KABUPATEN SIGI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Orientasi
Kabupaten Sigi adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bora yang berada di Kecamatan Sigi Kota. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggala.
Sejarah Terbentuknya Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah
Muhammad Imron Rabu, 09 Januari 2019
Kabupaten Sigi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibukotanya adalah Bora yang berada di Kecamatan Sigi Biromaru. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggala. Kabupaten Sigi memiliki luas wilayah sekitar 5.196 km2 dengan jumlah Penduduk mencapai 247.057 jiwa 2017.
Sejarah Singkat Kabupaten Sigi
Sebelum ditaklukan oleh pemerintah Belanda pada Tahun 1904 wilayah Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah pemerintahan raja-raja yang berdirisendiri-sendiri d iProvins iSulawesi Tengah, yaitu Kerajaan Sigi Dolo yang pusat pemerintahannya berkedudukan di Bora. Pemerintah Hindia Belanda menduduki kerajaan ini setelah mengalami perang Sigi Dolo.Perang diakhiri dengan penanda tanganan perjanjian yang dikenal dengan langeverkliring yang kemudian disusul konterverkliring yang intinya pengakuan terhadap kedaulatan pemerintahan Belanda atas wilayah-wilayah kerajaan tersebut.
Setelah ditaklukan pada tahun 1904 dijadikan wilayah administratif dengan nama distrik, selain dari distrik yang dinamakan onder distrik. Gabungan dari beberapa distrik disebut swapraja atau disebut landscap (Zelfsbestewer ondeland schappen).
Untuk mengatur pemerintahan dalam wilayah swapraja ini sebagai pelaksanaan korteverklering, pemerintah Belanda menetapkan peraturan tentang daerah-daerah yang pemerintahan sendiri berlaku sejak tahun 1927 dan diubah pada tahun 1938 dengan nama zelfbestusregelen.
Dalam perkembangan selanjutnya wilayah Sulawesi Tengah dijadikan beberapa Afdeling, dimana Kerajaan Sigi Dolo masuk ke Onder afdeling Palu. Pada akhir tahun 1948 Sulawesi Tengah menjadi satu daerah otonom dengan Ibu Kota Poso.Oleh pemerintah dibentuk dua badanya itu dewan raja-raja yang diketuai oleh Bestari Laborahima anggotanya sebagian besar ditunjuk oleh pemerintah selaku penasihat.
Dengan terbentuknya Sulawesi Tengah maka lembaga-lembaga pemerintah seperti residen, asistenresiden, gezag, hebar/kontreleur dihapuskan dan dirubah menjadi kepala pemerintahan negeri, sedang Landschap menjadi Swapraja.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Tanggal 23 OktoberTahun 1951 (diubah Kembali tanggal 30 April 1952) daerah Sulawesi Tengah Kembali menjadi dua wilayah administratif. Sehubungandenganpembagianinimaka DPRD Sulawesi Tengah padaTangal 16 November 1951 menyatukandiri bersama dewan pemerintah daerah dan menyerahkan tugas dan kekuasaan kepada Gubernur Sulawesi Tengah dengan surat tanggal 4 Maret 1952 No. 183, pembubaran daerah Sulawesi Tengah dan daerahnya menjadi daerah Swatantara.
Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 1952 terhitung mulaiTanggal 12 Agustus 1952 daerah Sulawesi Tengah dibagi menjadi dua kabupaten yaitu :
2. Kabupaten Poso yang wilayahnya meliputi bekas Onder afdeling Poso, Bungku/Mori dan Luwuk.
Selanjutnya berdasarkan undang-undang Nomor 29 Tahun 1953 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tengah, Kabupaten Donggala dibagi menjadi dua kabupaten
Daerah tingkat II yaitu:
1. Kabupaten Daerah Tingkat II Donggala meliputi Onder Afdeling Palu, Donggala dan Parigi;
2. Kabupaten Daerah Tingkat II Toli-toli meliputi OnderAfdeling Toli-toli dan Buol.
Kemudian diterbitkan dan disyahkanUndang-Undang No 27 Tahun 2008 mengenai pembentukan Kabupaten Sigi pada tanggal 21 Juli 2008. Sebelumnya Kabupaten Donggala telah mengalami pemekaran menjadi Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong.
Dari 30 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Donggala sebanyak 15 kecamatan masuk ke Kabupaten Sigi yaitu Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Kulawi, Kecamatan Lindu, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo, Kecamatan Sigi Biromaru, KecamatanTanambulava, KecamatanDolo, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Marawola, Kecamatan Kinovaro dan Kecamatan Marawola Barat. Adapun pejabat Bupati yang pertama ditunjuk adalah Drs. Hidayat.
Sumber : https://sanggentala.wordpress.com/tentang-sigi
Pemerintahan
Kecamatan
Setelah pemekaran kecamatan Sigi Kota, pada 14 September 2020, kabupaten Sigi terdiri dari 16 kecamatan dan 177 desa dengan luas wilayah 5.196,02 km² dan jumlah penduduk sebesar 247.057 jiwa dengan sebaran penduduk 47 jiwa/km².
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sigi, adalah sebagai berikut:
Kode |
Kecamatan |
Jumlah |
Daftar |
72.10.12 |
9 |
||
72.10.11 |
12 |
||
72.10.09 |
12 |
||
72.10.08 |
7 |
||
72.10.13 |
10 |
||
72.10.05 |
16 |
||
72.10.06 |
12 |
||
72.10.04 |
5 |
||
72.10.14 |
11 |
||
72.10.15 |
12 |
||
72.10.03 |
5 |
||
72.10.02 |
21 |
||
72.10.07 |
19 |
||
72.10.01 |
10 |
||
72.10.16 |
10 |
||
72.10.10 |
5 |
||
TOTAL |
177 |
Pariwisata
Taman Nasional Lore Lindu
Terdapat flora dan fauna endemik Sulawesi, seperti Anggrek Hitam, Kuskus, Babi Rusa, Anoa dan lain-lain. Taman Nasional Lore Lindu juga memliki keunikan, yaitu sebuah danau yang bernama "Lindu". Danau ini berada di wilayah kaki Gunung Nokilalaki dengan ketinggian 2355 meter di atas permukaan laut. Kata Lindu sendiri dalam bahasa Kaili adalah Belut. Danau Lindu menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai nelayan ikan air t
Desa Pakuli
Di desa ini kita dapat menyaksikan burung Maleo bertelur. Kawasan ini berlokasi di Kecamatan Gumbasa yang berjarak 41 km dari kota Palu, ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu, desa ini pula terdapat kebun budidaya obat tradisional dan hal ini sesuai dengan nama desa tersebut "Pakuli" yang dalam bahasa lokal berarti obat.
Wisata alam Oloboju
1. Padepokan kopi organik
2. Pemandian air panas bora
3. Taman hutan rakyat kapopo
4. Air terjun parapa
5. Air terju Mantikole
6. Air terjun Wera
7. Sekolah alam awan hijau kamalisi
Tokoh asal Sigi
Di antara tokoh pejuang asal Sigi adalah Karanja Lembah atau Raja Toi Dompo yang menentang Hindia Belanda diawal abad 20.
----- ooooo oOo ooooo -----
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar