Senin, 16 Oktober 2023

KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI


KABUPATEN KERINCI

PROVINSI JAMBI

Orientasi

Kerinci adalah kabupaten paling barat di Provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini merupakan daerah wisata unggulan, yang dikenal dengan sebutan sekepal tanah dari surga. Sejak 2011, kabupaten ini beribu kota di Siulak. Sebelumnya pusat pemerintahan terletak di Sungai Penuh, yang saat ini berstatus sebagai kota.

Nama Kerinci berasal dari bahasa Tamil yaitu Kurinji, yang merupakan bunga yang tumbuh di daerah pegunungan di India Selatan.

Geografi

Batas Wilayah

Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi dengan batas wilayah sebagai berikut:

Utara

Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatra Barat

Timur

Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin

Selatan

Kabupaten Muko-Muko, Provinsi Bengkulu

Barat

Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat

Sejarah

Rumah controleur (pegawai kolonial di Hindia Belanda) Kerinci pada tahun 1931-1938 Catatan China menyebut ada sebuah negeri bernama Koying yang berdiri pada Abad 2 SM. Negeri ini terletak di sebuah dataran tinggi dan memiliki gunung berapi. Beberapa ahli berpendapat bahwa Koying identik dengan dataran tinggi Kerinci. Abad 14 M, Kerajaan Dharmasraya mulai menetapkan undang-undang kepada para Kepala suku atau luhah disetiap dusun di Selunjur bhumi Kurinci, kepala suku tersebut disebut sebagai Depati sebagaimana yang tercantum dalam kitab Undang-undang Tanjung Tanah.

Menurut Uli Kozok, negeri Kurinci atau Kerinci tidak sepenuhnya di bawah kendali Dharmasraya, para Depati tetap memiliki hak penuh atas kekuasaannya, penetapan Undang-undang disebabkan Kerajaan Dharmasraya ingin menguasai perdagangan emas yang saat itu melimpah ruah di bumi Kerinci. Abad 15 M, Kerajaan Jambi mulai memegang kendali atas para Depati di bumi Kerinci, Kerajaan Jambi yang berada di Tanah Pilih (atau Kota Jambi sekarang). Menunjuk Pangeran Temenggung Kebul di bukit sebagai wakil Kerajaan Jambi di wilayah hulu berkedudukan di Muaro Masumai, untuk mengontrol dan mengendalikan para Depati di Kerinci Rendah (atau Kabupaten Merangin sekarang) dan Kerinci Tinggi (Kabupaten Kerinci sekarang).

Para depati yang dulunya terpisah-pisah dalam sebuah kampung atau kelompok kecil disatukan dalam pemerintahan yang dibuat oleh Kerajaan Jambi, Pemerintahan ini disebut dengan pemerintahan Depati Empat,berpusat di Sanggaran Agung. Abad 16 M, terjadinya perjanjian di Bukit Sitinjau Laut antara Kesultanan Jambi yang diwakili oleh Pangeran Temenggung, Kesultanan Inderapura diwakili oleh Sultan Muhammadsyah dikenal dengan sebutan Tuanku Berdarah Putih dan alam Kerinci diwakili oleh Depati Rencong Telang dan Depati Rajo Mudo. Isi perjanjian tersebut intinya untuk saling menjaga keamanan antar tiga wilayah sebab saat itu banyak para penyamun dan perompak yang berada di jalur perdagangan antara Kerinci-Indrapura maupun Kerinci-Jambi.

Abad 17 M, terbentuk pemerintahan Mendapo nan Selapan Helai Kain yang berpusat di Hamparan Rawang, serta beberapa wilayah otonomi tersendiri seperti Tigo Luhah Tanah Sekudung di Siulak, pegawai jenang pegawai raja di Sungai Penuh.Tahun 1901 M, Belanda mulai masuk ke alam Kerinci melewati renah Manjuto di Lempur hingga terjadi peperangan dengan beberapa pasukan Belanda, pasukan Belanda gagal memasuki alam Kerinci.

Tahun 1903 M, Belanda berhasil membujuk Sultan Rusli, tuanku regent sekaligus menjabat Sultan Indrapura untuk membawa pasukan Belanda ke Alam Kerinci dengan tujuan agar tidak terjadi perlawanan dari rakyat Kerinci. Ternyata yang terjadi sebaliknya, perlawanan rakyat Kerinci begitu hebatnya hingga terjadi peperangan selama tiga bulan di Pulau Tengah. Peperangan di Pulau Tengah, di bawah komando Depati Parbo memakan korban perempuan dan anak-anak yang begitu banyak setelah Belanda membakar habis kampung tersebut. Tahun 1904 M, Kerinci takluk di bawah pemerintahan Belanda setelah kalah perang dan Depati Parbo di buang ke Ternate.

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kerinci masuk ke dalam Keresidenan Jambi (1904-1921), kemudian berganti di bawah Karesidenan Sumatra's Westkust (1921-1942). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling yang dinamakan onderafdeeling Kerinci-Indrapura. Setelah kemerdekaan, status administratifnya dijadikan Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Sedangkan Kerinci sendiri, diberi status daerah administratif setingkat kewedanaan. Kewedanan Kerinci terbagi menjadi tiga Kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Kerinci Hulu terdiri dari Kemendapoan Danau Bento, Kemendapoan Natasari, Kemendapoan Siulak (Wilayah Adat tanah Sekudung) serta Kemendapoan Semurup,

2. Kecamatan Kerinci tengah terdiri dari Kemendapoan Depati Tujuh, Kemendapoan Kemantan, Kemendapoan Rawang, Kemendapoan Sungai Tutung, Kemendapoan Limo Dusun, Kemendapoan Penawar, Kemendapoan Hiang,dan Kemendapoan Keliling danau,

3. Kecamatan Kerinci Hilir terdiri dari kemendapoan seleman,Kemendapoan 3 Helai Kain, kemendapoan Lempur, dan Kemendapoan Lolo.

Setelah kemerdekaan, Kerinci dan daerah Pesisir Selatan digabung menjadi satu kewedanan yang kemudian berubah menjadi kabupaten dengan nama Kabupaten Pesisir Selatan dan Kerinci, yang masuk dalam daerah Keresidenan Sumatera Barat.

Tahun 1954, ketika rakyat Jambi berjuang untuk mendirikan Provinsi Jambi, salah seorang tokoh masyarakat Kerinci datang ke Bangko untuk menghadiri pertemuan dengan Front Pemuda Jambi. Kedatangan beliau dalam rangka untuk memasukkan Kerinci ke dalam Provinsi Jambi. Ia mengatakan bahwa "Pucuk Jambi Sembilan Lurah", tidak lengkap kalau di dalamnya tidak termasuk Kerinci.

Pada waktu Dewan Banteng menguasai daerah Sumatera Tengah, Kerinci dijadikan kabupaten tersendiri. Pada waktu yang hampir bersamaan, Pemerintah Pusat mengeluarkan UU Darurat No 19 tahun 1957 yang membagi Provinsi Sumatra Tengah menjadi tiga dareah Swatantra Tk I, yaitu : Sumbar, Riau dan Jambi.

Sumatra Barat, meliputi daerah darek Minangkabau dan Rantau Pesisir

1. Riau, meliputi wilayah Kesultanan Siak, Pelalawan, Rokan, Indragiri, Riau-Lingga, ditambah Rantau Hilir Minangkabau: Kampar dan Kuantan.

2. Jambi, meliputi bekas wilayah Kesultanan Jambi ditambah Pecahan dari Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci: Kerinci.

3. Melalui UU No 61 tahun 1958, Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri,nsebagai pecahan dari Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci dan masuk ke dalam wilayah Jambi.

4.  Tahun 1970, Sistem Kemendapoan (setingkat kelurahan) yang telah dipakai sejak ratusan tahun lalu, dihapuskan. Istilah dusun diganti menjadi desa.

Etimologi

Nama "Kerinci" berasal dari bahasa Tamil "Kurinci". Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Latin Strobilanthus. Dengan demikian Kurinci juga berarti 'kawasan pegunungan'.

Zaman dahulu, Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong, dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil emas utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan Megalitik dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh Budha termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.

Awalnya Kerinci adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama. Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (Kinci atau Kince atau “Kincai” dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai orang Kerinci.

Pemerintahan

Kecamatan

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kerinci

Kabupaten Kerinci memiliki 18 kecamatan, 2 kelurahan dan 285 desa (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 235.735 jiwa dengan luas wilayahnya 3.355,27 km² dan sebaran penduduk 70 jiwa/km².

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri tahun 2013, jumlah penduduk di wilayah ini adalah 244.018 jiwa (dari penduduk seluruh Provinsi Jambi yang berjumlah 3.532.126 jiwa). Dengan luas daerah 3.355,27 km2 (dari luas Provinsi Jambi 50.058,16 km2), tingkat kepadatan penduduk di wilayah ini adalah 73 jiwa/km² (dibanding tingkat kepadatan Provinsi Jambi sebesar 71 jiwa/km²).

Pemekaran

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008, beberapa bekas kecamatan di Kabupaten Kerinci ditetapkan untuk menjadi bagian dari Kota Sungai Penuh. Kecamatan-kecamatan yang dimaksud adalah:

1.    Hamparan Rawang

2.    Kumun Debai

3.    Pesisir Bukit

4.    Sungai Penuh

5.    Tanah Kampung

Demografi

Suku bangsa

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, sebagian besar penduduk Kabupaten Kerinci berasal dari suku Kerinci. Sementara suku lainnya, banyak berasal dari suku Jawa, dan sebagian dari Minangkabau, Sunda, Batak, Jambi, Tionghoa, dan suku lainnya. Data ini masih termasuk untuk Kota Sungai Penuh sebelum dimekarkan pada tahun 2008. Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Kerinci berdasarkan suku bangsa:

No

Suku

Jumlah
(
2000)

%

1

Kerinci

238.455

80,82%

2

Jawa

30.434

10,32%

3

Minangkabau

18.900

6,41%

4

Sunda

1.729

0,59%

5

Batak

1.340

0,45%

6

Jambi

1.062

0,36%

7

Melayu

1.002

0,34%

8

Tionghoa

209

0,07%

9

Suku lainnya

1.909

0,64%


Kabupaten Kerinci

295.040

100%

Budaya

Masyarakat Kerinci menganut sistem adat matrilineal. Rumah suku Kerinci disebut "Larik", yang terdiri dari beberapa deretan rumah petak yang bersambung-sambung dan dihuni oleh beberapa keluarga yang masih satu keturunan. Suku Kerinci memiliki banyak tarian tradisional seperti Tarian Asyeik Naik Mahligai, Mandi Taman, Ngayun Luci tarian ini merupakan peninggalan dari tradisi Animisme. Setelah masuknya Islam, Berkembang Tarian yang lebih Islami seperti tari Rangguk, Sike Rebana, dan Iyo-iyo. Suku Kerinci juga memiliki sastra Lisan yang tertuang dalam bentuk Tale, Barendih, Mantau, Nyaho, Kunun dan K'ba. Selain itu,Suku Kerinci memiliki seni bela diridan permainan tradisional seperti Pencak Silat dan Ngadu Tanduk.

Bahasa

Bahasa Kerinci termasuk salah satu anak cabang Bahasa Austronesia, yang dekat dengan Bahasa Minangkabau. Ada lebih dari 130 dialek bahasa yang berbeda di tiap-tiap desa di daerah Kerinci.

 

Ekonomi

Agrobisnis

Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Kerinci adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:

1.    Sayur mayur: tomat, cabai, kubis, labu, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll

2.        Padi

3.        Tebu

4.        Tanaman hias

5.        Kayu-kayuan: Sengon, Jabon

6.        Hasil perikanan & peternakan meliputi:

7.        Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras)

8.        Daging & telur ayam ras

9.        Daging Sapi

10.    Ikan Lele

11.    Ikan Nila

Industri

Industri di Kabupaten Kerinci banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:

1.        Industri teh

2.        Industri makanan olahan (dodol kentang, keripik kentang, aneka camilan, dll)

3.   Industri minuman olahan (Teh Kulit Kayu Manis/Teh Kayu Manis, Minuman Herbal dari rempahan, (seperti: Sari Kunyit Sirih, Sari Kunyit Putih, Sari Jahe Merah, Sari Temulawak), sirup kayu manis, dll)

4.        Industri pemotongan & pengolahan kayu

5.        Industri pengolahan daging ayam kampung

Transportasi

Darat

Terminal Semurup, salah satu terminal bayangan. Ada 2 lagi Terminal namun masih tahap pembangunan.

Ada beberpa mobil travel yang bisa digunakan antara lain:

1.    Kerinci Wisata Express

2.    Safa Marwa

3.    Ayu Transport

4.    Kerinci Utama, dsb

Udara

Bandar Udara Depati Parbo yang terletak di Sitinjau Laut saat ini melayani jurusan penerbangan Kerinci - Muara Bungo - Jambi ( Wings Air ), rencana jurusan baru Kerinci - Pekanbaru, Kerinci - Jakarta, Kerinci - Palembang, Kerinci - Batam, Kerinci - Padang dan Kerinci - Kuala Lumpur.

Pariwisata

Daftar tempat wisata di Jambi

Kabupaten Kerinci dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jambi. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Kerinci.

Wisata Gunung

1.    Gunung Kerinci lewat desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci

2.    Gunung Kunyit lewat desa Talang Kemuning, Bukit Kerman, Kerinci

3.    Gunung Tujuh lewat desa Pelompek, Kayu Aro, Kerinci

Wisata Danau

1.    Danau Kerinci pesanggrahan desa Sanggaran Agung, Danau Kerinci, Kerinci

2.    Danau Gunung Tujuh lewat desa Pelompek, Gunung Tujuh, Kerinci

3.    Danau Kaco Lewat Gunung Raya, Kerinci

4.    Danau Lingkat lewat Gunung Raya, Kerinci

5.    Danau Duo lewat Gunung Raya, Kerinci

6.    Danau Nyalo lewat Gunung Raya, Kerinci

7.    Danau Kecik lewat Gunung Raya, Kerinci

8.    Rawa Bento lewat Desa Jernih Jaya, Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci

9.    Danau Belibis lewat desa Kersik Tuo, Kayu Aro, Kerinci

Wisata Air Terjun

1.    Air Terjun Telun Berasap lewat kecamatan Kayu Aro, Kerinci

2.    Air Terjun Pancaro Rayo lewat Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci

3.    Air Terjun Talang Kemulun lewat desa Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci

4.    Air Terjun Pendung lewat desa Pendung Hilir, Air Hangat, Kerinci

5.    Air Terjun Tri Kontra lewat desa Pauh Tinggi, Gunung Tujuh, Kerinci

6.    Air Terjun Sungai Medang lewat desa Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci

Wisata Perkemahan

1.    Bukit Tirai Embun lewat desa Danau Tinggi, Gunung Kerinci, Kerinci

2.    Negla lewat desa Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci

3.    Bukit Panawa lewat Kecamatan Keliling Danau, Kerinci

4.    Bukit Villa Indah lewat desa Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci

5.    Bukit Casseavera lewat desa Talang Kemulun, Danau Kerinci, Kerinci

Wisata Pemandian

1.    Air Panas Semurup lewat kecamatan Air Hangat, Kerinci

2.    Air Panas Sungai Tutung lewat desa Baru Sungai Tutung, Air Hangat Timur, Kerinci

3.    Air Panas Sungai Medang lewat desa Sungai Medang, Air Hangat Timur, Kerinci

Wisata Sejarah

Kampung Batu Megalitikum desa Muak, Bukit Kerman, Kerinci

Wisata Agro

1.    Kebun Teh Kayu Aro kecamatan Kayu Aro, Kayu Aro Barat dan Gunung Tujuh

2.    Wisata Peternakan Lebah Madu lewat desa Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci

Wisata Religi

Masjid Keramat desa Pulau Tengah, Keliling Danau, Kerinci

Kuliner Khas

Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:

1.    Beras padi payo

2.    Gulai ikan semah

3.    Dendeng batokok kincai

Makanan ringan

Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:

1.    Dodol Kentang

2.    Dadeah

3.    Gudok

Minuman

Kabupaten Kerinci mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:

1.    Sirup Kayu Manis

2.    Jahe Merah

Pendidikan

Daftar perguruan tinggi swasta di Jambi

Perguruan Tinggi

Kerinci memiliki beberapa perguruan tinggi diantaranya sebagai berikut :

1.    Institut Agama Islam Negeri Kerinci

2.    STIE Sakti Alam Kerinci

3.    STIA Nusantara Sakti Sungai Penuh

4.    STKIP Muhamadiyah Sungai Penuh

5.    STIT YPI Kerinci

6.    AMIK Depati Parbo Kerinci

Sekolah Menengah Atas

Saat Ini Kabupaten Kerinci memiliki 14 SMA Negeri yang tersebar di tiap daerah Kabupaten Kerinci.

1.        SMA Negeri 1 Kerinci

2.        SMA Negeri 2 Kerinci

3.        SMA Negeri 3 Kerinci

4.        SMA Negeri 4 Kerinci

5.        SMA Negeri 5 Kerinci

6.        SMA Negeri 6 Kerinci

7.        SMA Negeri 7 Kerinci

8.        SMA Negeri 8 Kerinci

9.        SMA Negeri 9 Kerinci

10.    SMA Negeri 10 Kerinci

11.    SMA Negeri 11 Kerinci

12.    SMA Negeri 12 Kerinci

13.    SMA Negeri 13 Kerinci

14.    SMA Negeri 14 Kerinci

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...