Kamis, 14 Desember 2023

KABUPATEN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT


KABUPATEN KETAPANG

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Orientasi

Kabupaten Ketapang adalah salah satu Daerah tingkat II yang terletak di provinsi Kalimantan Barat. Ibu kotanya adalah Kecamatan Delta Pawan atau yang dikenal sebagai Kota Ketapang, sebuah kota yang terletak di Delta Sungai Pawan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 31.588,00 km² dan memiliki penduduk sebanyak 579.927 jiwa (2021).

Sejarah

Masa pemerintahan Hindia Belanda

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, sejak tahun 1936 Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah (afdeling) yang merupakan bagian dari Keresidenan Kalimantan Barat (Residente Western Afdeling van Borneo) dengan pusat pemerintahannya di Pontianak. Kabupaten Ketapang ketika itu dibagi menjadi tiga Onder Afdeling, yaitu:

1.    Sukadana, berkedudukan di Sukadana

2.    Matan Hilir, berkedudukan di Ketapang

3.    Matan Hulu, berkedudukan di Nanga Tayap

Masing-masing Onder Afdeling dipimpin oleh seorang Wedana.

Tiap-tiap Onder Afdeling dibagi lagi menjadi Onder Distrik, yaitu:

1.    Sukadana terdiri dari Onder Distrik Sukadana, Simpang Hilir dan Simpang Hulu

2.    Matan Hilir terdiri dari Onder Distrik Matan Hilir dan Kendawangan

3.    Matan Hulu terdiri dari Onder Distrik Sandai, Nanga Tayap, Tumbang Titi dan Marau

4.    Masing-masing Onder Distrik dipimpin oleh seorang Asisten Wedana.

Afdeling Ketapang terdiri atas tiga kerajaan, yaitu:

1.    Kerajaan Matan yang membawahi Onder Afdeling Matan Hilir dan Matan Hulu

2.    Kerajaan Sukadana yang membawahi Onder Distrik Sukadana

3.    Kerajaan Simpang yang membawahi Onder Distrik Simpang Hilir dan Simpang Hulu

Masing-masing kerajaan dipimpin oleh seorang Panembahan. Sampai tahun 1942, wilayah-wilayah ini dipimpin oleh:

1. Kerajaan Matan oleh Gusti Muhammad Saunan dan sekarang dipimpin Raja PRK Haji Gusti Kamboja

2.    Kerajaan Sukadana oleh Tengku Betung

3.    Kerajaan Simpang oleh Gusti Mesir

Masa Pendudukan Jepang

Masa pemerintahan Hindia Belanda berakhir dengan datangnya bala tentara Jepang pada tahun 1942. Dalam masa pendudukan tentara Jepang, Kabupaten Ketapang masih tetap dalam status Afdeling, hanya saja pimpinan langsung diambil alih oleh Jepang.

Pemerintahan pendudukan Jepang yang berakhir kekuasaannya pada tahun 1945 diganti oleh Pemerintahan Tentara Belanda (NICA). Pada masa ini bentuk pemerintahan yang ada sebelumnya masih diteruskan. Kabupaten Ketapang berstatus Afdeling yang disempurnakan dengan Stard Blood 1948 No. 58 dengan pengakuan adanya Pemerintahan swapraja. Pada waktu itu Kabupaten Ketapng terbagi menjadi tiga pemerintahan swapraja, yaitu Sukadana, Simpang dan Matan, kemudian semua daerah swapraja yang ada digabungkan menjadi sebuah Federasi.

Pembentukan Kabupaten Ketapang pada masa Pemerintahan Republik Indonesia adalah berdasakan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 yang menetapkan status Kabupaten Ketapang sebagai bagian Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat yang dipimpin oleh seorang Bupati.

Geografi

Kabupaten Ketapang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Barat, terletak di antara garis 0º 19’00” - 3º 05’ 00” Lintang Selatan dan 108º 42’ 00” - 111º 16’ 00” Bujur Timur.

Dibandingkan kabupaten lain di Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang merupakan kabupaten terluas, memiliki pantai yang memanjang dari selatan ke utara dan sebagian pantai yang merupakan muara sungai, berupa rawa-rawa terbentang mulai dari Kecamatan Teluk Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata, sedangkan daerah hulu umumnya berupa daratan yang berbukit-bukit dan diantaranya masih merupakan hutan.

Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah Sungai Pawan yang menghubungkan Kota Ketapang dengan Kecamatan Sandai, Nanga Tayap dan Sungai Laur serta merupakan urat nadi penghubung kegiatan ekonomi masyarakat dari desa dengan kecamatan dan kabupaten.

Batas Wilayah

Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Ketapang adalah sebagai berikut:

Utara

Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Sanggau

Timur

Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Sintang

Selatan

Laut Jawa

Barat

Selat Karimata dan Kabupaten Kayong Utara

Topografi

Daerah pantai memanjang dari utara ke selatan dan daerah aliran sungai merupakan dataran berawa-rawa, yakni mulai dari kecamatan Telok Batang, Simpang Hilir, Sukadana, Matan Hilir Utara, Matan Hilir Selatan, Kendawangan dan Pulau Maya Karimata. Sedangkan wilayah perhuluan umumnya berupa daerah berbukit-bukit. Sungai terpanjang di Kabupaten Ketapang adalah sungai Pawan. Juga terdapat sungai-sungai besar lainnya, yakni sungai Merawan , Kendawangan dan Jelai.

Geologi

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Ketapang berupa tanah podsolik merah kuning, litosol/regosol, latosolandosol dan organosal.

Tanah podsolik merah kuning terdapat di daerah hulu bagian tengah, memanjang dari utara ke selatan, meliputi kecamatan:

1.    Tumbang Titi

2.    Jelai Hulu

3.    Marau

4.    Simpang Hulu

5.    Sandau

6.    Nanga Tayap

7.    Sungai Laur

Sebagian kecamatan Manis Mata

Tanah litosol/rigosol terdapat di daerah hulu agak ke timur, sebagian besar terdapat di kecamatan:

1.    Sungai Laur

2.    Simpang Hulu

3.    Sandai

4.    Nanga Tayap

Tanah latosol terdapat di kecamatan:

1.    Sandai

2.    Sungai Laur

Tanah organosal sebagian besar terdapat di daerah pantai, memanjang dari utara ke selatan, yaitu di kecamatan:

1.    Simpang Hilir

2.    Pulau Maya Karimata

3.    Sukadana

4.    Matan Hilir Utara

5.    Matan Hilir Selatan

6.    Kendawangan

7.    Manis Mata

Jenis tanah andosol hanya terdapat di kecamatan Sandai bagian timur.

Iklim

Kabupaten Ketapang beriklim tropis dengan suhu rata-rata 23,70 °C - 26,70 °C dan suhu pada siang hari mencapai 30,80 °C serta memiliki curah hujan rata-rata 3696,1 mm/tahun dengan curah hujan rata-rata per tahun sebanyak 214 kali, sedangkan kecepatan angin adalah 3,1 knot dan merupakan yang tertinggi di Kalimantan Barat.

Pemerintahan

Kecamatan

Kabupaten Ketapang terdiri dari 20 kecamatan, 9 kelurahan, dan 253 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 578.533 jiwa dengan luas wilayah 31.240,74 km² dan sebaran penduduk 19 jiwa/km².

Ekonomi

Pendapatan utama Kabupaten Ketapang berasal dari bisnis kayukelapa sawit, sarang burung walet dan jasa perdagangan.

Pendidikan

Terdapat beberapa SD, SMP, SMA dan SMK di kota ini.

1.    MIN Ketapang

2.    SD Pangudi Luhur Santo Yosef Ketapang

3.    SD Santa Monika Ketapang

4.    SD 04 Ketapang

5.    SD 05 Ketapang

6.    SD 04 Ketapang

7.    SD 07 Ketapang

8.    SD 18 Ketapang

1.        MTsN Ketapang

2.        SMP Muhammadiyah 2 Ketapang

3.        SMP Pangudi Luhur Santo Albertus Ketapang

4.        SMP Santo Agustinus Ketapang

5.        SMP 1 Ketapang

6.        SMP 2 Ketapang

7.        SMP 3 Ketapang

8.        SMP 4 Ketapang

9.        SMP 5 Ketapang

10.    SMP 6 Ketapang

11.    SMP 7 Ketapang

12.    SMP 8 Ketapang

1.        SMA Antiokhia Ketapang

2.        SMA Pangudi Luhur Santo Yohanes Ketapang

3.        SMA Santo Petrus Ketapang

4.        SMA Muhammadiyah 1 Ketapang

5.        MAN Ketapang

6.        SMA 1 Ketapang

7.        SMA 2 Ketapang

8.        SMA 3 Ketapang

9.        SMA 4 Ketapang

10.    SMK 1 Ketapang

11.    SMK 2 Ketapang

Beberapa perguruan tinggi juga ada di daerah ini, antara lain:

1.    STAI Al Haudl (Sekolah Tinggi Agama Islam)

2.    Politeknik Negeri Ketapang (Politap)

3.    Akademi Manajemen Komputer dan Informatika (AMKI) Ketapang

4.    Universitas Terbuka (UT)

Kesehatan

Terdapat Tiga rumah sakit di kota ini, yakni :

Rumah Sakit Umum Daerah Agoesdjam (Negri/Pemerintah Daerah)

Rumah Sakit Fatima (Swasta/Yayasan Pelayanan Kasih)

dan Rumah Sakit Bersalin Permata Bunda (Swasta).

Demografi

umlah penduduk Kabupaten Ketapang yang meliputi 20 kecamatan adalah 570.657 jiwa (tahun 2020) yang terdiri dari laki-laki 297.266 jiwa dan perempuan 273.391 jiwa. Kota Ketapang adalah kota yang multi suku dan etnis, yaitu Suku Dayak dan Melayu serta Tionghua yang merupakan tiga suku terbesar di kota ini. Selain itu juga ada suku Jawa dan Madura. Orang Tionghua di kota ini menggunakan dialek Tiochiu (dalam ejaan MandarinChaozhou) sebagai bahasa pengantar sesama warga Tionghua. Juga terdapat sebagian kecil orang Tionghua yang menggunakan bahasa Khek (Hakka).

Transportasi

Kota Ketapang dapat dijangkau dari kota lain melalui Bandar Udara Rahadi Oesman, Terminal Bis Ketapang dan Pelabuhan Sukabangun Ketapang. Terdapat penerbangan ke Pontianak dan Semarang via Pangkalan Bun. Juga telah ada penerbangan langsung ke Jakarta oleh armada Aviastar dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Armada penerbangan lain yang melayani penerbangan dari dan ke Kota Ketapang adalah NAM Air dan Wings Air.

Selain penerbangan, saat ini juga telah tersedia angkutan perjalanan darat dari Kota Ketapang menuju Pontianak atau sebaliknya, menggunakan bis DAMRI dengan waktu tempuh berkisar 10 hingga 12 jam.

Transportasi antar desa di Ketapang menggunakan buskapal cepat (speed boat). Terdapat bus dari Ketapang ke Sukadana (ibukota Kabupaten Kayong Utara dengan jarak tempuh 80 km, sekitar 2 jam perjalanan.

Transportasi di tengah kota dapat menggunakan angkot yang dalam bahasa setempat disebutoplet (mobil jenis minibus atau van) serta ojek.

Pariwisata

Tempat Wisata

Beberapa tempat khas yang ada di Kabupaten Ketapang adalah:

Terdapat banyak pantai sepanjang garis pantai Kabupaten Ketapang. Pantai-pantai yang indah dan mudah terjangkau di antaranya:

1.    Pantai Sungai Jawi (Pantai Penage) (10 km ke Selatan),

2.    Pantai Tanjung Batu (30 km ke Selatan),

3.    Pantai Pagar Mentimun (45 km ke Selatan),

4.    Pantai Air Mata Permai (13 km ke Utara) dan Pantai Tanjung Belandang (15 km ke Utara).

5.  Tugu Ale-ale terletak di perempatan Jl. R. Suprapto dan jalan menuju jembatan Pawan 1 yang melintasi Sungai PawanAle-ale adalah sejenis kerang berkulit halus yang menjadi makanan khas dari daerah Ketapang. Tugu ini juga sebagai titik 0 Kilo meter Kota Ketapang.

6.    Tugu Tolak Bala terletak di tengah Kota Ketapang, yakni di pertigaan Jl. Merdeka dan Jl. A. Yani.

7.   Keraton Matan Tanjungpura, dahulu merupakan Kesultanan/Kerajaan, saat ini dipimpin Raja PRK Haji Gusti Kamboja, terletak di Kelurahan Mulia Kerta KetPang dan menghadap ke Sungai Pawan.

8. Kelenteng Tua Pek Kong, yaitu tempat ibadah umat Tridharma yang terletak di Jl. Merdeka, Ketapang.

Hotel

Di Kota Ketapang terdapat beberapa hotel yang dapat dijadikan tempat beristirahat, yakni:

1.        Aston City Hotel Jl.R.Suprapto

2.        Hotel Borneo Emerald Jl. Sutomo

3.        Hotel Perdana Jl. Merdeka Utara

4.        Hotel Murni Jl. M.T. Haryono

5.        Hotel Putra Tanjung Jl. Pak Nibung I

6.        Hotel Besttone Jl. Sisingamangaraja

7.        Wisma Patria Jl. P. Diponegoro

8.        Hotel Patra Ista Jl. K. H. Agus Salim

9.        Hotel Agusta Jl. Kol. Sugiono

10.    Hotel Tulip Jl. M. T. Haryono

11.    Hotel Onyx Jl. Letkol M Thohir

12.    Hotel Nevada Jl. R. Suprapto

13.    Grand Zuri Hotel Jl. D. I. Panjaitan

14.    Hotel Olive Jl. D. I. Panjaitan

15.    fave Hotel Jl. Gatot Subroto

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...