PROVINSI JAWA TIMUR
Orientasi
Madiun (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦩꦝꦶꦪꦸꦤ꧀, Pegon: مادييون, translit. Madhiyun)
adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota terbesar ke-4 di Jawa Timur setelah
Surabaya, Malang dan Kediri ini terletak 160 km sebelah barat Surabaya, atau 111 km sebelah timur Surakarta, Jawa Tengah.
Di kota ini terdapat Industri kereta api (INKA) dan memiliki sekolah
tinggi perkeretaapian, yakni salah satunya Politeknik Perkeretaapian Indonesia
Kota Madiun mendapat julukan sebagai "Kota Gadis", "Kota Brem", "Kota Pecel", "Kota Budaya", "Kota Industri", "Kota Karismatik", dan "Kota Pendekar". Banyak umkm yang terdapat dikota Madiun seperti bumi semendung, simpang lima bunderan, alun-alun kota Madiun, warung gurami bakar afifah, remul, dll
Geografi
Secara geografis Kota Madiun terletak pada 111° BT–112° BT dan 7° LS–8° LS dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Geger di sebelah selatan dan Kecamatan Wungu di sebelah timur. Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah Barat. Bengawan Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Kota Madiun terletak pada daratan dengan ketinggian 63 meter hingga 67 meter dari permukaan air laut. Daratan dengan ketinggian 63 meter dari permukaan air laut terletak di tengah, sedangkan daratan dengan ketinggian 67 meter dari permukaan air laut terletak di sebelah di selatan. Rentang temperatur udara antara 20 °C hingga 35 °C.[5] Rata-rata curah hujan Kota Madiun turun dari 210 mm pada tahun 2006 menjadi 162 mm pada tahun 2007. Rata-rata curah hujan tinggi terjadi pada bulan-bulan di awal tahun dan akhir tahun, sedangkan rata-rata curah hujan rendah terjadi pada pertengahan tahun.
Sejarah
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat diartikan dari kata medi (hantu) dan ayun-ayun (berayunan), maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan "Babat tanah Madiun" terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Penjelasan kedua karena nama keris yang dimiliki oleh Ronggo Jumeno bernama keris Tundhung Medhiun. Pada mulanya kota ini tidak dinamakan "Madiun", tetapi Wanaasri.
Sejak awal Madiun merupakan sebuah wilayah di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak di tengah-tengah perbatasan dengan Kerajaan Kadiri (Daha). Oleh karena itu pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh seperti Retno Dumilah.
Beberapa peninggalan Kadipaten Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, di mana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wanaasri selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak di sekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat.
Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, kebudayaan Madiun lebih dekat ke budaya "Jawa Tengahan" (Mataraman), karena Madiun pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram.
Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun yang dipimpin oleh Musso di Kresek, Wungu, Kabupaten Madiun yang sekarang di kenal dengan nama Monumen Kresek.
Catatan tambahan : Sebelum bernama Jalan Perintis Kemerdekaan dahulu bernama Jalan Irian Barat sesuai dengan jenis nama pengelompokan nama-2 jalan di kota Madiun. Dalam hal ini nama-2 pulau di Indonesia.
Letak Kota Madiun dinilai strategis karena ia dilintasi oleh jalan raya Bojonegoro-Madiun, yaitu Jalan Nasional Rute 30 yang menghubungkan Maospati dan berujung di Kecamatan Taman. Jalan tol yang terhubung dengan Madiun adalah ruas Ngawi-Kertosono yang menghubungkan Madiun dengan kota-kota lain seperti Surakarta dan Surabaya. Kota ini memiliki Terminal Purboyo yang terletak di Jalan Basuki Rahmat, Madiun.
Stasiun Madiun yang terletak di lintas selatan merupakan stasiun kereta api terbesar di wilayah Karesidenan Madiun, sekaligus menjadi stasiun induk dari pengelolaan Daerah Operasi VII Madiun, yang juga meliputi wilayah Nganjuk, Magetan, Ngawi, Kediri, Tulungagung, dan sebagian Blitar. Terdapat juga nonaktif Jalur kereta api nonaktif Ponorogo.
Di kota ini juga terdapat transportasi online atau ojek daring antara lain: Gojek, Grab, Maxim, Oke Jack, Nujek dan Indotransjek.
Untuk transportasi umum lainnya di Kota Madiun antara lain: Angkutan kota dan Taksi. Ada juga transportasi tradisional antara lain: Becak, Sepeda dan Delman yang masih digunakan untuk berkeliling kota. Ada pula bus antar Kota dalam provinsi (AKDP) dan antar kota antar Provinsi (AKAP). Kota Madiun juga dilayani oleh DAMRI Angkutan Perintis hingga Angkutan Pariwisata / Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) meliputi trayek baru yaitu: Terminal Purboyo-Pasar Gosong Durenan, Gemarang, Madiun; Stasiun Madiun-Pantai Klayar, Kabupaten Pacitan; Terminal Caruban, Kabupaten Madiun-Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Untuk berkeliling Kota Madiun akan dilayani oleh Bus Wisata bernama "MABOUR" (Madiun Bus On Tour) atau bisa dengan menggunakan sepeda wisata.
Ekonomi
Pada tahun 2004, terjadi penurunan persentase penduduk miskin di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan tahun 2007 menjadi 5,49 persen.
Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan pada tahun 2006 tercatat sebesar Rp937 miliar sedangkan atas harga sebesar Rp 1,687 triliun.[16][17] Dengan jumlah penduduk mencapai 198.745 jiwa (per 2006), pendapatan per kapita rata-rata mencapai Rp8,4 juta per tahun jika didasari PDRB atas harga berlaku. Pada tahun 2007, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di kota ini mencapai Rp854 miliar—dengan besaran belanja publik sebesar Rp87 miliar.
Setiap kecamatan dan kelurahan terdapat lapak UMKM untuk peningkatan perekonomian lokal di Kota Madiun.
Pariwisata
Kota Madiun memiliki berbagai pusat perbelanjaan dan pasar tradisional, di antaranya sebagai berikut:
1. Pusat Perbelanjaan
2. Plaza Madiun, Jl. Pahlawan
3. Plaza Lawu, Jl. Pahlawan
4. Timbul Jaya Plaza, Jl. Pahlawan
5. Presiden Plaza, Jl. Aloon-Aloon Timur
6. Hypermart Plaza Madiun (Jl. Pahlawan)
7. Transmart Madiun, Jl. S. Parman
8. Foodmart Suncity Mall, Jl. S. Parman
9. Matahari Department Store Plaza Madiun, Jl. Pahlawan dan Suncity Mall, Jl. S. Parman
10. Suncity Mall Madiun, Jl. S. Parman
11. Samudra Supermarket & Dept. Store, Jl. Pahlawan
12. Pusat Gadget/Smartphone dan Aksesoris, Jl. Dr. Soetomo
13. Madiun Royal Square (MARS), Jl. Biliton
14. Depo Remaja (Supermarket Bahan Bangunan), Jl. Musi
15. Familindo Swalayan, Jl. Panglima Sudirman
16. Sakamulya Swalayan, Jl. Setia Budi
17. Kaifada Shop, Jl. Tanjung Raya dan Jl. Slamet Riyadi
Pasar Tradisional
1. Pasar Besar Kota Madiun, Jalan Jenderal Sudirman
2. Pasar Besi Joyo, Jalan Slamet Riyadi
3. Pasar Sleko, Jalan Trunojoyo
4. Pasar Logam Jaya, Jalan Imam Bonjol
5. Pasar Ikan Putra, Jalan Pelita Tama
6. Pasar Kotak Srijaya, Jalan Diponegoro
7. Pasar Burung Srijaya, Jalan Pelita Tama
8. Pasar Sukoasri, Jalan Mangun Karya
9. Pasar Kawak, Jalan Kutai
10. Pasar Kojo, Jalan Setia Budi Timur
11. Pasar Spoor, Jalan Pahlawan
12. Pasar Mojorejo, Jalan Mastrip
13. Pasar Puntuk (Pasar Barang Bekas), Jalan Puntuk
14. Pasar Manisrejo, Jalan Tanjung Raya
15. Pasar Manguharjo, Jalan Urip Sumoharjo
16. Pasar Patihan, Jalan Candi Boko IV
17. Pasar Winongo, Jalan Minak Kuncar
18. Pasar Bunga, Jalan Dawuhan
19. Pasar Sonokeling, Jalan Mayjen Sungkono
20. Pasar Josenan, Jalan Cokrobasonto
21. Pasar Telon, Jalan Kemuning
22. Pasar Templek, Jalan Merpati
Selain itu, Kota Madiun memiliki wisata sejarah, wisata keluarga, wisata kuliner, wisata alam, beberapa taman dan ruang terbuka hijau (RTH), antara lain:
2. Makam & Masjid Kuno Kuncen
4. Gereja Santo Cornelius
5. Klenteng Hwie Ing Kiong
6. GPIB Jemaat Gamaliel
7. Gedung Bakorwil Madiun
8. Gedung Balaikota Madiun
9. Suncity Water & Theme Park
10. Dumilah Waterpark
Alun-Alun Kota Madiun
1. Taman Lalu Lintas Bantaran Kali Madiun
2. Taman Monumen Lokomotif C2606
3. Taman Hijau Demangan
4. Taman Manisrejo
5. Taman Olahraga Gulun
6. Taman Bantaran Kali Madiun
7. Taman Trembesi Madiun
8. Taman Tawangrejo
9. Taman Kelun
10. Taman Mojorejo
11. Taman Obor
12. Taman Hero
13. Taman TGP
14. Taman PKK
15. Taman Sehat Banda
16. Taman Kartini
17. Taman Warga
18. Taman Kelir
19. Taman Pintar
20. Taman Sumber Umis
21. Taman Sumber Wangi
22. Taman Agrowisata PDAM
Ruang Terbuka Hijau (RTH) 501
1. RTH Pilangbango
2. RTH Nusa Penida
3. RTH Ngebrak
4. RTH Taman Asri
5. RTH Tlogo Mas
6. RTH Monumen PETA
7. RTH Merak Indah
8. RTH Respati Manis
9. RTH Kanigoro
Taman Hutan Kota Madiun
Ruang Terbuka Publik (RTP) Taman Hutan Kota Ngegong
1. Monumen Patung Moeljadi (Mastrip)
2. Monumen Patung Kolonel Marhadi
3. Monumen TGP (Tentara Genie Pelajar)
4. Monumen Gembok Kejujuran
5. Monumen Patung Gajah Demangan
6. Monumen Patung Pecel
7. Monumen Patung Pendekar Silat
8. Monumen Patung Merlion Madiun
9. Monumen Keris
10. Monumen Banteng Ketaton
11. Kompleks Bosbow Madiun
12. Rumah Kapitan Cina
13. Tugu Pendekar Proliman
14. Tugu Lalu Lintas Perempatan Tugu
15. Tugu Lalu Lintas Pertigaan Joyo
16. Tugu Pancasila
Kolam Renang Indoor Pasar Besar Madiun
Sunday Market Taman Bantaran Kali Madiun
Museum dan Cafe Si Belo Kuda Troya "Arum Dalu"
1. Petilasan Doro Patih (Patih Gringsing)
2. Lapak Bumi Semendung
3. Lapak Sendang Gayam
4. Lapak Kampir Kanigoro
5. Lapak Donopuran Taman
6. Lapak Mbah Remul
7. Lapak Mbah Ronggo
8. Lapak Kampir Kanigoro
9. Lapak Simpang Lima Bunderan
10. Lapak Taman Obor
11. Lapak Ronggo Kuning
12. Lapak Patih Sidodadi
13. Lapak Kalima Reksogati
14. Lapak Pesona
15. Lapak UMKM Sriti Indah
16. Lapak UMKM Lintang Tawang
17. Lapak UMKM Pangongangan
18. Lapak UMKM Pilangbango
19. Lapak UMKM Banjarejo
20. Lapak UMKM Gedongan
21. Lapak UMKM Joglo Palereman
22. Lapak UMKM Sukosari
23. Lapak UMKM Winongo
24. Lapak UMKM Nambangan Kidul
25. Lapak UMKM Pagu Indah
26. Lapak UMKM Plataran Biting
27. Lapak UMKM Demangan
28. Lapak UMKM Kejuron
29. Lapak UMKM Mojorejo
Menara Air Sleko
1. Edupark Ngrowo Bening
2. Sentra Kuliner Rimba Darma
3. Rumah Tahanan Militer (RTM)
4. Kampung Pesona
5. Kampung Tematik Watu Linggo Gedongan
6. Kampung Tematik Bahtera Kencana Sport Center
7. Kampung Tematik Pesona Jati Asri
8. Bogowonto Culinary Fest
9. Embung Pilangbango
10. Sleko Food Court
11. Pahlawan Street Center
12. PeceLand
Industri
Kota Madiun juga dikenal sebagai Kota Industri karena memiliki industri sebagai berikut:
1. Industri Kereta Api (PT INKA Persero)
2. Industri UMKM
3. Industri Baja (PT Hari Jaya Utama)
4. Industri Gula, Pabrik Gula Rejo Agung (PT PG Rajawali I)
5. Industri Mebel Jepara
6. Industri Sepatu Alvero
7. Industri Tas
8. Industri Makanan Ringan
9. Industri Pabrik Rokok
Kesehatan
Kota Madiun memiliki beberapa rumah sakit milik pemerintah daerah maupun swasta, antara lain :
1. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono
2. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedono Paviliun Merpati
3. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun
4. Rumah Sakit Santa Clara
5. Rumah Sakit Islam Siti Aisyah
6. Rumah Sakit Griya Husada
7. Rumah Sakit Paru Manguharjo
8. Rumah Sakit DKT Madiun
9. Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Hasanah
10. Rumah Sakit Lapangan Asrama Haji
Sedangkan puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang ada di Kota Madiun antara lain:
1. Puskesmas Oro-Oro Ombo
2. Puskesmas Patihan
3. Puskesmas Manguharjo
4. Puskesmas Tawangrejo
5. Puskesmas Banjarejo
6. Puskesmas Demangan
Perbankan
Di Kota Madiun terdapat beberapa Bank besar yang beroperasi baik konvensional maupun syariah seperti: Bank Daerah Kota Madiun, Bank Jatim, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Mandiri Taspen, BRI, BCA, BNI, BTN, Bank Mega, Bank BTPN, Bank Maybank Indonesia, Bank Woori Saudara, Bank Sinarmas, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Muamalat Indonesia, KB Bukopin, Bank Syariah Indonesia, BTN Syariah, Bank Jatim Syariah dan Shinhan Bank. Bank-bank tersebut juga menyediakan pelayanan ATM hampir disetiap kecamatan bahkan tempat.
Restoran Cepat Saji
Di Kota Madiun terdapat beberapa restoran cepat saji yang terkenal baik berskala nasional maupun internasional, yaitu: KFC, California Fried Chicken, Burger King, Domino's Pizza, Richeese Factory (coming soon), Es Teler 77, J.CO Donuts, McDonald's, HokBen, Pizza Hut, Yoshinoya, A&W, Rotiboy, BreadTalk, Quick Chicken, Rocket Chicken, Kopi Kenangan, Chatime dan Starbucks, Excelso (coming soon)'"
Tempat Makan Modern
1. Lapau Padang Parmato Bundo, Jl. Kalimantan
2. Lombok Idjo, Jl. Kalimantan
3. Ayam Goreng Kemangi, Jl. Sulawesi
4. Padepokan Pendekar Pecel, Jl. Parikesit
5. Boksa Bakso, Jl. Sulawesi
6. Mie XP, Jl. Slamet Riyadi
7. Mie Gacoan Madiun, Jl. Kapten Saputra/Jl. H. Agus Salim
8. Om Breng, Jl. Jawa
9. Mbok Mingkem, Jl. Taman Praja
10. Omah Cabe, Jl. Pahlawan
11. I Club Madiun, Jl. Bali
12. Rumah Makan Itik Emas, Jl. Wuni
13. Ayam Goreng Pemuda, Jl. H. Agus Salim
14. Srasadesa, Jl. Jawa
15. Penyetan 88, Jl. Dr. Soetomo
16. Taman Joglo Resto, Jl. Panorama Raya
17. Chicken Crush, Jl. Panglima Sudirman
18. Hennessey Cuisine, Jl. Panglima Sudirman
19. X.O Signature, Jl. Mayjen Sungkono
20. Arum Dalu Cafe, Jl. Yos Sudarso
21. Fire Club Restaurant, Jl. HOS Cokroaminoto
22. Nasi Bakar Cak Wot, Jl. Pahlawan
23. Waroeng SS "Spesial Sambal", Jl. H. Agus Salim
24. Jiero Wedangan, Jl. Bali
25. Waroeng Latte, Jl. Cokroaminoto
26. Depot Nasi Pecel 99, Jl. Cokroaminoto
27. Dawet Suronatan, Jl. Merbabu
Demografi
Pada 2007, jumlah penduduk Kota Madiun mengalami pertumbuhan rata-rata sebanyak 5 persen. Jumlah penduduk berdasarkan usia cukup dinamis. Usia di bawah 15 tahun, jumlah penduduk laki-laki lebih tinggi dari jumlah perempuan, tetapi untuk usia antara 15 sampai 19 lebih banyak perempuan. Demikian juga untuk usia 50 tahun ke atas, jumlah perempuan jauh lebih besar daripada jumlah laki-laki.
Dalam periode 2003-2007, rata-rata lama sekolah di Madiun mencapai 9,5 sampai 10,32 tahun atau sampai kelas 10 (setingkat SLTP). Masih jauh dari kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan sebuah kota yang berbasis sektor jasa dan perdagangan. Namun, angka tersebut jauh di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur yang mencapai 6,5 sampai 7,06 tahun.
Agama
Agama mayoritas di Kota Madiun adalah Islam 89,76%, diikuti dengan Kristen Protestan 6,25%, Katolik 3,41%, Buddha 0,45%, Hindu 0,11% dan Kong Hu Cu 0,02%.[2] Bangunan tempat ibadah banyak yang telah berdiri semenjak zaman dahulu antara lain Masjid Agung Baitul Hakim, Gereja Katolik Santo Cornelius, dan Klenteng Hwie Ing Kiong.
Suku dan bahasa
Suku Jawa adalah suku bangsa asli yang menjadi mayoritas di Kota Madiun. Meski berada di wilayah Jawa Timur, kebudayaan di Kota Madiun lebih dekat ke budaya "Jawa Tengahan" (budaya Mataraman), karena Madiun pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram. Meskipun suku Jawa merupakan suku mayoritas, Madiun juga menjadi tempat tinggal berbagai etnis, seperti Tionghoa, Arab, India, Sunda, Minangkabau, dan Bugis.
Mayoritas penduduk kota Madiun berbicara menggunakan bahasa Jawa dialek Madiun sebagai bahasa ibu, namun seluruh penduduk Kota Madiun menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi nasional di dalam acara resmi, kegiatan, maupun komunikasi formal.
Kebudayaan
Cabang olahraga yang berkembang pesat di Madiun adalah sepak bola, basket, bulu tangkis, tennis, voli, renang, dan lain sebagainya. Kota Madiun memiliki dua klub sepak bola yang terkenal, PSM Madiun dan Madiun Putra FC. yang bermarkas di Stadion Wilis.
Selain itu, Kota Madiun merupakan pelestari olahraga pencak silat, di mana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat yang asli Madiun seperti Setia Hati yang merupakan salah satu perguruan pencak silat tertua di Indonesia yang turut membentuk alur aliran pencak silat di Indonesia, Persaudaraan Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia yang turut mendirikan IPSI (termasuk sepuluh perguruan historis IPSI bersama Setia Hati Organisasi–Semarang), Setia Hati Tuhu Tekad, Setia Hati Tunas Muda Winongo, Pencak Silat & Tenaga Dalam " Persaudaraan Rasa Tunggal ", Perguruan Pencak Silat-Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) Merpati Putih, OCC Pangastuti, Ki Ageng Pandan Alas, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri, dan Persati.
Fasilitas Olahraga
1. Stadion Wilis
2. GOR Wilis
3. GOR Cendekia
4. GOR Werkudoro
5. GOR Bulutangkis Kota Madiun
6. GOR Tennis Kota Madiun
7. Driving Range Bantaran Kali Madiun
8. Lapangan Tenis Kodim 0803
9. Lapangan Sepak Bola Kodim 0803
10. Lapangan Lo Duwur
11. Lapangan Mojorejo
12. Lapangan Manisrejo
13. Lapangan Winongo
14. Lapangan Rejomulyo
15. Lapangan Gulun
16. Lapangan Kanigoro
17. Lapangan Pilangbango
18. Lapangan Pandean
Kesenian
Kota Madiun juga memiliki kesenian asli khas daerah, antara lain: Tari Solah Mediunan, Penthul Tembem. Kota Madiun juga menggelar perayaan/acara tahunan, yaitu: Festival Seni Pencak Silat Nusantara dan Festival Pecel Pincuk. Kota Madiun juga memiliki batik khas yaitu Batik Pecelan.
Kuliner
Kota Madiun memiliki beberapa makanan khas, minuman dan oleh-oleh, antara lain:
Makanan
2. Pecel Porang
3. Nasi Jotos
4. Pentol Corah
5. Rujak Petis
6. Soto Kutilang
7. Soto Madiun
8. Soto Ayam Kondang
9. Lontong Tahu Telor
10. Ayam Panggang Banjarejo
11. Ayam Panggang Madiun
12. Ayam Bakar Cobek
13. Ayam Goreng Tuntang
14. Sate Tahu
15. Sate Ayam Ngepos
16. Lento
17. Heci
Minuman
1. Dawet Suronatan
2. Wedang Cemoe
3. Wedang Tomat
4. Mimosa Lemon
5. Tape Kembang
Oleh-oleh
1. Brem
2. Kue Manco
3. Kue Satu
4. Madumongso
5. Kerupuk Puli
6. Sambal Pecel
7. Kue Semprong
8. Keripik Tempe
9. Bolu Sepur
10. Batik Pecelan
11. Roti Bluder
12. Krijang
Pendidikan
Perguruan Tinggi
Kota Madiun memiliki sejumlah perguruan tinggi, antara lain :
2. Universitas Katolik Widya Mandala Madiun
3. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Madiun (sebelumnya bernama "Universitas Islam Indonesia (UII) Madiun")
4. Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Madiun
5. Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD)
6. Universitas Merdeka Madiun
7. Universitas Terbuka
9. Politeknik Perkeretaapian Indonesia (sebelumnya bernama "Akademi Perkeretaapian Indonesia")
10. Akademi Keperawatan Dr.Soedhono
11. Akademi Kebidanan Global Medika
12. Akademi Sekretari Widya Mandala Madiun
13. Akademi Manajemen Koperasi Tantular Madiun
14. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia
15. STKIP Widya Yuwana
16. Sekolah Perhotelan dan Kapal Pesiar NCL Madiun
17. Sekolah Kapal Pesiar dan Perhotelan Neptune Madiun
18. Pusdiklat Perum Perhutani
19. Wearnes Education Center Cabang Madiun
20. Royal Ocean International Kampus Madiun
21. Madcoms Madiun
22. Magistra Utama Cabang Madiun
23. Politeknik Indonesia Cabang Madiun
Pondok Pesantren
1. Pondok Pesantren Baitul Jannah Jl . Tombro No 12 Mangunharjo Kota Madiun
2. Pondok Pesantren Gading Mangunharjo Kota Madiun
3. Pondok Pesantren Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jalan Diponogoro No.112 A Mangunharjo Kota
4. Madiun
5. Pondok Pesantren Annajahiyyah Jalan Maleo Gang Masjid 86 Mangunharjo Kota Madiun
6. Pondok Pesantren Baitul Jannah Jalan Tombrono No.12 Mangunharjo Kota Madiun
7. Pondok Pesantren Gading Jalan Urip Sumaharjo 115 Mangunharjo Kota Madiun
8. Pondok Pesantren Jemaat Ahmadiyah Jl . MT Haryono 74 B Taman Kota Madiun
9. Pondok Pesantren Al Mutaqin Jl . Nogososro 26 Taman Kota Madiun
10. Pondok Pesantren Al Hidayah Jalan Serayu 74 B Taman Kota Madiun
11. Pondok Pesantren Al-Mujaddaiyyah Jalan Setinggil No.1 Taman Kota Madiun
12. Pondok Pesantren Hidayatullah Jalan Mulya Bakti 23 Taman Kota Madiun
13. Pondok Pesantren Jemaat Ahmadiyah Indonesia Jalan M.T. Haryono No.74 Taman Kota Madiun
14. Pondok Pesantren Mujaddadiyyah Jalan Demangan Taman Madiun Taman Kota Madiun
15. Pondok Pesantren Muttaqin Jalan Nogososro 26 Taman Kota Madiun
16. Pondok Pesantren Nashrus Sunnah Koperasi 68 A Taman Kota Madiun
17. Pondok Pesantren Riyaadlul Jannah Jalan Jambu No.16 Taman Kota Madiun
18. Pondok Pesantren Riyadlul Jannah Jalan Jambu No 16 Taman Kota Madiun
19. Pondok Pesantren Al Hikmah Jalan Manggala Mulya Kertoharjo Kota Madiun
20. Pondok Pesantren Al Musthofa Jalan Jarana Mulya No 9 Kertoharjo Kota Madiun
21. Pondok Pesantren Al Hikmah Jalan Manggala Mulya Kertoharjo Kota Madiun
22. Pondok Pesantren Al Huda Jalan Trengguli 60 B Kertoharjo Kota Madiun
23. Pondok Pesantren Al Ikhlas Jalan Sulawesi No.19 Kertoharjo Kota Madiun
24. Pondok Pesantren Al Mustofa Jalan Sarana Mulya No. 9 Kertoharjo Kota Madiun
25. Pondok Pesantren Al Ummah Jalan Trengguli 18-F Kertoharjo Kota Madiun
26. Pondok Pesantren Al-Huda Trengguli No. 48 B Kertoharjo Kota Madiun
27. Pondok Pesantren Cokroaminoto Jalan Jend. Sudirman No.15 B Kertoharjo Kota Madiun
28. Pondok Pesantren Kanzul Ulum Jalan Sri Rejeki 23 Kertoharjo Kota Madiun
29. Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien Jalan Jend.Sudirman No. 90 B Kertoharjo Kota Madiun
30. Pondok Pesantren Sabillilah Jalan Widi Mulya No. 6 Madiun Kertoharjo Kota Madiun
31. Pondok Pesantren Putri Hidayatullah Jalan Mulya Bhakti No. 23b Mojorejo Taman Kota Madiun
Tokoh
1. Soekarwo (mantan Gubernur Jawa Timur periode 2009-2018)
2. Ki Hadjar Hardjo Oetomo (pahlawan perintis kemerdekaan Republik Indonesia)
3. Anie Carera (penyanyi Indonesia pada tahun 1990-an)
4. Sartono (guru) (pencipta lagu "Hymne Guru", "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa")
5. Cornelius Prapaska (Gitaris dari band Letto)
6. Pamela Bowie (aktris)
7. Sisca Dewi (penyanyi dangdut)
8. Anindika Widya (aktris)
9. Shirley Margaretha (aktris)
10. Kirun (pelawak)
11. Agus Pramono (pengusaha)
12. Hatna Danarda (penyanyi Naff dan juga Suami dari Tantri Kotak)
13. Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2016-2019; Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode 2019-2024)
14. Tien Santoso (penghias pengantin terkenal)
15. Setyadjit Soegondo (politikus)
16. Topenk (pelawak tunggal)
17. Nopek Novian (pelawak tunggal)
18. Ari Lasso (penyanyi)
19. Sunario Sastrowardoyo (tokoh pergerakan nasional)
20. Subagio Sastrowardoyo (penyair)
21. Ratna Listy (penyanyi, presenter, aktris)
22. Endra Prasetya (kiper sepak bola)
23. Soeripto (mantan Gubernur Riau periode 1988-1998)
24. Bambang Raya Saputra (pengusaha)
25. Bambang Subianto (mantan Menteri Keuangan RI Kabinet Reformasi Pembangunan periode 1998-1999)
26. Sukiman (bupati Rokan Hulu)
27. Elmayana Sabrenia (aktris)
28. Hans Maier (pemain polo air Belanda)
29. Moekijat (Panglima KKO-AL (Korps Marinir) periode 1968-1971)
30. Muhtarom (mantan Bupati Madiun periode 2008-2013 dan 2013-2018)
31. Karsiman Hady (pengusaha)
32. Rasiyo (Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur periode 2009-2013)
33. Hardisoesilo (politisi)
34. Rein Edzard de Vries (aktor belanda)
35. Joan George Erardus Gijsbertus Voûte (astronom Belanda)
36. Lil Dagover (aktris Jerman)
37. Arthur Briët (pelukis Belanda)
38. Hendrik Wamsteker (pemain sepak bola dan dokter Belanda)
39. Enrico Kubbe (tokoh militer Belanda)
40. Beata van Helsdingen-Schoevers (wartawati Belanda)
41. Johannes Carl Gottlob Ottow (mikrobiolog Jerman-Belanda)
42. Max Tera (sinematografer dan penyunting film)
43. Lukman Santoso (pemain sepak bola)
44. Sarwendah Kusumawardhani (atlet bulu tangkis)
45. Djoko Suyanto (Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia/Menkopolhukam periode 2009-2014)
-ooooooooooo oOo oooooooooo-
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar