Kamis, 21 Maret 2024

KABUPATEN NABIRE PROVINSI PAPUA TENGAH

 


KABUPATEN NABIRE

PROVINSI PAPUA TENGAH

Orientasi

Kabupaten Nabire adalah salah satu kabupaten yang juga merupakan ibu kota provinsi Papua TengahIndonesia, yang berbatasan dengan provinsi Papua BaratIbu kota kabupaten ini terletak di punggung pulau Papua, yakni distrik Nabire. Jumlah penduduk kabupaten Nabire berjumlah 172.960 jiwa (2021).

Pada tanggal 6 Februari 2004, terjadi gempa bumi yang kemudian disusul pada tanggal 26 November 2004 di Nabire, gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang daerah ini (lihat Gempa Nabire 2004).

Sejarah

“Nabire” demikian sekarang disebut, adalah suatu wilayah Pemerintahan Kabupaten yang terhampar di seputar “Leher Burung” pulau Papua. Dalam perkembangannya “Nabire” telah melampaui fase-fase: sebelum masuknya Pemerintahan Belanda, zaman Pemerintahan Belanda dan zaman Pemerintahan RI Hingga saat itu.

Paparan mengenai sejarah Pemerintahan Kabupaten Nabire ini bukanlah merupakan suatu tulisan yang sudah sempurna, sehingga masih perlu untuk dikaji dan disempurnakan bersama-sama sehingga menjadi suatu materi yang bisa dipahami dan diterima oleh semua kalangan.

Asal Usul Nabire

Sebelum mengulas sejarah singkat Kabupaten Nabire maka terlebih dahulu akan disampaikan uraian secara singkat tentang asal usul dan arti Nabire dari beberapa sumber atau versi. Uraian mengenai cerita asal-usul dan arti Nabire ini bukanlah untuk dipertentangkan tetapi merupakan wacana untuk dibahas secara bersama, sehingga nantinya bisa diketahui asal-usul dan arti Nabire yang sebenarnya.

Suku Wate

Berdasarkan cerita dari suku wate, bahwa kata Nabire berasal dari kata "Nawi" pada zaman dahulu dipertimbangkan dengan kondisi alam Nabire pada saat itu yang banyak terdapat binatang jangkrik, terutama disepanjang kali Nabire. Lama kelamaan kata “Nawi” mengalami perubahan penyebutan menjadi Nawire dan akhirnya menjadi “Nabire”. Pada tahun 1958, Konstein Waray yang menjabat sebagai Kepala Kampung Oyehe menyerahkan tempat atau lokasi kepada Pemerintah.

Suku Yerisiam

Menurut versi suku Yerisiam Nabire berasal dari kata “Navirei” yang artinya daerah ketinggalan atau daerah yang ditinggalkan. Penyebutan Navirei muncul sebagai nama suatu tempat pada saat diadakan pesta pendamaian ganti daerah antara suku Hegure dan Yerisiam. Pengucapan Navirei kemudian berubah menjadi Nabire yang secara resmi dipakai untuk membei nama daerah ini oleh Bupati pertama yaitu Bapak A.K.B.P. Drs. Surojotanojo, SH (Alm). Versi lain suku ini bahwa Nabire berasal dari Na Wyere yang artinya daerah kehilangan. Pengertian ini berkaitan dengan terjadinya wabah penyakit yang menyerang penduduk setempat, sehingga banyak yang meninggalkan Nabire kembali ke kampungnya dan Nabire menjadi sepi lambat laun penyebutan Na Wyere menjadi Nabire.

 Suku Hegure

Versi dari suku ini bahwa Nabire berasal dari Inambre yang artinya pesisir pantai yang ditumbuhi oleh tanaman jenis palem-palem seperti pohon sapu ijuk, pohon enau hutan, pohon nibun dan jenis pohon lainnya. Akibat adanya hubungan/komunikasi dengan suku-suku pendatang, lama kelamaan penyebutan Inambre berubah menjadi Nabire.

Perkembangan

Pada tanggal 20 Desember 2017 presiden Joko Widodo datang meninjau lokasi lahan baru Bandar Udara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua, yang dilanjutkan dengan peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW di Kelurahan Kali BoboDistrik Nabire, Kabupaten Nabire.

Bandara Douw Aturure yang baru tersebut akan menjadi bandara besar dan penghubung antar kabupaten karena keberadaan Nabire yang strategis di tengah Provinsi Papua, sehingga akan menjadi simpul bagi wilayah yang berada di sekitarnya, yaitu Paniai, Dogiyai, Diyai, Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak, Waropen, Wondama dan Kaimana. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan membangun terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi. Pada tahap berikutnya dikembangkan menjadi 15.000 meter persegi.

Selain bandar udara, Kepala Negara juga akan memperbaiki dan memperbesar Pelabuhan Nabire, Papua. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo usai meninjau Pelabuhan Nabire, Kamis, 21 Desember 2017. Perluasan tersebut akan membuat Pelabuhan Nabire sebagai penghubung bagi enam kabupaten di sekitarnya.

Geografi

Kabupaten Nabire terletak dikawasan Teluk Cendrawasih Provinsi Papua dan Samudra Pasifik, yang berada diatas 3 (tiga) lempengan bumi sehingga mengakibatkan rawan akan terjadinya bencana gempa bumi. Secara astronomis, Kabupaten Nabire terletak di antara 2°28"–3°56" Lintang Selatan dan 134°33"–136°15" Bujur Timur. Secara administrasi pada tahun 2012, luas wilayah Kabupaten Nabire adalah 12.075,00 Km² dan panjang garis pantai 473 Km² serta luas lautan 914.056,96 Ha. Kabupaten Nabire terbagi menjadi 15 distrik yang kemudian terbagi ke dalam 72 kampung dan 9 kelurahan.

Batas wilayah

Wilayah Kabupaten Nabire secara administratif berbatasan dengan beberapa wilayah, yaitu:

Utara

Kabupaten Kepulauan Yapen

Timur

Kabupaten Waropen & Kabupaten Paniai

Selatan

Kabupaten Dogiyai

Barat

Kabupaten Teluk Wondama & Kabupaten KaimanaPapua Barat

Topografi

Kabupaten Nabire memiliki topografi yang bervarisi yaitu wilayah datar ± 47% dari luas wilayah tersebar disepanjang Wilayah pantai dan Wilayah perbukitan ± 53% tersebar di daerah pedalaman (pegunungan). Berdasarkan Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Tanah (Balai Tanah) Bogor tahun 1964, jenis-jenis tanah di Kabupaten Nabire terbagi atas:

1.  Wilayah Nabire : Mayoritas jenis tanah Alluvial Endapan Sungai dan Tanah-Tanah Potzolik. Sedang daerah yang sering digenangi air terdapat tanah-tanah BOG dan LOW Humiegley yang hakekatnya merupakan tanah yang berasal dari bahan Endapan Sungai.Wilayah Yaur : Terdapat jenis tanah Potzolik Merah Kuning dan Hidromarf Kelabu.

2.  Wilayah Pedalaman : Terdapat mayoritas jenis Tanah Potzolik dan Tanah Coklat Hidromarf Kelabu.

Berdasarkan perbedaan ketinggian muka tanah, Wilayah Kabupaten Nabire dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) Zona, yaitu a. Zone Dataran rendah dengan ketinggian 0–600 mdpl. b. Zone Ketinggian sedang dengan ketinggian 600–1500 mdpl. c. Zone Dataran tinggi dengan ketinggian di atas 1500 mdpl.

Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim, wilayah Kabupaten Nabire memiliki iklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahunnya. Sebagai akibat dari topografi yang bervariasi, suhu udara di Kabupaten Nabire berkisar antara 22 °C–34 °C di wilayah dataran rendah dan kurang dari 24 °C di wilayah dataran tinggi. Tingkat kelembapan di wilayah Nabire pun cenderung tinggi, yakni berkisar antara 60%–90%.

Pemerintahan

Distrik

Daftar distrik dan kampung di Kabupaten Nabire

Kabupaten Nabire terdiri atas 15 distrik, 9 kelurahan, dan 72 kampung dengan total luas 12.075,00 km² dan jumlah penduduk sebanyak 145.101 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Nabire adalah 91.04. Pada tahun 2017, versi Kemendagri, Kabupaten ini memiliki luas wilayah 11.112,61 km² dan jumlah penduduk 166.463 jiwa (2017).

Kode Wilayah

Nama Distrik

Ibu kota

Jumlah

Daftar

Kelurahan

Kampung

91.04.01

Nabire

Karang Mulia

9

3

Distrik Nabire,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

                 Kelurahan

Girimulyo

Kali Bobo

Karang Mulia

Karang Tumaritis

Morgo

Nabarua

Oyehe

Siriwini

Wonorejo

             Kampung

Kali Harapan

Kalisusu

Sanoba

91.04.02

Napan

Napan

-

3

Distrik Napan,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

              Kampung

Masipawa

Napan

Weinami

91.04.03

Yaur

Kwatisore

-

4

Distrik Yaur,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Akudiomi

Sima

Wami

Yaur

91.04.06

Uwapa

Topo

-

6

Distrik Uwapa,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Argo Mulyo

Gamei Jaya

Marga Jaya

Topo

Topo Jaya

Urumusu

91.04.07

Wanggar

Karadiri

-

3

Distrik Wanggar,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Bumi Mulia

Karadiri

Wanggar Makmur

91.04.10

Siriwo

Unipo

-

6

Distrik Siriwo,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

                  Kampung

Aibore

Epomani

Mabou

Tibai

Ugida

Unipo

91.04.11

Makimi

Lagari Jaya

-

6

Distrik Makimi,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

                  Kampung

Biha

Lagari Jaya

Maidei

Makimi

Manunggal Jaya

Nifasi

91.04.12

Teluk Umar

Yeretuar

-

4

Distrik Teluk Umar,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Bawei

Goni

Napan Yaur

Yeretuar

91.04.16

Teluk Kimi

Samabusa

-

5

Distrik Teluk Kimi,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Air Mandidi

Kimi

Lani

Samabusa

Waharia

91.04.17

Yaro

Jaya Mukti

-

8

Distrik Yaro,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

                 Kampung

Bomopai

Jaya Mukti

Ororodo

Parauto

Wanggar Pantai

Wanggar Sari

Wiraska

Yaro Makmur

91.04.21

Wapoga

Kamarisano

-

5

Distrik Wapoga,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Kamarisano

Keuw

Samanui

Taumi

Totoberi

91.04.22

Nabire Barat

Kali Semen

-

5

Distrik Nabire Barat,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Bumi Raya

Gerbang Sadu

Kali Semen

Wadio

Waroki

91.04.23

Kepulauan Moora

Arui

-

5

Distrik Moora,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

                 Kampung

Arui

Hariti

Kama

Mambor

Moor

91.04.24

Dipa

Dikiya

-

5

Distrik Dipa,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

               Kampung

Dikiya

Epouwa

Jainoa

Jigikebo

Tagauto

91.04.25

Menou

Lokodimi

-

4

Distrik Menou,

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

            Kampung

Kunupi

Lokodimi

Ogiyai

Yegeugi

Total

9

72

Kabupaten Nabire, Papua Tengah

Demografi

Suku Bangsa

Penduduk kabupaten Nabire terdiri dari beragam suku bangsa dan agama. Penduduk Nabire didominasi oleh pendatang atau bukan Orang Asli Papua, banyak diantaranya berada di ibu kota kabupaten, yakni distrik Nabire. Suku bangsa asli yang berasal dari Nabire diantaranya ialah suku WateYerisyam, dan Hegure. Suku Wate terdiri dari lima sub suku yakni suku Waray, Nomei, Raiki, Tawamoni dan Waii. Dalam data Sensus Penduduk Indonesia 2010, penghitungan berdasarkan jenis kelamin laki-laki, penduduk asli orang Papua sebanyak 32.850 jiwa atau 47,36% dari 69.369 jiwa laki-laki. Sementara orang non asli Papua sebanyak 36.519 jiwa atau 52,64%.

Agama

Data Kementerian Dalam Negeri tahun 2021 mencatat bahwa mayoritas penduduk kabupaten Nabire memeluk agama Kekristenan yakni 62,64%, dengan persentasi Protestan sebanyak 51,48% dan Katolik sebanyak 11,16%. Sebagian besar lagi menganut agama Islam yakni sebanyak 36,94%%, diikuti agama Hindu sebanyak 0,28% dan selebihnya menganut agama Buddha sebanyak 0,11% dan Konghucu sebanyak 0,03%. Sementara untuk sara rumah ibadah terdapat 349 gereja Protestan, kemudian 65 masjid, 56 gereja Katolik, 8 pura, dan 2 vihara.

Transportasi

1.    Bandar Udara Douw Aturure

2.    Pelabuhan laut Nabire

Pariwisata

1.    Air Terjun Bihewa

2.    Kwatisore

3.    Pantai Gedo

4.    Pantai Pulau Ahe

5.    Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Peristiwa

1. Pada hari Minggu tanggal 14 Juli 2013, kota Nabire menjadi sorotan media nasional dan internasional akibat peristiwa Tragedi Tinju Berdarah yang terjadi di Gedung Olahraga Kota Lama. Menurut Polda Papua, 17 orang meninggal, 38 orang alami luka-luka. Sedangkan pelaku kericuhan masih diselidiki.

2.    Pada tanggal 20 Desember 2017, presiden Joko Widodo datang meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW di Kelurahan Kali BoboDistrik Nabire, Kabupaten Nabire, setelah meninjau lokasi lahan baru Bandar Udara Douw Aturure, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua.

 

----- ooooo oOo ooooo -----

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...