Kamis, 28 Desember 2023

KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KABUPATEN TABALONG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Orientasi

Tabalong adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Kalimantan SelatanIndonesiaIbu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tanjung. Kabupaten Tabalong memiliki luas wilayah 3.767,00  km², berpenduduk sebanyak 218.954 jiwa hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Dan pada tahun 2021, penduduk kabupaten Tabalong sebanyak 245.765 jiwa

Motto kabupaten ini ialah Saraba kawa dalam bahasa Banjar yang berarti "serba sanggup". Tabalong berbatasan dengan kawasan Barito di provinsi Kalimantan Tengah, dan kabupaten Paser di provinsi Kalimantan Timur.

Sejarah

Sejarah menurut Waktu

1.        8000 SMmanusia ras Austrolomelanesia mendiami gua-gua di pegunungan Meratus. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong.

2.        520, berdirinya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan orang Melayu kuno.

3.        1200, orang Tabalong yang berbahasa Melayu Bukit dan bahasa Maanyan mendiami wilayah Tabalong, salah satu daerah yang ditaklukan oleh pasukan yang dipimpin Aria Megatsari, seorang Menteri Penganan/Bentara Kanan atas perintah Maharaja di Candi (Ampu Jatmika) dari Kerajaan Negara Dipa yang berkedudukan di Candi AgungAmuntai.

4.        1362Kerajaan Nan Sarunai, kerajaan Suku Dayak Maanyan mendapat serangan dari Majapahit.

5.        1363, wilayah BaritoTabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa.

6.        1400, wilayah Tabalong termasuk dalam wilayah Kerajaan Negara Daha, penerus dinasti Negara Dipa.

7.        1526, wilayah Tabalong bagian dari Banua Lima, sebuah provinsi dari Kesultanan Banjar.

8.        17 Agustus 1860Pangeran Antasari mendirikan Benteng Tabalong.

9.        1899Residen C.A. Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo.

10.    1900Onderafdeeling Tabalong dan Kelua dipimpin Controleur Klas I C.H. Hall, Kepala Distrik Tabalong adalah Kiai Mohammad Seman dan Kepala Distrik Kelua adalah Kiai Tjakra Widana.

11.    1938Wester afdeeling van Borneo, Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo menjadi sebuah provinsi di Hindia Belanda.

12.    1927, pemberontakan Gusti Barmawi terhadap soal rodi (erakan)

13.    1937, pemberontakan Hariang, Banua Lawas, Tabalong menyebabkan tewasnya kepala distrik, yaitu Kiai Masdulhak.

14.    6 Februari 1942Jepang menduduki kota Tanjung, Tabalong.

15.    3 Juni 1949, pertempuran Serangan Umum Kota TanjungTabalong.

16.    7 Desember 1956, Tabalong termasuk dalam Kabupaten Hulu Sungai Utara bagian dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Sejarah Pembentukan Kabupaten

Pada tanggal 15 Maret 1958, atas permufakatan orang-orang terkemuka di Tanjung yang diprakarsai oleh Baharuddin Akhmid yang waktu itu menjabat Asisten Wedana di Kecamatan Tabalong Selatan, maka dibentuklah Panitia sementara Penuntutan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong yang disusun kepengurusannya sebagai berikut:

Penasihat                   :    Baharuddin Akhmid

Ketua                          :    Juhri

Wakil Ketua               :    A. Salman

Sekretaris                  :    Usnan As

Wakil Sekretaris        :    Abdullah Khairul

Bendahara                 :    H. Baderi

Pembantu Umum      :    As'ad

Anggota-anggota       :    A. Syamsi, H.A. Sudani dan M. Salman

Setelah Panitia Sementara terbentuk, untuk kepentingan perjuangan serta terjadinya beberapa mutasi terhadap Pegawai Negeri yang sudah duduk dalam kepanitian, maka komposisi dan personalia panitia penuntut mengalami beberapa kali perubahan hingga sampai pada Panitia V, di mana orang-orang yang mempunyai andil besar dan pernah menjadi Panitia Penuntut adalah sebagai berikut:

1.        Abdussyukur

2.        Amir Hasan

3.        Sajeli

4.        Basuni Ulita

5.        Husaini

6.        Juhrani

7.        Majedi Effendi

8.        Abdurahman Hamud

9.        H. Baderi

10.    H. Juhri Taher

11.    H. Alikurdi Almas

12.    Kadirman

13.    H. Abdul Gani

14.    Syahrap

15.    H. Kurdi

16.    Yahya Z.

17.    H. Imansyah

18.    Hiskia Tiro

19.    H. Basuni (Kepala Desa)

20.    Idar

21.    Masran

Pada tanggal 5 Mei 1959, dalam sidang pleno terbuka, DPRD Hulu Sungai Utara memutuskan menyetujui sepenuhnya tuntutan rakyat Tabalong agar Kewedanaan Tabalong dapat dijadikan Daerah Swatantra Tingkat II Tabalong dengan ibu kota Tanjung yang terkenal dengan resolusi pada tanggal 5 Mei 1959 Nomor 2/II DPRD-1959 yang isinya selain menyetujui juga mendesak Pemerintah Pusat agar tuntutan dimaksud dapat dikabulkan. Panitia sebelumnya disempurnakan lagi dengan Panitia VI sebagai berikut:

Ketua Umum                  :    Juhri

Ketua I                            :    M. Salman

Ketua II                           :    Maslan

Penulis I                          :    Usnan As

Penulis II                        :    Abdullah

Bendahara                      :    Norbek

Pembantu-pembantu    :    Semua Camat dalam Kewedanaan Tabalong dan semua anggota DPRD Hulu Sungai Utara yang tinggal di Kewedanaan Tabalong

Seksi Politik                    :    H. Baijuri Y, Ruminto dan kawan-kawan

Seksi Bangunan             :    Anang Basar, Donarian dan kawan-kawan

Seksi Perencanaan        :    Abdurrahman Projakal dan kawan-kawan

Seksi Penerangan          :    A. Syamsi dan Hamidhan Baseri

Seksi Organisasi             :    Makmod Asnawi, Hamad dan kawan-kawan

Panitia ini mengadakan hubungan dengan pihak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan DPRD GR-nya, serta tokoh-tokoh politik dan ormas yang diwakili dalam DPRD-GR Provinsi Kalimantan Selatan, agar dapat dukungan dari mereka atas tuntutan ini. Dalam sidang istimewa DPRD-GR Kalimantan Selatan menyetujui tuntutan rakyat Tabalong, Tapin dan Tanah Laut masing-masing dijadikan Daerah Swantantra Tingkat II.

DPRD-GR Provinsi Kalimantan Selatan mengeluarkan Resolusi yang ditunjukan ke Pemerintah Pusat, memohon Pemerintah Pusat dapat menyetujui dan selanjutnya melahirkan Daerah Tingkat II. Panitia dalam usahanya memperjuangkan ketingkat Pusat telah menghubungi Gubernur Kalimantan Selatan (waktu itu) Haji Maksid, untuk memohon nasihat dan petunjuk serta doa restu untuk berangkat ke Jakarta oleh Gubernur diberikan Petunjuk-petunjuk dan sekaligus merestui keberangkatan Panitia menemui Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, serta Pejabat-pejabat Tinggi lainnya guna menyampaikan hasrat Rakyat Tabalong dimaksud.

Berangkatlah Juhri dan Usman, masing-masing selaku ketua Umum dan sekretaris Panitia dan pula oleh Muhyar Usman selaku wakil dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam waktu yang relatif singkat, rombongan Panitia telah dapat diterima oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah IPIK Gandamana dalam percakapan akhir dia mengatakan, bahwa pada prinsipnya saya dapat menyetujui tuntutan ini dan akan diajukan pada Sidang DPR-GR yang akan datang.

Sebagai realisasi dari kunjungan Panitia, oleh DPR-GR telah mengutus ketua Komisi B, yaitu I.S. Handoko Wijoyo untuk meninjau ketiga calon Daerah Tingkat II dimaksud, dalam kunjungan ke Tabalong I.S. Handoko Wijoyo mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menyetujui tuntutan Rakyat Tabalong ini.

Pada tanggal 5 September 1964, Kewadenaan Tabalong telah ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Persiapan Tingkat II Tabalong dengan Kepala Kantor Usman Dundrung Bekas Wedana Barabai.

Lahirnya Undang-undang Noor 8 Tahun 1965 Tanggal 14 Juni 1965 yang mendorong daerah pesiapan Tingkat II Tabalong ini ditingkatkan lagi menjadi Daerah Otonomi Tingkat II Tabalong yang menjalankan roda pemerintahan sendiri baik eksekutif maupun legislatif dan untuk ini juga Pemerintah tetap dipercayakan kepada Usman Dundrung.

Pada tanggal 1 Desember 1965 pukul 11.00 pagi bertempat di lapangan Giat Kota Tanjung oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Dr. Soemarno Sosro Atmodjo dengan disaksikan puluhan ribu rakyat Tabalong dan Pejabat-pejabat tinggi Kalimantan Selatan lainnya, maka papan nama yang diselubungi kain bludru hijau dengan untaian sutra kuning keemasan, telah dibuka dengan resmi oleh Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah dan dibalik selubung yang terbuka itu terpampang kalimat bersenjarah yang berbunyi, "DAERAH TINGKAT II TABALONG DIRESMIKAN 1 DESEMBER 1965″. Kabupaten ini dijuluki Kota Metropolis.

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Tabalong berada di bagian utara provinsi Kalimantan Selatan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian selatan, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di utara.

Batas Wilayah

Batas wilayah kabupaten Tabalong antara lain;

Utara

Provinsi Kalimantan TengahKabupaten Barito Selatan

Timur

Kabupaten Paser

Selatan

Kabupaten BalanganKabupaten Hulu Sungai Utara

Barat

Kabupaten Barito Timur

Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.

Sumber Daya Alam

Kabupaten Tabalong memiliki sumber daya alam yang kaya, mulai dari hasil tambang, perkebunan, hingga pertanian dan beberapa di antaranya menjadi komoditas unggulan. Hasil tambang yang dominan di kabupaten ini adalah batu bara dan minyak bumi,sedangkan komoditas perkebunan dan pertanian yang menjadi unggulan adalah buah-buahan seperti langsatrambutancempedakdurian. Selain itu, komoditas perkebunan unggulan kabupaten Tabalong berupa karetkokoa dan kelapa sawit.

 

Pemerintahan

Kecamatan

Kabupaten Tabalong terdiri dari 12 kecamatan, 10 kelurahan, dan 121 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 238.000 jiwa dengan luas wilayah 3.766,97 km² dan sebaran penduduk 63 jiwa/km².<

 

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tabalong, adalah sebagai berikut:

 

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Jumlah
Kelurahan

Jumlah
Desa

Status

Daftar
Desa/Kelurahan

63.09.01

Banua Lawas


15

Desa

Bangkiling

Bangkiling Raya

Banua Lawas

Banua Rantau

Batang Banyu

Bungin

Habau

Habau Hulu

Hapalah

Hariang

Pematang

Purai

Sungai Anyar

Sungai Durian

Talan

63.09.12

Bintang Ara


9

Desa

Argo Mulyo

Bintang Ara

Bumi Makmur

Burum

Dambung Raya

Hegar Manah

Panaan

Usih

Waling

63.09.05

Haruai


13

Desa

Bongkang

Catur Karya

Halong

Hayup

Kembang Kuning

Lokbatu

Mahe Pasar

Marindi

Nawin

Seradang

Suput

Suriyan

Wirang

63.09.11

Jaro


9

Desa

Garagata

Jaro

Lano

Muang

Nalui

Namun

Purui

Solan

Teratau

63.09.02

Kelua

1

11

Desa

Ampukung

Bahungin

Binturu

Karangan Putih

Masintan

Paliat

Pasar Panas

Pudak Setegal

Sungai Buluh

Takulat

Telaga Itar

Kelurahan

Pulau

63.09.08

Muara Harus


7

Desa

Harus

Madang

Manduin

Mantuil

Murung Karangan

Padangin

Tantaringin

63.09.06

Murung Pudak

5

5

Desa

Kapar

Kasiau

Kasiau Raya

Maburai

Masukau

Kelurahan

Belimbing

Belimbing Raya

Mabu'un

Pembataan

Sulingan

63.09.07

Muara Uya


14

Desa

Binjai

Kampung Baru

Kupang Nunding

Lumbang

Mangkupum

Muara Uya

Palapi

Pasar Batu

Ribang

Salikung

Santu'un

Simpung Layung

Sungai Kumap

Uwie

63.09.09

Pugaan


7

Desa

Halangan

Jirak

Pampanan

Pugaan

Sungai Rukam I

Sungai Rukam II

Tamunti

63.09.03

Tanta


14

Desa

Barimbun

Lukbayur

Mangkusip

Murung Baru

Padang Panjang

Padangin

Pamarangan Kanan

Puain Kanan

Pulau Ku'u

Tamiyang

Tanta

Tanta Hulu

Walangkir

Warukin

63.09.04

Tanjung

4

11

Desa

Banyu Tajun

Garunggung

Juai

Kambitin

Kambitin Raya

Kitang

Mahe Seberang

Pamarangan Kiwa

Puain Kiwa

Sungai Pimping

Wayau

Kelurahan

Agung

Hikun

Jangkung

Tanjung

63.09.10

Upau


6

Desa

Bilas

Kaong

Kinarum

Masingai I

Masingai II

Pangelak


TOTAL

10

121



 

Kecamatan

Jumlah Penduduk

(2010)

Banua Lawas

17.997

Pugaan

6.479

Kelua

22.628

Muara Harus

5.901

Tanta

17.204

Tanjung

32.440

Murung Pudak

44.688

Haruai

20.416

Bintang Ara

7.935

Upau

7.046

Muara Uya

21.689

Jaro

14.197

Kab. Tabalong

218.620

 

Tokoh Terkenal 

Beberapa tokoh terkenal hingga ke tingkat nasional yang lahir di daerah ini adalah:

1.    Fatur

2.    Titiek Puspa

Pariwisata

Tempat Wisata

Beberapa agenda dan tempat wisata yang bisa dikunjungi di Tabalong:

TEF (TABALONG ETHNIC FESTIVAL)

Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong, dan Gua lainnya.

Banyak Air terjun yang bisa dikunjungi

 

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia


 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...