Selasa, 20 Februari 2024

KABUPATEN BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

 

KABUPATEN BANGKA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Orientasi

Bangka (disebut juga Bangka induk) adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ibu kota Kabupaten Bangka adalah Kecamatan Sungai Liat. Jumlah penduduk di kabupaten ini pada tahun 2021 sebanyak 329.911 jiwa dan kepadatan penduduk 109 jiwa/km².

Sejarah

Selama lebih dari seratus tahun, Bangka dikepalai oleh Residen secara administratif dan  taktis operasional berada dibawah Pemerintahan Pusat di Batavia (Jakarta).

Atas dasar ordonansi tanggal 2 Desember 1933 (Stbl.No.565), terhitung dari tanggal 11 Maret 1933 terbentuklah “Residentie Bangka en Ouderhoregheden” yang menetapkan Biliton (Belitung) menjadi salah sebuah “Onderafdeling” dikepalai oleh seorang “Controleur” dengan pangkat Asisten Residen dari Keresidenan Bangka, berikut pulau-pulau lain sekitarnya. Pulau Bangka sendiri terbagi dalam 5 Onderafdeling, yang masing-masing dikepalai oleh seorang Controleur. Lima Onderafdeling kemudian menjadi kewedanan residen Bangka yang terakhir menjelang perang dunia kedua adalah P. Brouwer.

Ketika kekuasaan kolonial Belanda atas kepulauan Indonesia direbut oleh Nippon dalam tahun 1942, Keresidenan Bangka-Belitung diperintah oleh Pemerintah Militer yang dinamakan “ Bangka Biliton Gunseibu”. Pemerintah Administratif menurut sistem pemerintahan Belanda diteruskan, dengan mengganti nama/istilah saja, yaitu dengan istilah-istilah Jepang dan atau Indonesia. Demikianlah Residence menjadi “Chokan” dan Controleur menjadi “Sidokan”. Namun disamping petugas-petugas Jepang diangkat pembantu-pembantu bangsa Indonesia seperti “Gunco” dan “Fuku Gunco”.

Pada waktu Dai Nippon sudah terdesak didalam peperangan melawan Sekutu, barulah di Bangka diadakan semacam DPRD, yang dinamakan Bangka Syu Sangikai. Yang diketuai oleh Masyarif Datuk Bendaharo Lelo. Setelah Jepang ditaklukkan oleh Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 kemudian diikuti dengan proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, atas inisiatif tokoh-tokoh Sumatera Selatan dibentuklah Pemerintahan Otonomi Sumatera Selatan dibawah pimpinan Gubernur Militer. Dan pulau Bangka termasuk didalamnya, dimana pimpinan pemerintaan dipegang oleh Masyarif Datuk Bendaharo Lelo, bekas ketua Bangka Syu Sangikai, dengan gelar Residen yang dibantu oleh seorang asisten residen dan seorang Kontrolir yang diperbantukan.

Let. Gouveneur General Nederlandsch Indie mempergunakan kekuasaannya menjadi daerah otonom dengan membentuk Dewan Bangka Sementara (Voorlopige Bangka Raad) dengan surat keputusan tanggal 10 Desember 1946 nomor 8 (Stbl.1946.Nomor 38). Dewan Bangka Sementara ini merupakan Lembaga Pemerintah tertinggi dalam bidang otonomi, dibuka dengan resmi pada tanggal 10 Februari 1947, dengan ketua diangkat Mamsyarif Datuk Bendaharo Lelo sedangkan anggota-anggotanya terdiri dari 16 orang.

Sepuluh bulan kemudian “Dewan Bangka Sementara” ini ditetapkan menjadi “Dewan Bangka” atau Bangka Raad yang tidak bersifat sementara lagi, dengan surat keputusan Lt. GG. Ned. Indie tanggal 12 Juli 1947 Nomor 7 (Stbl. 1947 Nomor 123). Dilantik tanggal 11 Nopember 1947, dengan ketua dan anggota-anggota Dewan Bangka Sementara itu juga. Setelah Masyarif meninggal, diangkatlah Saleh Ahmad, Sekretaris dari Dewan tersebut sebagai ketua.

Dalam bulan Januari 1948 Dewan Bangka bergabung dengan Dewan Riau dan Dewan Belitung dalam suatu federasi Bangka Belitung. Riau (BABERI), yang disahkan oleh Lt. GG. Ned. Indie dengan surat keputusan tanggal 23 Januari 1948 nomor 4 (Stbl. 1948 No. 123), yang kemudian disahkan menjadi salah satu Negara Bagian dalam pemerintahan federal RIS. Hal ini ternyata tidak berlangsung lama, dengan keputusan Presiden RIS No. 141 tahun 1950, Negara Bagian ini disatukan kembali dalam Negara RI, sehingga berlaku UU Nomor 22 Tahun 1948 dalam wilayah ini.

Pada tanggal 21 April 1950 datanglah ke Bangka Perdana Menteri Dr. Halim beserta rombongannya yang terdiri dari 18 orang, diantaranya Dr. Mohd. Isa – Gubernur Sumatera Selatan. Pada tanggal 22 April 1950 bertempat di Keresidenan diserahkanlah pemerintahan atas Bangka kepada Gubernur Sumatera Selatan, sekaligus pengangkatan R. Soekarta Martaatmadja sebagai Bupati Bangka yang pertama. Dengan demikian bubarlah Dewan Bangka dan pemerintahan setempat dipimpin oleh R. Soemardjo yang ditetapkan pemerintah RI sebagai Residen Bangka Belitung dengan kedudukan di Pangkalpinang.

Bangka sendiri menjadi Kabupaten, dengan 5 wilayah kewedanan, masing-masing PangkalpinangSungailiatBelinyuMentok dan Toboali dan 13 wilayah kecamatan. Sebagai Bupati yang pertama ditunjuk R.Soekarta Martaatmadja. Penetapan Bangka sebagai daerah Otonom Kabupaten didasarkan atas UU darurat No. 2,5 dan 6 tahun 1956.

Dalam rangka penyesuaian dengan UU Nomor 1 tahun 1957 tentang pokok-pokok Pemerintahan Daerah, maka ketiga UU darurat ini diganti dengan UU No. 28 tahun 1959. Undang-undang inilah kemudian disebut sebagai dasar hukum pembentukan Daerah Tingkat II Bangka dan dijelaskan pemisahan Kabupaten Bangka dengan Kotapraja Pangkalpinang.

Geografis

Letak Geografis dan Luas Wilayah

Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas kurang lebih 302.879 Ha atau 3.028,79 Km². Dengan luas daratan tanpa pulau kecil dan Kepulauan Tujuh 2.950,68 Km² atau 295.068 Ha. Letak astronomis Kabupaten Bangka adalah 105°-106° BT dan 1°-2° LS.

Batas Wilayah

Secara administratif, wilayah Kabupaten Bangka memiliki batas wilayah sebagai berikut:

Utara

Selat Karimata

Timur

Selat Karimata

Selatan

Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka Tengah

Barat

Kabupaten Bangka Barat

Keadaan Alam

Keadaan Iklim

Kabupaten Bangka beriklim Tropis Type A dengan jumlah curah hujan 2.696,9 pada tahun 2020, dengan jumlah hari hujan 253 hari.

Suhu udara rata-rata daerah Kabupaten Bangka pada tahun 2020 berdasarkan data dari Stasiun Meteorologi Pangkalpinang 27,1 °C bervariasi diantara 21,20 °C pada bulan Desember hingga 34,20 °C pada bulan Oktober. Sedangkan kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 37% pada bulan Juni hingga 99% pada tahun 2020, dengan kelembaban rata-rata 83%, kelembaban udara maksimum mencapai 99% pada bulan Januari, April, Mei dan November.

Keadaan Tanah

Tanah di daerah Kabupaten Bangka mempunyai PH dibawah 5, didalamnya mengandung mineral bijih timah dan bahan galian lainnya. Bentuk dan keadaan tanahnya adalah sebagai berikut:

1.  4% berbukit seperti Gunung Maras yang lebih kurang 699 meter, Bukit Pelawan, Bukit Rebo dan lain-lain.Jenis tanah perbukitan tersebut adalah Komplek Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dan Litosol berasal dari Batu Plutonik Masam.

2. 51% berombak dan bergelombang, tanahnya berjenis Asosiasi Podsolik Coklat Kekuning-kuningan dengan bahan induk Komplek Batu pasir Kwarsit dan Batu Plutonik Masam.

3.  20% lembah/datar sampai berombak, jenis tanahnya Asosiasi Podsolik berasal dari Komplek Batu Pasir dan Kwarsit.

4.    25% rawa dan bencah/datar dengan jenis tanahnya Asosiasi Alluvial Hedromotif dan Glei Humus serta Regosol Kelabu Muda berasal dari endapan pasir dan tanah liat.

Hidrologi

Pada umumnya sungai-sungai di daerah Kabupaten Bangka berhulu di daerah perbukitan dan pegunungan yang berada di bagian tengan Pulau Bangka dan bermuara ke laut.Sungai yang terdapat di Kabupaten Bangka antara lain: Sungai Baturusa,Sungai Layang dan lain-lain. Pada dasarnya di daerah Kabupaten Bangka tidak ada danau alam, hanya ada bekas penambangan bijih timah yang luas dan hingga menjadikannya seperti danau buatan yang disebut Kolong.

Pemerintahan

Demografi

Kecamatan

Kabupaten Bangka terdiri dari 8 kecamatan, 19 kelurahan, dan 62 desa. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 329.911 jiwa dengan luas wilayah 3.028,79 km² dan sebaran penduduk 109 jiwa/km².

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bangka, adalah sebagai berikut:

Kode Kemendagri

Kecamatan

Jumlah Kelurahan

Jumlah Desa

Status

Daftar Desa/Kelurahan

19.01.06

Bakam


9

Desa

Bakam

Bukit Layang

Dalil

Kapuk

Mabat

Mangka

Maras Senang

Neknang

Tiang Tarah

19.01.02

Belinyu

7

5

Desa

Bintet

Gunung Muda

Gunung Pelawan

Lumut

Riding Panjang

Kelurahan

Air Asam

Air Jukung

Belinyu

Bukit Ketok

Kuto Panji

Mantung

Remodong Indah

19.01.04

Mendo Barat


15

Desa

Air Buluh

Air Duren

Cengkong Abang

Kace

Kace Timur

Kemuja

Kota Kapur

Labuh Air Pandan

Mendo

Paya Benua

Penagan

Petaling

Petaling Banjar

Rukam

Zed

19.01.03

Merawang


10

Desa

Air Anyir

Balunijuk

Batu Rusa

Dwi Makmur

Jada Bahrin

Jurung

Kimak

Merawang

Pagarawan

Riding Panjang

19.01.05

Pemali


6

Desa

Air Duren

Air Ruai

Karya Makmur

Pemali

Penyamun

Sempan

19.01.08

Puding Besar


7

Desa

Kayu Besi

Kota Waringin

Labu

Nibung

Puding Besar

Saing

Tanah Bawah

19.01.07

Riau Silip


9

Desa

Banyu Asin

Berbura

Cit

Deniang

Mapur

Pangkal Niur

Pugul

Riau

Silip

19.01.01

Sungai Liat

12

1

Desa

Rebo

Kelurahan

Bukit Betung

Jelitik

Kenanga

Kudai

Lubuk Kelik

Matras

Parit Padang

Sinar Baru

Sinar Jaya Jelutung

Sri Menanti

Sungailiat

Surya Timur


TOTAL

19

62



Jumlah penduduk (tahun 2021) di Kabupaten Bangka dapat diperincikan sebagai berikut:

Nomor

Kecamatan

Luas (km²)

Jumlah Penduduk (jiwa)

Kepadatan (jiwa/km²)

1

Sungailiat

145,29

93.921

639

2

Belinyu

748,21

50.761

98

3

Merawang

207,27

30.938

143

4

Mendo Barat

648,78

51.704

75

5

Puding Besar

383,28

19.636

72

6

Bakam

593,52

19.252

45

7

Riau Silip

513,55

28.606

46

8

Pemali

127,88

35.093

250

Jumlah

3.028,79

329.911

109

Agama

Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2021, persentase agama penduduk Kabupaten Bangka adalah Islam 84,55%, kemudian Buddha 7,23%, Kristen 3,46% (Protestan 2,31% dan Katolik 1,06%), Konghucu dan kepercayaan 2,75% serta Hindu 0,01%.

Agama di Kabupaten Bangka 2021

Agama


Persen

Islam

  

84.55%

Buddha

  

7.23%

Protestan

  

2.31%

Konghucu & Kepercayaan

  

2.75%

Katolik

  

1.06%

Hindu


0.01%

-----ooooo oOo ooooo-----

Sumber : Google Wikipedia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA

    KABUPATEN ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA Orientasi Asahan ( Jawi : اسهن ) adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi S...