KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Orientasi
Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu Daerah Tingkat II atau kabupaten yang berada di pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat. Ibu kota daerah ini ialah kecamatan Praya. Kabupaten Lombok Tengah memiliki luas wilayah 1.095,03 km² dengan populasi sebanyak 1.059.324 jiwa (2021).
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lombok Tengah
Kabupaten Lombok Tengah terbentuk menjadi Daerah Otonom
berdasarkan Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur. Undang-undang tersebut disahkan pada Tanggal 14 Agustus 1958.
Namun, sebelum terbentuk sebagai sebuah wilayah pemerintahan, entitas Lombok Tengah telah ada jauh sebelumnya. Beberapa momentum historis yang menandai keberadaan Kabupaten Lombok Tengah, antara lain adalah dengan dikeluarkannya Staadblad Nomor 248 Tahun 1898 tentang onder afdeling Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat oleh Gubernur Hindia Belanda.
Selanjutnya pasca proklamasi Lombok Tengah secara integral menjadi bagian dari NKRI ditandai dengan pelantikan secara formal Kepala Daerah Setempat – Lombok Tengah yang pertama pada tanggal 15 Oktober 1945.
Pada saat itulah, terjadi peralihan kekuasaan dari Jepang kepada Bangsa Indonesia di Gedung Mardi Bekso, Mataram.
Sejak saat itu, Bendera Merah Putih mulai dikibarkan di Lombok dan dibacanya Teks Proklamasi 17 Agustus 1945 di Bumi Sasak Lombok. Disusul dengan penetapan pejabat-pejabat yang memegang jabatan pemerintahan, diantaranya R. Noene Noeraksa menjadi Kepala Daerah Lombok, I Gusti Ngurah menjadi Kepala Daerah Setempat – Lombok Barat, Lalu Srinata menjadi Kepala Daerah Setempat – Lombok Tengah dan Mamiq Fadelah menjadi Kepala Daerah Setempat – Lombok Timur.
Dipilihnya tanggal 15 Oktober 1945 dilandasi oleh beberapa pertimbangan. Pertama, pengangkatan Lalu Srinata selaku Kepala Daerah Setempat – Lombok Tengah oleh Gubernur Provinsi Sunda Kecil, Mr. I Gusti Ketut Pudja, telah melegitimasi keberadaan Pemerintahan Lombok Tengah secara hukum. Kedua, pada tanggal 15 Oktober 1945 tersebut, Komite Nasional Daerah Lombok (semacam DPRD) mengadakan rapat umum di alun-alun Mataram.
Periode Kepemimpinan Daerah dari Tahun 1945
sampai dengan Sekarang
Dalam usia 72 tahun, perjalanan Kabupaten Lombok Tengah telah menempuh rentang
tiga zaman, yakni zaman Orde Lama, zaman Orde Baru dan zaman Orde Reformasi.
Dalam tiga zaman pemerintahan tersebut, Kabupaten Lombok Tengah telah dipimpin
oleh 9 orang Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.
Kepala Daerah Lombok Tengah pertama adalah Lalu Srinata periode tahun 1945 sampai dengan 1946. Jabatan yang di emban Lalu Srinata saat itu masih bernama Kepala Daerah Setempat – Lombok Tengah.
Sebelumnya, Lalu Srinata di angkat menjadi Kepala Distrik Jonggat pada periode tahun 1932 sampai dengan 1945, menggantikan kedudukan ayahnya, Lalu Wira Said.
Wilayah administratif Pemerintahan Daerah Lombok Tengah
saat itu, terdiri dari empat kedistrikan, yakni Distrik Praya, Kopang, Mantang
dan Distrik Jonggat. Setelah Lalu Srinata, Lombok Tengah dipimpin oleh Lalu
Wirentanus alias Haji Lalu Hasyim periode tahun 1946 sampai dengan 1959.
Pemerintahan Lalu Wirentanus dilanjutkan oleh M. Sanusi
periode tahun 1960 sampai dengan 1964 selaku Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten
Lombok Tengah. Naiknya M. Sanusi melalui pemilihan DPRD yang ditetapkan oleh
Menteri Dalam Negeri.
Selain meneruskan beberapa kebijakan pendahulunya,
wilayah administratif Lombok Tengah pada masa ini tetap empat Distrik, yakni
Distrik Praya, Kopang, Mantang dan Jonggat.
Kepemimpinan M. Sanusi berakhir pada tahun 1964 dan dilanjutkan oleh salah satu putra terbaik Lombok Tengah, yaitu Drs. Lalu Sri Gde periode tahun 1965 sampai dengan 1979. Fokus pembangunan pada masa pemerintahan ini adalah memperluas infrastruktur jalan yang ada di kota Praya dan beberapa wilayah lainnya yang diimbangi dengan pembangunan perkampungan yang salah satunya adalah Kampung Kauman.
Pada masa ini juga terdapat pengembangan jumlah wilayah 5 (lima) Kecamatan baru yaitu Kecamatan Pujut, Janapria, Praya Timur, Praya Barat dan Kecamatan Pringgarata. Pemerintahan Drs. Lalu Sri Gde berakhir pada tahun 1979.
Setelah Drs. H. Lalu Sri Gde, Pemerintahan dilanjutkan oleh Letkol. C. Parwoto WP untuk periode tahun 1979 sampai dengan 1989. Ini untuk pertama kalinya, Lombok Tengah dipimpin dari kalangan militer. Pada masa ini mulai ada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di Kabupaten Lombok Tengah.
Berbagai perencanaan pembangunan pun dirancang. Sistem Gogo Rancah yang sangat terkenal itu, mulai diterapkan pada masa pemerintahan ini. Untuk mengatasi kekurangan air pertanian, khususnya di wilayah Selatan, dibangunlah Bendungan Batujai. Selain mulai dirancang Tata ruang kota Praya, ide pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) sudah dimulai pada masa pemerintahan Letkol. C. Parwoto WP.
Kepemimpinan Letkol. C. Parwoto WP berakhir tahun 1989,
dilanjutkan oleh Kol. (Purn) H. Ircham selama dua periode dari tahun 1989
sampai dengan 1999. Pada periode ini, lahan Bandara Internasional Lombok (BIL)
seluas 551 Hektar di Tanak Awu Kecamatan Pujut mulai dibebaskan.
Sistem Gogo Rancah tetap diterapkan dan dilakukan pemindahan Pasar dan terminal yang ada di tengah-tengah Kota Praya ke Renteng Kecamatan Praya.
Pemerintahan Kol. (Purn). H. Ircham dilanjutkan oleh Drs. H. Lalu Suhaimi dari kalangan sipil yang masih diangkat melalui DPRD, untuk periode tahun 1999 sampai dengan 2004. Pada masa inilah pemekaran wilayah dilakukan sehingga menjadi 12 kecamatan seperti sekarang ini.
Kecamatan yang baru hasil pemekaran pada masa Drs. H. Lalu Suhaimi, yaitu Kecamatan Praya Tengah, Praya Barat Daya dan Batukliang Utara. Pada masa ini Kabupaten Lombok Tengah mencetuskan Motto Tatas Tuhu Trasna melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 14 Tahun 1999 tentang Lambang dan Motto Kabupaten Lombok Tengah.
Pemerintahan Drs. H. Lalu Suhaimi berakhir tahun 2004 yang dilanjutkan oleh pasangan H. Lalu Wiratmaja – H. Lalu Suprayatno, SH., M.BA., MM. periode tahun 2004 sampai dengan 2010. Saat inilah, untuk pertama kalinya Bupati/Wakil Bupati Lombok Tengah dipilih secara langsung oleh masyarakat.
Peletakan batu pertama pembangunan Bandara Internasional Lombok (BIL) dilaksanakan pada periode pemerintahan ini, yaitu pada tanggal 19 Januari 2008. Pada masa kepemimpinan H. Lalu Wiratmaja – H. Lalu Suprayatno, SH., M.BA., MM., di gagas tentang perumusan Hari Jadi Kabupaten Lombok Tengah yang diprakarsai oleh KNPI.
Pemerintahan H. Lalu Wiratmaja – H. Lalu Suprayatno, SH., M.BA., MM. dilanjutkan oleh pasangan H. Moh. Suhaili FT, SH. – Drs. H. Lalu Normal Suzana untuk periode tahun 2010 sampai dengan 2015, yang juga dipilih secara langsung.
Dengan tetap melanjutkan program-program pembangunan
pemerintahan sebelumnya, pasangan H. Moh. Suhaili FT., SH. – Drs. H. Lalu
Normal Suzana menitikberatkan pembangunan pada tiga fokus pembangunan yaitu
Agriculture (Pertanian), Tourism (Pariwisata) dan Marine (Kelautan) yang
disingkat ATM, dengan menitikberatkan pada pembangunan 2R, Rurung Reban.
Selain itu, dilakukan pembagian kawasan pengembangan menjadi tiga zona, yaitu, Zone I sebagai Kawasan Aik Meneng yang meliputi Kecamatan Kopang, Kecamatan Pringgarata, Kecamatan Batukliang dan Kecamatan Batukliang Utara.
Zone II sebagai Kawasan Tunjung Tilah meliputi Kecamatan Praya, Kecamatan Praya Tengah, Kecamatan Jonggat dan Kecamatan Janapria. Terakhir, Zone III sebagai Kawasan Empak Bau meliputi Kecamatan Pujut, Kecamatan Praya Timur, Kecamatan Praya Barat dan Kecamatan Praya Barat Daya.
Pada awal pemerintahan H. Moh. Suhaili FT., SH. – Drs. H. Lalu Normal Suzana dilakukan peresmian Bandara Internasional Lombok oleh Presiden Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yaitu pada tanggal 1 Oktober 2011. Bersamaan dengan itu dilakukan ground breaking kawasan Mandalika Resort sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada Bulan Agustus 2015.
Pelan namun pasti, pertumbuhan ekonomi Lombok Tengah terus mengalami peningkatan. Demikian juga dengan angka kemiskinan yang terus mengalami penurunan.
Pada masa inilah ditetapkannya Hari Lahir Kabupaten Lombok Tengah melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Hari Jadi Kabupaten Lombok Tengah. Pemerintahan H. Moh. Suhaili FT., SH., – Drs. H. Lalu Normal Suzana yang terkenal dengan jargon Maiq Meres, berakhir Tahun 2015 dan melalui pemilihan langsung kepemimpinan Kabupaten Lombok Tengah selanjutnya kembali dipimpin oleh H. Moh. Suhaili FT., SH. terpilih sebagai Bupati Lombok Tengah didampingi oleh Lalu Pathul Bahri, S.IP. sebagai Wakil Bupati Lombok Tengah untuk periode tahun 2016 sampai dengan 2021.
Pemerintahan H. Moh. Suhaili FT., SH., – Lalu Pathul Bahri, S.IP. mengusung Visi Lombok Tengah Bersatu dan menitikberatkan pada pembangunan 3R, Rurung Reban untuk meraih Rizki, dengan terus mengawal Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) bersama semua stake holder yang ada, demi Lombok Tengah yang Bersatu.
Dalam rangka akselerasi program-program pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh semua stake holder tersebut, Pemerintah Daerah mencanangkan sebuah gerakan yang memadukan semua program penangggulangan kemiskinan yang ada di Kabupaten Lombok Tengah.
Gerakan ini melibatkan seluruh unsur baik masyarakat, pemerintah maupun swasta untuk bersatu padu dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah. Gerakan ini dinamakan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Terpadu melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (Lemper Madu) berbasis rumah ibadah.
Pada bidang Pendidikan, telah dilakukan Pencanangan Kabupaten Lombok Tengah sebagai Kabupaten Penyelenggara Pendidikan Inklusi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Situasi keamanan pun semakin kondusif. Semua program tersebut dicanangkan dalam Operasi Manunggal Tastura Bersatu (OPSIMANTU) untuk mewujudkan tatanan masyarakat Lombok Tengah yang Bersatu : Beriman, Sejahtera dan Bermutu.
Dirgahayu ke-72 kabupaten lombok tengah
mari bersatu!! mewujudkan lombok tengah beriman, sejahtera dan bermutu
lombok tengah bersatu semakin maju
persembahan gumi tastura untuk gumi gora
Geografis
Kabupaten Lombok Tengah terletak pada posisi 82° 7' - 8° 30' Lintang Selatan dan 116° 10' - 116° 30' Bujur Timur, membujur mulai dari kaki Gunung Rinjani di sebelah Utara hingga ke pesisir pantai Kuta di sebelah Selatan dengan beberapa pulau kecil yang ada disekitarnya.
Batas Wilayah
Kabupaten Lombok Tengah dengan batas-batas sebagai berikut:
Gunung Rinjani (Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur) |
|
Topografi
Wilayah Lombok Tengah yang membujur dari utara ke selatan tersebut mempunyai letak dan ketinggian yang bervariasi mulai dari nol (0) hingga 2000 meter dari permukaan laut. Secara garis besar topografi masih mirip dengan kabupaten lain di pulau Lombok. Jenis-jenis tanah yang ada di kawasan ini antara lain:
1. Aluvial: 2.764 Ha
2. Regusol Kelabu: 20.387 Ha
3. Kompleks Gromusol Kelabu Tua: 3.947 Ha
4. Gromusol Kelabu: 34.306 Ha
5. Regusol Coklat: 8.225 Ha
6. Brown Forest Soil: 9.575 Ha
7. Kompleks Mediteran Coklat: 41.635 Ha
Iklim
Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson, Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim D dan iklim E, yaitu hujan tropis dengan musim kemarau kering, yaitu mulai bulan Mei sampai dengan November, sementara curah hujan berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm per tahun. Curah hujan tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:
1. 1000–1750 mm, biasanya terjadi di Kecamatan Janapria, Praya dan Kecamatan Praya Tengah
2. 1000–2000 mm, biasanya terjadi di Kecamatan Janapria
3. 1500-2500, biasanya terjadi di Kecamatan Batukliang Utara, Jonggat, Kopang, Praya Barat Daya dan Kecamatan Pringgarata
Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Kabupaten Lombok Tengah beriklim sabana tropis (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Lombok Tengah biasanya berlangsung pada periode November hingga April dengan bulan terbasah adalah Januari yang rerata curah hujannya >300 mm per bulan. Sementara itu, musim kemarau biasanya terjadi pada periode Mei hingga Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus yang rerata curah hujannya kurang dari 20 mm per bulan.
Pemekaran Daerah
Praya merupakan ibu kota Kabupaten Lombok Tengah akan dinaikkan menjadi kotamadya.
Penduduk
Menurut data hasil sensus penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 745.433 jiwa (laki-laki 350.734 jiwa dan perempuan 394.699 jiwa) dengan Sex Ratio 89. Laju pertumbuhan sebesar 0.97%. Tingkat pertumbuhan merupakan kemajuan dari sebelumnya, yaitu 211% per tahun (periode 1970 - 1980) dan 1,64% per tahun (periode 1980 - 1990). Tingkat kepadatan mencapai 617 jiwa/km².
Mata Pencaharian
Mengingat sebagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan areal pertanian, maka sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Secara keseluruhan, persentase pembagian penduduk di Kabupaten Lombok Tengah dari segi mata pencaharian adalah: pertanian 72%, industri 7%, jasa 7%, perdagangan 7%, angkutan 3%, konstruksi 2% dan lainnya 2%.
Tokoh Terkenal
1. Suhaili Fadhil Thohir, Mantan Bupati Lombok Tengah
2. Lalu Pathul Bahri, Bupati Lombok Tengah
3. Lalu Muhamad Iqbal, Duta Besar RI untuk Turki
4. Lalu Wiratmaja, Mantan Bupati Lombok Tengah
5. Lalu Normal Suzana, Mantan Wakil Bupati Lombok Tengah
6. Lalu Rudy Irham Srigede, Komandan Korem 162/Wira Bhakti
7. Dian Sandi Utama, Staf Khusus Gubernur NTB
8. Lalu Srigede, Mantan Wakil Gubernur NTB
9. Lalu Suprapta, Mantan Wakapolda NTB
10. Nursiah, Wakil Bupati Lombok Tengah
----- ooooo oOo ooooo -----
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar