Selasa, 20 Februari 2024

KOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

 

KOTA PANGKALPINANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Orientasi

Kota Pangkalpinang adalah salah satu kota di Indonesia yang merupakan bagian dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan sekaligus merupakan ibu kota Provinsi. Secara astronomis, Kota Pangkalpinang terletak antara 20,4’ sampai dengan 20,10’ Lintang Selatan dan antara 106,04’ sampai dengan 106,07’ Bujur Timur. Kota ini terletak di bagian timur Pulau Bangka. Kota Pangkalpinang terbagi dalam 7 kecamatan dan memiliki 42 kelurahan.

Kota Pangkalpinang merupakan pusat pemerintahan, pusat pemerintahan kota di kelurahan Bukit Intan, dan pusat pemerintahan provinsi dan instansi vertikal di kelurahan Air Itam. Kantor pusat PT. Timah Tbk juga berada di sini. Pangkalpinang juga merupakan pusat aktivitas bisnis atau perdagangan dan industri di Bangka Belitung. Secara administratif, kota Pangkalpinang ditetapkan sebagai ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 9 februari 2001.

Batas wilayah

Batas wilayah Kota Pangkalpinang antara lain;

Utara

Pagarawan, Merawang, Bangka

Timur

Laut Cina Selatan

Selatan

Dul, Pangkalan Baru, Bangka Tengah

Barat

Air Duren, Mendo Barat, Bangka

Arti nama

Secara etimologi, kata "Pangkalpinang" berasal dari dua kata yaitu Pangkal atau Pengkal dan Pinang. Kata Pengkal atau Pangkal, dalam bahasa Melayu Bangka diartikan sebagai pusat atau awal mulanya. Sebagai pusat pengumpulan timah, kemudian berkembang artinya sebagai pusat distrik, kota tempat pasar, tempat berlabuh kapal atau perahu dan pusat segala aktifitas dan berbagai aktivitas dimulai. Sedangkan kata Pinang, berasal dari pohon Pinang, yakni sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian Timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan banyak orang.

Sejarah Singkat Kota Pangkal Pinang

Pangkalpinang merupakan salah satu daerah otonom yang letaknya dibagian timur Pulau Bangka. Secara administratif pada tanggal 9 februari 2001 Kota Pangkalpinang ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Pembentukan Pangkalpinang dimulai sejak adanya perintah Sultan Susuhanan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo, yang memerintah pada tanggal 17 september 1757, kepada Abang Pahang bergelar Tumenggung Dita Menggala dan kepada Depati serta Batin Pengandang dan kepada para Krio yang ada di Pulau Bangka untuk mencari Pangkal atau pengkal sebagai tempat kedudukan Demang dan Jenang yang akan bertugas untuk mengawasi parit-parit penambangan timah, mengawasi pekerja- pekerja yang disebut kuli tambang dari Cina,Slam,Kocin dan Melayu dan mengawasi distribusi timah dari parit-parit penambangan hingga sampai ke Kesultanana Pelembang Darussalam.

Di antara Pangkal atau pengkal yang didirikan masa itu adalah Pangkal Bendul, Bijat, Bunut, Rambat, Parit Sungai Buluh, Tempilang, Lajang, Sungailiat, Cegal, Pangkal Koba, Balar, Toboali dan Pangkalpinang. Setelah pendirian Pangkal dan Pengkal lalu Sultan Palembang mengangkat dan mengirim Demang dan Jenang langsung dari Palembang untuk segera bertugas dimasing-masing Pangkal atau Pengkal. Umumnya Demang dan Jenang yang diangkat Sultan Palembang berasal dari Keluarga dan kerabat terdekat Sultan Palembang.

Secara Etimologi Pangkalpinang berasal dari dua kata yaitu Pangkal atau Pengkal dan Pinang (areca chatecu). Pengkal atau Pangkal yang bahasa Melayu Bangka berarti, pusat atau awal mulanya sebagai pusat perkumpulan timah yang kemudian berkembang artinya sebagai pusat distrik, kota tempat pasar, tempat berlabuh kapal atau perahu dan pusat segala aktifitas dan kegiatan dimulai, sedangkan pohon Pinang, adalah sejenis palma yang tumbuh di daerah Pasifik, Asia dan Afrika bagian timur. Pinang juga merupakan nama buahnya yang diperdagangkan orang.

Sejarah

Lambang Pangkalpinang lama

Dalam rangka untuk mengontrol kaya tambang timah deposit di Timur Bangka, kolonial Belanda memindahkan ibu kota Belitung Bangka penduduk dari Muntok ke Pangkalpinang pada tahun 1913. Kota Pangkalpinang berkembang dari status sebagai kota kecil pada tahun 1956, kotaprajakotamadya, hingga menjadi kotamadya daerah tingkat II Pangkalpinang.

Kota kecil

Lahirnya Pangkalpinang dengan status Kota Kecil adalah pada tahun 1956 berdasarkan UU Darurat No. 6 Tahun 1956 yang meliputi dua gemeente yaitu gemeente Pangkalpinang dan gemeentee Gabek dengan luas 31,7 Km2 dan ditetapkan pula Pangkalpinang sebagai ibu kotanya. Sebagai pejabat Wali Kota yang pertama adalah R. Supardi Suwardjo (alm), Patih di Kantor Residen Bangka Belitung. Pada tanggal 20 November 1956 kedudukanya diganti oleh Achmad Basirun (alm) sebagai penjabat wali kota dan kemudian diganti oleh Rd. Abdulah (alm) pada tanggal 15 Desember 1956.

Kotapraja

Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1959 status kota kecil ditingkatkan menjadi Kotapraja pada tanggal 24 Juli 1958. Rd. Abdulah diganti oleh R. Hundani (alm) yang terpilih sebagai Wali Kota hasil pemilu yang pertama tahun 1955 (wali kota ke-44). Kemudian dengan surat keputusan Presiden RI No. 558/M, pada tanggal 1 Oktober 1960 ditunjuk M. Saleh Zainuddin sebagai Wali Kota (Kepala Daerah Kotapraja) Pangkalpinang.

Kotamadya

Berdasarkan UU No. 18 Tahun 1965 status Kotapraja diubah menjadi Kotamdya. dengan keputusan Presiden RI tanggal 21 Februari 1967 No. UP/10/I/M-220, M. Saleh Zainudin diganti oleh Drs. Rustam Effendi (alm) sebagai wali kota dengan 5 (lima) orang anggota Badan Pemerintahan Harian sebagai pembantu dalam menjalankan pemerintahan.

Kotamadya Daerah Tingkat II Pangkalpinang

Dengan berlakunya UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, status Kotamadya menjadi Kotamadya daerah Tingkat II Pangkalpinang yang dilengkapi dengan 20 orang anggota DPRD, sebagai wali kotanya Kepala Daerah adalah sebagai berikut:

1.    Roesli Romli (1973-1978)

2.    H.M. Arub, SH (1978-1983)

3.    H.M. Arub, SH (1983-1988)

4.    Drs. H. Rosman Djohan (1989-1993)

5.    Drs. H. Sofyan Rebuin (1993-1998)

Pada masa jabatan Bapak H.M. Arub, SH yakni dengan PP No. 12 Tahun 1984 wilayah Kotamadya Pangkalpinang dimekarkan dari 31,7 km2 menjadi 89,4 KM2 dan dengan pemekaran itu meliputi tiga desa dari Kabupaten Bangka, yakni Desa Air Itam, Tua Tunu dan Bacang sehingga dari 4 Kecamatan terdapat 55 Kelurahan dan 3 Desa.

Pemerintahan

Pada tanggal 7 Mei 1999, dikeluarkan UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang menerapkan sistem Otonomi Formil dan Otonomi Luas pada Kabupaten/Kota. Daerah Otonom Pangkalpinang menjadi Dareah Otonom Kota Pangkalpinang dengan Badan Legislatif sejumlah 25 orang yang terpisah dari Pemerintahan Daerah. Pemerintahan Daerah dipimpin oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota sebagai jabatahn Politis, sedangkan Sekretaris Daerah adalah pimpinan Aministratif/Birokrasi. Dengan Undang-Undang ini berbagai instansi vertika/departemen/LPND sejak 1 Januari 2001 menjadi perangkat daerah otonom, sedangkan 3 desa yang dikemukakan diatas yakni Air Itam, Tua Tunu dan Bacang menjadi Kelurahan.

Kecamatan

Kota Pangkalpinang terdiri dari 7 kecamatan dan 42 kelurahan. Pada tahun 2020, jumlah penduduknya mencapai 218.569 jiwa dengan luas wilayah 104,405 km² dan sebaran penduduk 2.093 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Pangkalpinang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Jumlah
Kelurahan

Daftar
Kelurahan

19.71.01

Bukit Intan

7

Air Itam

Air Mawar

Bacang

Pasir Putih

Semabung Lama

Sinar Bulan

Temberan

19.71.06

Gabek

6

Air Salemba

Gabek Dua

Gabek Satu

Jerambah Gantung

Selindung

Selindung Baru

19.71.05

Gerunggang

6

Air Kepala Tujuh

Bukitmerapin

Bukitsari

Kacang Pedang

Taman Bunga

Tua Tunu

19.71.07

Girimaya

5

Bukitbesar

Bukitintan

Pasar Padi

Semabung Baru

Sriwijaya

19.71.03

Pangkal Balam

5

Ampui

Ketapang

Lontong Pancur

Pasir Garam

Rejosari

19.71.04

Rangkui

8

Asam

Bintang

Gajah Mada

Keramat

Masjid Jamik

Melintang

Parit Lalang

Pintu Air

19.71.02

Taman Sari

5

Batin Tikal

Gedung Nasional

Kejaksaan

Opas Indah

Rawa Bangun


TOTAL

42


Geografi

Topografi

Kondisi topografi wilayah Kota Pangkapinang pada umumnya bergelombang dan berbukit dengan ketinggian 20–50 m dari permukaan laut dan kemiringan 0-25%. Secara morfologi daerahnya berbentuk cekung di mana bagian pusat kota berada di daerah rendah. Daerah-daerah yang berbukit mengelompok di bagian barat dan selatan kota Pangkalpinang. Beberapa bukit yang utama adalah Bukit Girimaya yang berada di ketinggian 50 m dpl dan Bukit Menara.

Sedangkan hutan kota seluas 290 ha berada di kelurahan Tua Tunu Indah berdasarkan luas wilayah kota Pangkalpinang dapat dirinci penggunaan tanahnya; luas lahan kering yang diusahakan untuk pertanian (tanaman bahan makanan, perkebunan rakyat, perikanan dan kehutanan) adalah seluas 1.562 Ha, lahan yang sementara tidak diusahakan seluas 1.163 Ha dan lahan kering yang dimanfaatkan untuk permukiman seluas 4.130 Ha. Sedangkan sisanya 2.085 Ha adalah berupa rawa-rawa, hutan negara dan lainnya.

Geologi

Tanah di daerah Kota Pangkalpinang mempunyai pH rata-rata di bawah 5 dengan jenis tanah podzolik merah kuning, regosolgleisol dan organosol yang merupakan pelapukan dari batuan induk. Sedangkan pada sebagian kecil daerah rawa jenis tanahnya asosiasi Alluvial-Hydromorf dan Glayhumus serta regosol kelabu muda yang berasal dari endapan pasir dan tanah liat. Keadaan tanah yang demikian kurang cocok untuk ditanami padi, tetapi masih memungkinkan untuk ditanami palawija.

Pada daerah pinggiran, yaitu desa Tuatunu dan desa Air Itam cukup potensial menghasilkan lada dan karet. Kondisi geologi umum di daerah ini; formasi yang tertua adalah batu kapur berumur Permo Karbon, menyusul Slate berumur Trias Atas dan terakhir Intrusi Granit berumur setelah Trias Jura. Susunan batuan granit bervariasi dari granit sampai dioditik dengan inklusi mineral berwarna gelap yaitu Biotit dan adakalanya Amfibol Hijau.

Hidrologi

Di wilayah Kota Pangkalpinang terdapat beberapa sungai, pada umumnya sungai-sungai kecil yang ada di wilayah ini bermuara ke Sungai Rangkui. Di samping Sungai Rangkui terdapat juga Sungai Pedindang di bagian selatan. Kedua sungai ini berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan kota yang kemudian mengalir ke Sungai Baturusa dan berakhir di Laut Cina Selatan. Sungai-sungai ini selain berfungsi sebagai saluran utama pembuangan air hujan kota, juga befungsi sebagai prasarana transportasi sungai dari pasar ke Sungai Baturusa dan terus ke laut. Anak Sungai Rangkui merupakan kanal pengairan dari pintu air kolong kacang Pedang ke Sungai Rangkui yang dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1930-an.

Sumber air untuk air bersih pada umumnya dari air tanah disamping Kolong Kacang Pedang dan Kolong Kace. Pada dasarnya wilayah kota Pangkalpinang kalau dilihat morfologinya berbentuk cekung di mana bagian pusat kota lebih rendah, sehingga keadaan ini memberikan dampak negatif, yaitu rawan banjir terutama pada musim hujan atau pengaruh pasang surut air laut melalui Sungai Rangkui yang membelah Kota Pangkalpinang. Adapun daerah yang tidak pernah tergenang terletak di sebelah Utara, Barat dan Selatan kota.

Sedangkan daerah Timur yang berbatasan dengan Sungai Rangkui dan Laut Cina Selatan dan bagian tengah kota yang dilalui oleh sungai Rangkui sering tergenang oleh air pasang (rob), daerah yang tergenang tersebut terutama Kecamatan RangkuiPangkal Balam dan Taman Sari.

Iklim

Iklim daerah Kota Pangkalpinang tergolong tropis basah type A dengan variasi hujan antara 56,2-337,9 mm per bulan selama tahun 2003, dengan jumlah hari hujan rata-rata 16 hari setiap bulannya. Bulan yang terkering adalah bulan Agustus. Hawa di daerah ini dipengaruhi oleh laut, baik angin maupun kelembabannya. Suhu udara selama tahun 2003, misalnya bervariasi antara 23,3 - 32,4 derajat Celcius, sedangkan kelembabannya berkisar antara 76 - 88 persen. Angin bergerak setiap hari dengan arah dari Timur pada siang hari dan dari Barat pada malam hari. Rata-rata kecepatan angin cukup bervariasi setiap bulannya yaitu 3 knot pada bulan Februari dan yang tertinggi terjadi tercatat pada bulan Juli, Agustus dan September, yaitu 5 knot.

Kesehatan

Daftar Rumah Sakit di Kota Pangkalpinang

Kode

Nama Rumah Sakit

Jenis

Tipe

Alamat

1.

1971021

RSUD Depati Hamzah

RSUD

C

Jalan Soekarno–Hatta №50, BukitbesarKec. Girimaya, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33684

2.

1971043

RS Bakti Timah Pangkalpinang

RS

C

Jalan Bukit Baru №1, Taman BungaKec. Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33122

3.

1971004

RS Kalbu Intan Medika

RS

C

Jalan Basuki Rachmat №26, BukitintanKec. Girimaya, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33684

4.

1971002

RS Katolik Bhakti Wara

RS

D

Jalan Solihin №180, Gajah MadaKec. Rangkui, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33135

5.

1971005

RSIA Dzakirah

RSIA

C

Jalan Depati Hamzah №34, BacangKec. Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33148

6.

1971003

RSIA Muhaya

RSIA

C

Jalan Jendral Sudirman №18, Taman BungaKec. Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33122

7.

1971006

RSIA Rona

RSIA

C

Jalan KH. Hasan Basri Sulaiman №20, Gedung NasionalKec. Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung 33127

Demografi

Jumlah Penduduk

Siklus perkembangan populasi kota Pangkalpinang dari 2010-2020, yakni;

Populasi historis

Tahun

Jumlah
Pend.  

±% p.a.  

2010

175.819

—    

2014

191.994

+2.22%

2015

196.202

+2.19%

2019

215.379

+2.36%

2020

218.569

+1.48%

Etnis

Penduduk kota Pangkalpinang dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat (SARA), demikian pula di kecamatan ini. Suku asli atau etnis di kota Pangkalpinang adalah suku Melayu, dan merupakan suku mayoritas di kota ini. Selain suku Melayu, etnis Tionghoa Hakka dari Guangdong juga banyak tinggal di kota ini. Sementara suku lainnya banyak berasal dari suku JawaBatakMinangkabauBugisSundaFlores dan lainnya.

Agama

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Dalam Negeri tahun 2021, penduduk di kota ini sangat beragam dalam agama yang dianut. Adapaun persentasi penduduk kota Pangkalpinang berdasarkan agama yang dianut ialah, agama Islam sebanyak 83,77%, kemudian Kristen sebanyak 7,08% dimana Protestan 3,90% dan Katolik 3,18%. Pemeluk agama Buddha yang umumnya keturuan Tionghoa sebanyak 5,54%, Konghucu 3,57% dan sebagian kecil beragama Hindu yakni 0,03% dan aliran kepercayaan 0,01%.[2][22] Sementara untuk rumah ibadah, di kecamatan ini terdapat 96 masjid, 58 mushola, 10 gereja Protestan, 8 vihara, 7 gereja Katolik dan 1 pura.

Agama di Kota Pangkalpinang 2020

Agama


Persen

Islam

  

83.77%

Buddha

  

5.54%

Protestan

  

3.90%

Konghucu

  

3.57%

Katolik

  

3.18%

Hindu

  

0.03%

Kepercayaan


0.01%

Pariwisata

Pangkalpinang memiliki 23+ 4 pada tahun 2011 hotel terdiri dari 5 hotel berbintang dan 18 hotel melati. Jumlah kamar sebanyak 445 buah dan jumlah tempat tidur sebanyak 757 buah. Sedangkan jumlah restoran sebanyak 5 buah.

Tempat Wisata

Beberapa objek wisata yang ada di Pangkalpinang, yakni;

1.        Taman Sari

2.        Taman Merdeka

3.        Museum Timah

4.        Masjid Jami'

5.        Gereja Maranatha

6.        Gereja Katedral Pangkalpinang

7.        Vihara Citra Maitreya

8.        Klenteng Konghucu

9.        Pantai Pasir Padi

10.    Pantai Sampur

11.    Pantai telapak kaki dewa

12.    Pantai batu belubang

13.    Lapangan Golf Girimaya

14.    Chinatown

15.    Makam Belanda (Keerkhof)

16.    Masjid Agung Kubah Timah

Hotel

1.    Menumbing Heritage Hotel

2.    Novotel

3.    Santika

4.    Aston

5.    Bumi Asih

6.    Padjadjaran Suites (konstruksi 5 Juli 2014)

Transportasi

Udara

Bandar Udara Depati Amir melayani penerbangan 13 kali sehari dari/ke Jakarta yang dilayani oleh Sriwijaya Air 6x, Lion Air 4x,Garuda Indonesia 2x. Sedangkan penerbangan dari/ke Palembang sebanyak 1 kali setiap hari yang dilayani oleh Sriwijaya air. Serta Rute Batam - Pangkalpinang- Tanjung Pandan dilayani oleh 2 maskapai yaitu Sky Aviation dan Wings Air.

Laut

Di kota ini terdapat Pelabuhan Pangkal Balam, salah satu pelabuhan di provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, antara lain pelabuhan sepanjang 787 m, fasilitas angkutan barang, terminal penumpang, dan tempat parkir. Cabang Pelabuhan Pangkal Balam ini melayani pengangkutan barang impor dan juga ekspor, perdagangan antar pulau, dan angkutan penumpang ke Jakarta dengan kapal ferry atau kapal roll-off dan ke Tanjung Pandan di kabupaten Belitung dengan kapal jetfoil atau speedboat.

Pelabuhan Pangkal Balam melayani wilayah yang kaya akan pertambangan dan pertanian. Komoditi utama di Bangka Belitung adalah timahkaolinpasir kuarsagranitkaretkelapa sawit dan lada.

Darat

Pangkalpinang memiliki 4 terminal dalam kota yang menghubungkan rute kecamatan di seluruh Pulau Bangka, sedangkan untuk dalam kota dilayani 5 trayek Angkutan Kota dengan waktu operasinya dari pukul 06.00 s/d 18.00 WIB. Informasi jalur angkutan kota Pangkalpinang:

1.    Angkot kuning untuk rute dari pasar ke Girimaya.

2.    Angkot merah untuk rute dari pasar ke Pangkalbalam.

3.    Angkot biru muda untuk rute dari pasar ke Selindung.

4.    Angkot hijau untuk rute dari pasar ke Jalan Mentok.

5.    Angkot hitam untuk rute dari pasar ke Sampur.

6.    Angkot  Putih  untuk rute dari pasar ke Jalan Sungai Selan.

Pendidikan

Pendidikan dasar dan menengah

Pembangunan sarana pendidikan di Kota Pangkalpinang cenderung stagnasi setiap tahunnya. Pada tahun 2005 jumlah SD sederajat mencapai 86 buah (68 SD/SDLB Negeri, 12 SD/SDLB swasta dan 6 Madrasah Ibtidaiyah). Jumlah SMTP sederajat 24 buah (10 SMP Negeri, 11 SMP Swasta dan 3 MTs) dan jumlah SMTA sebanyak 25 buah (12 SMU, 10 SMK dan 3 Madrasah Aliyah) serta terdapat juga lembaga pendidikan pra sekolah sebanyak 38 buah (31 Taman Kanak-kanak dan 7 Rhoudatul Atfal).

Pada tahun 2004 jumlah murid SD sederajat 17.792 orang, murid SMTP 8.800 orang dan murid SMTA 11.114 orang. Pada tahun 2005 jumlah murid SD sederajat meningkat menjadi 18.192 orang (17.145 murid SD/SDLB dan 1.047 murid Madrasah Ibtidaiyah), sedangkan pada murid SMTP sederajat menurun menjadi 8.617 orang murid (7.824 murid SMP dan 793 murid MTs). Penurunan juga terjadi pada jumlah murid SMTA yaitu dari 11.114 orang menjadi 10.354 murid (5.154 murid SMU, 4.439 murid SMK dan 761 murid Madrasah Aliyah). Beberapa sekolah percontohan nasional di Pangkalpinang adalah SD Negeri 3, SD Negeri 10, SMP Negeri 2 dan SMA Negeri 1. Untuk anggaran pendidikan ini, Pemkot Pangkalpinang menganggarkan dalam APBD sebesar 21%.

Pendidikan tinggi

Hal lain yang cukup membanggakan dari dunia pendidikan adalah perkembangan Perguruan Tinggi yang terus mengalami peningkatan kuantitasnya. Pada tahun 2000 perguruan tinggi yang ada di Kota Pangkalpinang adalah STIE PERTIBA dan STIH PERTIBA yang telah berdiri pada tahun 1982, AKPER Pemkot Pangkalpinang, Sekretariat Universitas Terbuka (UT) yang telah hadir sejak tahun 1984, Akademi Akuntansi Bhakti berdiri tahun 1999 dan STIE IBEK berdiri tahun 2000.

Pada tahun 2001 telah dirintis untuk mendirikan STIKES Abdi Nusa dan AMIK Atma Luhur. Penambahan dalam kurun waktu dua tahun tersebut memberikan arti bahwa masyarakat dalam memperoleh kesempatan pendidikan semakin besar dan hal ini menunjukan bahwa upaya untuk mengimbangi laju pertumbuhan peserta didik dari tahun ke tahun cukup mengembirakan. Pada tahun 2006 berdiri Universitas Bangka Belitung yang merupakan cikal bakal universitas negeri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Untuk mengakomodir tersedianya tenaga kesehatan handal pada tahun 2007 Pemkot Pangkalpinang memprakarsai pendirian Akademi Kebidanan.

Media

Televisi

Daftar stasiun televisi di Kepulauan Bangka Belitung

Media Online

Seputarbabel.com

Lensabangkabelitung.com

Terestrial

Analog

Stasiun analog (PAL) beroperasi hingga tahun 2022.

Wilayah

Kanal (UHF)

Frekuensi (MHz)

Nama

Nama Perusahaan

Jaringan

Pemilik

Pangkalpinang

23

487,25

Indosiar Pangkalpinang

PT Indosiar Pangkalpinang Televisi

Indosiar

Surya Citra Media

25

503,25

antv Babel

PT Cakrawala Andalas Televisi Palembang dan Bangka Belitung

antv

Visi Media Asia

29

535,25

tvOne Babel

PT Lativi Media Karya Bangka Belitung dan Ternate

tvOne

Visi Media Asia

31

551,25

Kompas TV Bangka

PT Kompas TV Aceh-Bangka

Kompas TV

KG Media

35

583,25

MetroTV Babel

PT Media Televisi Bangka Belitung

MetroTV

Media Group

38

607,25

MYTV Pangkalpinang

PT Suwarna Dwipa Babel

MYTV

Mayapada Group

44

655,25

NET. Pangkalpinang

PT Mitra Televisi Pangkal Pinang

NET.

Net Visi Media

48

687,25

RTV Pangkalpinang

PT Rajawali Televisi Bangka Belitung

RTV

Rajawali Corpora

50

703,25

RCTI Network Bangka Belitung

PT RCTI Lima

RCTI

MNC Media

52

719,25

Trans TV Pangkalpinang

PT Trans TV Sumedang Pangkalpinang

Trans TV

Trans Media

54

735,25

MNCTV Bangka Belitung

PT TPI Lintas Babel

MNCTV

MNC Media

56

751,25

GTV Pangkalpinang

PT GTV Babel

GTV

58

767,25

Trans7 Pangkalpinang

PT Trans7 Pangkalpinang Mamuju

Trans7

Trans Media

Bangka

41

631,25

TAM TV

PT Tenaga Anugerah Media

Independen


47

679,25

iNews Pangkalpinang

PT Semesta Alam Televisi

iNews

MNC Media

Kabupaten Belitung



Cita TV

PT Cita Televisi Belitung

CTV Network

CTV Banten

Digital

Kepulauan Bangka Belitung-1

Meliputi Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah.

Kanal (UHF)

Frekuensi (MHz)

Multipleksing

Nama

Nama Perusahaan

Jaringan

Pemilik

30

546

TVRI Gunung Mangkol

TVRI Nasional

LPP TVRI Stasiun Bangka Belitung


LPP Televisi Republik Indonesia

TVRI Bangka Belitung

TVRI

TVRI World


TVRI Sport


RTV Pangkalpinang

PT Rajawali Televisi Bangka Belitung

RTV

Rajawali Corpora

36

594

RCTI Pangkalpinang

RCTI Network Bangka Belitung

PT RCTI Lima

RCTI

MNC Media

MNCTV Bangka Belitung

PT TPI Lintas Babel

MNCTV

GTV Pangkalpinang

PT GTV Babel

GTV

iNews Pangkalpinang

PT Semesta Alam Televisi

iNews

Kompas TV Bangka

PT Kompas TV Aceh-Bangka

Kompas TV

KG Media

antv Babel

PT Cakrawala Andalas Televisi Palembang dan Bangka Belitung

antv

Visi Media Asia

tvOne Babel

PT Lativi Media Karya Bangka Belitung dan Ternate

tvOne

39

618

MetroTV Pangkalpinang

MetroTV Babel

PT Media Televisi Bangka Belitung

MetroTV

Media Group

Magna Channel


Magna Channel

BN Channel


BN Channel

Indosiar Pangkalpinang

PT Indosiar Pangkalpinang Televisi

Indosiar

Surya Citra Media

NET. Pangkalpinang

PT Mitra Televisi Pangkalpinang

NET.

Net Visi Media

Trans TV Pangkalpinang

PT Trans TV Sumedang Pangkalpinang

Trans TV

Trans Media

Trans7 Pangkalpinang

PT Trans7 Pangkalpinang Mamuju

Trans7

Kepulauan Bangka Belitung-2

Meliputi Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Barat.

Kanal (UHF)

Frekuensi (MHz)

Multipleksing

Nama

Nama Perusahaan

Jaringan

Pemilik

28

530

TVRI Gunung Manumbing

TVRI Nasional

LPP TVRI Stasiun Bangka Belitung


LPP Televisi Republik Indonesia

TVRI Bangka Belitung

TVRI

TVRI World


TVRI Sport


Kepulauan Bangka Belitung-3

Meliputi Kabupaten Bangka Selatan.

Kanal (UHF)

Frekuensi (MHz)

Multipleksing

Nama

Nama Perusahaan

Jaringan

Pemilik

45

666

TVRI Gunung Muntai

TVRI Nasional

LPP TVRI Stasiun Bangka Belitung


LPP Televisi Republik Indonesia

TVRI Bangka Belitung

TVRI

TVRI World


TVRI Sport


Kepulauan Bangka Belitung-4

Meliputi Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

Tidak beroperasi

Wilayah

Kanal (UHF)

Frekuensi (MHz)

Nama

Nama perusahaan

Pangkalpinang

62

799,25

Babel TV

PT Bangka Belitung Televisi Nusantara[2]

Bangka

45

663,25

Bangka TV

PT Bangka Television[3]

49

695,25

Sarana TV


 

-----ooooo oOo ooooo-----

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...