KABUPATEN PASER
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Orientasi
Paser adalah
sebuah kabupaten di Provinsi Kalimantan
Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten
ini terletak di Tanah Grogot. Penduduk kabupaten Paser pada tahun 2020 berjumlah
277.401 jiwa, dimana laki-laki berjumlah
143.988 jiwa dan perempuan 133.403 jiwa. medi sedang di sana.
Sejarah
Masa Kesultanan Paser
Abad XVI (1516 M), Kerajaan Sadurangas yang kemudian dinamakan Kesultanan Paser, berdiri dan dipimpin oleh seorang wanita (Ratu I) yang dinamakan Putri Di Dalam Petung. Wilayah kekuasaan kerajaan Sadurangas meliputi Kabupaten Paser yang ada sekarang, ditambah dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Provinsi Kalimantan Selatan.
1523 M, Perkawinan Putri Di Dalam Petung dengan Abu Mansyur Indra Jaya (pimpinan ekspedisi agama Islam dari kesultanan Demak) memperoleh empat orang anak, yaitu Aji Mas Pati Indra, Aji Putri Mitir, Aji Mas Anom Indra dan Aji Putri Ratna Beranak.
1) 1607-1644 M, pemerintahan Aji Mas Anom Indra bin Aji Mas Pati Indra.
2) 1644-1667 M, pemerintahan Aji Anom Singa Amulana bin Aji Mas Anom Indra.
3) 1667-1680 M, pemerintah Aji Perdana bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Sulaiman.
4) 1680-1730 M, pemerintahan Aji Duwo bin Aji Mas Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Adam.
5) 1703-1738 M, pemerintahan Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Sultan Paser I).
6) 1738-1768 M, pemerintahan Aji Negara bin Sultan Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Sepuh Alamsyah (Sultan Paser II).
7) 1768-1799 M, pemerintahan Aji Dipati bin Panembahan Adam, diberi gelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan paser III).
8) 1799-1811 M, pemerintah Aji Panji bin Ratu Agung, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan paser IV).
9) 1811-1815 M, pemerintah Aji Sembilan bin Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Ibrahim Alamsyah.
10) 1815-1843 M, pemerintah Aji Karang bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Mahmud Han Alamsyah.[7]
11) 1843-1853 M, pemerintah Aji Adil bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Sultan Adam Alamsyah.
12) 1853-1875 M, pemerintahan Aji Tenggara bin Aji Kimas, diberi gelar Sultan Sepuh II Alamsyah.
13) 1875-1890 M, pemerintah Aji Timur Balam, diberi gelar Sultan Abdurahman Alamsyah.
14) 1880-1897 M, kekuasaan Sultan Muhammad Ali Alamsyah.
15) 1897 M, pemerintahan Pangeran Nata bin Pangeran Dipati Sulaiman, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah
16) 1898-1900 M, pemerintahan Pangeran Ratu bin Sultan Adam Alamsyah, diberi gelar Sultan Ratu Raja Besar Alamsyah.
17) 1900-1906 M, pemerintahan Pengeran Mangku Jaya Kesuma, diberi gelar Sultan Mohamad Anom atau Sultan Ibrahim Khaliluddin (Sultan terakhir).[8]
18) 1906-1918 M, masa perjuangan rakyat paser melawan kolonial Belanda.
Masa Kemerdekaan Indonesia
1) Sampai dengan 1959, wilayah Paser berstatus kewedanaan di dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
2) Undang-undang No. 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959, Wilayah Paser direstui dan diresmikan Kepala Daerah Swatantra Tingkat Kalimantan Selatan menjadi daerah otonom, meliputi sembilan kecamatan dan terdiri dari 91 desa dan ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Paser.
3) 3 Agustus 1961, Daerah Swatantra Tingkat II Paser dimasukkan ke dalam wilayah Kalimantan Timur.
4) PP No. 21 Tahun 1987, tanggal 13 Oktober 1987, Kabupaten Paser yang semula terdiri dari sembilan Kecamatan menjadi 10 kecamatan yaitu dengan dimasukkannya Kecamatan Balikpapan Seberang dari wilayah Kotamadya Dati II Balikpapan ke wilayah Paser, dengan nama Kecamatan Penajam.
5) Undang-undang No. 7 Tahun 2002, Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4182), di mana empat wilayah kecamatannya, yaitu: Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku berpisah dari Kabupaten Paser dan menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara.
Terbentuknya Kabupaten Paser
Kabupaten Paser awalnya adalah Kabupaten Pasir sebagai daerah otonomi Kalimantan Timur yang pengesahannya berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, dengan sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Pasir.
Sebelum UU 27 Tahun 1959 ditetapkan, daerah Pasir berbentuk kewedanaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1959 Nomor C-17/15/3 yang bersifat sementara, dan Penetapan Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14.
Lahirnya UU Nomor 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959 memberikan momentum yang sangat penting yakni terlepasnya kewedanaan Batu Besar dari wilayah daerah Swatantra Tingkat II Pasir dan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kalimantan Timur. Pada tanggal 29 Desember 1961 dilaksanakanlah serah terima oleh Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan, H. Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur, A.P.T. Pranoto di Departemen Dalam Negeri, Jakarta.
Melalui perjuangan Bupati Paser H.M. Ridwan Suwidi dan Wakil H.M. Hatta Garit waktu itu, Kabupaten Pasir berubah nama menjadi Kabupaten Paser yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2007.
Geografi
Kabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan, tepatnya pada posisi 00 45'18,37"–20 27'20,82" LS dan 1150 36'14,5" -1660 57'35,03" BT. Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah
Batas wilayah Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:
Utara |
|
Timur |
|
Selatan |
|
Barat |
Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km², terdiri dari 10 kecamatan dengan 125 buah desa/kelurahan (data sampai tahun 2008) dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 231.593 jiwa atau memiliki kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, Paser, dengan luas wilayah 2.385,39 km², termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, hanya seluas 33,58 km² atau 2,89 persen.
Dari segi konstelasi regional, Kabupaten Paser berada di sebelah Selatan Provinsi Kalimantan Timur. Posisinya dilintasi oleh jalan arteri primer (jalan negara/nasional) yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Pada bagian timur Kabupaten Paser melintang selat Makassar, dimasa yang akan datang memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran internasional. Pelabuhan laut utama di Kabupaten Paser, yaitu Pelabuhan Teluk Adang terletak 12 km ke arah utara ibu kota Kabupaten (Kota Tanah Grogot), sedangkan Kota Tanah Grogot berjarak lebih kurang dari 145 km dari Balikpapan atau 260 km dari Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda.
Topografi
Secara garis besar Kabupaten Paser dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu:
Bagian timur, merupakan daratan rendah, lantai hingga bergelombang. Daerah ini memenjang dari utara ke selatan dengan lebih melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Jalan Negara Penajam-Kedeman-Kuaro dan Kuaro Batu Aji sebagai batas topografi.
Bagian barat, merupakan daerah bergelombang hingga berbukit dan bergunung sampai ke perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, pada wilayah ini terdapat beberapa puncak gunung, yaitu:
1. Gunung Sarumpaka (1.380 m)
2. Gunung Lumut (1.233 m)
3. Gunung Narujan atau Gunung Rambutan
4. Gunung Halat
Di kabupaten ini terdapat 3 buah sungai besar, antara lain:
1. Sungai Pasir (221 km)
2. Sungai Kandilo (191 km)
3. Sungai Taluksari (169 km)
Geologi
Struktur geologi Kabupaten Paser berumur antara metozoik, tertiar dan kuartair. Penyeberangannya adalah sebagai berikut:
1. Wilayah bagian timur, berumur kuarter dan miosen (neogen)
2. Wilayah bagian tengah, berumur meosen bawah (paleogen)
3. Wilayah bagian barat, berumur tersier dan pra-tersier (mesozoik)
Iklim
Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi wilayahnya. Suhu rata-rata tahunan adalah 25 derajat Celcius, sedangkan rata-rata curah hujan di kawasan ini adalah 222,9 milimeter.
Pemerintahan
Kecamatan
Kabupaten Paser terdiri dari 10 kecamatan, 5 kelurahan, dan 139 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 254.503 jiwa dengan luas wilayah 7.730,88 km² dan sebaran penduduk 33 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Paser, adalah sebagai berikut:
Kode |
Kecamatan |
Jumlah |
Jumlah |
Status |
Daftar |
64.01.09 |
13 |
Desa |
|||
64.01.01 |
9 |
Desa |
|||
64.01.05 |
1 |
12 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
64.01.06 |
1 |
25 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
64.01.08 |
1 |
22 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
64.01.07 |
1 |
12 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
64.01.10 |
9 |
Desa |
|||
64.01.03 |
15 |
Desa |
|||
64.01.04 |
1 |
15 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
64.01.02 |
7 |
Desa |
|||
TOTAL |
5 |
139 |
Pemilihan Umum Kepala Daerah
Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kabupaten Paser pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih Ridwan Suwidi dan Hatta Garit sebagai pemenang pemilu kada untuk masa jabatan 5 tahun. Kemudian pada tahun 2010, pilkada Paser kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2010 dengan 524 TPS yang diperuntukkan kepada 154.938 pemilih. Dalam mengamankan Pilkada ini, Polres Paser menurunkan 2/3 kekuatannya yang diperkuat 328 personel BKO Polda Kaltim serta 1 pleton Dalmas Polres Penajam Paser Utara. Kemudian pada tanggal 15 Juni 2010, KPU Paser menggelar rapat pleno terbuka penentuan rekapitulasi perolehan suara dan penetapan bupati dan wakil bupati terpilih periode 2010-2015 yang digelar di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser. Berikut ini adalah perolehan suara masing-masing kandidat berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Paser.
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Paser tersebut adalah sebagai berikut:
No. |
Nama Pasangan |
Perolehan Suara |
1 |
Ridwan Suwidi-Mardikansyah |
40,33 % |
2 |
Tony Budi Hartono-Yudi Chandra |
17,36 % |
3 |
Noorhayati-Nasrun Kalam |
9,95 % |
4 |
Yusriansyah Sarkawie-Azhar Bahruddin |
32,37 % |
Pemekaran Daerah
Kabupaten Paser Selatan
Beberapa kecamatan di Kabupaten Paser akan segera memisahkan diri dan membentuk daerah otonom baru yakni Kabupaten Paser Selatan. Usulan pemekaran Kabupaten Paser Selatan itu telah disetujui oleh DPRD Provinsi Kalimantan Timur.[26] Kecamatan yang bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:
1. Batu Sopang
2. Muara Komam
3. Muara Samu
4. Batu Engau
Pendidikan
Sekolah Menengah
Di Kabupaten ada 13 SMA Negeri, yaitu:
1. SMA Negeri 1 Tanah Grogot
2. SMA Negeri 2 Tanah Grogot
3. SMA Negeri 1 Long Ikis
4. SMA Negeri 2 Long Ikis
5. SMA Negeri 1 Batu Engau
6. SMA Negeri 2 Batu Engau
7. SMA Negeri 1 Kuaro
8. SMA Negeri 1 Long Kali
9. SMA Negeri 1 Pasir Belengkong
10. SMA Negeri 1 Batu Sopang
11. SMA Negeri 1 Muara Komam
12. SMA Negeri 1 Muara Samu
13. SMA Negeri 1 Tanjung Harapan
Sekolah Menengah Kejuruan
Selain itu ada juga SMK Negeri yang semuanya berada di ibu kota Kabupaten, yaitu:
1. SMK Negeri 1 Tanah Grogot, rumpun manajemen, akuntansi, rekayasa perangkat lunak, teknik komputer dan jaringan, dan perkantoran
2. SMK Negeri 2 Tanah Grogot, rumpun pertanian
3. SMK Negeri 3 Tanah Grogot, rumpun teknik
4. SMK Negeri 4 Tanah Grogot, rumpun tata boga, tata busana, perhotelan
5. Untuk sekolah Islam negeri setara SLTA, ada dua yaitu:
6. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tanah Grogot
7. Madrasah Aliyan Negeri Insan Cendekia (MAN-IC) Tanah Grogot
8. Adapun SLTA swasta ada 23 yaitu:
9. SMA Muhammadiyah Tanah Grogot
10. SMA Bina Iman Pasir Belengkong
11. SMA PGRI 7 Tanjung Harapan
12. SMA PGRI 25 Muara Sami
13. SMA Lukman Al Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Kuaro
14. SMK Al Ikhlas Long Kali
15. SMK Babussalam Tanah Grogot
16. SMK Daya Taka Tanah Grogot
17. SMK Kertanegara Kuaro
18. SMK Muhammadiyah Long Kali
19. SMK Muhammadiyah Long Ikis
20. SMK PGRI 2 Tanah Grogot
21. SMK PGRI Muara Komam
22. MA Al Furqon Pasir Belengkong
23. MA Al Ikhlas Muara Komam
24. MA Al Ikhsan Tanah Grogot
25. MA Babussalam Tanah Grogot
26. MA Bina Islam Tanah Grogot
27. MA Fathurrahman Batu Sopang
28. MA Istiqomah Long Ikis
29. MA Nurul Khair As Adiyah Long Kali
30. MA Subulus Salam Kuaro
31. MA Trubus Iman Padang Pengrapat
Pariwisata
Objek wisata
Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Paser cukup layak untuk dikembangkan sebagai penopang perekonomian daerah. Bahkan, baik objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Paser antara lain:
1. Telaga Air Panas (Danum Layong) di Long Kali
2. Gua Jurong di Long Kali
3. Air Terjun Tiwei di Long Ikis
4. Air Terjun Gerigu di desa Samuntai, Long Ikis
5. Air Terjun Batu Badinding di desa Rangan, Kuaro
6. Air Terjun Doyam Seriam di desa Modang, Kuaro
7. Air Terjun Doyam Turu di desa Lempesu, Pasir Belengkong
8. Air Terjun Rantau Buta di Rantau Buta
9. Air Terjun Gunung Rambutan di Batu Sopang
10. Gua Alam Loyang di Batu Sopang
11. Gua Tengkorak di desa Kasungai, Batu Sopang
12. Liang/Gua Losan di Muara Komam
13. Liang Mangkulangit di Muara Komam
14. Pasir Pantai di Tanjung Harapan
15. Pulau Batu Kapal di Tanjung Harapan
16. Kandilo Plaza, pusat perbelanjaan di Tanah Grogot
17. Agro Wisata Trubus Sari di desa Padang Pengrapat, Tanah Grogot
18. Taman Hutan Raya Lati Petangis, Batu Engau
19. Taman Alam Lembayung di Tanah Grogot
20. Taman Rigari di Tanah Grogot
21. Museum Sadurangas di Pasir Balengkong
22. Batu Indra Giri
23. Meriam Portugis
24. Kompleks makam raja-raja dari Kesultanan Paser
25. Pantai Pasir Putih Desa. Pasir Mayang Kecamatan Kuaro
26. Kampung Warna Warni Desa. Janju Kecamatan Tanah Grogot
-----ooooo oOo ooooo-----
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar