KISAH RATU CLEOPATRA
Reorientasi
Cleopatra, Kisah
Ratu terakhir Mesir yang sebenarnya
Kita
mengenalnya sebagai Cleopatra, Ratu Mesir yang terakhir. sosoknya begitu
populer sebagai pemikat pria yang paling ulung dalam sejarah. bukan sembarang
pria, adalah seorang Julius Caesar yang berhasil ia taklukan.
kecantikannya begitu melegenda dimana kedatangannya ke Roma yang begitu glamor
memulai trend kosmetik dan fashion di seantero Romawi. sayangnya hubungan
mereka berdua akhirnya menjadi alasan bagi lawan Julius untuk menjatuhkannya. Setelah
kematian Julius, nama Cleopatra tidak hilang melainkan menjadi rebutan para
tokoh Romawi untuk mendapatkan kekayaan Mesir. ia memilih Mark Antony, tangan
kanan Julius dan salah satu kandidat terkuat dari Triumvirat untuk
melindunginya. dengan pesonanya Mark Antony pun takluk dan mereka hidup bersama
di Mesir secara kontroversial sampai dengan kematiannya secara tragis dengan
bunuh diri setelah kalah dalam perang saudara.
Tetapi sampai sejauh mana kisah-kisah di atas yang dipopulerkan dan diceritakan ulang oleh berbagai media dan film hollywood benar adanya? Sang Ratu Mesir yang dimaksud lahir sebagai Cleopatra VII Philopator. gelarnya seringkali membuat awam mengira bahwa ia adalah orang Mesir, padahal tidak. Cleopatra berasal dari dinasti Ptolemaic yang berasal dari Yunani-Macedonia. kakek buyut Cleopatra adalah Ptolemy seorang jendral dan kawan terdekat dari Alexander The Great yang ikut berperang hingga ke Persia dan India. setelah kematian Alexander, Ptolemy terlibat dalam perang perebutan wilayah.
Ptolemy yang dianggap setia diberikan izin untuk memerintah Mesir atas nama keturunan Alexander, tetapi kemudian mendudukinya sendiri dan mengikuti jejek jendral Alexander lainnya, mengangkat dirinya sebagai raja. setelah sukses mempertahankan Mesir dari jendral lainnya dan juga sempat melakukan serangan ke Syria, Ptolemy I Soter (namanya sebagai raja) berhasil membangun fondasi yang kuat bagi dinastinya yang bertahan selama 300 tahun. Darah keturunan Ptolemy terus terjaga dengan tradisi menikahi sepupu bahkan kakak-adiknya sendiri agar kerajaan Mesir yang mereka miliki tidak terpecah-pecah karena warisan. begitu terjaga sehingga sering disebutkan bahwa tidak ada setetes darah orang asing (Mesir) pun di dalam garis keturunan Ptolemaic. bahkan Romawi yang nantinya berkomplot melawannya tidak berani membuat tuduhan ilegitimasi kuasa, mengukuhkan murninya garis keturunan Cleopatra.
Murninya garis keturunan dinasti Ptolemaic membuat penampilan Cleopatra pada sejarah sangat berbeda dengan yang biasa kita kenal sekarang ini. paling kentara adalah bagaimana Cleopatra tidak memiliki rambut hitam ataupun menggunakan poni ala Dora, apalagi dengan hidung dan dagu yang hampir ala asia. Cleopatra yang asli memiliki rambut coklat atau kuning pirang, dengan gaya diikat kebelakang dan hidung mancung, hampir bengkok serta dagu tegas ala Yunani.
Image Cleopatra modern terbentuk karena berbagai film yang menghiasi sinema sejak akhir 1945. yang paling sukses dan akhirnya membentuk imagenya secara definitif adalah film kolosal berjudul Cleopatra yang diperankan oleh Elizabeth Taylor. berbiaya 44 juta dollar di tahun 1963 yang setara dengan 344 juta dollar di masa sekarang. sebagai perbandingan Titanic tahun 1997 sebagai film termahal sebelum pergantian abad memiliki budget di angka 200 juta dollar. Begitu megahnya film Cleopatra hingga menjadi tonggak dunia perfilman. peran Elizabeth Taylor sebagai Cleopatra menjadi ikonik dan masuk ke dalam media populer sebagai representasi yang dianggap paling mendekati aslinya. wajah cantik yang mulus dengan makeup mata yang khas, dandanan rambut "ala Mesir" lengkap dengan dandanan dan pakaian yang mewah, glamor serta eksotis. padahal semuanya adalah rekaan Hollywood semata.
Sosok asli Cleopatra jauh dari yang diperankan oleh Elizabeth Taylor. bahkan sebenarnya sejarah mencatat Cleopatra sebagai sosok wanita yang kurang cantik. berbagai koin yang dicetak dengan wajahnya memperlihatkan wajah yang maskulin daripada feminim. walaupun mungkin bertujuan untuk menegaskan imagenya sebagai penguasa tetapi patung wajah yang dibuat paling dekat dengan masanya juga memiliki kencenderungan yang sama.
Deskripsi serta komentar dari berbagai tokoh sejarah yang hidup di jamannya mengindikasikan bahwa ia memiliki "suara" yang manis, kepintaran atau karisma yang menarik, bukan wajah yang cantik ataupun tubuh yang mempesona. patung yang dibuat seratusan tahun sebelah kematiannya menggambarkan sosoknya sebagai wanita dengan tampilan wajah yang "datar" atau biasa-biasa saja, bahkan ada satu patung dimana ia terlihat agak gemuk. Berbagai peninggalan yang dihiasi wajahnya memiliki beberapa kesamaan, yakni hidung ekstra mancung dan rambut ala Yunani. tidak luar biasa cantik seperti patung dewi-dewi Yunani melainkan agak kental dengan elemen maskulin yang menggambarkan kecerdasan, berani serta tegas. soal kecantikan Cleopatra bisa dibilang hanya sedikit di atas rata-rata, bahkan sejujurnya agak kurang karena sebagai putri Raja ia diharapkan memiliki kecantikan yang lebih.
Beberapa komentar mengenai dirinya menyebutkan bahwa Cleopatra berkulit pucat yang tidak (mulus) sempurna. dengan kata lain sang ratu kemungkinan memiliki tanda bekas jerawat, dsb-nya pada wajahnya. sangat umum terjadi tetapi wanita lain dalam sejarah sering dipuja berwajah mulus sehingga Cleopatra terlihat agak kurang. rambutnya juga tidak lurus melainkan ikal berombak dan diikat kebelakang dalam gaya tradisional Yunani, tanpa poni. Apapun kekurangan yang ia miliki secara fisik ditutupi secara melimpah dalam hal kepintaran. semua tokoh yang bertemu dengannya selalu memuji kecerdasannya dalam berkomunikasi. ia disebutkan terpelajar dan memahami seluk beluk kenegarawanan termasuk politik antar kerajaan. demikian juga disebutkan Cleopatra jarang membutuhkan penerjemah karena menguasai 5 hingga 9 bahasa termasuk Arabic, Ehiopic, Parthian, bahkan Hebrew atau Aramaic.
Cleopatra
berbahasa Yunani sebagai bahasa ibu dan tampak menguasai bahasa Mesir juga
walaupun tidak 100% karena para penguasa Ptolemaic merasa tidak perlu
mempelajarinya. Cleopatra tidak menguasai latin sehingga tidak mampu
bercakap-cakap dengan warga Romawi kebanyakan. tetapi uniknya, para elit Romawi
termasuk Julius Caesar, Mark Antony serta tokoh penting lainnya justru
menguasai bahasa Yunani sebagai bahasa kaum terdidik. Kemampuan bahasa dan
wawasannya yang luas mengenai negara & perpolitikan di mediterania menjadi
modal Cleopatra untuk berkuasa kelak. kedewasaannya dimulai ketika ia bersama
ayahnya terusir ke Roma oleh saudarinya yang mengambil alih pemerintahan Mesir
setelah terjadinya pemberontakan terhadap pajak yang memberatkan. Cleopatra
mulai terbiasa dengan proses berjalannya politik dan intrik suksesi dengan
segala risikonya.
Dengan bantuan Romawi yang ingin hutangnya dibayar oleh ayah Cleopatra, mreka kembali ke Mesir dan merebut kerajaannya kembali. Cleopatra mulai berkuasa sebagai wakil namun empat tahun kemudian regimnya tumbang karena perpecahan dengan adiknya, Ptolemy XIII serta beberapa kubu militer di Mesir yang memiliki kepentingannya sendiri. Cleopatra diasingkan tetapi adiknya mengambil langkah buruk dengan membunuh Pompey yang pergi ke Mesir. Walaupun Pompey merupakan musuh Julius yang sekarang berkuasa di Roma, tetapi Pompey tetap dihormati dan ingin ditangkap hidup-hidup. mendengar pembunuhan tersebut, Julius marah dan menduduki ibukota Mesir. ketika itu Cleopatra nekat minta diseludupkan di dalam gulungan karpet dan dibawa ke ruang kerjanya. sang gadis usianya baru 22 tahun namun memiliki kepandaian yang mampu memikat Julius, seorang jendral dan politikus senior yang sudah berusia 50an.
Mereka
dengan cepat menjadi kekasih dan Cleopatra melahirkan seorang putra. untuk
sementara kuasanya di Mesir begitu kuat apalagi Julius Caesar berhasil menjadi
penguasa (dictator) Romawi setelah memenangkan perang saudara. namun
kedekatannya dengan Julius akhirnya menjadi bumerang politik dimana mereka
diisukan berniat menjadi Raja dan Ratu Romawi, sesuatu yang tabu bagi penduduk
Roma yang masih berbentuk Republik. Julius Caesar menjadi korban pembunuhan
tidak lama setelah kedatangan Cleopatra di Roma yang begitu menggemparkan.
Romawi kembali terlempar ke dalam perang saudara. sang Ratu kembali ke Mesir
dan mempertimbangkan posisinya. setelah beberapa lama ia memilih bersekutu
dengan kubu pro Caesar dan mengizinkan 4 Legiun Romawi yang diberikan Julius
untuk menjaga Mesir turut campur dalam peperangan di Italy.
Masa damai tiba setelah kubu yang membunuh Julius dihancurkan dan Triumvirat baru muncul. Cleopatra membangun hubungan dengan Mark Antony yang ketika itu mencurigainya karena Mesir sempat diberitakan memberikan sejumlah uang untuk kubu lawan dalam perang saudara. tidak diketahui apakah kecurigaan tersebut benar tetapi cukup masuk akal karena perang saudara yang lama akan melemahkan Romawi sehingga posisi Mesir menjadi menguntungkan.
Apapun itu, Cleopatra datang ketika dipanggil oleh
Mark Antony. kesempatan ini tidak ia sia-siakan dengan membawa rombongan dalam
kapal pesiar yang luar biasa mewah. walaupun sudah beberapa kali bertemu muka
dengan Cleopatra tetapi kali ini Antony dibuat betul-betul terpikat olehnya.
awalnya hanya mengharapkan bantuan Mesir untuk membiayai perang melawan Parthia
tetapi ia kemudian memilih menghabiskan banyak waktu di Alexandria.
Cleopatra menghabiskan banyak kekayaan untuk Mark Antony, setelah beberapa kegagalan besar dan kecil dalam perang akhirnya Antony berhasil mengalahkan kerajaan Parthian dan menguasai sejumlah besar wilayah di Anatolia, Syria dan Armenia. pada saat itu hubungan dengan Roma sudah memburuk karena berbagai perbedaan pendapat dengan Octavian (anak angkat Julius). apalagi Antony tampak tidak peduli dengan istrinya yang sahnya (adik dari Octavian).
Pesta kemenangan besar Antony atas Parthian dirayakan di Alexandria dan di ujung acara menyerukan bahwa aliansinya dengan Octavian berakhir. secara resmi ia mulai membagi-bagi wilayahnya untuk Caesarion, anak Julius Caesar. juga kepada anak-anaknya bersama Cleopatra sebagai raja di beberapa wilayah yang sudah ia kuasai. hal ini membuat banyak tokoh Romawi termasuk Octavian sebagai anak angkat Julius Caesar murka. Caesarion sebagai darah dan daging dari Julius berpotensi besar untuk mengancam keberlangsungan pemerintahan Romawi. bagaimanapun ia berhak mewarisi semua kekayaan Julius Caesar. dibandingkan dengan sang anak, Octavian hanyalah anak angkat (adopsi) Julius sehingga klaim miliknya kurang kuat. padahal satu-satunya legitimasi Octavian untuk berkuasa di Romawi adalah statusnya sebagai anak dari Julius Caesar.
Perang
politik pun dimulai dengan Antony menyebut Octavian sebagai provokator, pemalsu
warisan Julius Caesar dan perebut hak dari anak sah Julius yakni Caesarion. tidak
ketinggalan ia menceraikan istri sahnya yakni adik dari Octavian. Roma membalas
dengan mengumumkan bahwa Antony mengangkat anak-anaknya sebagai raja, dan
secara ilegal menguasai wilayah milik Romawi yang seharusnya diberikan kepada
rakyat sebagai tanah garapan. Yunani menjadi tempat pertempuran pertama dimana
pasukan yang loyal terhadap Octavian berhasil merebut kota pelabuhan yang
penting dalam sebuah perang laut. dengan bekal pendaratan di Yunani, nama
Octavian terbukti populer di kalangan mantan prajurit yang sedang membangun
koloni. bagaimanapun juga Octavian dahulu berjuang untuk memberikan tanah
garapan bagi mereka. hal ini membuat pasukannya bertambah besar dengan cepat.
Antony salah perhitungan menganggap Octavian hanyalah pemuda tanggung yang tidak memiliki pengalaman, sedangkan dirinya adalah jendral Roma yang paling sukses setelah Julius. ia mengira loyalitas pasukan dan rakyat Roma ada pada dirinya. ternyata yang mendukungnya hanyalah sebagian politikus Romawi yang berpikiran sama. sebagai jendral yang berpengalaman, Antony tidak terlihat membuat strategi perang yang efektif dalam menghadapi Octavian. Ketika perang sampai di Mesir, Mark Antony sang penakluk kerajaan Parthian justru menghabisi dirinya sendiri setelah mendengar isu bahwa Cleopatra sudah bunuh diri. walaupun terdengar tragis-romantis tetapi kesehatan psikis dan mentalnya sebagai seorang jendral patut dipertanyakan. pasukan miliknya menyerah kepada Octavian dan Cleopatra sendiri yang masih hidup akhirnya minum racun bersama anak-anaknya. hal ini menjadi babak akhir dari kerajaan Mesir.
Dikisahkan bahwa Cleopatra di saat terakhirnya
membiarkan dirinya digigit oleh ular beracun. hal ini menjadi mitos yang
keliru. diketahui bahwa orang era tersebut, terutama kaum berpendidikan seperti
Cleopatra tahu betul bahwa gigitan ular berbisa akan mengakibatkan kematian
yang lambat dan menyakitkan. penggunaan racun di kalangan istana cukup besar
sehingga hampir mustahil Ratu berpengalaman seperti Cleopatra tidak mengetahui
hal tersebut.
Mengetahui hal di atas, maka para ahli menyimpulkan bahwa kemungkinan besar sang Ratu terakhir Mesir meminum racun dengan campuran obat bius seperti opium untuk membuatnya tidur lelap sebelum menemui ajalnya. racun semacam ini jelas lebih disukai karena terlihat tanpa rasa sakit dan korbannya tenang seperti tidur. yang pasti publik Romawi dan Octavian sendiri terkesima mendengar bahwa Cleopatra berani mengakhiri hidupnya sendiri daripada tertangkap.
Walaupun dikenal sebagai wanita opportunis, Cleopatra sebenarnya patut dikagumi. sebagai Ratu Mesir ia mengusahakan apa yang menjadi tanggung jawabnya yakni keberlangsungan kerajaannya. ketidaktahuannya soal militer membuatnya tergantung pada sosok pria yang kompeten secara militer untuk menyelamatkan pemerintahannya dari kehancuran. tidak bisa dipungkiri bahwa berkat dirinya kerajaannya selamat, tumbuh subur dan terjamin kedaulatannya selama lebih dari 20 tahun.
Sebuah pencapaian mengingat tidak banyak kerajaan lain disekitarnya yang mampu berbuat sama ketika menghadapi Romawi yang tidak dapat dibendung. hal-hal yang membuat Cleopatra mampu melakukannya bukanlah daya tarik seksual, bukan karena wajah cantik, bukan pula kekayaan semata tetapi kepintaran yang luar biasa. pemahaman terhadap masalah politik dan kenegarawanan menjadi modal untuk berdiskusi secara sederajat dengan penguasa lain dijamannya. Apabila kebanyakan wanita hanya berpikiran tentang keluarga ataupun sosialita kelas atas yang membosankan bagi pria, seorang Cleopatra mampu berbicara tentang kenaikan harga gandum di Mesir dan efeknya terhadap perekonomian Mediterania. berdiskusi tentang siapa yang sebenarnya berkuasa di Yunani, apa yang bisa dilakukan untuk membuat Politikus Roma mendukung mereka, hingga siapa yang bisa dibeli untuk menguatkan agenda mereka di dalam Senat.
Uniknya
hal-hal di atas masih sangat relevan dengan masa sekarang. pasangan yang hanya
tahu soal sepatu, baju, salon, dan tas tangan, walaupun cantik tetapi menjadi
kurang menarik bagi para pria sukses. sejarah mencatat bahwa lebih banyak
wanita kurang cantik yang mampu berkuasa, mungkin karena mereka harus memutar
otak untuk mendapatkan hal yang diinginkan. berbeda dengan wanita cantik yang
hanya perlu memelas untuk mendapatkannya.
Kisah
Cleopatra Ratu Mesir Yang Memikat
Cleopatra adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu
dinasti Ptolemy penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The
Great sang penguasa Macedonia. Ptolemy XII punya empat putri dan dua putra.
Namun semuanya meninggal saat masih sangat muda.
Ia punya nama lengkap Cleopatra Selene Philopator. Namun dikenal
sebagai Cleopatra VII. Cleoptara lahir pada tahun 69 Sebelum Masehi (SM) di
Alexandria, Mesir dan meninggal dunia di usia 39 tahun pada 30SM. Ia
merupakan Seorang Firaun Mesir terakhir yang menggunakan senjata "Kewanitaan"
untuk mempertahankan takhta dan pengaruhnya. Ia merupakan ratu cantik mempesona
yang bisa mempengaruhi tokoh besar Romawi seperti Julius Caesar dan Mark
Anthony.
Dalam sejarah mesir cleopatra manikah sebanyak dua kali, yang keduanya
tersebut adalah saudaranya sendiri. Yang pertama cleopatra menikah dengan Ptolemeus
XIII, namun kemudian ia meninggal. Cleopatra dinobatkan menjadi ratu pada usia
18 tahun setelah Ia menikahi adik laki - lakinya yang baru berusia 12 tahun,
yang kemudian menjadi raja Ptolemeus XIV. Namun dalam pernikahanya tidak
diwarnai dengan hubungan seks. Dalam hal ini menikahi saudara kandung merupakan
kebiasaan pada masa itu dalam budaya Mesir, karena sebagai Pharaoh mereka
dianggap keturunan dewa, dan hanya sesama dewa yang boleh menikah.
Romawi merupakan kerajaan dan sumber kekuatan terbesar di “Dunia Barat”
pada masa itu (510SM - 476M). Namun dalam sejarah kejayaan selama 500 tahun,
Romawi juga mengalami perang saudara. Diujung perang saudara yang paling
berkecamuk dalam sejarah Romawi, Mesir Kuno dibawah pemerintahan Cleopatra
adalah satu kerajaan besar yang ditaklukkan.
Saat itu Cleopatra, sedang mempersiapkan pemberontakan melawan suami
yang juga adiknya, Ptolemy XIII. Ia menghimpun kekuatan dengan merekrut pasukan
bangsa Arab yang besar. Sementara gejolak di Romawi turut mempengaruhi Mesir.
Penguasa Romawi, Pompey Yang Agung ditaklukkan Julius Caesar di Yunani dan melarikan
diri ke Mesir. Namun, di negeri itu ia segera dibunuh oleh agen-agen Ptolemy
XIII. Caesar tiba di Alexandria dan begitu mengetahui musuhnya telah tewas, dia
memutuskan untuk mengambil alih kekuasaan di Mesir.
Julius Caesar
Setahun berlalu, Romawi berupaya manger kerajaan Mesir yang kaya-raya
itu. Ini dimanfaatkan Cleopatra untuk meningkatkan cita-cita politiknya dengan
menaklukkan hati Julius Caesar. Si Pemimpin Romawi ini sangat terpikat akan
kecantikan Cleopatra dan atas namanya dia bersedia membantu Cleopatra
menumbangkan Ptolemy XIII.
Pada 47 SM, Ptolemy XIII dibunuh seusai kekalahan melawan pasukan
Romawi di bawah komando Julius Caesar. Cleopatra pun dinobatkan menjadi
pemimpin. Julius dan Cleopatra menghabiskan beberapa minggu bersama dan
kemudian Caesar berangkat ke Asia kecil di mana dia menyatakan slogannnya Vini,
vidi, vici (Aku datang, Aku lihat, Aku menang) seusai meredakan pemberontakan.
Pada Juni 47 SM, Cleopatra melahirkan seorang putra yang diakuinya
adalah hasil hubungan dengan Caesar dan diberinama Caesarion (Caesar kecil). Saat Caesar
kembali ke Romawi, Cleopatra dan Caesarion ikut menyertainya. Cleopatra tinggal
di sebuah villa miliki Caesar di luar ibu kota. Namun Caesar dibunuh pada Maret
44 SM dan Cleopatra kembali ke Mesir.
Seiring tewasnya Julius Caesar, Romawi kembali mengalami perang saudara
yang terpecah pada 43 SM dengan formasi tritunggal pemerintahan yang terdiri
dari Octavian keponakan sekaligus pewaris Caesar, Mark Anthony seorang jenderal
militer, dan Lepidus seorang negarawan Romawi. Anthony menjabat pemerintahan di
sejumlah provinsi bagian timur Kekaisaran Romawi, dan dia memanggil Cleopatra
yang dituduhnya telah bersekongkol dengan musuhnya ke Tarsus di Asia
kecil. Saat itulah Mark Anthony bersekutu dengan Cleopatra yang menguasai
Mesir. Keduanya pun menjalin asmara membara hingga Cleopatra melahirkan dua
anak kembar Cleopatra Selena dan Alexander Helios. Namun keduanya menikah juga
pada tahun 36 SM. Buah pernikahan resmi lahirlah Ptolemy Philadelphus.
Mark
Anthony
Cleopatra berusaha memikat Antony sebagaimana yang pernah ia lakukan
terhadap Caesar dan pada 41 SM. Dia tiba di Tarsus dengan pakaian laksana Venus
(Dewi cinta Romawi). Anthony terpikat dengan kemolekan tubuh dan rupa
Cleopatra. Antony dan Cleopatra kemudian pergi bersama ke Alexandria. Disini
mereka menghabiskan musim dingin dengan pesta-pora dan percintaan yang panas.
Pada 40 SM, Anthony kembali ke Romawi dan menikahi saudara perempuan
Octavian bernama Octavia dalam upayanya untuk menjadi sekutu Octavian. Sementara
itu, kekuasaan tritunggal semakin memburuk. Pada 37 SM, Antony berpisah dengan
Octavia dan mengadakan perjalanan ke timur dengan tujuan untuk mengajak
Cleopatra bergabung dengannya di Suriah. Pada saat itu Cleopatra telah
melahirkan bayi kembar laki-laki dan perempuan. Menurut pelaku propaganda
Octavian, mereka lantas menikah yang mana hal ini dilarang oleh peraturan Roma
yang melarang warganya menikah dengan bangsa asing.
Kekalahan pasukan militer Anthony melawan Parthia pada 36 SM mengurangi
wibawanya. Namun pada 34 SM, dia berhasil mengalahkan Armenia. Untuk merayakan
kemenangan ini, dia melakukan prosesi kemenangan di sepanjang jalan-jalan di
Alexandria di mana ia dan Cleopatra duduk di singgasana keemasan, dan Caesarion
serta anak-anaknya diberi gelar kebangsawanan. Banyak kalangan Romawi menilai
(yang dipicu oleh Octavian) bahwa Antony berniat hendak menyerahkan Romawi ke
tangan asing.
Ratu Cleoptra adalah penguasa paling kaya di Mediterania, hubungannya
dengan Mark Antony semakin menegaskan statusnya sebagai perempuan paling
berpengaruh pada masa itu. Mereka berdua bersama - sama berusaha membentuk
kekaisaran baru. Namun disinilah akhir kisah mereka berdua. Mark Antony
terlibat perang saudara, ia mencoba melarikan diri menyusul Cleopatra ke mesir.
Namun ia dikejar oleh musuhnya, dan Mark Antony berhasil ditaklukan.
Sementara itu kekuasaan Romawi sudah berhasil dikonsolidasi oleh
Octavian dan Agrippa. Dewan Senat Romawi kemudian mendeklarasikan perang
terhadap Mesir, dan meminta Mark Anthony untuk kembali bertugas ke Romawi.
Namun Anthony yang sudah menikahi Cleopatra dan sangat mencintai perempuan itu,
menolak panggilan tugas dan berkhianat terhadap Romawi. Ia tetap berpihak pada
Mesir dengan seluruh pasukannya. Ia mati bunuh diri dengan pedangnya. Sedih
melihat suaminya mati, Cleopatra pun mengambil jalan singkat. Ia mengurung diri
di tempat pengasingan dan bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa mematuk
tubuhnya. Tewasnya Cleopatra, berakhirlah kejayaan kerajaan Mesir Kuno. Mesir
kemudian takluk di bawah Romawi dan dijadikan salah satu Provinsi Kekaisaran
Roma. Mayat Marks Anthony dan Cleoptara dimakamkan berdampingan di sebuah
piramid.
Sumber Dari : http://dakwatpudar.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar