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179.269 ha dataran. Luas areal perairan terdiri dari rawa 3.026 ha dan sungai 5.537 ha. Temperatur udara di daerah ini rata-rata 26 °C.

Sejarah

Masa Sebelum Masehi

Pada sekitar 8000 SM, Manusia ras Austrolomelanesia mendiami gua-gua di pegunungan Meratus. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Kampung Randu, Desa Lumbang, Muara Uya, Tabalong, daerah yang berdekatan dengan Kabupaten Balangan. Kemudian sekitar 2500 SM terjadi migrasi bangsa Melayu Tua dari Yunan ke pulau Borneo yang menjadi nenek moyang suku Dayak (rumpun Ot Danum). Kemudian sekitar 1500 SM terjadi migrasi bangsa Melayu Muda ke pulau Borneo, kemungkinan dari Formosa (Taiwan).

Masa Abad Pertengahan

Kira-kira pada abad ke-5 terjadi migrasi orang Sumatra yang membawa bahasa Melayu kuno menjadi Bahasa Banjar Hulu. Diperkirakan pada 520 berdirinya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan orang Melayu kuno, daerah yang bertetangga dengan Kabupaten Balangan. Kira-kira pada tahun abad ke-6 Suku Dayak Maanyan melakukan migrasi ke pulau Bangka selanjutnya ke Madagaskar. Orang Balangan dan orang Pitap yang berbahasa Maanyan dan bahasa Bukit mendiami daerah aliran sungai Balangan dan sungai Pitap.

Menurut Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365, wilayah Barito (= Tanah Dusun), Tabalong dan Sawuku sudah menjadi daerah taklukan Gajah Mada, mahapatih mangkubumi Kerajaan Majapahit. Daerah-daerah tersebut berdekatan dengan wilayah Kabupaten Balangan. Pada tahun 1387, Ampu Jatmaka/Jatmika, saudagar dari negeri Keling (India Selatan atau Jawa Timur) mendirikan kerajaan Negara Dipa dan ia memakai gelar Maharaja di Candi. 

Semula ibu kota berkedudukan di Candi Laras (Margasari) pada daerah aliran sungai Tapin, kemudian dipindahkan ke hulu di Candi Agung/Negara Dipa (sekarang Amuntai) dekat muara sungai Tabalong tetapi pelabuhan perdagangan yang resmi tetap di Muara Rampiau dekat Candi Laras. Ampu Jatmika kemudian dilantik sebagai penerus raja Kuripan (Danau Panggang) sehingga ia menjadi penguasa empat negeri: Candi LarasCandi AgungKuripan dan daerah Batung Batulis dan Baparada. Batung Batulis dan Baparada merupakan julukan Kabupaten Balangan dahulu di mana terdapat lokasi yang dikeramatkan, yaitu Gunung Batu Piring (Kampung Pahajatan) tempat mengambil buluh betung (batung batulis) yang dipakai sebagai tiang mahligai/istana bagi Putri Junjung Buih.

Menurut Hikayat Banjar Resensi I, ketika ibu kota di Negara Dipa/Candi Agung, Ampu Jatmaka memerintahkan menteri penganan Aria Magatsari mudik untuk menaklukan daerah-daerah di hulu, yaitu batang Tabalong, batang Balangan, batang Pitap serta bukit-bukitnya. Maka diangkatlah ketua daerah setempat sebagai menteri-menteri sakai mengepalai daerah tersebut di bawah kekuasaan Aria Magatsari. Sementara itu menteri pengiwa Tumenggung Tatahjiwa diperintahkan menaklukan batang Alai, batang Amandit, batang Labuan Amas serta bukit-bukitnya. Mula-mula Lambung Mangkurat menjabat sebagai pemangku raja Negara Dipa, penerus Maharaja di Candi, tetapi kemudian sebagai raja dilanjutkan oleh anak angkatnya Putri Junjung Buih (Bhre Tanjungpura) bersama suaminya Pangeran Suryanata I dari Majapahit. Lambung Mangkurat dengan sukarela mengambil posisi sebagai mangkubumi Negara Dipa karena sebenarnya ia bukanlah berdarah biru.

Pada masa kekuasaan Raden Sekar Sungsang, wilayah Balangan termasuk dalam wilayah Kerajaan Negara Daha, nama negeri dengan ibu kota yang baru di sebelah hilir di Muara Hulak, yaitu perpindahan dari Negara Dipa (Candi Agung) sampai masa kekuasaan Pangeran Tumenggung. Lokasi Muara Hulak tersebut pada mulanya muncul sebagai pelabuhan bayangan kerajaan Negara Dipa, padahal pelabuhan perdagangan yang resmi adalah Muara Rampiau. Dengan berdirinya Negara Daha, maka pelabuhan perdagangan dipindah ke hilir dari Muara Rampiau ke Muara Bahan. Pada tahun 1526, wilayah Balangan menjadi bagian dari Banua Lima, sebuah provinsi dari Kesultanan Banjar, nama negeri dengan ibu kota yang baru yang didirikan oleh Sultan Suriansyah (keponakan Pangeran Tumenggung) di lokasi yang jauh lebih ke hilir dekat muara sungai Barito, yaitu Banjarmasin, merupakan perpindahan dari Negara Daha/Muara Hulak

Masa Kolonialisme Belanda

Dalam Perang Banjar, rakyat Balangan ikut aktiff berjuang, pada 4 Mei 1861 terjadi Pertempuran Paringin antara pasukan Antasari melawan kolonial Belanda. Pada tahun 1861 tersebut, pejuang Perang Banjar, Tumenggung Jalil gelar Kiai Adipati Anom Dinding-Raja gugur dalam pertempuran mempertahankan benteng Tundakan. Pada tahun 1899, Kiai Matsaleh sebagai kepala Distrik Balangan, yaitu salah satu distrik dalam Onderafdeeling Amuntai, Alabio dan Balangan di bawah penguasa Residen C.A Kroesen yang memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo.

Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Distrik Balangan adalah salah satu Distrik di dalam Onderafdeeling Alabioe en Balangan yang merupakan bagian dari Afdeeling Amuntai.

Tahun 1870 Distrik Batang-Alai, Laboean-Amas en Balangan (ibu kota Barabai)

1.    Distrikt Batang-Alai, Laboean-Amas en Balangan. (Standplaats Barabei).

2.    Kontroleur der 1ste klasse. N. van der Stok.

3.    Distriktshoofd van Batang-Alai. Kjahi Demang Joeda Negara.

4.    Idem van Laboean-Ámas. Kjahî Toemenggoeng Karta Joeda Negara

5.    Idem van Balangan. Kjahi Raden Mas Wira Joeda.

6.    Pangoeloe van Batang-Alai en Laboean-Amas. Hadjí Abdoel Kapi.

7.    Idem van Balangan. Hadji Mat Saleh.

Pemerintahan

Kecamatan

Kabupaten Balangan terdiri dari 8 kecamatan, 3 kelurahan, dan 154 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 125.288 jiwa dengan luas wilayah 1.878,30 km² dan sebaran penduduk 67 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Balangan, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Penduduk
(2017)

Jumlah
Kelurahan

Jumlah
Desa

Status

Daftar
Desa/Kelurahan

63.11.03

Awayan

12.048


23

Desa

Ambakiang

Awayan

Awayan Hilir

Badalungga

Badalungga Hilir

Baramban

Baru

Bihara

Bihara Hilir

Kedondong

Merah

Muara Jaya

Nungka

Pematang

Piyait

Pudak

Pulantan

Putat Basiun

Sikontan

Sungai Pumpung

Tangalin

Tundakan

Tundi

63.11.04

Batu Mandi

16.128


18

Desa

Bakung

Banua Hanyar

Batu Mandi

Bungur

Guha

Gunung Manau

Hamparaya

Karuh

Kasai

Lok Batu

Mampari

Mantimin

Munjung

Pelajau

Riwa

Tariwin

Teluk Mesjid

Timbun Tulang

63.11.02

Halong

18.612


24

Desa

Aniungan

Bangkal

Baruh Panyambaran

Binjai Punggal

Binju

Binuang Santang

Buntu Pilanduk

Gunung Riut

Halong

Hauwai

Kapul

Karya

Liyu

Mamantang

Mamigang

Mantuyan

Marajai

Mauya

Padang Raya

Puyun

Sumber Agung

Suryatama

Tabuan

Uren

63.11.01

Juai

15.695


21

Desa

Bata

Buntu Karau

Galumbang

Gulinggang

Hamarung

Hukai

Juai

Lalayau

Marias

Mihu

Muara Ninian

Mungkur Uyam

Pamurus

Panimbaan

Sirap

Sumber Rejeki

Sumber Batung

Tawahan

Teluk Bayur

Tigarun

Wonorejo

63.11.05

Lampihong

15.728


27

Desa

Batu Merah

Hilir Pasar

Jimamun

Jungkal

Kandang Jaya

Kupang

Kusambi Hilir

Kusambi Hulu

Lajar

Lampihong Kanan

Lampihong Kiri

Lampihong Selatan

Lok Hamawang

Lok Panginangan

Matang Hanau

Matang Lurus

Mundar

Panaitan

Pimping

Pupuyuan

Simpang Tiga

Sungai Awang

Sungai Tabuk

Tampang

Tanah Habang Kanan

Tanah Habang Kiri

Teluk Karya

63.11.06

Paringin

16.865

2

14

Desa

Babayau

Balang

Balida

Dahai

Hujan Mas

Kalahiang

Lamida Bawah

Lasung Batu

Layap

Lok Batung

Mangkayahu

Murung Ilung

Paran

Sungai Katapi

Kelurahan

Paringin Kota

Paringin Timur

63.11.07

Paringin Selatan

11.436

1

15

Desa

Baruh Bahinu Dalam

Baruh Bahinu Luar

Binjai

Bungin

Galumbang

Halubau

Halubau Utara

Inan

Lingsir

Maradap

Murung Abuin

Murung Jambu

Panggung

Tarangan

Telaga Purun

Kelurahan

Batu Piring

63.11.08

Tebing Tinggi

5.918


12

Desa

Auh

Ajung

Dayak Pitap

Gunung Batu

Juuh

Kambiyain

Langkap

Mayanau

Simpang Bumbuan

Simpang Nadong

Sungsum

Tebing Tinggi


TOTAL


3

154



Demografi

Penduduk kabupaten Balangan berjumlah:

1.        96.102 jiwa pada tahun 2000

2.        97.728 jiwa pada tahun 2001

3.        99.364 jiwa pada tahun 2002

4.        98.684 jiwa pada tahun 2003

5.        102.664 jiwa pada tahun 2004

6.        98.377 jiwa pada tahun 2005

7.        101.022 jiwa pada tahun 2006

8.        101.860 jiwa pada tahun 2007

9.        102.296 jiwa pada tahun 2008

10.    102.696 jiwa pada tahun 2009

11.    112.430 jiwa pada tahun 2010

12.    114.009 jiwa pada tahun 2011

13.    117.088 jiwa pada tahun 2012

14.    119.171 jiwa pada tahun 2013

15.    121.318 jiwa pada tahun 2014

16.    123.449 jiwa pada tahun 2015

17.    125.534 jiwa pada tahun 2016

18.    127.503 jiwa pada tahun 2017

19.    129.505 jiwa pada tahun 2018

20.    131.428 jiwa pada tahun 2019

21.    130.355 jiwa pada tahun 2020

22.    132.213 jiwa pada tahun 2021

Penduduk asli Batang Balangan merupakan penduduk Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Balangan yang telah ditaklukan oleh mantri panganan Aria Magatsari atas perintah maharaja Negara Dipa yaitu Ampu Jatmaka yang bergelar Maharaja di Candi. Suku Banjar yang mendiami wilayah bekas distrik ini disebut Orang Balangan atau Orang Lampihong atau Puak Balangan. Masyarakat ini mengambil banyu badudus di bekas mata air/sungai pancar di kaki gunung Batu Piring yang dianggap keramat, yaitu tempat mengambil betung batulis sebagai tiang mahligai Putri Junjung Buih. Suku Dayaknya merupakan bagian dari Suku Dayak Meratus yang disebut Dayak Pitap. Selain itu juga terdapat suku Dayak Deah dan sub etnis Dayak Maanyan yang disebut suku Dayak Dusun Halong.

Perhubungan

Untuk mencapai kabupaten Balangan dapat ditempuh dengan beberapa cara, misalnya melalui jalan darat dengan waktu tempuh lebih kurang 5 jam menuju utara dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan.

Selain itu bisa juga dengan pesawat udara dari Bandara Syamsuddin Noor di Banjarbaru dengan tujuan penerbangan ke bandara Warukin di Tanjung, kemudian dari Tanjung ke Paringin melalui jalan darat. Dengan cara ini, waktu tempuh hanya 2 jam dengan biaya yang tentunya sedikit lebih mahal.

Jika sedikit ingin bertualang, bisa juga dengan menempuh jalan sungai, dari sungai mana saja di Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk menempuh jalan sungai ini, sangat disarankan untuk melengkapi diri dengan peta navigasi dan peralatan GPS.

Potensi

Pertanian

Potensi areal tanaman pangan hortikultura di Kabupaten Balangan adalah padi, kacang, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, langsat, jagung, pisang kepok dan pisang talas serta dengan luas areal 1.350 ha, produktivitasnya adalah 1,6 ton/ha.

Perikanan

Perikanan yang dapat dikembangkan di kabupaten Balangan di sepanjang aliran sungai Balangan adalah cekdambaruh (rawa) serta kolam tadah hujan. Komoditas yang dikembangkan antara lain ikan patin, mas dan nila. Budidaya perikanan yang akan dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekspor adalah ikan betutu yang terdapat di kecamatan Paringin (Baruh Bahinu Dalam).

Perkebunan

Jenis komoditas yang berpotensi untuk dikembangkan antara lain:

1.    Karet dengan luas areal tanam 30.591 ha dengan hasil produksi 24.342,31 ton/tahun.

2.    Kelapa sawit dengan luas areal tanam 2.280 ha dengan hasil produksi 14.898 ton/tahun.

Peternakan

Peternakan yang ada di daerah ini adalah sapi, kambing, domba, ayam ras/pedaging, ayam buras dan itik.

Pertambangan

Potensi pertambangan yang tersedia di Kabupaten Balangan adalah marmerphospatkaolingambutlempungemasbatu gamping dan batu bara. Pertambangan yang tersedia untuk dikembangkan adalah bijih besi.

Pariwisata

Berbagai tempat wisata yang layak untuk dikunjungi adalah:

Objek wisata alam:

1.        Gunung Batu Sumsum dan Goa Hantanung di kecamatan Tebing Tinggi.

2.        Baruh Bahinu Dalam di kecamatan Paringin Selatan.

3.      Air Terjun Manyandar, air terjun yang menyajikan pemandangan hutan yang masih sangat asri di Desa Uren, Kecamatan Halong.

4.  Goa Berangin Gunung Belawan di kecamatan Halong, goa dengan terowongan unik yang menghubungkan ke dasar gunung dengan udara yang sejuk.

5.   Goa Landak, goa yang mitosnya merupakan sarang dari banyak sekali landak di Desa Liyu, Kecamatan Halong.

6.      Goa Telaga Dewa, goa eksotis dengan telaga di dalamnya di Desa Liyu, Kecamatan Halong.

7.   Tabur Hapat, riam sungai dengan pemandangan yang indah di Kampung Gunung Pandau, Kecamatan Paringin.

8.     Gunung Hauk, gunung tertinggi di Balangan (1325 mdpl) serta tempat mendaki terfavorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Balangan, terletak di Desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi.

9.    Gunung Balawanai, dijuluki sebagai Negeri di Atas Awannya Balangan dan tempat yang cocok bagi pendaki pemula, terletak di Desa Hauwai, Kecamatan Halong.

10.  Air Terjun Batarius, salah satu air terjun paling eksotis di Kalimantan Selatan, terletak di Desa Mamigang, Kecamatan Halong.

11.  Air Terjun Sidando, air terjun indah yang dikelilingi hutan belantara di Desa Puyun, Kecamatan Halong.

12. Watu/Batu Badinding, sungai eksotis dengan tebing-tebing batu di pinggirannya dan air yang biru di Desa Liyu, Kecamatan Halong.

13.    Air Terjun Tayak, air terjun unik di Desa Uren, Kecamatan Halong.

14.   Air Terjun Mingway, air terjun tersembunyi Pegunungan Meratus di Desa Mamigang, Kecamatan Halong.

15. Hutan Kota Balangan, hutan kota dengan berbagai spesies endemik Kalimantan, terletak di Kelurahan Paringin Timur, Kecamatan Paringin.

16.    Taman Hijau Balangan, taman dengan bukit-bukit yang indah di desa Margo Mulyo, Kecamatan Paringin Selatan.

Objek wisata religius:

1.    Makam Datuk Kandang Haji di desa Teluk Bayur, kecamatan Juai.

2.    Makam KH. Syahril Khasyi di Kecamatan Halong.

3.    Makam Datu Martika dan Datu Tungkut di desa Tampang, Kecamatan Lampihong.

4.    Masjid Al-Akbar, masjid terbesar di Kabupaten Balangan, terletak di Kecamatan Paringin Selatan.

Objek wisata sejarah:

1. Benteng Tundakan di kecamatan Awayan, adalah tempat perjuangan Temenggung Jalil yang bergelar Adipati Anom Dinding Raja Temenggung Macan Negara.

2.    Makam Pahlawan Juai di Kecamatan Juai.

Objek wisata budaya dan upacara adat:

1. Atraksi pesona budaya Pesta Panen Raya, Aruh Adat Baharin, Tarian Gintor dan Balian yang terdapat di kecamatan Halong.

2.  Mesiwah Pare Gumboh, syukuran panen bersama masyarakat suku Dayak Deyah di Desa Liyu, Kecamatan Halong.

3. Rungkuk Meratus, pameran budaya masyarakat Dayak Pitap di desa Ajung, Kecamatan Tebing Tinggi.

4.    Pasar Budaya Racah Mampulang di desa Balida, Kecamatan Paringin.

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...