Senin, 11 Desember 2023

KABUPATEN PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

 

KABUPATEN PASURUAN

PROVINSI JAWA TIMUR

Orientasi

Pasuruan (bahasa JawaHanacaraka: ꦥꦱꦸꦫꦸꦃꦲꦤ꧀Pegon: ڤاسوروهن) adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berlokasi di Bangil. Pasuruan merupakan Kabupaten dengan atraksi pariwisata terlengkap yang meliputi PegununganDataran, dan laut, sekaligus Kota Tertua kedua di Jawa Timur.

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Laut Jawa di utara, Kabupaten Probolinggo di Timur, Kabupaten Malang di selatan, Kota Batu di barat daya, serta Kabupaten Mojokerto di barat. Kabupaten ini dikenal sebagai daerah perindustrian, pertanian, dan tujuan wisata. Kompleks pegunungan Tengger dengan Gunung Bromo merupakan atraksi wisata utama di Kabupaten Pasuruan. Wilayah timur Kabupaten Pasuruan termasuk ke dalam wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Wilayah yang terluas di Kabupaten Pasuruan adalah Kecamatan Lumbang.

Geografi  

Secara geografis Kabupaten Pasuruan terletak pada koordinat 112°30'–113°3' Bujur Timur dan 7°30'–8°30' Lintang Selatan, dengan luas wilayah sebesar 1.474,015 km². Wilayah daratannya dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

1.  Daerah pegunungan dan berbukit, dengan ketinggian antara 180 – 3000 m. Daerah ini membentang di bagian selatan dan barat meliputi Kecamatan Lumbang, Puspo, Tosari, Tutur, Purwodadi, Prigen, dan Gempol.

2.      Daerah dataran rendah, dengan ketinggian antara 6 – 91 m. Daerah ini berada di bagian tengah dan merupakan daerah yang subur.

3.    Daerah pantai, dengan ketinggian antara 2 – 8 m. Daerah ini membentang di bagian utara meliputi Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, Kraton, dan Bangil.

4.   Bagian utara wilayah Kabupaten Pasuruan merupakan dataran rendah. Bagian barat daya merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno dan Gunung Welirang. Bagian tenggara adalah bagian dari Pegunungan Tengger, dengan puncaknya Gunung Bromo. Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah perairan laut dan kawasan pantai yang membentang sepanjang ±48 km mulai dari Kecamatan Nguling hingga Kecamatan Bangil dengan wilayah eksploitasi laut mencapai 112,5 mil laut persegi dan potensi laut lestari/maximum suistainable yield (MSY) sebesar ±27.000 ton per tahun. Kawasan perairan laut di Kabupaten Pasuruan memiliki garis pantai memanjang dari Barat ke Timur menghadap ke Selat Madura dengan luas kawasan pesisir secara administratif (jarak arbiter 2 km dari garis pantai) sekitar 4.917 ha.

Batas wilayah

Wilayah Kabupaten Pasuruan berbatasan dengan wilayah:

Utara

Kota PasuruanKabupaten Sidoarjo, dan Selat Madura

Timur

Kabupaten Probolinggo

Selatan

Kabupaten Malang dan Kota Batu

Barat

Kabupaten Mojokerto

Topografi

Berdasarkan topografi muka tanah, wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi menjadi beberapa klasifikasi wilayah berdasarkan tingkat ketinggian, yaitu:

1.        Wilayah pantai dengan ketinggian 0–12,5 mdpl seluas 18.819,04 ha atau 12,77%.

2.     Wilayah dataran rendah dengan ketinggian 12,5–500 mdpl seluas 80.169,44 ha atau 54,39 % dari luas wilayah.

3.     Wilayah perbukitan dengan ketinggian 500–1000 mdpl seluas 21.877,17 ha atau 14,84% dari luas wilayah.

4.       Wilayah pegunungan dengan ketinggian 1000–2000 mdpl seluas 18.615,08 ha atau 12,63% dari luas wilayah.

5.      Wilayah dengan ketinggian >2000 mdpl seluas 7.920,77 ha atau sekitar 5,37% dari luas wilayah.

6.   Selain tingkat ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Pasuruan pun terbagi menjadi beberapa klasifikasi wilayah berdasarkan tingkat kemiringan lahan. Berikut adalah tingkat kemiringan lahan di wilayah Kabupaten Pasuruan. Kondisi kelerengan wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi dalam tipologi kelerengan sebagai berikut :

7.        Kelerengan >1.000 meter Dpl. Pada kelerengan > 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur dan sebagian Kecamatan Prigen (pengunungan Prigen).

8.     Kelerengan 501 – 1.000 meter Dpl. Pada kelerengan 501 – 1.000 meter Dpl wilayah berada di Kecamatan Puspo, sebagian Kecamatan Tosari, Kecamatan Tutur, Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Pasrepan dan Kecamatan Lumbang.

9.    Kelerengan 101 – 500 meter Dpl. Pada kelerengan 101 – 500 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di Kecamatan Lumbang.

10. Kelerengan 26 – 100 meter Dpl. Pada kelerengan 26 – 100 meter Dpl wilayah Kabupaten Pasuruan berada di sebagaian Kecamatan Rasepan, Kecamatan Lumbang, Kecamatan Grati, Kecamatan Wonorejo, Kecamatan Rembang, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol.

11.    Kelerengan 0 – 25 meter Dpl. Pada kelerengan 0 – 25 meter Dpl di wilayah Kabupaten Pasuruan berada di bagian utara tepatnya di wilayah kawasan pesisir yang paling dominan, di antaranya Kecamatan Nguling, Kecamatan Grati, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Lekok, Kecamatan Gondang, Kecamatan Kejayan, Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Kraton, Kecamatan Rembang, Kecamatan Bangil, Kecamatan Beji dan Kecamatan Gempol.

Hidrologi

Terdapat delapan (8) Daerah Pengaliran Sungai (DPS) di wilayah Kabupaten Pasuruan, yaitu: DPS Kali Kambeng yang berada tepat di perbatasan barat Kabupatan Pasuruan, DPS Kali Kedung Larangan, DPS Kali Raci, DPS Kali Welang, DPS Kali Gembong, DPS Kali Petung, DPS Kali Rejoso, DPS Kali Laweyan yang berada tepat di perbatasan timur Kabupaten Pasuruan.

Sungai-sungai utama dari masing-masimg daerah pengaliran sungai tersebut di atas mengalir dari hulunya di daerah yang tinggi di sebelah selatan, menerima aliran dari anak-anak sungainya di daerah tengahnya, dan bermuara di selat Madura yang merupakan batas utara Kabupaten Pasuruan, kecuali Kali Kambeng yang bermuara di Kali Porong. Di antara 8 daerah pengaliran sungai utama tersebut, Sungai Welang merupakan sungai catchment area terbesar yaitu 518 km², juga terpanjang yaitu 36 km, dan lebar yaitu 35 m, tetapi debit alirannya masih lebih rendah daripada Sungai Rejoso yang mempunyai catchment area lebih kecil.

Hal ini disebabkan oleh panjang sungai Rejoso yang relatif pendek sehingga time of concentration pendek dan debit aliran besar serta cepat sampai ke hilir. Sungai-sungai utama tersebut merupakan sungai bertipe perenial yaitu sungai yang selalu mempunyai aliran sepanjang tahun, namun perbedaan antara debit terbesar di musim hujan dan debit terkecil di musim kemarau yang sangat besar.

Iklim

Suhu udara di wilayah Kabupaten Pasuruan bervariasi berdasarkan tingkat ketinggian muka tanah, tetapi suhu udara rata-rata di wilayah ini berkisar antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi bervariasi antara 68%–83%. Wilayah Kabupaten Pasuruan beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berlangsung pada periode MeiNovember dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara itu, musim penghujan berlangsung selama periode bulan basah DesemberApril dengan bulan terbasah adalah Februari yang curah hujan bulanannya lebih dari 270 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Pasuruan berkisar antara 1.000–1.700 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 70–120 hari hujan per tahun.

Sejarah

Sejarah Kabupaten Pasuruan bermula dari Peradaban Kerajaan Kalingga / "Ho Ling" yang diperintah oleh seorang Ratu bernama Shima, pada tahun 742-755 M. Saat itu, Ibukota kerajaan Kalingga dipindahkan ke Timur oleh raja Kien, Yaitu ke daerah "Wolu Kia Sien" atau jika ditafsirkan yaitu "Pulokerto" yang sekarang merupakan salah satu desa di Kec. Kraton Kabupaten Pasuruan.

Setelah masa kejayaan Kalingga berakhir, muncullah Kerajaan Mataram Kuno (Medang) dibawah kekuasaan Dinasti Sanjaya, pada tahun 856 M yang dipimpin oleh Raja Rakai Pikatan. Di antara keturunan Dinasti Sanjaya, yang telah banyak meninggalkan beberapa Prasasti; baik di Jawa Timur maupun di Jawa Tengahadalah Raja Pritung. Kemudian pada tahun 929 M, Seorang raja bernama Mpu Sindok, telah menggeser pusat pemerintahan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Selama memerintah, Mpu Sindok telah mengeluarkan lebih dari 20 Prasasti yang salah satu diantaranya adalah Prasasti Cunggrang yang terletak di Dusun Sukci Desa Bulusari Kec. Gempol Kabupaten Pasuruan. Yang menyebutkan bahwa Mpu Sindok berterima kasih kepada rakyat Cunggrang karena telah menjaga di antara banyaknya Prasasti / Candi yang ada di Gunung Pawitra(sekarang Penanggungan) yang terletak sekitar 2 Km dari Cunggrang (sekarang Bulusari) kemudian memerintahkan agar rakyat Cunggrang yang termasuk rakyat bawang (bawah) untuk menjadi "Sima" atau "Tanah Merdeka".

Adapun Unsur – unsur penanggalan Prasasti Cunggrang adalah sebagai berikut:

"(Swasti caka) warsatita 851 asujimasa (tithi dwadaci cukla) paksa tu(ng), Pa, Cu (wara Satabbisanaksa) tra. Ba (runa dewata. Gandayoga irika di) wasa."

Artinya: Selamat tahun caka yang telah lalu 851 bulan Asuji tanggal 12 bagian bulan terang (hari yang bersikles enam) atunglai, (hari yang bersikles lima) pahing, (hari yang bersikles tujuh) Selasa.

Substansi dari Prasasti ini, dikonversikan menjadi Hari Jadi resmi dari Kabupaten Pasuruan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta pada [Jumat Pahing, 18 September 929 M].

Dalam era Kerajaan Majapahit,dari abad ke-12 sampai abad ke-14 Masehi. Nama Pasuruan sebagai tempat hunian Masyarakat dikenal pertama kali dan tertulis dalam Kitab Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca. Pasuruan dari segi kebahasaan, dapat diurai menjadi "Pasu'an" atau "Pa-suruh-an" yang artinya "Tempat tumbuh Tanaman Suruh" atau "Kumpulan Daun Suruh".

Sesudah Kerajaan Majapahit berangsur-surut, Berdirilah Kerajaan Islam yang diantaranya; Kerajaan DemakKerajaan Giri KedatonKerajaan Pajangdan Kerajaan Mataram.

Pada era Pasuruan dalam kekuasaan Kerajaan Giri sekitar abad 14-16, salah satu peninggalan utama adalah daerah Sidogiri. Berdasarkan sejarah setempat, bahwa daerah inilah awal dari Sidogiri meletakkan dasar-dasar dakwah dengan membuka LanggarSekolah Agama, serta Pondok Pesantren yang sekarang dikenal sebagai Pondok Pesantren tertua di Indonesia (Pesantren Sidogiri).

Pada masa kerajaan Demak abad ke 15, Pasuruan memiliki peranan penting dalam menyebarkan Agama Islam, bahkan Adipati Pasuruan berhasil memperluas kekuasaannya sampai Kediri. Pasuruan dalam masa kerajaan Pajang, tidak lama karena pada tahun 1616 M ketika Sultan Agungbertahta, Kerajaan Mataram berhasil merebut wilayah Pasuruan.

Perkembangan selanjutnya, pada saat Amang Kurat Satu memegang kekuasaan, diangkatlah Kyai Darmoyudo menjadi Bupati Pasuruan. Wilayah Pasuruan dibawah kekuasaan Amangkurat Satu, banyak pergolakan yang ingin memisahkan diri dari Kerajaan Mataram. Bahkan pada saat Untung Suropati berkuasa di Pasuruan, upaya tersebut sangat kuat sehingga Kerajaan Mataram dibantu oleh Kompeni Belanda untuk upaya mengembalikan wilayah Pasuruan masuk kekuasaan Kerajaan Mataram.

Pada masa kolonial Belanda, berdasarkan Staatsblad 1900 Nomor 334, Tanggal 1 Januari 1991 dibentuklah Keresidenan Pasuruan yang saat itu wilayahnya berbatasan dengan MaduraLaut HindiaKeresidenan Kediri, dan Surabaya. Setelah melakukan kajian yang utuh dan menyeluruh terhadap fakta sejarah Kabupaten Pasuruan, maka diperoleh hari kelahiran Kabupaten Pasuruan berdasarkan Prasasti Cunggrang / Sukci yang terletak di Kec. Gempol. Maka, kabupaten Pasuruan lahir pada Hari Jumat Pahing, Tanggal 18 September 929 Masehi. Dan sekarang bergelar sebagai Kabupaten tertua kedua di Jawa Timur, setelah Kota Kediri.

Dan atas dasar pertimbangan perjalanan sejarah inilah, maka dikeluarkanlah Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Pasuruan Nomor 08 Tahun 2007, tentang Hari Jadi Kabupaten Pasuruan yang menetapkan Tanggal 18 September sebagai Hari Jadi resmi Kabupaten Pasuruan, dan diperingati setiap tahun di wilayah Pasuruan.

Kawasan Pasuruan juga merupakan kawasan pertanian dan perdagangan sejak periode klasik Indonesia. Pelabuhan Pasuruan telah melayani perdagangan untuk kerajaan-kerajaan di Jawa Timur.

Pada masa penguasaan oleh VOC (diserahkan dari wilayah Kesultanan Mataram sebagai imbalan bantuan VOC dalam perang Suksesi Jawa) Pasuruan menjadi salah satu penghasil utama komoditas perdagangan hasil pertanian. Hal ini diteruskan pada periode penguasaan oleh Hindia Belanda.

Sejarah dan Peninggalan Keresidenan Pasuruan juga membekas di Kabupaten ini. Dengan 2 Kota terbesarnya yaitu Bangil dan Malang pada zaman Hindia-Belanda.

Demografi

Kabupaten Pasuruan memiliki keanekaragaman penduduk yang sebagian besar adalah suku Jawa dan Suku Madura Pendalungan, selain itu bisa juga ditemui suku-suku lain seperti masyarakat keturunan TionghoaArab dan India. Suku Jawa di Pasuruan terutama adalah dari mereka yang berbahasa Jawa dialek Wetanan. Selain Suku Jawa dan Madura, juga terdapat suku Tengger yang hidup di kawasan Pegunungan Tengger terutama di kecamatan Tosari).

Persentase dari Agama masyarakat Kabupaten Pasuruan yang dikumpulkan dari data Sensus adalah:(Islam96,96%. Hindu 1,74%. Kristen 1,10%. Protestan 0,66%. Katolik 0,44%. Buddha 0,17%. Lainnya 0,03%)

Transportasi

Pasuruan dilintasi oleh jalur pantura Surabaya-Banyuwangi.

Kereta Api

Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas timur Pulau Jawa serta menuju MalangBlitarTulungagungKediri dan Kertosono, di Stasiun Bangilterdapat persimpangan jalur tersebut.

Berikut kereta yang singgah di Stasiun Bangil:

1.        Kereta api Jayabaya kelas Eksekutif-Ekonomi jurusan Pasarsenen-Surabaya Gubeng-Malang

2.        Kereta api Mutiara Timur kelas Eksekutif-Ekonomi Premium jurusan Yogyakarta-Ketapang

3.        Kereta api Logawa kelas Bisnis-Ekonomi jurusan Purwokerto-Jember

4.        Kereta api Probowangi kelas Ekonomi PSO Aglomerasi jurusan Surabaya Gubeng-Ketapang

5.        Kereta api Ranggajati kelas Eksekutif-Bisnis jurusan Cirebon-Jember

6.        Kereta api Sri Tanjung kelas Ekonomi PSO jurusan Lempuyangan-Ketapang

7.        Kereta api Tawang Alun kelas Ekonomi PSO Aglomerasi jurusan Malang Kota Lama-Ketapang

8.        Kereta api Wijayakusuma kelas Eksekutif-Ekonomi Premium jurusan Cilacap-Ketapang

9.        Kereta api Dhoho dan Penataran jurusan Surabaya Kota-Blitar Via Malang

10.    Kereta api Komuter Surabaya-Pasuruan jurusan Surabaya-Pasuruan

Jalan Tol dan Arteri

Bagian barat wilayah Kabupaten Pasuruan terdapat jalur utama Surabaya-Malang, serta ruas Jalan Tol Surabaya-GempolGempol merupakan kota persimpangan jalur Surabaya-Malang dengan jalur Surabaya-Banyuwangi serta jalur menuju Mojokerto/Madiun/Surakarta/Yogyakarta.

Industri

Kabupaten ini memiliki salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER). Industri utama di kabupaten ini antara lain Sampoerna di Pandaan, Matsushita (Panasonic), Cheil Jedang Indonesia Rejoso dan PT. Nestle Indonesia di Kejayan.

Pariwisata

Bagian barat daya dari wilayah kabupaten ini (perbatasan dengan wilayah Kabupaten Mojokerto dan Malang) adalah dataran tinggi yang cukup sejuk, karena terletak di kaki Gunung Arjuna serta Gunung Welirang. dan merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama Jawa Timur. Kawasan tersebut terdapat villa-villa peristirahatan, dan sejumlah perumahan elit. Kawasan pegunungan ini juga sering digunakan sebagai tempat berkemah. Di antara objek wisata andalan Pasuruan adalah Taman Safari Indonesia di Prigen dan Kebun Raya Purwodadi. Sebelah tenggara Pasuruan terdapat Pegunungan Tengger dan Gunung Bromo, salah satu tujuan wisata utama Jawa Timur.

Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa acara kegiatan, yaitu:

1.        Hari Jadi Kabupaten Pasuruan (HUT Pasuruan)

2.        Pasuruan Expo

3.        Pasuruan Fashion Carnival (PFC)

4.        Pasuruan Fashion on the Street

5.        Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) Kabupaten

6.        Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kabupaten Pasuruan

7.        Cak dan Yuk Kabupaten Pasuruan (Promotor Pariwisata)

8.        Acara-acara tersebut merupakan acara resmi yang tercatat di Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan wajib diikuti oleh warga masyarakat dalam Kabupaten.

Khas dari Pasuruan

Masakan

Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa masakan khas, yaitu:

1.        Tahu Campur khas Bangil

2.        Belut Goreng dan Belut Bakar sambel kacang khas Kraton

3.        Nasi Punel Bangil

4.        Rawon & Sate Komoh

5.        Kupang Lontong khas Kraton

6.        Rawon Sakinah

7.        Rakul Baikan

8.        Rawon Nguling

9.        Sate kerang Bangil

10.    Sate Kelinci Tretes

11.    Komplek Ikan Asap Beji

Jajanan

Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa jajanan khas, yaitu:

1.        Bipang beras

2.        Lupis Gempol

3.        Klepon khas Gempol

4.        Tahu Petis

5.        Kampoeng Opak Gambir Sumbersuko Gempol

6.        Kampung Mangga Alpukat Rembang

Oleh-oleh

Kabupaten Pasuruan memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:

1.        Durian Supeno

2.        Ting Ting Jahe

3.        Kopi khas Arjuna & Kopi Kapiten

4.        Durian khas Ngembal, Tutur (Pegunungan Bromo)

5.        Susu Sapi segar khas Tutur

6.        Perikanan Asap Beji

7.        Kerupuk dan Klepon khas Gempol

8.        Bipang beras

9.        Nasi Punel Bangil

10.    Mangga Avokad / Alpukat Clonal 21

11.    Air Buah Legen (Gunungsari, Beji)

12.    Dimsum terenak Pandaan

13.    Sate Komoh

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...