KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
PROVINSI JAMBI
Orientasi
Tanjung Jabung Timur adalah kabupaten paling timur di provinsi Jambi, Indonesia. Kabupaten ini hasil dari pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung. Luas wilayahnya yakni 5.445,00 km² atau 10,86% dari luas provinsi Jambi, dengan jumlah penduduk sebanyak 232.048 jiwa (2020) dan ibukotanya berada di Muara Sabak.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur berada di tepi pantai, dan berbatasan dengan provinsi Kepulauan Riau, tepatnya di kabupaten Lingga, dan juga provinsi Sumatra Selatan, tepatnya di kabupaten Banyuasin. Kabupaten ini terbagi menjadi 11 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 73 desa, dan 20 kelurahan.
Geografi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur terbentuk berdasarkan undang-undang No. 54 Tahun 1999 dan undang-undang No. 14 Tahun 2000 dengan luas 5.445 km² atau 10,2 % dari luas wilayah provinsi Jambi, namun sejalan dengan berlakunya undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, luas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk perairan dan 29 pulau kecil (11 di antaranya belum bernama) menjadi 13.102,25 km2. Disamping itu memiliki panjang pantai sekitar 191 km atau 90,5 % dari panjang pantai provinsi Jambi.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang terletak di pantai timur pulau Sumatra ini berbatasan langsung dengan Provinsi Kepulauan Riau dan merupakan daerah hinterland segitiga pertumbuhan ekonomi Singapura-Batam-Johor (SIBAJO).
Wilayah perairan laut kabupaten ini merupakan bagian dari alur pelayaran kapal nasional dan internasional (ALKI I) dari utara keselatan atau sebaliknya, sehingga dari sisi geografis daerah ini sangat potensial untuk berkembang.
Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara geografis terletak pada 0°53’ - 1°41’ LS dan 103°23 - 104°31 BT dengan luas 5.445 Km² dengan ketinggian Ibu kota-Ibu kota Kecamatan dalam Kabupaten Tanjung Jabung Timur berkisar antara 1–5 m dpl. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai luas wilayah 5.445 km².
Batas Wilayah
Batas wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Timur adalah sebagai berikut:
Utara |
|
Timur |
|
Selatan |
|
Barat |
Jarak Ibu kota ke Ibu kota lainnya
Jarak dari Muara Sabak yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur ke beberapa Ibu Kota Kabupaten / Kota dalam Provinsi Jambi:
Jarak dari Muara Sabak ke Beberapa Daerah di Provinsi Jambi tampil : |
|
|
1. Untuk Ibu Kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat ditempuh melalui 3 (tiga) Jalur / Ruas Jalan yaitu:
2. Jalur Timur, melalui Ruas Jalan Jambi – Suak Kandis (134 Km)
3. Jalur Barat, melalui Ruas Jalan Jambi – Sengeti – Simpang Tuan (122 Km)
4. Jalur Tengah (dalam persiapan), melalui Ruas Jalan Jambi – Jambi Kecil – Rantau Karya / Zone V (37 Km)
Iklim
Iklim merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh cukup besar terhadap berhasil tidaknya pembangunan pertanian maupun non pertanian. Kondisi iklim secara makro sangat sulit untuk dikendalikan karaktaristiknya, karena dipengaruhi oleh letak geografis dan bentuk kawasan. Dalam hal ini kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi iklim setempat. Berdasarkan Zona Agroklimat B 1 dengan 8 bulan basah (bulan dengan curah hujan > 200 mm) dan 2 bulan kering (bulan dengan curah hujan < 100 mm) berturut-turut. Bulan basah terjadi pada bulan Oktober sampai April, sedangkan bulan kering terjadi mulai bulan Juni sampai Agustus.
Untuk semua wilayah di Kab Tanjung Jabung Timur, sepanjang tahun 2008 mempunyai curah hujan tahunan sekitar 2.000 – 3.000 mm, di mana 8 – 10 bulan basah, 2 – 4 bulan kering. Rata-rata curah hujan bulan basah 179 – 279 mm dan bulan kering 68 – 106 mm. Suhu udara rata-rata 25,90 C – 27,40 C, kelembaban udara 78% - 81% pada bulan Desember–Januari dan 73% pada bulan September.
Seperti halnya daerah-daerah lain di Provinsi Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki iklim yang cukup baik serta curah hujan yang cukup tinggi. Tetapi bila musim panas tiba, Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk daerah yang rawan kebakaran. Hal ini disebabkan sebagian besar tanaman yang ada adalah tanaman sawit dan tanah gambut.
Ketinggian
Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut dapat mempengaruhi sifat tumbuhnya suatu tanaman karena adanya perbedaan suhu yang disebabkan oleh ketinggian, di mana tiap naik 100 M maka suhu udara turun 0,6 °C. Kabupaten Tanjung Jabung Timur mempunyai ketinggian kurang lebih 0 – 100 M dari permukaan laut. Topografi daerah pada umumnya dataran rendah terdiri dari rawa/gambut dengan permukaan tanah banyak dialiri pasang surut air laut.
Topografi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang sebagian secara topografi, seluruh kawasan mempunyai kelerengan antara 0 – 3 % (datar). Kawasan ini dapat dikembangkan sebagai kawasan pertanian dengan syarat input drainase, yang berfungsi juga sebagai saluran irigasi karena adanya pengaruh arus pasang. Berdasarkan hasil studi serta pengukuran yang telah dilakukan sebelumnya, semua elevasi di daerah rawa-rawa sepanjang Sungai Batanghari dinyatakan dalam acuan ketinggian yang sama, yaitu dalam meter di atas Project reference Level (M + PRL). Acuan ketinggian di kawasan perencanaan diambil dari ketinggian BM (Bench Mark) BK 63.
Jenis Tanah
Penyebaran tanah di kawasan Kabupaten Tanjung Jabung Timur secara makro pada umumnya adalah tanah yang selalu dipengaruhi oleh air, yaitu tanah-tanah yang berumur muda dan tanah organik atau tanah gambut. Beberapa jenis tanah yang terdapat di kawasan perencanaan menurut Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor (1983), yaitu: Aluvial Tionik, Aluvial Gleik, Aluvial Humik, Organosol Fibrik, Organosol Saprik, Organosol Humik, dan Gleisol Humik.
Gambut terbentuk karena pengaruh iklim terutama curah hujan yang merata sepanjang tahun dan topografi yang tidak merata sehingga terbentuk daerah-daerah cekungan. Pada daerah cekungan dengan genangan air terdapat longgokan bahan organik. Hal ini disebabkan suasana yang langka oksigen menghambat oksidasi bahan organik oleh jasad renik, sehingga proses hancurnya jaringan tanaman berlangsung lebih lambat daripada proses tertimbunnya, dengan demikian terbentuklah gambut, Sementara itu potensi gambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tersebar di dua Kecamatan yaitu Kecamatan Mendahara dan Kecamatan Dendang. Dari hasil penyelidikan diketahui bahwa kandungan kalori gambut berkisar antara 4000-5500 kalori/gram dengan tebal maksimum berkisar antara 5-13 meter. Kandungan abu berkisar antara 2,13-4,19 persen, sedangkan kandungan sulfur berkisar antara 0,27-0,63 persen.
Pemerintahan
Kecamatan
Kabupaten Tanjung Jabung Timur memiliki 11 kecamatan, 20 kelurahan dan 73 desa (dari total 141 kecamatan, 163 kelurahan dan 1.399 desa di seluruh Jambi). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 222.834 jiwa dengan luas wilayahnya 5.445,00 km² dan sebaran penduduk 41 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, adalah sebagai berikut:
Kemendagri |
Kecamatan |
Jumlah |
Jumlah |
Status |
Daftar |
15.07.11 |
1 |
5 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.06 |
1 |
6 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.10 |
1 |
8 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.08 |
2 |
4 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.03 |
1 |
8 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.09 |
1 |
6 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.07 |
7 |
- |
Kelurahan |
||
15.07.01 |
2 |
10 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.02 |
2 |
8 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.04 |
1 |
10 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
15.07.05 |
1 |
8 |
Desa |
||
Kelurahan |
|||||
TOTAL |
20 |
73 |
Demografi
Suku bangsa
Berbeda dengan kabupaten lainnya di provinsi Jambi, sebagian besar penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur berasal dari luar Jambi atau pendatang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2000, sebagian besar penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur berasal dari suku Jawa dan Bugis. Sementara suku lainnya adalah suku Melayu, Banjar, Jambi, sebagian lagi Sunda, Minangkabau, Batak, Tionghoa dan suku lainnya. Berikut adalah banyaknya penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Timur berdasarkan suku bangsa pada tahun 2000:
No |
Suku |
Jumlah |
% |
1 |
67.563 |
35,27% |
|
2 |
41.450 |
21,64% |
|
3 |
17.392 |
9,08% |
|
4 |
10.733 |
5,60% |
|
5 |
8.945 |
4,67% |
|
6 |
5.219 |
2,72% |
|
7 |
3.774 |
1,96% |
|
8 |
1.767 |
0,92% |
|
9 |
764 |
0,40% |
|
10 |
554 |
0,29% |
|
11 |
Suku lainnya |
33.425 |
17,45% |
Kabupaten Tanjung Jabung Timur |
191.556 |
100% |
Lambang Daerah
Pada Lambang Daerah Bagian Atas bertulis “Tanjung Jabung Timur“, berwarna hitam dengan dasar putih.
1. Garis Tepi yang melingkari Lambang Daerah berwarna hitam.
2. Bidang Dasar Lambang berbentuk Persegi Lima melambangkan jiwa dan semangat Pancasila dari masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
3. Padi dan Kapas.
4. Melambangkan cita-cita masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam menciptakan dan mencapai kemakmuran sandang dan pangan.
5. Padi berjumlah 21 melambangkan tanggal, kapas berjumlah 10 melambangkan bulan dengan arti bahwa Kabupaten Tanjung Timur secara resmi berdiri pada tanggal, 21 Oktober 1999.
6. Api dan Obor: melambangkan Potensi Kabupaten Tanjung Jabung Timur kaya akan minyak dan gas bumi.
7. Gapura: Pintu Gerbang, karena Kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan pintu masuk ke Provinsi Jambi melalui jalur air/sungai.
8. Pada Gapura terdapat Kubah Masjid melambangkan mayoritas masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur beragama Islam.
9. Pada Bagian Gapura terdapat Enam Pintu melambangkan enam Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan selalu membuka kerjasama dengan wilayah lain dalam upaya menciptakan perdamaian dan kemakmuran rakyatnya.
10. Tiga Susun Tangga: Melambangkan sejak berdirinya Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat 3 (tiga) Kelurahan.
11. Enam Buah Kotak Persegitiga: Merupakan salah satu senjata masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat 6 (enam) Kecamatan.
12. Senjata Kampilan: merupakan salah satu senjata masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur melambangkan sifat-sifat patriotik, keperwiraan dan kepahlawanan dari masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur dalam menegakkan kebenaran.
13. Gong: melambangkan adat istiadat Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu berupa penyampaian pesan untuk bermusyawarah dari pemerintah kepada masyarakat.
Pelabuhan Samudera.
Pelabuhan Samudera merupakan pelabuhan Internasional pusat pelabuhan di Provinsi Jambi.
Pada Sisi Pelabuhan Samudera terdapat kotak-kotak yang berbentuk jajaran genjang terdiri dari 9 kota berwarna hitam dan 9 kotak berwarna kuning melambangkan Tahun 1999 berdirinya Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Perahu Lancang Kuning: merupakan budaya masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur, perahu lancang kuning sebagai alat transportasi dan alat mencari ikan di laut (nelayan) dan mengangkut hasil bumi yang masih bertahan sampai sekarang.
Pita yang bertuliskan: “ Sepucuk Nipah Serumpun Nibung “ merupakan semboyan ke gotong-royongan, persatuan dan kesatuan serta musyawarah dan mufakat masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur bekerjasama dengan pemerintah, Lembaga adat dan Legislatif.
Sepucuk Nipah: melambangkan antara Pemerintah, Lembaga adat dan Legislatif yang senantiasa mengayomi masyarakat.
Serumpun Nibung: melambangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdiri dari berbagai etnis (suku) namun mereka tetap bersatu dalam membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
NIPAH: sejenis tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat dipinggiran sungai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur sebagian besar dipergunakan untuk atap rumah.
NIBUNG: sejenis tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dapat dipergunakan untuk tongkat atau tiang, lantai dan dinding rumah.
Pariwisata
Tempat Wisata
2. Taman Nasional Berbak (TNB)
4. Pulau Penyu
5. Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur
6. Desa Wisata Kuala Jambi
7. Taman selaras pinang masak yanf terletak dibawah Jembatan Muara Sabak
8. Pulau Burung
9. Kawasan Simpang Malaka
10. Kawasan Pantai Cemara (lokasi transit Burung Migran)
11. Pantai babusalam air hitam laut dan bako tuo Sadu
-oooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar