PROVINSI SULAWESI SELATAN
BER-IBU KOTA DI KOTA MAKASSAR
Orientasi
Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel, Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ ) adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan Sulawesi. Kepulauan Selayar di selatan Sulawesi juga merupakan bagian dari provinsi tersebut. Ibu kota provinsi ini berada di Kota Makassar. Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.
Sensus 2010 memperkirakan jumlah penduduk sebanyak 8.032.551 jiwa yang menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi terpadat di pulau itu (46% dari populasi Sulawesi ada di Sulawesi Selatan), dan provinsi terpadat keenam di Indonesia. Pada Sensus 2020 ini telah meningkat menjadi 9.073.509. Suku bangsa utama di Sulawesi Selatan adalah suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Perekonomian provinsi ini didasarkan pada pertanian, perikanan, dan pertambangan emas , magnesium , besi dan logam lainnya. pinisi adalah sebuah kapal layar tradisional Indonesia bertiang dua, masih digunakan secara luas oleh orang Bugis dan Makassar, sebagian besar untuk tujuan transportasi, kargo, dan penangkapan ikan antar pulau di kepulauan Indonesia.
Pada masa keemasan perdagangan rempah-rempah, dari abad ke-15 hingga ke-19, Sulawesi Selatan menjadi pintu gerbang Kepulauan Maluku. Ada sejumlah kerajaan kecil, termasuk dua yang menonjol, Kerajaan Gowa yang terletak di Makassar dan Kerajaan Bone yang terletak di Bone. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mulai beroperasi di wilayah tersebut pada abad ke-17. VOC kemudian bersekutu dengan Arung Palakka dan mereka mengalahkan kerajaan Gowa dalam mengambil kekayaan sumber alam di Nusantara serta hak Monopoli perdagangan. Arung Palakka kemudian menikmati hasil kerja sama tersebut dengan VOC Belanda. Raja Gowa, Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani Perjanjian Bungaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa.
Sejarah
Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penemuan tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Pebble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, di antara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.
Selama masa kemasan perdagangan rempah-rempah, pada abad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting di dalam sejarah Kawasan Timur Indonesia di masa Ialu.
Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.
Perusahaan dagang Belanda atau yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang datang ke wilayah ini pada abad ke-15 melihat Kerajaan Gowa sebagai hambatan terhadap keinginan VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di daerah ini. VOC kemudian bersekutu dengan seorang raja bone bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah jatuhnya kekuasaan di bawah kerajaan Gowa-Tallo.
Belanda kemudian mendukung Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan. Dan Raja Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa. Selanjutnya Bone di bawah Palakka menjadi penguasa di Sulawesi Selatan.
Persaingan antara Kerajaan Bone dengan pemimpin Bugis lainnya mewarnai sejarah Sulawesi Selatan. Ratu Bone sempat muncul memimpin perlawanan menentang Belanda yang saat itu sibuk menghadapi Perang Napoleon di daratan Eropa.
Namun setelah usainya Perang Napoleon, Belanda kembali ke Sulawesi Selatan dan membasmi pemberontakan Ratu Bone. Namun perlawanan masyarakat Makassar dan Bugis terus berlanjut menentang kekuasaan kolonial hingga tahun 1905-1906. Pada tahun 1905, Belanda juga berhasil menaklukkan Tana Toraja, perlawanan di daerah ini terus berlanjut hingga awal tahun 1930-an.
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas sejumlah wilayah kerajaan yang berdiri sendiri dan mendiami empat etnis yaitu: Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
Ada tiga kerajaan besar yang berpengaruh luas yaitu Luwu, Gowa, dan Bone, yang pada abad ke XVI dan XVII mencapai kejayaannya dan telah melakukan hubungan dagang serta persahabatan dengan bangsa Eropa, India, China, Melayu, dan Arab.
Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950 di mana Sulawesi Selatan menjadi provinsi Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Pemisahan Sulawesi Selatan dari daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara ditetapkan dengan UU Nomor 13 Tahun 1964, sehingga menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan.
Geografi
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12'–8° Lintang Selatan dan 116°48'–122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 46.717,48 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan.
Pemerintahan
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mamasa yang semula merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan secara resmi menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 22 September 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Daftar Gubernur
Kantor Gubernur di Makassar (1865-1900)
Perwakilan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
DPRD Sulawesi Selatan beranggotakan 85 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi Selatan terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sulawesi Selatan yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 24 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar di Gedung DPRD Sulawesi Selatan. Komposisi anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 13 kursi disusul oleh Partai NasDem yang juga meraih 12 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Selatan dalam sepuluh periode terakhir.
Daftar kabupaten dan kota di Provinsi Sulawesi Selatan
No |
Kode Wilayah |
Kabupaten/Kota |
Ibu Kota Kabupaten |
Luas Wilayah (km2) |
Luas Wilayah (%) |
1 |
73.03 |
Kabupaten Bantaeng |
Bantaeng |
395,83 |
0,85% |
2 |
73.11 |
Kabupaten Barru |
Barru |
1.174,71 |
2,54% |
3 |
73.08 |
Kabupaten Bone |
Watampone |
4.559,00 |
9,84% |
4 |
73.02 |
Kabupaten Bulukumba |
Bulukumba |
1.284,63 |
2,77% |
5 |
73.16 |
Kabupaten Enrekang |
Enrekang |
1.784,93 |
3,85% |
6 |
73.06 |
Kabupaten Gowa |
Sungguminasa |
1.883,32 |
4,07% |
7 |
73.04 |
Kabupaten Jeneponto |
Bontosunggu |
706,52 |
1,53% |
8 |
73.01 |
Kabupaten Kepulauan Selayar |
Benteng |
1.357,03 |
2,93% |
9 |
73.17 |
Kabupaten Luwu |
Belopa |
3.343,97 |
7,22% |
10 |
73.24 |
Kabupaten Luwu Timur |
Malili |
6.944,88 |
14,99% |
11 |
73.22 |
Kabupaten Luwu Utara |
Masamba |
7.502,28 |
16,20% |
12 |
73.09 |
Kabupaten Maros |
Turikale |
1.619,12 |
3,50% |
13 |
73.10 |
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan |
Pangkajene |
1.132,08 |
2,44% |
14 |
73.15 |
Kabupaten Pinrang |
Pinrang |
1.961,67 |
4,23% |
15 |
73.14 |
Kabupaten Sidenreng Rappang |
Watang Sidenreng |
1.883,23 |
4,07% |
16 |
73.07 |
Kabupaten Sinjai |
Sinjai |
798,96 |
1,72% |
17 |
73.12 |
Kabupaten Soppeng |
Watansoppeng |
1.557,00 |
3,36% |
18 |
73.05 |
Kabupaten Takalar |
Pattallassang |
566,61 |
1,22% |
19 |
73.18 |
Kabupaten Tana Toraja |
Makale |
1.990,22 |
4,30% |
20 |
73.26 |
Kabupaten Toraja Utara |
Rantepao |
1.215,55 |
2,62% |
21 |
73.13 |
Kabupaten Wajo |
Sengkang |
2.504,06 |
5,41% |
22 |
73.71 |
Kota Makassar |
– |
199,26 |
0,43% |
23 |
73.73 |
Kota Palopo |
– |
252,99 |
0,55% |
24 |
73.72 |
Kota Parepare |
– |
99,33 |
0,21% |
Provinsi Sulawesi Selatan |
46.321,35 |
100,0 |
Pada tahun 2008, Kabupaten Toraja Utara terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bernomor R. 68/Pres/12/2007 pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12 kabupaten/kota.
Demografi
Jumlah penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Pada tahun 2013, penduduk di Sulawesi Selatan sudah mencapai 8.342.047 jiwa. Sementara pada tahun 2021, penduduk provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 9.192.621 jiwa.
Suku bangsa
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beragam suku bangsa. Tiga suku bangsa yang dominan di Sulawesi Selatan adalah suku Bugis, Makassar dan Toraja. Suku asal Sulawesi lainnya termasuk suku Mandar, Duri, Pattinjo, Rampi, Maiwa, To Garibo, Pattae, Kajang atau Konjo Pesisir.
Berikut adalah jumlah penduduk di Sulawesi Selatan menurut suku, berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, dari 8.006.578 jiwa penduduk:
Nomor |
Suku Bangsa |
Jumlah 2010 |
Konsentrasi |
1 |
3.605.693 |
45,03% |
|
2 |
2.380.208 |
29,73% |
|
3 |
1.578.622 |
19,72% |
|
4 |
229.074 |
2,86% |
|
5 |
43.846 |
0,55% |
|
6 |
Asal NTT |
29.948 |
0,37% |
7 |
Asal Kalimantan lainnya |
29.601 |
0,37% |
8 |
27.330 |
0,34% |
|
9 |
Asal Maluku |
15.884 |
0,20% |
10 |
13.840 |
0,17% |
|
11 |
9.295 |
0,12% |
|
12 |
Suku lainnya |
43.237 |
0,54% |
Total |
8.006.578 |
100,00% |
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Selatan adalah bahasa Indonesia. Menurut Badan Bahasa pada 2019, terdapat 13 bahasa daerah di Sulawesi Selatan.[44][45] Ketiga belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bonerate, (3) Bugis, (4) Bugis De, (5) Konjo, (6) Laiyolo, (7) Lemolang, (8) Makassar, (9) Massenrengpulu, (10) Rampi, (11) Seko, (12) Toraja, dan (13) Wotu.
Bahasa yang umum digunakan adalah:
Bahasa Bugis adalah bahasa yang menduduki peringkat pertama dengan penutur terbanyak di Sulawesi Selatan. Bahasa ini kebanyakan dituturkan di wilayah tengah Semenanjung Selatan Sulawesi, terutama Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai Sidenreng Rappang, Pinrang, Barru, Kota Parepare dan sebagian wilayah di Tana Luwu, Maros, Pangkep, Barru, dan Bulukumba. Terdapat 9 dialek Bugis yang dituturkan di Sulawesi Selatan seperti dialek Palakka (Bone), Kessi (Soppeng), Sawitto (Pinrang), Sidrap, Wajo, Barru, Enna (Sinjai, Bulukumba), Camba, dan Luwu.
Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah pesisir barat daya Sulawesi Selatan, Bahasa Makassar merupakan bahasa kedua yang paling banyak dituturkan di Sulawesi Selatan. Terdapat 1,8 juta penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Bahasa ini terdiri dari 3 dialek yaitu Lakiung, Turatea dan Bantaeng.
1. Bahasa-Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo Pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
2. Bahasa Selayar adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan di Kab. Kep. Selayar.
3. Kelompok Utara
4. Bahasa Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Kabupaten Tana Toraja, dan Toraja Utara.
5. Rumpun Bahasa Massenrempulu
6. Bahasa Duri adalah bahasa yang paling banyak dituturkan di Kabupaten Enrekang. Bahasa ini dituturkan di beberapa kecamatan seperti Alla, Buntu Batu, Baraka, Curio, Baroko, Masalle, Malua dan sebagian Anggeraja.
7. Bahasa Enrekang adalah bahasa yang dituturkan di Kabupaten Enrekang khususnya di Kecamatan Enrekang, Cendana dan sebagian Anggeraja. Sebagian linguistik memasukkan bahasa Pattinjo ke dalam salah satu dialek bahasa Enrekang.
8. Bahasa Maiwa adalah salah satu bahasa yang dituturkan di Kabupaten Enrekang khususnya di Kecamatan Maiwa dan Bungin
9. Bahasa Tae' adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah kaki gunung hingga pesisir di sepanjang Tana Luwu. Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo merupakan wilayah dengan mayoritas penutur bahasa ini.
Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara dan sebagian wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Luwu beragama Kristen Protestan.
Budaya dan adat istiadat
Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Mappalili. Mappalili (Bugis) atau Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis) atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi.
Wisata
Sulawesi Selatan terkenal dengan destinasi dan daya tarik wisatanya, diantaranya:
1. Pantai Losari (Makassar)
2. Benteng Ujungpandang atau Fort Roterdam (Makassar)
3. Pulau Lae-lae (Makassar)
4. Pulau Samalona (Makassar)
5. Makam Raja-raja Tallo (Makassar)
6. Istana Raja Gowa (Gowa)
7. Makam Raja-raja Gowa (Gowa)
8. Makam Syekh Yusuf (Gowa)
9. Benteng Somba Opu (Gowa)
10. Malino (Gowa)
11. Rumah Hijau Denassa (RHD) dan Kebun Denassa (Gowa)
12. Pulau Sanrobengi (Takalar)
13. Topejawa (Takalar)
14. Birtaria Kassi (Jeneponto)
15. Pantai Marina (Bantaeng)
16. Pantai Tanjung Bira (Bulukumba)
17. Makam Dato Tiro (Bulukumba)
18. Taka Bone Rate (Kepulauan Selayar)
19. Hutan Mangrove Tongke-tongke (Sinjai)
20. Taman Purbakala Gojeng (Sinjai)
21. Karampuang (Sinjai)
22. Pulau Sembilan (Sinjai)
23. Bola Soba (Bone)
24. Lejja (Soppeng)
25. Citta (Soppeng)
26. Danau Tempe (Wajo)
27. Datae (Sidenreng Rappang)
28. Lemo Susu (Pinrang)
29. Kete Kesu (Toraja Utara)
30. Lemo (Toraja Utara)
31. Pasar Bolu (Toraja Utara)
32. Danau Matano (Luwu Timur)
33. Danau Tondano (Luwu Timur)
34. Senggol (Pare-pare)
35. Taman Purbakala Sumpang Bita (Pangkajene Kepuluan)
36. Pulau Mustika (Pangkajene Kepulauan)
37. Karaengta (Maros)
38. Bantimurung (Maros)
39. Rammang-ramang (Maros)
40. Taman Purbakala Leang-leang (Maro
Kesehatan
Daftar rumah sakit di Sulawesi Selatan
No. |
Kode |
Nama Rumah Sakit |
Jenis |
Tipe |
Alamat |
Ref. |
1 |
7301015 |
RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar |
RSUD |
C |
Jl. KH. Abdul Kadir Kasim, Kepulauan Selayar |
|
2 |
7302016 |
RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja |
RSUD |
B |
Jl. Serikaya No.17, Bulukumba |
|
7302017 |
RSIA Yasira |
RSIA |
C |
Jl. Kusuma Bangsa No. 3, Bulukumba |
||
3 |
7303010 |
RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu |
RSUD |
C |
Jl. Teratai No.20, Bantaeng |
|
4 |
7304011 |
RSUD Lanto Daeng Pasewang |
RSUD |
C |
Jl. Lingkar Kel.Empong Selatan No.8, Jeneponto |
|
7305012 |
RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar |
RSUD |
C |
Jl. H. Ince Husain Dg Parani No 1, Takalar |
||
7305013 |
RS Maryam Citra Medika |
RS |
D |
Jl Poros Takalar-Makassar KM, Kel. Bajeng, Kec. Pattallassang, Takalar |
||
6 |
7306046 |
RSUD Syehk Yusuf Gowa |
RSUD |
B |
Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo, Sungguminahasa, Gowa |
|
7306057 |
RSU Thalia Irham |
RSU |
D |
Jl. Poros Limbung Km.15, Panciro, Gowa |
||
7 |
7307014 |
RSUD Sinjai |
RSUD |
C |
Jl. Jend Sudirman Sinjai |
|
8 |
7308000001 |
RSUD |
C |
Jl. Poros Maros–Makassar KM 3, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros |
||
9 |
7308000002 |
RSU |
C |
Jl. Poros Bandara Baru, Dusun Baddo-Baddo, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros |
||
10 |
7309000001 |
RSU Pangkep |
RSU |
C |
Jl. St Hasanuddin 7 Pangkajene |
|
11 |
7309000002 |
RS PT Semen Tonasa |
RS |
Komp. PT Semen Tonasa Pangkep |
||
12 |
7310000001 |
RSU Barru |
RSU |
D |
Jl. St Hasanuddin No.49 Barru |
|
13 |
7311000001 |
RS Kodim 1407/Bone |
RS |
4 |
Jl. Biru Watampone |
|
14 |
7311000002 |
RSU Tenriawaru Bone |
RSU |
C |
Jl. W Sudirohusodo Watampone |
|
15 |
7312000001 |
RSU Ajapange Soppeng |
RSU |
C |
Jl. Samudra No.4 Watansoppeng |
|
16 |
7313000001 |
RSU Lamadukeleng Sengkang |
RSU |
C |
Jl. K Chandra Kirana sengkang |
|
17 |
7314000001 |
RSU Nene Mallomo |
RSU |
C |
Jl. Wolter Monginsidi Rappang |
|
18 |
7314000002 |
RSIA Rappang |
RSIA |
Jl. Achmad Yani No.1 Rappang |
||
19 |
7315000001 |
RSU Lasinrang |
RSU |
C |
Jl. Lasinrang No.26 Pinrang |
|
20 |
7316000001 |
RSU Enrekang |
RSU |
D |
Jl. Jend Sudirman Enrekang |
|
21 |
7317000001 |
RSU Palopo |
RSU |
C |
Jl. Samiun No.2 Palopo |
|
22 |
7317000002 |
RS PT Inco Soroako |
RS |
Soroako Kab Luwu |
||
23 |
7317000003 |
RS Kusta Kalang Kalang |
RS |
Jl. Dr Ratulangi Palopo |
||
24 |
7317000004 |
RSU Andi Jemma Masamba |
RSU |
C |
Masamba Kab Luwu |
|
25 |
7318000001 |
RSU Elim Rantepao |
RSU |
Jl. A Yani No.68 Rantepao, |
||
26 |
7318000002 |
RS Fatima Makale |
RS |
Jl. Nusantara No.18 Makale tator |
||
27 |
7318000003 |
RS Kusta Batulelleng |
RS |
Jl. Taman Pahlawan Rantepao |
||
28 |
7318000004 |
RSU Lakipadada Tn Toraja |
RSU |
C |
Jl. Pontiku mandetek Tn.Toraja |
|
29 |
7319000005 |
RS Banua Mamase |
RS |
Mamase Kab Polmas |
||
33 |
7371000001 |
RSU Labuang Baji |
RSU |
B |
Jl. Ratulangi No.81 Ujung Pandang |
|
34 |
7371000002 |
RS Pelamonia |
RS |
2 |
Jl. Sudirman 27 Ujung Pandang |
|
35 |
7371000003 |
RS Bayangkara Polda Sulsel |
RS |
3 |
Jl. Letjen Mapaodang Ujung Pandang |
|
36 |
7371000004 |
RS Akademis Jaury |
RS |
Jl. Bulusaraung No.57 Ujung Pandang |
||
37 |
7371000005 |
RS Stella Maris |
RS |
Jl. Somba Opu 273 Ujung Pandang |
||
38 |
7371000006 |
RS Lanal Ujung Pandang |
RS |
4 |
Jl. somba Opu 273 Ujung Pandang |
|
39 |
7371000007 |
RS Jiwa Ujung Pandang |
RS |
A |
Jl. Satando, Ujung Pandang |
|
40 |
7371000008 |
RSB Elim Ujung Pandang |
RSB |
Jl. L Pasewang No.34 Ujung Pandang |
||
41 |
7371000009 |
RSB Sentosa |
RSB |
|||
42 |
7371000010 |
RSb Siti Hadidjah |
RSB |
disp stat |
||
43 |
7371000011 |
RSB Restu Ujung Pandang |
RSB |
|||
44 |
7371000012 |
RSB Siti Miriam |
RSB |
|||
45 |
7371293 |
RSIA Chaterine Booth |
RSIA |
B |
Jl. Arief Rate No.15, Makassar |
|
46 |
7371256 |
RSKD-IA Siti Fatimah |
RSIA |
B |
Jl. Gunung Merapi No. 73, Makassar |
|
47 |
7371293 |
RS Islam Faisal |
RS |
B |
Jl. AP Pettarani, Makassar |
|
48 |
7371303 |
RSB Wahyu |
RSB |
Jl. Laccukang No.10, Makassar |
||
49 |
7371314 |
RSUP Dr. Tadjuddin Chalid, MPH |
RSUP |
Jl. Paccerakkang No.67, Makassar |
||
50 |
7371325 |
RSUP |
A |
Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11, Makassar |
||
51 |
7371336 |
RS Hikmah |
RS |
Jl. Yosef Latumahina No. 1, Makassar |
||
52 |
7371340 |
RS Ibnu Sina Makassar |
RS |
B |
Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264, Makassar |
|
53 |
7371351 |
RS Umum Luramay |
RSU |
D |
Jl. AP Pettarani Blok E19/11, Makassar |
|
54 |
7371362 |
RSUD Haji Makassar |
RSUD |
B |
Jl. Dg Ngeppe 14, Makassar |
|
55 |
7371373 |
RS Grestelina |
RS |
B |
Jl. Hertansing Raya No. 52, Makassar |
|
56 |
7372020 |
RS Fatima Parepare |
RS |
C |
Jl. Ilham No.3, Parepare |
|
57 |
7372031 |
RS Tk. IV Dr. Sumantri |
RS |
C |
Jl. Karaeng Burane 24, Parepare |
|
58 |
7372042 |
RS Kusta Lauleng |
RS |
Jl. P Pinrang Km 5, Parepare |
||
59 |
7372075 |
RSUD Andi Makkasau |
RSUD |
B |
Jl. Nurussamawaty, Kota Parepare |
|
60 |
7372076S |
RSB Sitti Khadijah Parepare |
RSB |
Jl. Petana Rajeng No 5, Parepare |
||
61 |
7372077 |
RSIA Ananda Trifa |
RSIA |
C |
Jl. H. Agussalim No. 218, Parepare |
|
Sumber |
Alamat Telpon Rumah Sakit seluruh Indonesia terlengkap terkini[73] |
Senjata tradisional
1. Badik, senjata berupa pisau panjang/pendek dengan bentuk khas
2. Papporok, senjata rakitan berbentuk senjata api
3. Kawali, senjata dengan gagang kayu yang bengkok dan bilah bermata satu yang panjang, ramping, dan runcing pada ujungnya
4. Bessing, senjata yang menyerupai tombak terbuat dari besi atau logam
5. Kanna, senjata berupa perisai yang berfungsi untuk melindungi diri dari serangan senjata para musuh
6. Pantu', senjata sejenis tongkat yang terbuat dari bahan kayu bulat dengan bebatan besi pada bagian pangkalnya
7. Tado', senjata berupa jerat yang digunakan untuk menangkap binatang buruan
8. Alamang, senjata jenis pedang berbentuk lurus dan tajam di bagian bawah dengan ujung meruncing
9. Seppu, senjata sejenis sumpitan yang terbuat dari bilah kayu
10. Waju Rante, senjata berupa pelindung diri yang dikenakan pada badan
11. Busur, senjata berupa panah katapel
Hidangan tradisional
1. Pisang Epe
2. Pisang ijo
3. Bassang
5. Kapurung
6. Lawa Bale
7. Nasu Palekko
8. Roti Maros
10. Baje'
11. Bipang (Jipang)
12. Lappo
13. Baroncong
14. Sop Saudara
15. Barongko
16. Bandang-Bandang
17. Sup Konro
18. Pallubasa
19. Pallu Butung
20. Pa'piong
21. Kue Biji Nangka
22. Cucuru Bayao
23. Jalangkote
24. Putu Cangkiri
27. Pallu Ce'la
28. Palumara
29. Coto Kuda
30. Burak
31. Pammarasan
32. Pallawa
33. Kue Dange
34. Deppa Tori
Organisasi
1. Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS)
2. Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI)
3. Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IKATAN)
4. Saudagar Bugis–Makassar (SBM)
5. Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR)
6. Aliansi Keluarga Rongkong Bersatu (AKAR Bersatu)
7. Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI Sulsel)
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar