Senin, 04 Maret 2024

KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG

KABUPATEN TULANG BAWANG

PROVINSI LAMPUNG

Orientasi

Kabupaten Tulang Bawang (Aksara Lampung) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi LampungIndonesiaIbu kotanya adalah Kecamatan Menggala Kota. Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah sebesar 3.466,32 km, dengan penduduk sebanyak 430.021 jiwa (2020). Secara umum wilayah Kabupaten Tulang Bawang berada di dataran rendah.

Ketinggian wilayah ini bervariasi antara 2 Mdpl s/d 44 Mdpl.

Selayang Pandang

Pernah Ada kerajaan yang berdiri di wilayah ini bernama kerajaan Tulang Bawang ,yang termuat dalam Catatan Perjalanan I Tsing ,yang sedang berkelana ke india dan sumatra dan sekitarnya ,untuk belajar agama budha pada zaman sriwijaya sekaligus mencatat perjalanannya.

Pada saat terbentuknya atau berdirinya Kabupaten Tulang Bawang pada tanggal 20 Maret 1997 wilayah Tulang Bawang pada saat itu memiliki wilayah terluas, 22% dari wilayah provinsi Lampung. Kabupaten Tulang Bawang berjarak sekitar 120 km dari ibu kota provinsi LampungKota Bandar Lampung.

Pada tahun 2008, Kabupaten Tulang Bawang dimekarkan menjadi 3 (tiga) wilayah daerah otonom baru (DOB) dengan Undang-Undang Nomor: 49 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Mesuji dan Undang-Undang Nomor: 50 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Tulang Bawang Barat. Setelah dimekarkan, saat ini Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah ± 4.361,83 km2, yang tersebar dalam 15 wilayah Pemerintahan Kecamatan, 4 Kelurahan dan 148 Kampung.

Sejarah Singkat Kabupaten Tulang Bawang

Masa Pra Kemerdekaan RI

Dalam sejarah kebudayaan dan perdagangan di Nusantara, Tulang Bawang digambarkan merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, disamping kerajaan Melayu, Sriwijaya, Kutai, dan Tarumanegara. Meskipun belum banyak catatan sejarah yang mengungkapkan keberadaan kerajaan ini, namun catatan Cina kuno menyebutkan pada pertengahan abad ke-4 seorang pejiarah Agama Budha yang bernama Fa-Hien, pernah singgah di sebuah kerajaan yang makmur dan berjaya, To-Lang P'o-Hwang (Tulang Bawang) di pedalaman Chrqse (pulau emas Sumatera). Sampai saat ini belum ada yang bisa memastikan pusat kerajaan Tulang Bawang, namun ahli sejarah Dr. J. W. Naarding memperkirakan pusat kerajaan ini terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa) kurang lebih dalam radius 20 km dari pusat kota Menggala.

Seiring dengan makin berkembangnya kerajaan Che-Li-P'o Chie (Sriwijaya), nama dan kebesaran Tulang Bawang sedikit demi sedikit semakin pudar. Akhirnya sulit sekali mendapatkan catatan sejarah mengenai perkembangan kerajaan ini.

Ketika Islam mulai masuk ke bumi Nusantara sekitar abad ke-15, Menggala dan alur sungai Tulang Bawang yang kembali marak dengan aneka komoditi, mulai kembali di kenal Eropa. Menggala dengan komoditi andalannya Lada Hitam, menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan komoditi sejenis yang didapat VOC dari Bandar Banten. Perdagangan yang terus berkembang, menyebabkan denyut nadi Sungai Tulang Bawang semakin kencang, dan pada masa itu kota Menggala dijadikan dermaga "BOOM", tempat bersandarnya kapal-kapal dari berbagai pelosok Nusantara, termasuk Singapura.

Perkembangan politik Pemerintahan Belanda yang terus berubah, membawa dampak dengan ditetapkanya Lampung berada dibawah pengawasan langsung Gubernur Jenderal Herman Wiliam Deandles mulai tanggal 22 November 1808. Hal ini berimbas pada penataan sistem pemerintahan adat yang merupakan salah satu upaya Belanda untuk mendapatkan simpati masyarakat.

Pemerintahan adat mulai ditata sedemikian rupa, sehingga terbentuk Pemerintahan Marga yang dipimpin oleh Kepala Marga (Kebuayan). Wilayah Tulang Bawang sendiri dibagi dalam 3 kebuayan, yaitu Buay Bulan, Buay Tegamoan dan Buay Umpu (tahun 1914, menyusul dibentuk Buay Aji).

Sistem Pemerintahan Marga tidak berjalan lama, dan pada tahun 1864 sesuai dengan Keputusan Kesiden Lampung No. 362/12 tanggal 31 Mei 1864, dibentuk sistem Pemerintahan Pesirah. Sejak itu pembangunan berbagai fasilitas untuk kepentingan kolonial Belanda mulai dilakukan termasukdi Kabupaten Tulang Bawang.

Pada zaman pendudukan Jepang, tidak banyak perubahan yang terjadi di daerah yang dijuluki "Sai Bumi Nengah Nyappur” ini. Dan akhirnya sesudah Proklamasi kemerdekaan RI, saat Lampung ditetapkan sebagai daerah Keresidenan dalam wilayah Propinsi Sumatera Selatan, Tulang Bawang dijadikan wilayah Kewedanaan.

Masa Kemerdekaan RI

Sejalan dengan perkembangan Negara RI, maka setelah Lampung memisahkan diri dari Propinsi Sumatera Selatan, dengan membentuk Propinsi Lampung, maka status Menggala juga ditetapkan sebagai kecamatan di bawah naungan Kabupaten Lampung Utara.

Proses berdirinya Tulang Bawang tidak begitu saja terjadi. Diawali dari rencana sesepuh dan tokoh masyarakat bersama pemerintah yang sejak tahun 1972 merencanakan mengembangkan Propinsi Lampung menjadi 10 Kabupaten/Kota, maka pada tahun 1981, Pemerintah Propinsi membentuk 8 Lembaga Pembantu Bupati, yang salah satunya adalah Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 821.26/502 tanggal 8 Juni 1981 tentang Pembentukan Wilayah Kerja Pembantu Bupati Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Lampung Utara Wilayah Propinsi Lampung.

Dalam kurun waktu dari tahun 1981 sampai dengan 1997, telah terjadi pergantian Pejabat Pembantu Bupati selama beberapa masa bakti, yang dijabat oleh:

1.    Drs. Hi. M. Yusup Nur (masa bhakti 1981 s.d: 1985).

2.    Kardinal, BA (masa bhakti 1985 s.d. 1989)

3.    Drs. Hi. Somali Saleh (masa bhakti 1989 s.d. 1993)

4.    Drs. Rukhyat Kusumayudha (masa bhakti 1993 s.d. 1994)

5.    Drs. Tamanuri (masa bhakti 1994 s.d. 1996)

6.    Hi. Santori Hasan, SH. (masa bhakti 1996 s.d. 1997)

Pada tahun 1997, dibentuklah Sekretariat Persiapan Kabupaten Tulang Bawang, dengan Sekretaris merangkap Pembantu Bupati Lampung Utara Wilayah Menggala Hi. Santori Hasan, SH. Selanjutnya untuk memuluskan pembentukan kabupaten, ditunjuklah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tulang Bawang sejak tanggal 20 Maret sampai dengan 9 Desember 1997 melalui Surat Keputusan Gubernur No. 821.2/II/09/97 tanggal 14 Januari 1997 tentang Penunjukan Plt Bupati Kabupaten Tingkat II Persiapan Tulang Bawan.

Melalui serangkaian proses yang cukup melelahkan, akhirnya Kabupaten Tulang Bawang lahir, dan diresmikan keberadaannya oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 Maret 1997, sebagai tindak lanjut ditetapkan UU No. 2 Tahun 1997 tentang pembentukan daerah tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus. Dimana untuk selanjutnya pada tanggal 24 Nopember 1997 terpilihlah Hi. Santori Hasan, SH sebagai Bupati Tulang Bawang pertama, untuk periode tahun 1997-2002, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 1997.

Melalui proses pemilihan Bupati Tulang Bawang pada tanggal 12 Nopermber 2002 terpilihlah Dr. Abdurachman Sarbini, dan AA. Syofandi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tulang Bawang untuk periode 2002-2007, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2002. Kemudian melalui proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung oleh masyarakat yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2007, Dr. Abdurachman Sarbini kembali terpilih sebagai Bupati Tulang Bawang periode 2007-2012, berpasangan dengan Drs. Agus Mardihartono, MM, sebagai Wakil Bupati, yang dilantik pada tanggal 9 Desember 2007.

Sementara itu sejak berdirinya Kabupaten Tulang Bawang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang juga mengalami proses pergantian pucuk pimpinan. Pada periode 1997-1999, Ketua DPRD dijabat Abadi SP, pada periode 1999-2004 Ketua DPRD dijabat Samsul Hadi, dan periode 2004-2009 Ketua DPRD dijabat Lamijiono, S.Pd, MM, yang kemudian sebelum masa bhaktinya berakhir digantikan oleh Herman Artha.

Pada tanggal 18 Agustus 2009, anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang periode 2004-2009 secara resmi mengakhiri masa jabatannya, yang kemudian melalui mekanisme yang berlaku digantikan oleh Anggota DPRD periode berikutnya yaitu 2009-2014, yang merupakan hasil Pemilu Legislatif 9 April 2009. Sedangkan Ketua DPRD masa bhakti 2009-2014 adalah Winarti, SE yang dilantik pada tanggal 19 Oktober 2009.

Pada Periode selanjutnya melalui pemilihan Bupati & Wakil Bupati Tulang Bawang periode 2012-2017 terpilihlah Ir. Hi. Hanan A. Rozak, MS sebagai Bupati Tulang Bawang berpasangan dengan Heri Wardoyo SH, sebagai Wakil Bupati yang dilantik pada tanggal 17 Desember 2012. Pada Tanggal 15 Februari 2017, Tulang Bawang kembali melakukan pemilihan umum Bupati Tulang Bawang yang dimmenangkan oleh pasangan Bupati Hj. Winarti S.E., M.H dan Wakil Bupati Hendriwansyah Periode 2017-2022. Dilantik oleh Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, S.Pi., M.Si. pada Senin, (18/12/2017).

Tulang Bawang Kini dan Masa Datang.

Kabupaten Tulang Bawang yang pada awal berdirinya memiliki luas wilayah 7.770,84 km² atau 22% dari wilayah Lampung, merupakan kabupaten terbesar di Propinsi Lampung.

Menyadari luas wilayah dan besarnya tantangan pembangunan Kabupaten Tulang Bawang, maka dengan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung, DPRD Provinsi Lampung, DPRD Tulang Bawang, Tokoh Masyarakat, Tokoh adat dan seluruh masyarakat Kabupaten Tulang Bawang Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang mengambil sebuah terobosan besar dengan memekarkan Kabupaten Tulang Bawang menjadi 3 Kabupaten yaitu, Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji.

Dalam proses realisasi dua daerah otonomi baru itu pula, catatan menariknya adalah, sangat langka dan jarang sekali terjadi secara nasional, adanya upaya keras dan inisiatif dari kabupaten induk seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Tulang Bawang.

Beberapa pertimbangan dilakukannya pemekaran dua daerah otonomi baru, diantaranya untuk menciptakan percepatan pembangunan daerah, mengefektifkan pelayanan publik, memperpendek rentang kendali pemerintahan, sekaligus dapat mempercepat kesejahteraan masyarakat, baik di dua kabupaten baru hasil pemekaran, maupun di kabupaten induk.

Sedangkan dalam prosesnya, pemekaran Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Mesuji akhirnya dapat diwujudkan, yaitu dengan disahkannya UU Nomor 49 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Mesuji dan UU Nomor 50 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Tulang Bawang Barat, tanggal 26 November 2008, yang kemudian diresmikan pendefinitifannya tanggal 3 april 2009, yang ditandai dengan dilantiknya kedua Penjabat (Pj) Bupati di dua daerah otonomi baru tersebut oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Setelah wilayahnya dimekarkan, kini Kabupaten Tulang Bawang memiliki luas wilayah 4385.84 km² dengan 15 kecamatan, 4 kelurahan dan 148 kampung. Namun meskipun luas wilayahnya berkurang pasca dimekarkannya dua daerah otonomi baru, Kabupaten Tulang Bawang masih tetap memiliki beragam potensi yang menjanjikan guna meningkatkan kemajuannya.

Geografis

Secara astronomis, Kabupaten Tulang Bawang terletak antara 105°09’ Bujur Timur sampai 105°55’ Bujur Timur dan 04°08’ Lintang Selatan sampai 04°41’ Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang 3.466,32 Km2.

Batas Wilayah

Batas-batas Wilayah kabupaten Tulang Bawang antara lain:

Utara

Kabupaten Mesuji dan Provinsi Sumatra Selatan

Timur

Laut Jawa

Selatan

Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur

Barat

Kabupaten Tulang Bawang Barat

Topografi

Secara topografi daerah Tulang Bawang dibagi menjadi 4 bagian:

1.    Daerah daratan, ini merupakan daerah terluas yang dimanfaatkan untuk pertanian.

2.   Daerah rawa, terdapat sepanjang Pantai Timur dengan ketinggian 0–1 m, yang merupakan daerah rawa pasang surut.

3.   Daerah River Basin, terdapat dua River Basin yang utama yaitu River Basin Tulang Bawang, dan River Basin sungai-­sungai kecil lainnya.

4. Daerah Alluvial, meliputi pantai sebelah timur yang merupakan bagian hilir (down steem dari sungai-sungai besar yaitu Sungai Tulangbawang, dan Sungai Mesuji) dimanfaatkan untuk pelabuhan.

Iklim

Hujan

Daerah Kabupaten Tulang Bawang beriklim Tropis, dengan musim hujan dan musim kemarau berganti sepanjang tahun. Temperatur rata-rata 31 °C. Curah hujan rata-rata 2.000 - 2.500 mm/tahun.

Angin

Iklim Tropis Humod dengan angin laut lembap bertiup dari Samudera Indonesia dan Laut Jawa, dari arah Barat dan Barat Laut terjadi pada bulan November - Maret. Selama bulan Juli - Agustus,55< angin bertiup dari Timur dan Tenggara. Kecepatan angin rata-rata 5,83 km/jam.

Tanah

Secara garis besar Tanah di Tulangbawang dibagi 6, antara lain Aluvial, Regosol, Andosol, Podsolik, Coklat, Latosol, dan Padsolik Merah Kuning (PMK).

Air

Selain sumber air tanah, sumber air lainnya adalah sumber air permukaan berupa sungai dan laut.

Mineral

Jenis mineral potensial dan strategis di Tulangbawang adalah:

1.    Pasir Kuarsa, terdapat disekitar Menggala dan Gedung Meneng

2.    Minyak Bumi, terdapat pada lapisan Palembang yang terakumulasi sebagai lanjutan dari endapan Minyak Bumi di daerah Palembang; terpusat di sekitar Menggala.

3.  Batu Bara, depositnya terdapat pada lapisan sedimen formasi endosit, yaitu bagian Hulu Way Tulang Bawang.

Pemerintahan

Kecamatan

Kabupaten Tulang Bawang terdiri dari 15 kecamatan, 4 kelurahan, dan 147 desa. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 430,630 jiwa dengan luas wilayah 3.466,32 km² dan sebaran penduduk 124 jiwa/km².

Pariwisata

Kota Tua Menggala

Selain menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Tulang Bawang, Kota Menggala menyimpan potensi wisata karena kota ini sudah berkembang sejak zaman kolonial Belanda. Itu sebabnya banyak bangunan-bangunan bersejarah yang menghiasi sudut kota yang akan membawa wisatawan ke suasana masa lampau, dua diantaranya yang sangat terkenal adalah Dermaga Way Tulangbawang dan Pasar lama.

Kawasan Cakat Raya

Kawasan Cakat Raya merupakan kawasan objek wisata yang dihiasi dengan rumah-rumah adat dari berbagai daerah di Indonesia plus miniatur candi Prambanan berukuran 9x10 meter2 dengan ketinggian 12 meter, membuat Kawasan Cakat Raya bisa dibilang miniaturnya Taman Mini Indonesia Indah.

Rawa Pacing

Rawa Pacing menyuguhkan panorama yang indah dan masih alami, daya tarik dari Rawa Pacing adalah kehadiran koloni-koloni burung dari Asia dan Australia yang akan bermigrasi. Namun, koloni-koloni  burung tersebut tidak dapat dijumpai setiap saat dan hanya pada musim hujan.

Kuala Teladas

Kuala Teladas adalah nama kampung yang terletak di Kecamatan Dante Teladas. Meski bukan sebagai kampung wisata, Kuala Teladas sangat menarik untuk dikunjungi dan selama ini memang banyak para wisatawan yang berkunjung ke sini untuk bersantai dengan berperahu menyusuri panjangnya sungai sambil melihat karamba-karamba milik warga yang menjadi tempat pembudidayaan.

Way Tulangbawang

Way Tulangbawang sungai yang membelah Kabupaten Tulang Bawang ini merupakan sungai terluas di Provinsi Lampung dengan daerah tangkapan seluas 1.285 km2. Memiliki panjang puluhan kilometer dan lebar rata-rata 200 meter, Way Tulang Bawang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai objek pariwisata dan upaya itulah yang kini tengah dicoba oleh Pemkab Tulang Bawang dengan menggelar berbagai event wisata.

Tirta Garden Waterboom

Kolam Renang Tirta Garden yang populer dengan sebutan Tirta Garden Waterboom ini terletak di Jalan Raya Lintas Timur Sumatra, Unit 1 Kecamatan Banjar Margo. Diantara beberapa pemandian buatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang, Tirta Garden Waterboom adalah yang terbesar dengan fasilitas paling lengkap. Tidak heran jika waterboom ini menjadi objek wisata favorit bagi masyarakat Tulang Bawang.

Demografi

Dari segi demografi penduduk Kabupaten Tulang Bawang pada hasil data BPS Tulang Bawang 2020 adalah 450.902 Jiwa memiliki pertumbuhan penduduk setiap tahunnya sekitar 1,15% per tahun, dan tingkat kepadatan sekitar 130,08 jiwa/km².

Kecamatan

Luas Wilayah (km²)

Jumlah Penduduk (jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)

Banjar Agung

230,888

42.495

186

Banjar Baru

132,95

15.679

296

Banjar Margo

132,95

39.465

117

Dente Teladas

685,65

53.390

77

Gedung Aji

114,47

14.754

128

Gedung Aji Baru

95,36

25.339

265

Gedung Meneng

657,07

33.265

50

Meraksa Aji

94,71

15.820

167

Menggala

344,00

50.282

145

Menggala Timur

193,53

15.480

79

Penawar Aji

104,45

20.975

200

Penawar Tama

210,53

31.886

151

Rawa Pitu

169,18

18.492

109

Rawajitu Selatan

123,94

31.194

251

Rawajitu Timur

176,75

16.856

95

Suku

Masyarakat di Kabupaten Tulang Bawang terdiri atas beberapa suku bangsa, baik suku asli Lampung maupun pendatang dari Jawa, Sunda, Bali, dan beberapa suku lainnya.

 

Bahasa

Masyarakat Kabupaten Tulang Bawang yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: bahasa Indonesiabahasa Jawabahasa Sundabahasa Bali, bahasa Basemah, dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.

Pendidikan

Kabupaten Tulang Bawang memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Berikut adalah daftar jumlah sekolah Negeri dan Swasta di Kabupaten Tulang Bawang. 

Pendidikan formal

TK atau RA negeri dan swasta

SD atau MI negeri dan swasta

SMP atau MTs negeri dan swasta

SMA negeri dan swasta

MA negeri dan swasta

SMK negeri dan swasta

Perguruan tinggi

Jumlah satuan

189

247

126

23

14

29

-

-----ooooo oOo ooooo-----

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...