KABUPATEN LAMPUNG BARAT
PROVINSI LAMPUNG
Orientasi
Kabupaten Lampung Barat (Aksara Lampung: ) adalah sebuah wilayah kabupaten yang
terletak di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kotanya adalah di Liwa, bagian dari
kecamatan Balik Bukit. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 1991 tanggal 16 Agustus 1991 yang merupakan hasil pemekaran
dari Kabupaten
Lampung Utara.
Pada tahun 2021, jumlah penduduk Lampung Barat sebanyak 307.294 jiwa, dengan kepadatan 249 jiwa/km2.
Kabupaten ini dominan dengan perbukitan serta memiliki perkebunan kopi yang sangat luas. Daerah pegunungan yang merupakan punggung Bukit Barisan di kawasan batu brak, ditempati oleh vulkanik quarter dari beberapa formasi. Daerah ini berada pada ketinggian 500 - > 1000 mdpl. Daerah ini dilalui oleh Belahan Semaka, dengan lebar zona sebesar ± 20 Km. Pada beberapa tempat salah satunya di Kecamatan Suoh, Bandar Negeri Suoh, Lampung Barat dijumpai beberapa aktivitas vulkanik dan pemunculan panas bumi.
Sejarah Kabupaten Lampung Barat Sejak Mulai Terbentuk
Oleh Rustam Renaldy
Selain terkenal dengan kopi luwak serta memiliki pesona alam perbukitan yang indah, Lampung Barat juga tidak terlepas dari cerita masa silam. Berikut ulasan Sejarah Kabupaten Lampung Barat yang harus Anda ketahui.
Kabupaten Lampung Barat terbentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Lampung Utara berdasarkan UU No. 6 tahun 1991. Kabupaten yang juga terkenal sebagai daerah dingin ini beribukota di Liwa.
Awal Sejarah Kabupaten Lampung Barat Terbentuk
Berdasarkan sumber sejarah, tercatat bahwa pendirian Kabupaten Lampung Barat sudah mulai direncanakan sejak Januari 1967. Hal ini terjadi saat diadakannya Musyawarah Besar (Mubes) yang dihadiri oleh para pemuda, mahasiswa, dan masyarakat Lampung Barat. Mubes yang dilaksanakan di Krui pada tanggal 1-6 Februari 1967 tersebut bertujuan untuk mengubah status Kewedanan Krui pada saat itu.
Dari Musyawarah Besar tersebut, akhirnya terbentuklah Panitia Nasional yang diketuai oleh Safe’I a. Ronie, SH dan Panitia Eksekutif yang diketuai oleh Munir Rozali. Hasil musyawarah itu melahirkan 9 resolusi. 9 resolusi ini merupakan hasil yang dirumuskan oleh Presidium Mubes yang terdiri dari 9 orang yang berasal dari masyarakat Lampung Barat, pelajar, dan mahasiswa.
Salah satu dari 9 resolusi yang telah dirumuskan dalam Musyawarah Besar (Mubes) tersebut adalah tentang mengubah status eks Kewedanan Krui menjadi Daerah tingkat (Dati) II Lampung Barat. Resolusi itu pun disetujui DPRD Tingkat II Lampung Utara, yang tertuang dalam surat yang ditujukan ke Bupati Dati II Lampung Utara tanggal 20 April 1967.
Selanjutnya DPRD Tingkat II Lampung Utara mengeluarkan surat No.30/II/DPRD/1967 pada tanggal 11 Juli 1967, tentang peningkatan eks Kewedanan menjadi Dati II Lampung Barat. Sebelum berstatus daerah definitif, Lampung Barat adalah wilayah pembantu bupati Lampung Utara dengan ibukota Liwa.
Selamat Datang di Kota Liwa, Ibukota Kabupaten Lampung Barat
Kabupaten Lampung Barat Resmi Terbentuk, Keinginan serta perjuangan tanpa lelah yang dilakukan masyarakat Lampung Barat beserta Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (KPM) kala itu, akhirnya mendapat simpati serta menjadi bahan pertimbangan Gubernur Dati I Lampung Poedjono Pranyoto untuk membantu memperjuangkannya ke tingkat pusat. Dan berkat perjuangan ini, akhirnya pemerintah pusat mempersiapkan RUU berkenaan dengan pembentukan Kabupaten Dati II Lampung Barat.
Inilah awal sejarah Kabupaten Lampung Barat. Gubernur Dati I Lampung pun bersedia membantu pendanaan selama 3 tahun, untuk pembangunan sarana dan prasarana demi terwujudnya Kabupaten Lampung Barat. Dukungan pun diberikan Bupati Lampung Utara. Dengan menyumbangkan sarannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Lampung perihal calon ibukota Lampung Barat, yang dituangkan dalam surat No. PU.000/1232/Bank.LU/1978.
Tahun Pembentukan Kabupaten Lampung Barat
Sejarah pembentukan Kabupaten Lampung Barat ini dimulai pada tahun 1991. Saat itu Rancangan Undang-Undang pembentukan Kabupaten Lampung Barat mulai dibahas di DPR RI. Kemudian RUU tersebut pun disetujui setelah melalui pembahasan yang berlangsung selama satu setengah bulan.
Dari hasil pembahasan, maka Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang dijabat oleh Rudini mengeluarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 17 tahun 1991, yang berisi tentang Petunjuk Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 tahun 1991. Undang-Undang ini memuat tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Barat.
Kemudian dengan dasar Undang-Undang tersebut, Menteri Dalam Negeri melakukan peresmian berdirinya Kabupaten Lampung Barat. Peresmian yang dilaksanakan pada tanggal 24 September 1991 ini sekaligus juga melantik pejabat Bupati pertama Kabupaten Lampung Barat, yang saat itu dipercayakan kepada Hakim Saleh Umpu Singa.
Lambang Kabupaten Lampung Barat
Demikianlah pembahasan mengenai sejarah Kabupaten Lampung Barat sejak awal mula terbentuknya. Semoga ulasan ini dapat menjadi bahan referensi pengetahuan sejarah Anda terkait kabupaten yang ada di Lampung.
Sejarah Kabupaten Mesuji Lampung Sejak Mulai Terbentuk
Mesuji termasuk daerah otonomi baru di Provinsi Lampung. Berikut ini sejarah Kabupaten Mesuji Lampung sejak awal berdiri hingga terbentuk menjadi sebuah kabupaten. Perjalanan sejarah Kabupaten Mesuji Lampung tidak terlepas dari peran serta masyarakatnya, yang terus berjuang demi mendapatkan status kabupaten yang mandiri.
Sebelumnya, Mesuji merupakan Kecamatan yang menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Tulang Bawang. Namun jauhnya jarak kerap membuat masyarakat kesulitan dalam berbagai urusan ke pemerintahan. Kini Kabupaten Mesuji telah menjadi satu dari daerah yang berstatus otonomi di Lampung.
Awal Mula Sejarah Kabupaten Mesuji Lampung
Pada mulanya atau sekitar abad ke 18, Mesuji dihuni oleh masyarakat dari 8 perkampungan. Perkampungan yang menghuni area tersebut di antaranya adalah, perkampungan Sungai Cambia, Sungai Sidang, Nipahkuning, Talang Batu, Wiralaga, Sungai Badak, Kagungan Dalam, Sritanjung, dan Labuan Batin. Kumpulan masyarakat berbagai marga inilah yang kemudian menjadi nama area tersebut, yaitu Marga Mesuji.
Sistem pemerintahan yang dijalankan saat itu adalah sistem pemilihan rakyat, yang sifatnya otonom sepenuhnya. Warga Marga Mesuji saat itu langsung memilih pemimpinnya. Selanjutnya, pemimpin marga ini disebut sebagai Pesirah yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh kepala suku yang terdiri dari Rio, Pebareb, Kemit, dan Penghulu.
Saat itu perkampungan masyarakat Marga Mesuji telah tertata sangat rapih. Perkampungan ini tersusun di tepian sungai Mesuji dari kuala, yang mengarah hingga ke hulu sungai bagian kiri, yang dinamakan Mesuji Lampung. Sedangkan untuk perkampungan yang berada di seberang sungai dinamakan Mesuji Palembang.
Kehidupan masyarakat Mesuji saat itu jelas sangat bergantung dari jalur perairan. Mata pencaharian masyarakat kebanyakan adalah nelayan, berladang, dan berladang. Perahu menjadi satu-satunya alat transportasi untuk mendistribusikan hasil daerahnya ke luar Mesuji hingga ke luar negeri.
Sejarah Kabupaten Mesuji Menjadi Daerah Otonom
Dalam perjalanan sejarah Kabupaten Mesuji Lampung, tercatat bahwa awalnya kabupaten ini merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tulang Bawang. Saat itu Mesuji berstatus daerah Kecamatan.
Kabupaten Mesuji
Pada tahun 2008, Kabupaten Tulang Bawang yang memiliki wilayah sangat luas itu melakukan pemekaran wilayah menjadi 3 wilayah Kabupaten. Ketiga wilayah itu adalah Kabupaten Tulang Bawang, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji.
Sejarah berdirinya Kabupaten Mesuji Lampung mulai dilaksanakan di tahun 2008 itu. pembentukan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 49 tahun 2008, yang berisi tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung.
Dalam pelaksanaannya, pada tahun 2011 Departemen Dalam Negeri (Depdagri) menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 66 tahun 2011 guna mendukung perangkat kerja di Kabupaten Mesuji.
Bupati Pertama Kabupaten Mesuji
Setelah menjadi kabupaten otonom, selanjutnya Kabupaten Mesuji terbagi menjadi tujuh wilayah Kecamatan, yang terdiri dari Kecamatan Way Serdang, Kecamatan Simpang Pematang, Kecamatan Mesuji, Kecamatan Rawajitu Utara, Kecamatan Panca Jaya, Kecamatan Tanjung Raya, dan Kecamatan Mesuji Timur.
Kabupaten Mesuji menggelar Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) untuk memilih Bupati pertama mereka pada tanggal 28 September 2011. Dalam pesta demokrasi yang didukung serta difasilitasi KPU setempat, terpilihlah pasangan H. Khamamik-Ismail Ishak menjadi Bupati dan Wakil Bupati Mesuji pertama.
Pelantikan kedua pejabat pemerintah Mesuji ini pun dilakukan oleh Gubernur Lampung atas nama Menteri Dalam Negeri, pada tanggal 13 April 2012 di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Menggala, Kabupaten Tulang bawang. Dengan ini, maka sejak saat itu Kabupaten Mesuji resmi menjadi daerah otonom yang terlepas dari pemerintahan Tulang Bawang.
Lambang Kabupaten Mesuji
Demikianlah pembahasan yang berkaitan dengan sejarah Kabupaten Mesuji Lampung, yang dimulai sejak awal mula kabupaten ini terbentuk. Semoga dengan artikel dan pembahasan ini, dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang sejarah wilayah atau daerah yang ada di Provinsi Lampung.
Geografi
Lambang Bersejarah Lambang dari pada Kabupaten Lampung Barat Gagasan tahun 1991
Dengan luas wilayah lebih kurang 3.368,14 km² Setelah pemekaran Kabupaten Pesisir Barat atau 10,6 % dari luas wilayah Provinsi Lampung dan mempunyai garis pantai sepanjang 260 km. Lampung Barat terletak pada koordinat 4o,47',16" - 5o,56',42" lintang selatan dan 103o,35',08" - 104o,33',51" Bujur Timur.
Batas Wilayah
Wilayah Kabupaten Lampung Barat berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara: Kab. Ogan Komering Ulu Selatan (Provinsi Sumatra Selatan),
2. Sebelah Selatan: Kab. Pesisir Barat dan Kab. Tanggamus,
3. Sebelah Barat: Kab. Pesisir Barat,
4. Sebelah Timur: Kab. Lampung Utara, Kab. Way Kanan, dan Kab. Tanggamus.
Demografi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Lampung Barat tahun 2019, penduduk kabupaten ini berjumlah 300.703 jiwa yang terdiri atas 159.636 jiwa laki-laki dan 141.067 jiwa perempuan. Dan pada tahun 2020 penduduk Lampung Barat berjumlah 307.294 jiwa.
Pemerintahan dan Latar Belakang
Kecamatan
Kabupaten Lampung Barat meliputi sejumlah kecamatan sebagai berikut: Kabupaten Lampung Barat terdiri dari 15 kecamatan, 5 kelurahan, dan 131 pekon. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 301.131 jiwa dengan luas wilayah 2.142,78 km² dan sebaran penduduk 140 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lampung Barat, adalah sebagai berikut:
Kode |
Kecamatan |
Jumlah |
Jumlah |
Status |
Daftar |
18.04.19 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.04 |
2 |
10 |
Pekon |
||
Kelurahan |
|||||
18.04.23 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.10 |
11 |
Pekon |
|||
18.04.21 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.06 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.15 |
5 |
Pekon |
|||
18.04.18 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.22 |
11 |
Pekon |
|||
18.04.20 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.08 |
1 |
4 |
Pekon |
||
Kelurahan |
|||||
18.04.11 |
10 |
Pekon |
|||
18.04.09 |
7 |
Pekon |
|||
18.04.05 |
1 |
5 |
Pekon |
||
Kelurahan |
|||||
18.04.07 |
1 |
8 |
Pekon |
||
Kelurahan |
|||||
TOTAL |
5 |
131 |
|
Pemekaran Daerah
Berdasarkan UU DOB tanggal 25 Oktober 2012, wilayah Kabupaten Lampung Barat mengalami pemekaran menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat.
Transportasi
Sarana transportasi dari dan menuju Lampung Barat serta daerah pinggiran cukup banyak tersedia, seperti bus, angdes, mobil sewaan, dan ojek, mobil, motor milik pribadi rakyat. Kondisi sarana jalan hingga mencapai desa dalam kondisi sebagian baik aspal Onderlagh, dengan total panjang ruas jalan 416,95 km.
Telekomunikasi
Kondisi layanan telekomunikasi dan informasi di wilayah Kabupaten Lampung Barat tersedia telepon, telepon seluler, telegram, ORARI, televisi, radio, dan kantor pos.
Pertanian
Dalam bidang pertanian khususnya holtikultura, Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayur mayur terbesar di Provinsi Lampung. Ada empat kecamatan yang merupakan penghasil sayuran terbesar di Kabupaten Lampung Barat, yaitu Kecamatan Way Tenong, Sekincau, Balik Bukit, dan Sukau.
Keempat kecamatan ini telah menyuplai beberapa jenis sayuran antara lain kentang, cabai merah, kubis, labu siam, tomat, wortel, buncis, dan sawi dengan luas panen dan jumlah produksi makin meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi dengan daya dukung dan perhatian Pemerintah Kabupaten Lampung Barat begitu besar, sehingga Kabupaten Lampung Barat mampu menjadi pendistribusi sayur-mayur ke daerah–daerah lain seperti Bandar Lampung, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Padang, dan mulai juga menyuplai sebagian Jabotabek.
Sebagai perwujudan dari slogan “LIWA KOTA BERBUNGA”, maka Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bekerja sama dengan IPB dan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias Departemen Pertanian melakukan pengembangan Tanaman Hias. Hal ini didukung iklim dan tanah Lampung Barat yang sangat cocok untuk pengembangan tanaman hias.
Lampung Barat memiliki klimatologi yang sesuai untuk budidaya berbagai jenis tanaman hias. Wilayah kecamatan yang sesuai untuk pengembangan tanaman hias meliputi Kecamatan Sumberjaya, Gedung Surian, Way Tenong, Sekincau, Belalau, Batu Brak, Balik Bukit, dan Sukau dengan luas ± 248.857 m².
Ke depan, Kabupaten Lampung Barat bertekad menjadi sentra tanaman hias di Indonesia, adapun jenis tanaman yang telah/pernah ditanam antara lain: anggrek, mawar, helicona (pisang-pisangan), krisan, sedap malam, melati, palem, dan bugenvil, juga herbra.
Pariwisata
Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Provinsi Lampung. Ini dapat dilihat dari banyaknya wisatawan mancanegara maupun nusantara yang datang berkunjung untuk menikmati berbagai objek wisata di Lampung Barat. Objek wisata di Lampung Barat sangat lengkap mulai dari, danau, pegunungan, wisata alam, dan wisata petualangan. Untuk pengembangan pariwisata di Lampung Barat, pemerintah kabupaten terus melakukan berbagai upaya seperti penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur.
Budaya
Ragam kesenian
Pesta Sakura, merupakan pesta topeng yang diadakan satu sampai lima hari setelah Hari Raya Idul Fitri, dimulai sejak jam 09.00 hingga berakhir pada sore hari. Keunikan dari Pesta Sakura ini dalam acara panjat pinang yang berhadiahkan berbagai barang yang digantung di puncak batang pinang, para pemanjatnya terdiri atas beberapa orang pria (kelompok), dan para pemanjat tersebut memakai topeng serta dengan berbagai busana yang unik, bahkan pria ada di antaranya yang memakai pakaian wanita. Pesta ini dilaksanakan.
Tari-tarian yang sesuai dengan kondisi alam yang terdiri dari daerah perhutanan dan lautan, Kabupaten Lampung Barat memiliki aneka ragam tarian dengan inspirasi dari lingkungan. Keberadaan margasatwa banyak mengilhami gerakan tari-tarian di daerah Lampung Barat. Di daerah Balik Bukit terdapat Tari Kenui dan Tari Batin Batu Brak, dua jenis tarian yang gerakannya meniru burung elang. Tari Batin biasanya dilakukan dalam rangka menyambut tamu-tamu penting. Acara ini dilaksanakan secara rutin menyambut HUT Kabupaten Lampung Barat.
Acara Tahunan
Festival Teluk Stabas, dalam acara ini diadakan perlombaan kesenian dan budaya tradisional, antara lain: hadra, bedikhir, hahiwang, gambus, dan Lomba tarian adat tradisional lainnya. Festival ini dijadwalkan berlangsung pada setiap bulan Juli.
Semarak Wisata Tanjung Setia. Pada kegiatan ini dilaksanakan berbagai perlombaan yang bernuansa bahari seperti selancar, kebut jukung, voli pantai, dan sepak bola pantai. Selain itu ditampilkan beberapa atraksi kesenian. Festival ini dijadwalkan berlangsung pada setiap bulan Juni.
Gebyar Pesona Lumbok Ranau. Pada kegiatan ini dilaksanakan berbagai perlombaan yang bernuansa wisata tirta seperti kebut jukung, triatlon tradisional, memanah ikan, memancing di danau. Selain itu ditampilkan beberapa atraksi kesenian. Festival ini dijadwalkan berlangsung pada setiap bulan September.
-----ooooo oOo ooooo-----
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar