Senin, 18 Maret 2024

KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

 

KABUPATEN KUPANG

PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Orientasi

Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara TimurIndonesia. Ibu kota kabupaten ini berlokasi di Kota Oelamasi mulai 22 Oktober 2010, setelah sebelumnya berlokasi di Kota Kupang sejak tahun 1958. Penduduk kabupaten Kupang tahun 2020 berjumlah 366.383 jiwa, dengan kepadatan 69 jiwa/km2.

Sejarah

Pada mulanya, Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang ingin dibangun di kota kecil Sulamu yang berjarak 70 kilometer di sebelah Timur laut kota Kupang.

Sejarah Asal Usul Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini berlokasi di Oelamasi mulai 22 Oktober 2010, setelah sebelumnya berlokasi di Kota Kupang sejak tahun 1958. Kabupaten Kupang saat ini memiliki jumlah penduduk mencapai sekitar 402.320 jiwa dengan luas wilayah 5.431,23 Km².

Sejarah Awal Mula Kabupaten Kupang

Sejak Malaka jatuh kedalam kekuasaan Portugis pada tahun 1511. Timor (Kupang) telah disinggahi secara rutin oleh para pedagang Portugis antara tahun 1518 sampai tahun 1550-an. Sebab sekitar tahun 1556 seorang Ordinis Praedicatorum yang bernama Pater Taveirea konon telah membaptiskan lebih kurang 5.000 orang di Timor. Pada tahun 1522 sisa armada Ferdinand Magellan menyinggahi Alor dan Timor (Kupang).

Hubungan dan karya Portugis yang paling menonjol di Kupang terjadi pada tahun 1640-an, ketika Pater Antonio de Sau Jacinto mengemban misinya di daerah ini, Jacinto berhasil menjalin kerjasama yang baik dengan raja Kupang (raja Helong), yang telah dibaptiskan dengan nama Don Duarte, sedangkan permasurinya dibaptiskan dengan nama Dona Maria. Jalinan kerjasama yang baik tersebut melahirkan kontrak tertanggal 29 Desember 1645 yang isinya antara lain : Jacinto diperbolehkan mendirikan sebuah gereja dan sebuah benteng, dan kapal-kapal bangsa lain tidak diperbolehkan memasuki pelabuhan Kupang.

PADA MASA VOC

Setelah Belanda menduduki Kupang pada tahun 1653, maka Kupang mulai dijadikan sebagai pangkalan/basis perdagangan dan kegiatan mengenai sistem pemerintahan VOC/Belanda. Tidak terdapat petunjuk yang jelas mengenai sistem pemerintahan VOC/Belanda pada waktu itu. Yang dapat diketahui dari berbagai referensi hanyalah pangkat, kedududkan, atau jabatan para pegawai VOC/Belanda.

Pejabat tinggi yang berkedudukan di Kupang untuk melaksanakan misi VOC dibidang perdagangan dan politik pemerintahan wilayah disebut Opperhoofd.

Pada tahun 1653 sampai dengan tahun 1756 Belanda banyak melakukan pemerasan dan perbudakan dari setiap kerajaan yang ditundukkannya. Dari kerajaan-kerajaan sekitar Kupang (kerajaan Kupang atau Helong, Ambai, Sonabai-Kecil, dan Amarasi). Belanda lebih banyak melakukan pemaksaan pengambilan rakyat yang dijadikan budak untuk diperdagangkan dan dijadikan tenaga kerja bagi kepentingan para penguasa Belanda.

Masa Pemerintahan Belanda 1800-1942

Pada waktu VOC dibubarkan pada tahun 1799 , segala hak dan kewajibannya di Indonesia diambil alih oleh Pemerintah Belanda. Peralihan ini tidak membawa per-baikan apa-apa, karena pada waktu itu Belanda menghapi perang yang dilancarkan oleh negara-negara tetangganya. Pada waktu itu Belanda dikuasai oleh pemerintah boneka dari kekaisaran Perancis di bawah kaisar Napoleon. Keadaan ini dimanfaatkan oleh Inggris untuk memperluas daerah jajahannya dan merebut jajahan Belanda. Akibatnya sejak tahun 1811 sampai dengan tahun 1816 Kupang berada pada pemerintah peralihan Inggris. Kemudian setelah tercapai konvensi London pada tahun 1814 dan pemerintahan Belanda di Kupang dipulihkan tahun 1816, maka sejak itu belanda berkuasa sampai dengan tahun 1942.

Masa Kedudukan Jepang

Pecahnya “Perang Asia Timur Raya” membuat serangan Jepang ke Indonesia tidak saja diarahkan ke tempat-tempat di wilayah Indonesia bagian Barat, tetapi juga ke daerah – daerah tertentu di wilayah Indonesia bagian Timur, yang dipandang strategis dalam peta peperangan melawan tentara sekutu pada waktu itu. Berdasarkan perhitungan stra-tegis itulah, Ambon dan Kupang diserang dan diduduki.

Ambon jatuh ketangan Jepang pada akhir Januari 1942, sedangkan Kupang menga-lami serangan gencar pada tanggal 20 sampai 24 Februari 1942. Sete-lah ang mengalahkan Belanda yang didukung pasukan sekutu pada tanggal 24 Februari 1942, maka berakhirlah pendudukan Belanda di Kupang.

Ketika menduduki Kupang, setiap hari tentara Jepang memasuki rumah penduduk secara paksa untuk melakukan penggeledahan mencari orang Belanda dan anggota pasu-kan sekutu yang diduga bersem-bunyi di rumah penduduk. Selama pendudukan Jepang di Kupang, penduduk selalu diliputi kecemasan, karena sepak terjang tentara Jepang yang kejam , bahkan pada tahun 1944 Jepang menghen-tikan sama sekali penyaluran bahan makanan kepada penduduk. Akibat- nya rakyat mulai melarat dan bencana kelaparan mulai terjadi.

Setelah Jepang menyerah pada tentara sekutu pada tanggal 11 Agustus 1945 yang diikuti dengan kehadiran tentara sekutu di Kupang pada tanggal 11 september 1945 di bawah komando Sir Thomas Blamey untuk melucuti senjata dan menawan tentara Jepang, maka berakhirlah masa pendudukan Jepang di Kupang.

Setelah Kemerdekaan

Sebelum pasukan sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Kupang pada tanggal 11 September 1945 untuk melucuti tentara Jepang. Penguasa Jepang di Kupang telah mengangkat dokter Gabeler (seorang Indo Belanda) untuk menjadi Walikota Kupang. Kemudian setelah pasukan sekutu yang diboncengi NICA mengambil alih kekuasaan Jepang di Kupang, maka yang menjadi residen untuk daerah Timor adalah C.W. Schuller, dan yang menjadi asisten residen atau Controleur di Kupang adalah J.J. Spijker.

Pada tanggal 18–24 Desember 1946 Belanda menyelenggarakan “Konferensi Denpasar“. Utusan Timor yang terpilih untuk mengikuti konferensi tersebut yakni : I.H. Doko, A. Rotti dan G Manek. Namun A. Rotti kemudian digantikan dengan J.S. Amalo. Dalam konferensi tersebut Belanda memak-sakan terwujudnya Negara Indonesia Timor (NIT).

Dengan terbentuknya NIT, maka secara berangsur-angsur kekuasaan Belanda dihapuskan. Pemerintah NIT mengeluarkan instruksi membebaskan pegawai Belanda dari semua jabatannya di NIT. Residen dan Asisten Residen masih dijadikan sebagai penasehat, namun kedudukan Controleur diganti dengan Kepala Pemerintah setempat (KPS). Kemudian pada Desember 1947 dalam kabinet Anak Agung I. H. Doko duduk sebagai menteri muda penerangan NIT.

Dalam tahun 1949 terjadi reorganisasi gabungan kerajaan-kerajaan afdeeling Timor dan pulau-pulaunya menjadi Daerah Timor dan kepulauannya dan terhitung tanggal 1 Oktober 1949 H.A. Koroh menjabat sebagai Kepala Daerah Timor dan Kepulauannya, kemudian berda-sarkan Peraturan Daerah Timor dan Kepulauannya tanggal 29 April 1949 maka dalam bulan Oktober dan Nopember 1949 dilakukan pemi-lihan DPRD Timor dan Kepulauan- nya yang terdiri atas 28 orang dengan ketuanya adalah E. R. Here Wila dan Th. Messakh sebagai wakil ketua.

Pada tanggal 29 Maret 1951 sementara DPRD bersidang, H.A. Koroh meninggal di rumahnya di Baun. Sehubungan dengan wafatnya H.A. Koroh, maka DRPD memilih calon Kepala Daerah yang Baru. Dari tiga nama yang diajukan kepada Menteri Dalam Negeri NIT yakni J. S. Amalo, I. H. Doko, E. D. Johannes, maka oleh Menteri Dalam Negeri NIT pada bulan Mei 1951 menetapkan J. S. Amalo sebagai Kepala Daerah Timor dan Kepulauannya terhitung awal Agustus 1951.

Dalam tahun 1954 terjadi pergantian Kepala Daerah dari J. S. Amalo kepada St.Ndun setelah sebelumnya tahun 1951 J.S. Amalo mengajukan permohonan berhenti yang tidak dikabulkan oleh Gubernur Sunda Kecil. Kemudian St.Ndun pun mengajukan permohonan berhenti karena adanya pertentangan dengan DPRD, dan pada tahun 1958 permohonan St.Ndun dikabulkan dan diganti oleh W.C.H. Oematan yang mulai bertugas sejak Maret 1958 sampai Desember 1958.

Itulah sedikit ulasan mengenai awal mula terbentuknya kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia.

Geografis

Secara geografis, Kabupaten Kupang memiliki luas daratan 5.298,13 kilometer persegi dan merupakan wilayah terluas di NTT. Kabupaten Kupang meliputi 15,16 persen dari luas seluruh wilayah daratan NTT. Secara astronomis Kabupaten Kupang terletak di antara 9º19 – 10º57 Lintang Selatan dan 121º30 – 124º11 Bujur Timur.

Kabupaten Kupang pernah dinobatkan menjadi kabupaten yang paling selatan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebelum terjadinya pemekaran Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2002.

Kepulauan

Kabupaten ini memiliki 24 buah pulau, di mana 3 buah pulau diantaranya telah berpenghuni, yakni:

1.    Pulau Timor dengan luas 4.937,62 km²,

2.    Pulau Semau dengan luas 246,66 km², dan

3.    Pulau Kera seluas 1,5 km².

4.    Sedangkan sisanya 21 pulau merupakan pulau-pulau tidak berpenghuni.

Batas Wilayah

Per tanggal 29 Oktober 2009, Kabupaten Kupang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara

Laut Sabu (Sawu), selat Ombai

Timur

Kabupaten Timor Tengah UtaraKabupaten Timor Tengah Selatan dan Ambeno/Timor Leste

Selatan

Kabupaten Rote NdaoLaut Timor dan Samudra Hindia

Barat

Kabupaten Rote NdaoLaut Sabu (Sawu)

Topografi

Secara topografis, relief muka tanah di wilayah Kabupaten Kupang didominasi wilayah perbukitan dan dataran tinggi, yang kemudian disusul wilayah dataran rendah dan pesisir. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Kupang dominan berlereng agak curam hingga curam (15%-40%) yang luasnya adalah 3.247,71 km², kemudian disusul kemiringan lereng datar hingga landai (0-15%) yang luasnya adalah 2.316,07 km², dan diikuti oleh tingkat kemiringan lereng sangat curam (>40%) yang luasnya adalah 1.374,94 km².

Berdasarkan ketinggian permukaan tanah, wilayah Kabupaten Kupang sebagian besar adalah wilayah perbukitan dan dataran tinggi (ketinggian 150-500 mdpl) yang luasnya adalah 3.019,60 km², kemudian disusul wilayah dataran rendah dan pesisir (ketinggian 0-150 mdpl) yang luasnya adalah 2.574,03 km², kemudian diikuti oleh wilayah pegunungan (ketinggian >500 mdpl) yang luasnya adalah 745,09 km².

Iklim

Seperti wilayah lain di Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Kupan beriklim sabana tropis (Aw) dengan dua musim, yakni musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang relatif singkat. Suhu udara di wilayah Kabupaten Kupang bervariasi berdasarkan tingkat elevasi atau ketinggian muka tanah, tapi pada umumnya suhu udara di Kabupaten Kupang berkisar antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan antara 64–83%.

Musim penghujan di wilayah Kabupaten Kupang berlangsung cukup singkat, yaitu pada periode bulan-bulan basah DesemberMaret dengan rerata curah hujan lebih dari 170 mm per bulan. Sementara bulan-bulan lainnya terbilang kering dengan curah hujan yang sangat rendah. Curah hujan tahunan di wilayah ini berkisar antara 800–1400 mm per tahun dengan jumlah hari hujan bervariasi antara 60–120 hari hujan.

Demografi

Agama

Agama di Kabupaten Kupang

Sebagian besar penduduk beragama Kristen sebesar 97,72% dimana mayoritas adalah Kristen Protestan 85,02% dan Katolik 12,70%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 2,16% dan Hindu 0,12%.

Agama di Kabupaten Kupang (2019)

Agama



persen


Protestan

 

85.02%

Katolik

 

12.70%

Islam

 

2.16%

Hindu

 

0.12%

Ekonomi

Pertanian

Kupang memiliki berbagai potensi. Salah satunya pada sektor pertanian yang nilainya mencapai 47 persen terhadap total kegiatan ekonomi yang nilainya mencapai Rp. 616,3 miliar. Beberapa tanaman unggul pada sektor ini adalah padi dan kacang tanah. Kabupaten Kupang merupakan salah satu wilayah dengan produksi padi tinggi. Hal tersebut menjadikan wilayah Kabupaten Kupang menjadi salah satu lumbung padi di Provinsi NTT. Selain itu, produksi kacang tanah sebanyak 2.703 ton atau 22,8 persen menjadi yang terbesar untuk tingkat provinsi. Potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kupang pada sektor pertanian tidak lepas karena sebanyak 85 persen penduduk usia kerja memiliki mata pencaharian di bidang tersebut.

Perkebunan

Pada sektor perkebunan, Kabupaten dan Kota Kupang memproduksi kapuk sebesar 1.432 ton untuk tahun 2000. Produksi kapuk di Kupang memiliki korelasi dengan industri rakyat tenun ikat tradisional. Komoditas kapuk dipakai pada produks tenun ikat tradisional karena hampir di setiap kecamatan penduduknya juga berkegiatan pada industri tenun ikat. Hal ini tidak lepas karena seorang Gubernur Herman Musakabe (1993-1998) yang mewajibkan seluruh pegawai negeri, terutama pejabat tingkat eselon untuk berbusana motif daerah setiap hari Kamis dan ketika ada acara resmi.

Peternakan

Pada tahun 1996, Kabupaten Kupang juga dikenal memiliki populasi ternak burung unta terbanyak di Provinsi NTT. Selain burung unta juga terdapat komoditas ternak lainnya seperti ayam, babi, kambing, domba dan budidaya jangkrik. Namun populasi ternak cenderung menurun dan Pemda terus melakukan pengembangan dengan mengeluarkan berbagai program.

Perairan

Kabupaten Kupang juga memiliki kekayaan alam laut yang dapat diusahakan oleh penduduk seperti udang, rumput laut, ikan kerapu, teripang, bandeng, mutiara dan garam. Wilayah perairan Kabupaten Kupang seluas 46.780 kilometer persegi merupakan wilayah yang lebih luas dibandingkan daratannya.

----- ooooo oOo ooooo -----

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...