KABUPATEN LANDAK
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Orientasi
Kabupaten Landak adalah salah satu Daerah Tingkat II yang berada di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kabupaten Landak terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Mempawah pada tahun 1999. Ibu kota kabupaten ini adalah kecamatan Ngabang, memiliki luas wilayah 9.909,10 km² dan jumlah penduduk pada tahun 2021 sebanyak 404.155 jiwa. Kabupaten Landak terbagi menjadi 13 kecamatan dengan 5 kelurahan dan 151 desa dan 6 desa diantaranya termasuk desa tertinggal.
Kabupaten Landak adalah salah satu kabupaten yang boleh dikatakan maju dari segi pembangunan, pendidikan dan perekonomian serta keamanan. Nama Landak disebutkan dengan Landa salah satu kerajaan Hindu di pulau Tanjung Negara (Kalimantan) dalam kakawin Negarakretagama. Namun ada yang berpendapat nama Landak berasal dari Bahasa Belanda yang terbagi menjadi dua suku kata Lan dan Dak, LAN artinya Pulau dan DAK artinya Dayak, oleh sebab itu mayoritas penduduk aslinya adalah Suku Dayak. Mengapa dikatakan demikan bukti konkritnya adalah masih adanya peninggalan rumah Panjang/Betang di Kabupaten Landak sampai saat ini, tepatnya terletak di desa Saham, Kecamatan Sengah Temila.
Berdasarkan catatan sejarah bahwa kata "Dayak" ditulis oleh para penulis Belanda zaman itu dalam bentuk "Dyak" atau "Dyaker". Sementara kata "Land" berarti "tanah". "Land-Dyak" sebenarnya bermakna "Tanah Dayak" yang kemudian diubah menjadi "Landak". Kabupaten Landak ini sama sekali tidak berhubungan dengan binatang bernama landak atau lanak (bahasa Dayak Kanayatn).
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.
Sejarah singkat Kabupaten Landak
Kabupaten Landak dulu merupakan daerah/wilayah kerajaan. Kerajaan Landak mula-mula diperintah oleh Raden Ismahayana dengan gelar Raja Dipati Karang Tanjung Tua (1472-1542). Setelah menganut agama Islam, ia dikenal dengan gelar Albdulkahar. Raden Ismahayana adalah anak tunggal Raden Kesuma Sumantri Indra Ningrat Ratu Angkawijaya Brawijaya VII yang juga dikenal dengan nama Pulang Palih VII dalam perkawinan dengan Dara Hitam, seorang putri Dayak. Pada zaman pemerintahan raja pertama ini, kerajaan berkedudukan di Ningrat Batur, di sungai Terap/Mandor.
Oleh masyarakat Dayak Kendayan, saat ini tempat tersebut disebut sebagai Ambawang Bator (ambawang berarti peninggalan). Oleh putra Raden Ismahayana, Raden Abdulkahar, pusat pemerintahan kemudian dipindahkan ke Munggu yang terletak di persimpangan sungai Landak dengan sungai Menyuke. Karena kerajaan ini terletak di tepi sungai Landak, maka dinamailah Kerajaan Landak. Landak berasal dari bahasa Belanda yang terbagi menjadi dua suku kata Lan dan Dak, LAN artinya Pulau dan DAK artinya Dayak, dikarenakan mayoritas penduduk aslinya adalah Suku Dayak.
Berdasarkan catatan sejarah bahwa kata “Dayak” ditulis oleh para penulis Belanda zaman itu dalam bentuk “Dyak” atau “Dyaker”. Sementara kata “Land” berarti “Tanah”. “Land-Dyak” sebenarnya bermakna “Tanah Dayak” yang kemudian diubah menjadi “Landak”. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indie tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam Wester Afdeeling berdasarkan Besluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandisch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No.8.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, wilayah Kabupaten Landak merupakan bagian Kabupaten Pontianak dengan status wilayah kerja Pembantu Bupati Pontianak Wilayah Ngabang meliputi lima kecamatan, yaitu Kecamatan Ngabang, Kecamatan Air Besar, Kecamatan Menyuke, Kecamatan Sengah Temila, dan Kecamatan Meranti.
Memperhatikan aspirasi masyarakat yang mulai berkembang sejak tahun 1957 dan selanjutnya secara formal dituangkan dalam Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Pontianak tanggal 30 Maret 1999 Nomor 03 Tahun 1999 tentang Dukungan terhadap Rencana Pembentukan Daerah Kabupaten Pontianak dan Keputusan DPRD Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Barat tanggal 1 April 1999 Nomor 5 Tahun 1999 tentang Dukungan terhadap Rencana Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Landak, serta untuk lebih meningkatkan dayaguna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pelayanan kepada masyarakat, serta untuk lebih meningkatkan peran aktif masyarakat.
Kabupaten Pontianak dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Landak. Dalam rangka pembentukan Kabupaten Landak, wilayah tersebut ditambah dengan Kecamatan Sebangki, Kecamatan Menjalin, Kecamatan Kuala Behe, Kecamatan Mandor, dan Kecamatan Mempawah Hulu. Pembentukan Kabupaten Landak disahkan dengan UU Nomor 55 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999.
Geografi
Batas Administrasi
Wilayah Kabupaten Landak terletak pada batas koordinat 0°10’ - 1°10’ Lintang Utara dan 109°5’ - 110°10’ Bujur Timur, sedangkan batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Landak adalah sebagai berikut:
Utara |
|
Timur |
|
Selatan |
|
Barat |
Morfologi
Berdasarkan peta topografi skala 1:250.000 seri AMS, morfologi Kabupaten Landak umumnya merupakan pegunungan bergelombang hingga tinggi dengan puncak-puncak pegunungan hingga lebih dari 1000 m di atas permukaan air laut, terutama ada dibagian utara, sedangkan dibagian selatan, terutama disekitar kota Ngabang ke arah selatan memperlihatkan morfologi dataran setempat yang berawa-rawa dengan ketinggian 50 m di atas permukaan air laut.
Struktur Geologi
Penampakan struktur geologi yang terdapat di Wilayah Kabupaten Landak antara lain berupa lipatan berarah barat timur, terutama pada satuan batuan kelompok Bengkayang, sedangkan pada batuan kelompok batupasir Kayan berkembang struktur gawir yang kemungkinan banyak terdapat air terjun, di bagian sisi barat pada satuan batuan gunung api banyak terdapat kelulusan yang berarah barat laut-tenggara. Struktur kelulusan dan patahan berkembang di bagian timur, pada batuan beku berumur kapur, umumnya berarah barat laut-tenggara.
Struktur geologi Kabupaten Landak termasuk dalam Zona C, yaitu Daerah Kontinen Dataran Sunda. Kondisi Zona C di Kalimantan Barat kurang stabil karena tidak mengalami Diastrofisma Tersier. Sebagian besar Wilayah Kabupaten Landak mempunyai Batuan Instrusif dan Plutonik yang bersifat asam sampai basa. Batuan kapur yang tersingkap pada bagian Timur Kabupaten terdiri dari suatu kompleks fragmen–fragmen dan irisan–irisan Kuarsit, mafik, ultramatik batu kapur dan batu pasir. Percampuran batuan–batuan ini terjadi akibat Perisai Sunda yang menahan bagian Samudera yang lebih padat dan lebih berat daripada kerak bumi sewaktu bergerak ke arah barat daya dan menekan bagian ini ke bawah. Pada Pegunungan Niut terbentuk atas berbagai struktur batuan, yaitu Plistosen–plistosen, kapur dan Intrusif serta Plutonik Basa.
Litologi dan Kaitannya dengan Bahan Galian Industri
Berdasarkan peta geologi lembar Sanggau, wilayah Kabupaten Landak dapat diamati adanya 2 (dua) jenis batuan, yaitu Sedimen dan bahan gunung api.
Batuan Sedimen yang terlihat dari umur muda ke tua adalah:
1. Endapan Aluvium (Qa), terdiri dari: tumbuhan lumpur, pasir dan sisa
2. Batupasir Landak (Tola), terdiri dari: batu pasir kuarsa dan litik, beberapa konglomerat dan batu lumpur merah kecoklatan, setempat karbonan
3. Batupasir Kayan (Tkk), terdiri dari: batu pasir kuarsa dan kuarsa feldspar, setempat kerakalan, sisipan batu lanau dan konglomerat, sedikit batu bara
4. Formasi Pendawan (Kp), terdiri dari: batu pasir, batu lanau, batu lumpur, serpih, serpih sabakan dan biasanya gampingan, batu pasir kuarsa feldspar
Sedangkan batuan gunung api berturut-turut dari muda ke tua adalah:
1. Batuan gunung api niat (Tpn), terdiri dari: andesit, dasit dan basal, sedikit konglomerat dan piroklastik
2. Batuan terobosan sintang (Toms), terdiri dari: granodiorit, diorit kuarsa, andesit piroksen dan dasit
3. Granodiorit mensibau (Klm), terdiri dari: granodiorit, granodiorit hornblende, diorit kuarsa, granit dan monzoit
4. Batuan gunung api raya (Tpn), terdiri dari: andesit, dasit dan basal, sedikit konglomerat dan piroklastik
Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Landak antara lain:
Podsolik merah kuning (batuan endapan), terbentuk dari bahan induk endapan, terdapat di kecamatan:
1. Sengah Temila
2. Mempawah Hulu
3. Ngabang
4. Menyuke
5. Air Besar
6. Kuala Behe
Keadaan alami kesuburan tanah hanya terbatas pada lapisan berbahan organik, tetapi bila digunakan kurang saksama kesuburannya akan cepat menurun.
Podsolik merah kuning (batuan beku dan endapan), terbentuk dari bahan induk batuan beku, banyak dijumpai di kecamatan:
1. Mempawah Hulu
2. Mandor
3. Menjalin
4. Ngabang
Podsolik merah kuning (batuan beku dan endapan), banyak terdapat di daerah berbukit dan pegunungan lipatan, seperti di pegunungan Niut, Kecamatan Meranti dan Ngabang, Podsol (batuan endapan), sebagian besar terdapat di Kecamatan Mandor dan Menjalin. Tanah jenis ini merupakan tanah bermineral yang mempunyai perkembangan profil dengan tekstur pasir kuarsa, sangat masam dan sangat kurus di mana kemampuan pertukaran kation sangat rendah.
Latosol, terdapat bagian utara Kecamatan Menyuke yang terbentuk dari fisiografi vulkan yang berasal dari bahan induk batuan beku, warna tanahnya coklat kehitaman, terdrainase baik dan umumnya berstruktur halus di lapisan atas dan sedang di lapisan bawah
Organosol dan glei humus (bahan aluvial), terdapat di kecamatan:
1. Mandor
2. Menjalin
3. Sebagian Sengah Temila
4. Sebangki
Jenis tanah ini mempunyai karakteristik yang tersusun dari bahan organik atau campuran bahan mineral dan bahan ketebalan minimum 50 cm serta mengandung paling sedikit 30% dari bahan organik (bila liat) atau 20% bila berpasir, kepadatan tanahnya kurang dari 0,6 dan selalu jenuh air, mudah mengerut dan tak balik, bila kering peka erosi dan mudah terbakar.
Pemerintahan
Kecamatan
Kabupaten Landak terdiri dari 13 kecamatan dan 156 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 396.072 jiwa dengan luas wilayah 8.915,10 km² dan sebaran penduduk 44 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Landak, adalah sebagai berikut:
Kode |
Kecamatan |
Jumlah |
Daftar Desa/Kelurahan |
61.08.05 |
16 |
||
61.08.12 |
7 |
||
61.08.11 |
13 |
||
61.08.09 |
11 |
||
61.08.04 |
17 |
||
61.08.02 |
17 |
||
61.08.03 |
8 |
||
61.08.06 |
16 |
||
61.08.08 |
6 |
||
61.08.01 |
19 |
||
61.08.10 |
5 |
||
61.08.07 |
14 |
||
61.08.13 |
7 |
||
TOTAL |
156 |
Kabupaten Landak secara geografis posisinya terdapat di bagian tengah Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 9.909,10 km2 atau 6,75% dari luas keseluruhan provinsi Kalimantan Barat. Terbentuknya Kabupaten Landak berdasarkan UU No. 55 Tahun 1999 tanggal 12 Oktober 1999. Pertimbangan pokok terbentuknya Kabupaten Landak adalah bahwa berhubungan dengan perkembangan dan kemajuan Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya dan Kabupaten Mempawah pada khususnya serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pembinaan masyarakat guna menjamin perkembangan dan kemajuan pada masa mendatang.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan memperhatikan perkembangan penduduk, luas wilayah, potensi ekonomi, sosial budaya, sosial politik dan meningkatnya beban tugas serta volume kerja di bidang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Mempawah dipandang perlu membentuk Kabupaten Landak sebagai pemekaran dari Kabupaten Mempawah.
Demografi
Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk penduduk pertengahan tahun 2019 jumlah penduduk Kabupaten Landak sebanyak 377.305 jiwa yang terdiri dari 196.343 laki-laki dan 180.962 jiwa perempuan dengan sex ratio 108.50. Selama kurun waktu 2018-2019 laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Landak sebesar 1,26 persen per tahun dengan kepadatan penduduk 38 jiwa/km2. Sementara data tahun 2021, penduduk kabupaten Landak berjumlah 404.155 jiwa, dengan kepadatan 41 jiwa/km2.
Intensitas Curah Hujan
Kabupaten Landak dapat dikategorikan sebagai daerah hujan dengan intensitas tinggi. Secara umum curah hujan rata-rata bulanan di tahun 2019 sebesar 249,7 mm, yang berarti terjadi penurunan curah hujan dibanding tahun sebelumnya (curah hujan ratarata bulanan tahun 2018 sebesar 319,1 mm). Intensitas curah hujan yang tinggi ini kemungkinan dipengaruhi oleh daerahnya yang berhutan tropis. Rata-rata curah hujan tertinggi tahun 2019 terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 561 milimeter dengan jumlah hari hujan sebanyak 25 hari. Dilihat dari hari hujan yang terendah selama setahun untuk tahun 2019 terjadi pada bulan September yaitu 9 hari.
Lapangan Pekerjaan
Pekerjaan yang banyak diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Landak adalah sektor pertanian (82,88%), diikuti oleh sektor perdagangan (5,36%) dan sektor-sektor lainnya seperti industri, konstruksi, angkutan, pertambangan, listrik, telekomunikasi dan lain-lain.
Pariwisata
Wisata Kuliner
1. Lemang ( pulut yang dimasak di bambu );
2. Cucur / tumpi ( beras yang dibuat tepung lalu digoreng );
3. Dange ( biasanya disajikan kaum kristen saat natal).
4. Masakan yang dimasak dibambu seperti daun singkong (Daukng ubi), ikan dan lauk pauk lainnya disebut dengan dimasak "Parikng"
5. Nasi yang dimasak dengan dibungkus daun dan hanya dilaksanakan musim panen hasil pertama dari ladang (uma mototn) disebut dengan "Leko/Bontokng"
Wisata Alam
No |
Nama Objek Wisata / Name of Tour Object |
Lokasi (Desa / Kecamatan) / Location (Village / District) |
Jarak Dari Ngabang / Distance From Ngabang |
Jarak Dari Pontianak / Distance From Pontianak |
Sarana Angkutan / Transport Facility |
1 |
Air Terjun Setegung |
Desa Mungguk, Kec. Ngabang |
12 km |
201 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
2 |
Air Terjun Tikalong |
Desa Tunang, Kec. Mempawah Hulu |
144 km |
125 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
3 |
Air Terjun Angan Tembawang |
Jelimpo, Kec. Jelimpo |
17 km |
194 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
4 |
Danau Niut |
Desa Bentiang, Kec. Air Besar |
218 km |
315 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
5 |
Air Terjun Dait |
Kec. Air Besar |
30 km |
251 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
6 |
Air Terjun Panga"ak |
Desa Antan Rayan, Kec. Ngabang |
38 km |
160 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
7 |
Air Terjun Ampar Jawa |
Desa Perbua, Kec. Air Besar |
38 km |
160 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
8 |
Panorama Gunung Sehak |
Desa Paloan / Asong Kec.Sengah Temila |
46 km |
134 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
9 |
Riam Sabadak |
Desa Keranji Birah Sebatih, Kec. Sengah Temila |
50 km |
149 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
10 |
Air Terjun Ringin |
Desa Sepangah, Kec. Air Besar |
57 km |
234 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
11 |
Riam Solakng |
Senakin, Kec. Sengah Temila |
57 km |
158 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
12 |
Riam Jambu |
Desa Jambu, Kec. Air Besar |
58 km |
232 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
13 |
Air Terjun Remabo |
Desa Skendal, Kec. Air Besar |
67 km |
244 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
14 |
Air Terjun Pemayong |
Desa Bentiang, Kec. Air Besar |
68 km |
246 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
15 |
Goa Andu |
Desa Engkangin, Kec. Air Besar |
69 km |
246 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
16 |
Goa Sanjan |
Desa Engkangin, Kec. Air Besar |
69 km |
246 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
17 |
Air Terjun Morban |
Desa Engkangin, Kec. Air Besar |
73 km |
250 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
18 |
Pagung Banban |
Desa Merayuh, Kec. Air Besar |
76 km |
253 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
19 |
Air Terjun Ampar Ensot |
Desa Merayuh, Kec. Air Besar |
77 km |
254 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
20 |
Air Terjun Entilis |
Desa Merayuh, Kec. Air Besar |
78 km |
255 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
21 |
Air Terjun Banangar |
Desa Perbua, Kec. Air Besar |
78 km |
255 km |
Mobil/ Sepeda Motor/ Motor Air |
22 |
Air Terjun Trinting |
Desa Engkangin, Kec. Air Besar |
84 km |
261 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
23 |
Air Terjun Bedawat |
Desa Dange Aji, Kec. Air Besar |
84 km |
274 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
24 |
Riam Babut |
Desa Dara Itam 1, Kec. Jelimpo |
Mobil/ Sepeda Motor |
||
25 |
Saka Ampat |
Pakatan, Desa Andeng, Kec. Sengah Temila |
80 km |
208 km |
Mobil/ Sepeda Motor |
26 |
Bukit Padakng |
Pakumbang, Desa Sompak, Kec. Mempawah Hulu |
Mobil/ Sepeda Motor |
Wisata Lainnya
1. Rumah Panjang/Panyakng - Desa Saham/Sahapm, Pahauman.
2. Rumah Radakng Aya' (Ngabang)
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar