KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Orientasi
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah salah satu kabupaten yang berada
di pulau Sumba, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Sumba Barat Daya merupakan pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat, dan
dibentuk berdasarkan UU No.16 tahun 2007. Peresmian dilakukan oleh Penjabat
Mendagri Widodo A.S. pada tanggal 22 Mei 2007.
Pada tahun 2021 jumlah penduduk kabupaten ini sebanyak 317.000 jiwa. Pusat pemerintahan berada di kecamatan Kota Tambolaka.
Sejarah Kabupaten Sumba Barat Daya
Kabupaten Sumba Barat Daya ( bahasa Indonesia : Kabupaten Sumba Barat Daya ) adalah sebuah kabupaten di Pulau Sumba di provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia . Didirikan pada tahun 2007, kabupaten ini berkedudukan (ibukota) di Tambolaka . Populasinya adalah 283.818 dalam sensus sepuluh tahun 2010 dan telah meningkat menjadi 303.650 pada sensus 2020, yang terdiri dari 155.716 laki-laki dan 147.934 perempuan.
Distrik administratif
Kabupaten Sumba Barat Daya (dibentuk pada tahun 2007 dari sebagian Kabupaten Sumba Barat) pada sensus 2010 terdiri dari delapan kabupaten ( kecamatan ), tetapi sejak 2010, tiga kabupaten tambahan telah dibuat di dalam kabupaten, dengan pemekaran kabupaten yang ada . Luas wilayah (dalam km 2 ) dan jumlah penduduk kabupaten pada sensus 2010 dan sensus 2020 tercantum di bawah ini. Tabel tersebut juga mencakup lokasi pusat pemerintahan kabupaten, dan jumlah desa ( desa dan kelurahan ) di setiap kabupaten.
Pariwisata
Ada berbagai objek wisata di Sumba Barat Daya yang masih dilestarikan dan memiliki keunikan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi objek wisata tersebut berada.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki potensi obyek wisata yang dapat dipromosikan sebagai daerah tujuan wisata karena keunikan unsur alam, budaya dan baharinya. Kondisi alam sekitar juga mendukung panorama masing-masing objek wisata karena masih berupa hamparan perbukitan, sungai dan danau yang luas, hutan tropis, serta berbagai corak flora dan fauna liar.
Beberapa tempat wisata di kabupaten ini sudah banyak dieksplorasi dan dikunjungi oleh berbagai wisatawan lokal maupun mancanegara, namun hanya sedikit yang memiliki akses jalan serta tersedia sarana dan prasarana yang memadai yaitu Pantai Mananga Aba, Pantai Mbawana, Pantai Oro, Pantai Kawona, Pantai Newa, Pantai Waikelo, Rumah Budaya Sumba, Danau Air Asin Weekuri, dan Air Terjun Pabeti.
Saat ini keberadaannya menjadi objek wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya yang banyak mulai terekspos kepada wisatawan lain melalui wisatawan yang telah mengunjungi beberapa lokasi objek wisata di kabupaten ini.
Salah satu alasan berkunjung ke Provinsi Nusa Tenggara Timur memang untuk mempelajari budaya atau menyaksikan tradisi lokal Indonesia. Dalam hal ini, wisatawan harus mempertimbangkan untuk mengunjungi Kabupaten Sumba Barat Daya tempat Rumah Budaya Sumba berada. Lokasinya di Desa Wee Londa dan sebenarnya termasuk Kecamatan Loura. Apa yang bisa wisatawan temukan di sana? Nah, situs tersebut memberikan banyak informasi tentang warisan budaya suku Sumba dan berbagai benda berharga. Singkatnya, ia memiliki fungsi yang mirip dengan museum. Sehingga menjadi destinasi liburan yang direkomendasikan bagi yang berkunjung ke Pulau Sumba NTT pada liburan berikutnya.
Nuansa
Begitu tiba di lokasi Indonesia ini, wisatawan bisa melihat beberapa bangunan berdesain rumah adat Suku Sumba. Karena desainnya yang unik, pengunjung biasanya berswafoto di depannya dan menjadikan rumah sebagai latar belakang fotografi! Apa yang lebih? Situs ini dikelilingi oleh pohon-pohon besar, terutama pohon kelapa (yang memberikan suasana yang menenangkan ke situs). Juga, rumah budaya tersebut memiliki taman berumput yang luas di mana wisatawan dapat duduk dan bersantai selama kunjungan. Secara keseluruhan, suasananya cocok untuk relaksasi dan tamasya. Padahal ini baru permulaan. Kesepakatan sebenarnya dimulai begitu turis masuk ke dalam gedung.
Menjelajahi Budaya Rumah Sumba
Alasan umum pertama mengapa orang terus datang ke Sumba Home Culture adalah untuk mempelajari nilai budaya lokal. Fungsi budaya rumah adalah untuk mempertahankan tradisi dan memperkenalkannya kepada orang luar atau wisatawan. Bagi wisatawan, mereka dapat memanfaatkan situs ini untuk mendapatkan informasi tentang semua tradisi dan warisan budaya yang tersedia seperti Pasola, tarian, rakyat, legenda, Wula Podhu, dan banyak lagi! Jangan khawatir. Seorang pemandu wisata mungkin menjelaskan ini semua kepada wisatawan.
Mereka yang mengunjungi Sumba Home Culture juga harus mengambil kesempatan untuk mempelajari sejarah situs tersebut. Menurut penduduk setempat, pendirinya adalah Pendeta Robert Ramone. Orang-orang memanggilnya Pater Robert, sebenarnya. Dia adalah orang penting di balik popularitas budaya rumah. Tujuannya adalah untuk memikat lebih banyak orang untuk mempelajari tradisi Sumba, terutama yang tinggal di Indonesia. Ia bahkan ingin mengenalkannya kepada orang asing dan membuat Provinsi Nusa Tenggara Timur semakin populer di kalangan wisatawan.
Selama kunjungan, wisatawan tidak boleh melewatkan satu pun objek atau barang untuk ditonton di sana. Bagaimanapun, bangunan ini berfungsi sebagai museum sehingga wisatawan harus meluangkan waktu untuk menjelajahinya. Banyak sekali benda-benda bersejarah yang tersimpan di dalamnya antara lain kain tenun Sumba, patung kayu, patung batu, senjata, perhiasan, foto, dan masih banyak lagi! Apalagi benda-benda itu berusia lebih dari seratus tahun !
1. Atraksi Terdekat
2. Pantai Karakat Indah
3. Desa Watu Pekadu
4. Pantai Mananga Aba
5. Pantai Kawona
6. Cara ke Sana
Pertama, wisatawan harus naik pesawat dari Bandara Internasional El Tari Kota Kupang dan menuju ke Bandara Tambolaka. Sebagai informasi, penerbangan memakan waktu kurang lebih 55 menit. Begitu wisatawan tiba di Tambolaka, mereka bisa langsung ke Sumba Home Culture. Perjalanan ini mungkin memakan waktu sekitar 18 menit, karena jaraknya 9,2 km. Adapun rute terbaik, sudah pasti Jalan Lukas Dairo Bili.
1. Dimana untuk tinggal
2. Hotel Sumba Sejahtera
3. Hotel Sinar Tambolaka
4. Hotel Anggrek
5. Kyriad Hotel
Geografi
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah salah satu Kabupaten dari 4 (empat) Kabupaten yang ada di Pulau Sumba. Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki luas wilayah daratan sebesar 1.445,32 km² meliputi 11 (sebelas) wilayah Kecamatan yang terdiri dari 129 desa dan 2 (dua) kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Sumba Barat Daya terletak di bagian ujung barat Pulau Sumba yang tepatnya berada di antara 9°21'36.32" hingga 9°43'37.55" Lintang Selatan dan 118°55'40.53" hingga 119°24'40.76" Bujur Timur.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya adalah sebagai berikut:
Topografi
Secara topografis, Kabupaten Sumba Barat Daya terbagi ke dalam lima kelompok wilayah topografis, yaitu :
1. Wilayah gunung yang ditandai dengan kemiringan yang tinggi, wilayah ini meliputi Gunung Tanadaro.
2. Wilayah perbukitan yang ditandai dengan kemiringan yang lebih rendah dari wilayah gunung.
3. Wilayah undukan dekat laut yang ditandai undukan dan jurang yang curam sepanjang pantai selatan.
4. Wilayah datar yang cukup luas dan dikelilingi bukit seperti dataran Anakalang.
5. Wilayah dataran alluvial yang ditandai oleh dataran yang agak sempit sekitar sungai.
6. Keadaan kemiringan lahan di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya terdiri dari lahan datar hingga berbukit dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar ±0 hingga 850 mdpl (di atas permukaan laut), sedangkan topografi kawasan sepanjang pantai relatif datar.
Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kabupaten Sumba Barat Daya sangat dipengaruhi oleh 3 (tiga) sumber air, yaitu air tanah bebas, air tanah tertekan, dan air permukaan tanah. Air tanah bebas merupakan sumber air tanah yang mengikuti kondisi morfologi tanah, sedangkan air tanah tertekan terletak jauh di dalam tanah dengan lapisan yang kedap air. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Sumba Barat Daya menggunakan air permukaan untuk keperluan sehari-harinya.
Kabupaten Sumba Barat Daya memiliki 6 (enam) buah sungai dengan panjang yang cukup bervariasi. Sungai-sungai tersebut terletak di empat kecamatan yaitu Sungai Pola Pare dan Sungai Wai Ha dengan panjang 18 km dan 9 km di Kecamatan Kodi Balaghar, Sungai Wee Wagha dan Sungai Wee Lamboro dengan panjang masing-masing 10 km terletak di Kecamatan Wewewa Selatan, Sungai Wee Kalowo dengan panjang 7 km di Kecamatan Wewewa Timur dan Sungai Loko Kalada sepanjang 16 Km yang terletak di Kecamatan Loura.
Iklim
Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Sumba Barat Daya beriklim tropis dengan tipe tropis basah dan kering (Aw) yang ditandai dengan adanya dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya berlangsung pada periode November hingga April dengan rerata curah hujan lebih dari 150 mm per bulannya pada bulan-bulan tersebut. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Sumba Barat Daya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Suhu udara rata-rata di wilayah Sumba Barat Daya berkisar antara 21°–34°C terutama di wilayah pesisir dan dataran rendah. Tingkat kelembapan di wilayah ini pun bervariasi antara 60%-90%.
Pemekaran
Kabupaten Sumba Barat Daya adalah 1 dari 16 kabupaten/kota baru yang dimekarkan pada tahun 2006, setelah DPR telah menyetujui Rancangan Undang-undangnya pada tanggal 8 Desember 2006.
Wisata
Beberapa tempat wisata yang ada di Tambolaka:
4. Danau Weekuri]
----- ooooo oOo ooooo -----
Sumber : Google Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar