Rabu, 27 Desember 2023

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

 

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Orientasi

Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan SelatanIndonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Kandangan Kota. Hulu Sungai Selatan memiliki luas sekitar 1.805,00 km² dan berpenduduk sekitar 212.485 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dan pada tahun 2020 berjumlah 232.857 jiwa.

Geografi

Letak Geografis kabupaten Hulu Sungai Selatan terletak antara 2°29′ 59″- 2° 56’10″ LS dan 114°51′ 19″ – 115° 36’19″ BT. Secara geologis daerah ini terdiri dari pegunungan yang memanjang dari arah timur ke selatan, namun dari arah barat ke utara merupakan dataran rendah alluvial yang kadang-kadang berawa-rawa. Kondisi topografi ini menyebabkan udara di wilayah ini terasa dingin agak lembap dengan curah hujan pada tahun 2002 sebanyak 2.124 mm.

Tanah di wilayah Hulu Sungai Selatan Selatan sebagian besar berupa hutan dengan rincian: hutan lebat (780.319 ha), hutan belukar (377.774 ha), hutan rawa (90.060 ha), hutan sejenis (352.840 ha), tanah berupa semak/alang-alang (870.314 ha), berupa rumput (50.119 ha), dan lain lain (83.014 ha). Sedangkan penggunaan untuk sawah 413.107 ha, perkebunan 437.037 ha dan untuk perkampungan 57,903 ha, serta untuk tegalan (48.612 Ha). Bentuk geologi wilayah Hulu Sungai Selatan sebagian besar berupa Aluvium Muda dan Formasi Berai.

Batas Wilayah

Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara

Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Hulu Sungai Utara

Timur

Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Kotabaru

Selatan

Kabupaten Tapin dan Kabupaten Banjar

Barat

Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin

Sungai

Dari arah utara melingkar ke arah barat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan dialiri oleh Sungai Amandit bermuara ke Sungai Negara (anak sungai Barito) yang berfungsi sebagai sarana prasarana perhubungan dalam kabupaten dan ke kabupaten lainnya. Sungai Amandit mempunyai dua cabang sungai, yaitu Sungai Bangkan dan Sungai Kalumpang. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah sebagai berikut:

Sungai Negara

Sungai Angkinang

Sungai Amandit

Sungai Kajang

Penggunaan Lahan :

No.

Penggunaan Lahan

Luas (ha)

sembunyiPersentase

1

Kampung

1.978

1,39

2

Industri



3

Pertambangan



4

Sawah

47.136

33,17

5

Pertanian tanah kering/ladang

350

0,25

6

Kebun campuran

2.695

1,89

7

Kebun karet

12.355

8,69

8

Padang (semak, alang, rumput)

22.748

16,01

9

Hutan

7.900

5,55

10

Rawa

46.941

33,03

11

Tanah terbuka



12

Lain-lain




JUMLAH

142.103

100,00

Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2010.

Sejarah

Masa Penjajahan Belanda

Menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178 Afdeeling Kendangan dengan ibu kota Kendangan terdiri dari:

1.    Onderafdeeling Amandit en Negara terdiri atas:

2.    Distrik Amandit

3.    Distrik Negara

4.    Onderafdeeling Benua Ampat en Margasari terdiri atas:

5.    Distrik Benua Empat

6.    Distrik Margasari

7.    Onderafdeeling Batang Alai en Labooan Amas terdiri atas:

8.    Distrik Batang Alai

9.    Distrik Labuan Amas

Pada masa Penjajahan Belanda, Kabupaten Hulu Sungai Selatan adalah bagian dari Afdeling Van Hoeloe Soengai yang berkedudukan di Kandangan. Afdeling Van Hoeloe Soengai terdiri dari (lima) onder afdeling, yaitu:

1.    Onder Afdeling Tanjung

2.    Onder Afdeling Amoentai

3.    Onder Afdeling Barabai

4.    Onder Afdeling Kandangan

5.    Onder Afdeling Rantau

Masa Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang pembagian wilayah ini dipertahankan seperti pada masa penjajahan Belanda, hanya namanya yang diganti menjadi Hoeloe Soengai Ken Riken.

Masa Kemerdekaan

Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 29 Juni 1950 Nomor C/17/15/3 wilayah Kalimantan dibagi menjadi 6 Kabupaten Administratif dan 3 Swapraja. Salah satunya Afdeling Van Hoeloe Soengai dibentuk menjadi Kabupaten Hulu Sungai dangan ibu kota Kandangan.

Berdasarkan Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14 yang menetapkan peraturan sementara tentang pembagian daerah-daerah otonom Kabupaten dan daerah-daerah otonom setingkat Kabupaten, Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang semula bersifat administratif menjadi Kabupaten Otonom.

Pada tanggal 2 Desember 1950, Gubernur Kalimantan melantik Syarkawi sebagai pejabat pertama Bupati Hulu Sungai. Selanjutnya dibentuk pula Dewan Perwakilan Rakjat Daerah Sementara (DPRDS) yang berjumlah 36 orang, diketuai Djantera dan wakilnya Basuni Taufik.

Pemerintahan

uku asli adalah Suku Banjar yang terdapat di seluruh kecamatan dan suku Dayak Meratus yang terdapat di kecamatan Loksado.

Suku bangsa di kabupaten ini antara lain:

1.    Suku Banjar: 190.672 jiwa

2.    Suku Dayak Meratus: 3.778 jiwa

3.    Suku Jawa: 309 jiwa

4.    Suku Bugis: 68 jiwa

5.    Suku Dayak Bakumpai: 3 jiwa

6.    Suku Sunda: 147 jiwa

7.    Suku lainnya: 700 jiwa

Pertumbuhan Penduduk

Perkembangan penduduk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pada tahun 1980 jumlah penduduk sebanyak 175.670 jiwa yang tersebar di 8 kecamatan, karena saat itu Kecamatan Loksado dan Kecamatan Kalumpang masih belum terbentuk dan saat ini penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan hasil registrasi penduduk pertengahan tahun 2003 menjadi 199.161 jiwa atau terjadi penambahan penduduk sebanyak 23.491 orang atau bertambah sebesar 13.37% dalam kurun waktu 23 tahun.

Perkembangan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 1980–2003 menurut kecamatan adalah sebagai berikut:

Kecamatan

1980

1990

2000

Juli 2003

Padang Batung

21.032

16.099

16.961

17.417

Loksado

n/a

6.626

7.288

7.601

Telaga Langsat

8.432

8.244

8.188

8.477

Angkinang

14.189

15.273

15.693

16.564

Kandangan

37.754

39.761

41.127

41.618

Sungai Raya

15.138

14.304

14.724

15.255

Simpur

21.583

13.478

13.095

13.258

Kalumpang

n/a

6.622

6.036

6.163

Daha Selatan

32.729

38.220

44.088

44.491

Daha Utara

24.543

26.276

28.481

28.317

JUMLAH

175.670

184.903

195.681

199.161

Laju Pertumbuhan

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan cukup rendah, hanya berkisar 0.57%. Angka ini memberikan maksan bahwa penyebab utama dari lambannya pertumbuhan ini bukan disebabkan oleh faktor fertilitas (kelahiran), namun lebih mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi dan migrasi keluar karena penduduk mencoba mencari kesempatan kerja yang lebih besar di luar daerah. Hal ini didukung oleh fakta lain bahwa secara sosiologis memang terdapat kecenderungan penduduk Hulu Sungai Selatan meninggalkan daerah asal menuju daerah-daerah yang memberikan konstribusi bagi perbaikan ekonomi mereka seperti ke ibu kota provinsi atau kabupaten tetangga.

Berikut ini adalah tabel laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yaitu:

Tahun Sensus

Jumlah

Tingkat Pertumbuhan

1971

165.485

n/a

1980

175.670

0,60

1990

184.903

0,51

2000

195.681

0,57

Gambaran tersebut pada sisi lain dapat menjelaskan langkah kebijaksanaan apa yang semestinya diambil dalam menyusun perencanaan pembangunan yang berorentasi keadilan dan pemerataan pembangunan.

Pariwisata

Tempat Wisata

Wisata Alam

1.        Balanting Paring (Bamboo Rafting)

2.        Air Panas Tanuhi

3.        Air Terjun Rampah Minjangan

4.        Air Terjun Haratai

5.        Air Terjun Riam Barajang

6.        Air Terjun Riam Hanai

7.        Air Telaga Bidadari

8.        Balanting di Tepian Gunung Batu Bini

9.        Gunung Langara

10.    Gunung Sarai

11.    Gunung Tatapan

12.    Gunung Batu Baduduk

13.    Gunung Batu Balai

14.    Gunung Kentawan

15.    Gunung Batu Laki

16.    Gunung Batu Bini

17.    Trekking Di Hutan Tropis Loksado

Kalang Hadangan (Kandang Kerbau Rawa)

Wisata Sejarah & Cagar Budaya

1.        Masjid Baangkat atau Masjid Su'ada

2.        Kampus Perjuangan

3.        Rumah BrigJend. H. Hasan Basry

4.        Monumen Proklamasi Gubernur Tentara Alri Divisi IV Pertahanan Kalimantan

5.        Benteng Madang

6.        Tugu Niih

7.        Rumah Banjar Bubungan Tinggi di Tibung Raya

8.        Rumah Banjar Cacak Burung di Amawang

9.        Wisata Religi

10.    Makam Syekh H. Sa’duddin ( Kubah Taniran ) di desa Taniran kec Angkinang

11.    Makam Datu Akhmad di desa Balimau kec Kalumpang

12.    Makam Habib Lumpangi di desa Lumpangi kec Loksado

13.    Makam Habib Husein bin Ali Asseggaf di Pasar Los Batu Kandangan

14.    Masjid Al Abrar

Acara dan Perayaan Tahunan

1.    Bamboo Rafting Festival

2.    Aruh Ganal Dayak Loksado

3.    Karnaval Budaya (biasanya saat hari jadi)

4.    Festival Dandang

5.    Napak Tilas

6.    Kandangan expo

Kuliner Khas

1.    Katupat Kandangan

2.    Nasi Humbal (kuliner khas dayak Loksado)

3.    Dodol Kandangan

4.    Lamang

5.    Apam Batil

6.    Lupis

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...