Rabu, 06 Desember 2023

KABUPATEN KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR


KABUPATEN KEDIRI

PROVINSI JAWA TIMUR

Orientasi

Kabupaten Kediri (Jawa: Hanacaraka: ꦏꦝꦶꦫꦶ, Pegon: كاڎيري, translit. Kadhiri) adalah sebuah wilayah kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sebelumnya, ibu kotanya berada di Kota Kediri meskipun pemindahan ibu kota ke kecamatan Pare telah lama direncanakan dan hingga saat ini dibatalkan. Sejak tanggal 23 Februari 2023, ibukota Kabupaten Kediri secara sah berada di Kecamatan Ngasem dan dinamakan Pamenang.

Geografi

Batas Wilayah

1.    Kabupaten Kediri berbatasan dengan Kabupaten Jombang di Utara, Kabupaten Malang dan

2.    Kabupaten Blitar di Timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di Selatan, serta

3.    Kabupaten Nganjuk di Barat dan Utara. Kota Kediri menjadi enklave dari Kabupaten Kediri.

4.    Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 1.523,97 km² yang terbagi menjadi 26 kecamatan.

Pada tahun 2021, penduduk kabupaten ini berjumlah 1.673.157 jiwa dengan kepadatan 1.097 jiwa/km2.

Topografi

Secara topografi, Bagian barat Kabupaten Kediri yang meliputi kecamatan Mojo, Semen, Banyakan dan Grogol merupakan daerah pegunungan yang merupakan rangkaian dari pegunungan Wilis. Di bagian utara dan selatan Kabupaten Kediri merupakan dataran rendah yang cukup subur karena terdapat Kali Brantas, yang membagi wilayah Kabupaten Kediri antara bagian barat dan timur sungai, sekaligus sebagai batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Nganjuk di bagian utara.

Bagian ujung timur dan tenggara merupakan rangkaian dari Gunung Kelud yang berbatasan dengan Kabupaten Blitar. Di sebelah timur laut Kabupaten Kediri, tepatnya di kecamatan Kandangan, terdapat rangkaian Pegunungan Anjasmoro - Argowayang yang menjadi batas antara Kabupaten Kediri dengan Kabupaten Malang dan Kabupaten Jombang.

Etimologi

Dalam situs resmi pemerintahan kabupaten Kediri menyebut bahwa asal nama Kediri disinyalir memiliki beragam pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kata Kediri berasal dari kata "kedi" yang artinya "mandul" atau "wanita yang tidak berdatang bulan". Kemudian, dalam kamus Jawa Kuno Wojo Wasito, kata "kedi" berarti seorang dukun atau bidan. Sementara dalam lakon Wayang, Sang Arjuno pernah menyamar Guru Tari di Negara Wirata, bernama "Kedi Wrakantolo". Jika kediri dihubungkan dengan nama tokoh Dewi Kilisuci yang bertapa di Gua Selomangleng, "kedi" berarti suci atau wadad.

Asal kata penghubung selanjutnya dari Kediri ialah "diri" yang artinya adeg, angdhiri, menghadiri atau menjadi Raja dalam bahasa Jawa Jumenengan. Dalam prasasti Wanua Tengah III tahun 830 saka, terdapat tulisan yang berbunyi "Ing Saka 706 cetra nasa danami sakla pa ka sa wara, angdhiri rake panaraban", artinya ialah pada tahun saka 706 atau 784 Masehi, bertahta Raja Pake Panaraban.

Asal usul kata yang dipandang lebih tepat adalah diturunkan dan berasal dari kata "kadiri" dalam Bahasa Jawa kuno yang berarti bisa berdiri sendiri, mandiri, berdiri tegak, berkepribadian, atau berswasembada. Penyebutan nama Kediri banyak terdapat pada kesusatraan Kuno yang berbahasa Jawa Kuno seperti pada Kakawin Smaradahana, Pararaton, Nagarakertagama dan Serat Calon Arang, pada prasasti Ceker yang berangka tahun 1107 Saka (1185 M) terletak di desa Ceker, sekarang bernama desa Sukoanyar di kecamatan Mojo, menyebutkan frasa kalimat:

"... śrī mahārāja mantuk śīma nira ring bhūmi kaḍiri ..."

(Brandes 1913:171)

Terjemahan inskripsi: (Sri Maharaja telah kembali kesimanya, atau harapannya di Bhumi Kadiri)

Dalam prasasti Kamulan yang berangka tahun 1116 Saka (1194 M) menyebutkan:

"... tatkāla nin kentar sangke kaḍatwan ring katang-katang deni nkin malṛ yatik kaprabhun śrī mahārāja siniwi riŋ bhūmi kaḍiri ..."

(Brandes 1913:173)

Terjemahan inskripsi: (ketika meninggalkan istananya yang berada di Katang-katang sehingga tetap dapat menjalankan pemerintahan sebagai Sri Maharaja yang bertahta di Bhumi Kadiri)

Pada isi kalimat dalam prasasti Mula Malurung diterbitkan oleh Kertanegara tahun (1255 M) sebagai raja muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.

"... 4) patih ira narapati kṛtānagara. saŋ inanugrahan anusuka sīma swatantra. ṅkāneŋ bhūmi jaṅgala. makanāmaŋ harija

5) ya. saṅ apañji siṅanambat. apatih i wurawan. amaṅku kaprabhū ni raji jayakatyöŋ . saŋ wineh anusuka dharmma sīma swatantra. ṅkaneŋ bhūmi kaḍiri. ataganikaŋ wahuta rāma triṇitaṇḍa. maka saŋ jñākṛṣṇāsana. tlas karuhun saŋ prāṇarāja ..."

Toponimi penyebutan wilayah Kadiri untuk pertama kali ditemukan di dalam prasasti Harinjing B tahun 843 Saka (19 September 921 Masehi) yang dikeluarkan oleh raja Rakai Layang Dyah Tulodong dari kerajaan Medang atau Mataram Kuno.

"... i śrī mahārāja mijil angkȇn cetra ka tlu i sang pamgat asing juru i kaḍiri ikang ri wilang ..."

Terjemahan inskripsi: (kepada sri maharaja dikeluarkan setiap Bulan Caitra tanggal 3, kepada Sang Pemutus Perkara bernama asing petugas di Kadiri, yang dari Wilang).

Sejarah

Pada mulanya, daripada nama Kadiri nama Panjalu lebih dikenal. Hal ini dapat dijumpai dalam berbagai prasasti yang diterbitkan oleh raja-raja Panjalu, bahkan nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung di dalam kronik Tiongkok dari Dinasti Song yang berjudul Ling-wai-tai-ta (Pinyin: Lĭngwài Dàidā) yang ditulis pada abad ke-12 M, oleh Chou Ch'u-fei. Kerajaan Panjalu kemudian lambat laun berkembang dan dikenal juga dengan Kerajaan Kediri yang besar dan sejarahnya terkenal hingga sekarang. Selanjutnya, dalam surat Keputusan Bupati Kepada Derah Tingkat II Kediri tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 tentang hari jadi Kediri, yang pasal 1 berbunyi " Tanggal 25 Maret 804 Masehi ditetapkan menjadi Hari Jadi Kediri. Sehingga nama Kediri dipakai hingga sekarang.

Akan tetapi, Drs. M.M. Soekarton Kartoadmodjo, seorang ahli lembaga Javanologi berpendapat bahwa nama Kediri tidak memiliki hubungan dengan "kedi", melainkan hanya "diri". Ia mengatakan bahwa "diri" artinya adeg yang berarti berdiri, yang kemudian mendapat penambahan awal kata "ka" yang dalam bahasa Jawa Kuno artinya menjadi raja. Soekarton juga berpendapat bahwa Kediri berarti mandiri, berdiri tegak, berkepribadian atau berswasembada.

Kediri diperkirakan lahir pada Maret 804 Masehi. Sekitar tahun itulah, Kediri mulai disebut-sebut sebagai nama tempat maupun negara. Belum ada sumber resmi seperti prasasti maupun dokumen tertulis lainnya yang dapat menyebutkan, kapan sebenarnya Kediri ini benar-benar menjadi pusat dari sebuah Pemerintahan maupun sebagai mana tempat.

Pemerintahan

Bupati

Bupati yang menjabat di Kabupaten Kediri saat ini ialah Hanindhito Himawan Pramana, didampingi wakil bupati, Dewi Mariya Ulfa. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Bupati Kediri 2020, tanpa memiliki lawan pasangan kandidat lain. Mereka dilantik oleh gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada 26 Februari 2021, secara virtual karena adanya pandemi Covid 19. Hanindhito merupakan anak dari Pramono Anung, Sekretaris Kabinet Indonesia pemerintahan presiden Joko Widodo.

Perwakilan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri

Komposisi anggota DPRD Kabupaten Kediri selama tiga periode adalah sebagai berikut :

Partai Politik

Jumlah Kursi dalam Periode

2009-2014

2014-2019

2019-2024


PKB

7

Kenaikan9

Steady9


Gerindra

(baru) 3

Kenaikan6

Penurunan5


PDI-P

14

Penurunan12

Kenaikan15


Golkar

7

Penurunan5

Kenaikan6


NasDem

-

(baru) 5

Penurunan4


PKS

1

Steady1

Steady1


PPP

3

Penurunan1

Kenaikan2


PAN

4

Kenaikan6

Penurunan5


Hanura

(baru) 2

Penurunan0

Steady0


Demokrat

8

Penurunan4

Penurunan3


PBB

0

Kenaikan1

Penurunan0


PKNU

(baru) 1

-

-

Jumlah Anggota

50

Steady50

Steady50

Jumlah Partai

10

Steady10

Penurunan9

Kecamatan

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri

Kabupaten Kediri terdiri dari 26 kecamatan, 1 kelurahan, dan 343 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.571.555 jiwa dengan luas wilayah 1.386,05 km² dan sebaran penduduk 1.133 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kediri, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri

Kecamatan

Jumlah
Kelurahan

Jumlah
Desa

Status

Daftar
Desa/Kelurahan

35.06.26

Badas


8

Desa

Badas

Blaru

Bringin

Canggu

Krecek

Lamong

Sekoto

Tunglur

35.06.22

Banyakan


9

Desa

Banyakan

Jabon

Jatirejo

Manyaran

Maron

Ngablak

Parang

Sendang

Tiron

35.06.12

Gampengrejo


11

Desa

Gampeng

Jongbiru

Kalibelo

Kepuhrejo

Ngebrak

Plosorejo

Putih

Sambirejo

Sambiresik

Turus

Wanengpaten

35.06.13

Grogol


9

Desa

Bakalan

Cerme

Datengan

Gambyok

Grogol

Kalipang

Sonorejo

Sumberejo

Wonoasri

35.06.10

Gurah


21

Desa

Adan-Adan

Bangkok

Banyuanyar

Besuk

Blimbing

Bogem

Gabru

Gayam

Gempolan

Gurah

Kerkep

Kranggan

Ngasem

Nglumbang

Sukorejo

Sumbercangkring

Tambakrejo

Tiru Kidul

Tiru Lor

Turus

Wonojoyo

35.06.19

Kandangan


12

Desa

Banaran

Bukur

Jerukgulung

Jerukwangi

Jlumbang

Kandangan

Karangtengah

Kasreman

Kemiri

Klampisan

Medowo

Mlancu

35.06.05

Kandat


12

Desa

Blabak

Cendono

Kandat

Karangrejo

Ngletih

Ngreco

Pule

Purworejo

Ringinsari

Selosari

Sumberjo

Tegalan

35.06.24

Kayen Kidul


12

Desa

Bangsongan

Baye

Jambu

Kayen Kidul

Mukuh

Nanggungan

Padangan

Sambirobyong

Sekaran

Semambung

Senden

Sukoharjo

35.06.18

Kepung


10

Desa

Besowo

Brumbung

Damarwulan

Kampungbaru

Kebonrejo

Keling

Kencong

Kepung

Krenceng

Siman

35.06.03

Kras


16

Desa

Banjaranyar

Bendosari

Bleber

Butuh

Jabang

Jambean

Kanigoro

Karangtalun

Krandang

Kras

Mojosari

Nyawangan

Pelas

Purwodadi

Rejomulyo

Setonorejo

35.06.21

Kunjang


12

Desa

Balongjeruk

Dungus

Juwet

Kapas

Kapi

Klepek

Kunjang

Kuwik

Pakis

Parelor

Tengger Lor

Wonorejo

35.06.02

Mojo


20

Desa

Blimbing

Jugo

Kedawung

Keniten

Kranding

Kraton

Maesan

Mlati

Mojo

Mondo

Ngadi

Ngetrep

Pamongan

Petok

Petungroto

Ploso

Ponggok

Sukoanyar

Surat

Tambibendo

35.06.04

Ngadiluwih


16

Desa

Badal

Badal Pandean

Banggle

Banjarejo

Bedug

Branggahan

Dukuh

Mangunrejo

Ngadiluwih

Purwokerto

Rembang

Rembangkepuh

Seketi

Slumbung

Tales

Wonorejo

35.06.07

Ngancar


10

Desa

Babadan

Bedali

Jagul

Kunjang

Manggis

Margourip

Ngancar

Pandantoyo

Sempu

Sugihwaras

35.06.25

Ngasem


12

Desa

Doko

Gogorante

Karangrejo

Kwadungan

Nambaan

Ngasem

Paron

Sukorejo

Sumberejo

Toyoresmi

Tugurejo

Wonocatur

35.06.11

Pagu


13

Desa

Bendo

Bulupasar

Jagung

Kambingan

Menang

Pagu

Semanding

Semen

Sitimerto

Tanjung

Tengger Kidul

Wates

Wonosari

35.06.14

Papar


17

Desa

Dawuhan Kidul

Jambangan

Janti

Kedungmalang

Kepuh

Kwaron

Maduretno

Minggiran

Ngampel

Papar

Pehkulon

Pehwetan

Puhjajar

Purwotengah

Srikaton

Sukomoro

Tanon

35.06.17

Pare

1

8

Desa

Bendo

Darungan

Gedangsewu

Pelem

Sambirejo

Sidorejo

Sumberbendo

Tertek

Tulungrejo

Kelurahan

Pare

35.06.16

Plemahan


17

Desa

Banjarejo

Bogokidul

Kayen Lor

Langenharjo

Mejono

Mojoayu

Mojokerep

Ngino

Payaman

Plemahan

Puhjarak

Ringinpitu

Sebet

Sidowarek

Sukoharjo

Tegowangi

Wonokerto

35.06.09

Plosoklaten


15

Desa

Brenggolo

Donganti

Gondang

Jarak

Kawedusan

Kayunan

Klanderan

Panjer

Ploso Kidul

Ploso Lor

Pranggang

Punjul

Sepawon

Sumberagung

Wonorejo Trisulo

35.06.08

Puncu


8

Desa

Asmorobangun

Gadungan

Manggis

Puncu

Satak

Sidomulyo

Watugede

Wonorejo

35.06.15

Purwoasri


23

Desa

Belor

Blawe

Bulu

Dawuhan

Dayu

Jantok

Karangpakis

Kempleng

Ketawang

Klampitan

Mekikis

Merjoyo

Mranggen

Muneng

Pandansari

Pesing

Purwoasri

Purwodadi

Sidomulyo

Sumberjo

Tugu

Wonotengah

Woromarto

35.06.23

Ringinrejo


11

Desa

Batuaji

Dawung

Deyeng

Jemekan

Nambakan

Purwodadi

Ringinrejo

Sambi

Selodono

Srikaton

Susuhbango

35.06.01

Semen


12

Desa

Bobang

Bulu

Joho

Kanyoran

Kedak

Pagung

Puhrubuh

Puhsarang

Selopanggung

Semen

Sidomulyo

Titik

35.06.20

Tarokan


10

Desa

Blimbing

Bulusari

Cengkok

Jati

Kaliboto

Kalirong

Kedungsari

Kerep

Sumberduren

Tarokan

35.06.06

Wates


18

Desa

Duwet

Gadungan

Jajar

JantiJoho

Karanganyar

Pagu

Plaosan

Pojok

Segaran

Sidomulyo

Silir

Sumberagung

Tawang

Tempurejo

Tunge

Wates

Wonorejo


TOTAL

1

343



Demografi

Agama

Berdasarkan data Sensus Penduduk Badan Pusat Statistik tahun 2010, persentase agama penduduk Kabupaten Kediri adalah Islam 96,29%, kemudian Kristen Protestan 2,14%, Katolik 0,42%, Hindu 0,39%, kemudian Budha 0,02% dan Konghucu 0,01%.

Ekonomi

Perekonomian di kabupaten kediri ditopang oleh berbagai bidang, termasuk pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Dalam bidang pertanian, penduduk kabupaten Kediri banyak mengolah tanaman pangan, seperti padi, jagung, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Komoditi padi banyak terdapat di kecamatan Pare, Puwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Sementara komoditi jagung banyak terdapat di kecamatan Pare dan Pagu. Buah-buahan banyak terdapat di kecamatan Grogol, Kandat, Puncu, Mojo, Banyakan, Kepung, dan Kunjang.

Stasiun

Daftar stasiun kereta api di Kabupaten Kediri

Kabupaten Kediri memiliki 6 stasiun yang masih beroperasi, diantaranya:

1.    Stasiun Purwoasri

2.    Stasiun Papar

3.    Stasiun Minggiran

4.    Stasiun Susuhan

5.    Stasiun Ngadiluwih

6.    Stasiun Kras

-oooooooooo oOo oooooooooo-

Sumber : Google Wikipedia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...