Kamis, 31 Maret 2016

Kisah Nabi Zulkifli, a.s.




Asal-Usul Nabi Zulkifli, a.s.

Zulkifli (bahasa Arab: ذو الكفل, Dhū'l-Kifl) (sekitar 1500-1425 SM) adalah salah satu nabi dalam ajaran Islam yang diutus kepada kaum Amoria di Damaskus. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1460 SM dan diutus untuk mengajarkan tauhid kepada kaumnya yang menyembah berhala supaya menyembah Tuhan Yang Maha Esa, taat beribadah, dan membayar zakat. Ia memiliki 2 orang anak dan meninggal ketika berusia 95 tahun di DamaskusSyiria. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran.

Beberapa umat muslim masih mempertanyakan statusnya sebagai nabi. Tetapi ada juga sejumlah umat muslim yang percaya bahwa ia adalah orang beriman dan penyabar yang disebutkan dalam Al-Qur'an namun bukan seorang nabi.

Nama Zulkifli ia dapat ketika pada suatu hari, Raja mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, "Siapakah yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan jika malam beribadah?"

Tak ada seorang pun yang berani menyatakan kesanggupannya. Menurut Mufassirin, akhirnya seorang anak muda yang bernama asli Basyar mengacungkan tangan dan berkata ia sanggup melakukan itu. Sejak saat itulah ia dipanggil dengan julukan Zulkifli yang artinya 'Sanggup'.

Riwayat Zulkifli sedikit sekali disebutkan dalam Al-Qur'an. Ia adalah putra Nabi Ayub yang lolos dari reruntuhan rumah Nabi Ayub yang menewaskan semua anak Nabi Ayub. Zulkifli adalah orang yang ta’at beribadah. Ia melakukan sembahyang seratus kali dalam sehari.

Nabi Zulkifli, a.s. menjadi raja
Suatu ketika, raja di negeri Rom saat itu, Nabi Ilyasa sudah semakin tua. Karena tak memiliki calon pengganti, raja mengadakan sayembara kepada kaum Rom, bahwa siapapun yang berpuasa di siang hari, beribadah di malam hari, dan tidak melakukan marah, ia akan diangkat menjadi raja.

Hal ini terdapat dalam riwayat Ibnu Jarir : “Apabila Al-Yasa AS (Nabi Ilyasa). meningkat tua, dan ingin memberikan tugas untuk memimpin bangsa Israel kepada yang sesuai. Baginda mengumumkan: Hanya orang tersebut akan dipertimbangkan untuk menggantikan baginda dan yang berpuasa pada siang hari, mengingati Allah pada malam hari dan menahan diri daripada sifat marah. Salah seorang daripada mereka (Basyar) berdiri dan berkata: Aku akan patuh kepada syarat-syarat tersebut. Baginda mengulangi syarat-syarat itu semula sebanyak tiga kali dan lelaki yang sama berjanji dengan bersungguh-sungguh akan memenuhi syarat-syarat tersebut. Maka dia dilantik untuk membawa tugas tersebut.”

Kemudian, terbersitlah ide untuk membuat sayembara. Sayembara itu bertujuan untuk menyaring kandidat pengganti raja. Maka, raja merumuskan konsep sayembara tersebut. Orang yang mengikuti sayembara ini harus mampu berpuasa pada siang hari, beribadah pada malam hari, dan mampu mengendalikan hawa nafsunya, terutama nafsu amarah.

Kandidat yang lolos akan diberikan kesempatan untuk menjalankan pemerintahan sekian waktu. Raja akan menilai kinerjanya. Siapa yang paling baik nilainya, dia yang akan menggantikan raja memerintah Syam.

Maka, sayembara itu pun disebarluaskan ke seluruh negeri Syam. Namun, setelah sekian waktu hanya ada seorang pemuda yang mendaftar. Dia bernama Basyar. Basyar menyatakan kesanggupannya kepada raja. Raja pun memberikan kesempatan kepada Basyar untuk menjalankan pemerintahan.

Selama masa itu, raja memantau kinerja Basyar. Ternyata, Basyar mampu menjalankan pemerintahan dengan baik. Ia juga mampu berpuasa pada siang hari, beribadah pada malam hari, dan mengendalikan hawa nafsunya.

Raja sangat senang dengan kinerja Basyar. Kemudian, ia mengangkat Basyar menjadi raja menggantikan dirinya. Basyar pun mendapat julukan ‘Zulkifli’ yang artinya ‘Orang yang menepati janji’. Maka, mulailah Zulkifli memimpin kerajaan secara resmi. Ia memerintah dengan adil dan bijaksana.

Kemudian, saat itu pula, beliau diangkat menjadi nabi dan rasul oleh Allah SWT. Ia pun menyeru kepada rakyatnya agar hanya menyembah kepada Allah, berjuang di jalan-Nya, dan memperbaiki akhlak dan perilaku.

Zulkifli sangat disegani dan dihormati rakyatnya. Dakwahnya banyak diikuti oleh rakyatnya. Ia sukses menjalankan tugasnya sebagai nabi sekaligus raja.

Dari kutipan riwayat di atas, Basyar menyanggupi semua persyaratan yang diberikan raja kepadanya. Ia pun dinobatkan menjadi raja. Pada masa pemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk menjadi hakim adil dalam menyelesaikan perkara. Karena keadilan dia, maka ia disebut sebagai Zulkifli pada masa itu.

Gangguan Setan

Allah mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah beberapa lama menjadi raja, dia memenuhi segala janjinya, sehingga Allah memberinya ujian kepadanya dengan setan yang berkeinginan untuk menggoyahkan imannya.

Suatu ketika, setan menjelma sebagai musafir lelaki tua. Keinginannya adalah membuat marah Zulkifli. Ia memaksa penjaga untuk dapat masuk istana dan menemui Zulkifli pada larut malam. Lelaki tua itu diizinkan masuk oleh penjaga istana. Dalam pertemuan tersebut, setan mengadu kepada Zulkifli tentang kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun Zulkifli menyuruhnya untuk datang besok malam ketika kedua belah pihak sudah merasa siap untuk bertemu. Namun musafir tersebut mengingkarinya dan malah datang pagi hari.

Keesokan harinya, musafir tersebut datang dan mengadu seperti pada malam sebelumnya. Maka Zulkifli menyuruhnya untuk datang pada malam hari saja. Lelaki itu berjanji dengan bersungguh-sungguh pada Zulkifli untuk datang pada malam hari. Namun ia mengingkarinya.

Pada hari yang ketiga, musafir itu datang lagi. Pada kali ini, tidak ada tanggapan dari Zulkifli. Maka setan itu tersebut menyelinap menembus pintu dan menunjukkan dirinya kepada Zulkifli. Zulkifli sangat terkejut melihat jelmaan setan tersebut. Lalu dia pun mengetahui bahwa musafir itu adalah setan yang mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal. Karena keberhasilan Zulkifli menahan amarah, maka oleh Allah ia diangkat sebagai seorang nabi.

Kaum Romawi

Nabi Zulkifli diutus oleh Allah kepada kaum Rom agar selalu mengingat satu Tuhan dan tidak menyembah berhala.

Suatu ketika terjadi pemberontakan di negerinya oleh orang-orang yang durhaka kepada Allah. Zulkifli menyeru pada rakyatnya agar berperang, namun mereka semua takut mati sehingga tak seorang pun yang mau berperang. Mereka pun meminta Zulkifli untuk berdoa kepada Allah SWT agar mereka semua tidak mati dan menang dalam perang. Zulkifli pun berdoa kepada Allah dan Allah pun mengabulkan doanya.

Kesabaran Nabi Zulkifli, a.s.
Di bawah kepemimpinan Nabi Zulkifli, Syam menjadi negeri yang makmur dan sejahtera. Dakwah dan pengaruhnya juga semakin luas. Bahkan, sampai ke negeri tetangga.

Saat itu, ada seorang raja negeri tetangga yang iri melihat kesuksesan Nabi Zulkifli. Raja itu bernama Baraja. Ia berencana menyerang Syam. Rencana itu diketahui oleh Nabi Zulkifli. Akhirnya, Nabi Zulkifli menyeru rakyatnya untuk mempertahankan negerinya.

Rakyat Syam menyambut seruan Nabi Zulkifli. Namun, mereka ingin menguji kesabaran Nabi Zulkifli. Mereka mengatakan bahwa mereka mau berjuang asalkan Nabi Zulkifli mendoakan mereka agar tidak mati.

Nabi Zulkifli terkejut mendengarkan permintaan rakyatnya. Itu adalah permintaan yang sangat sulit karena menyalahi takdir Allah. Setiap manusia pasti mati. Namun, Nabi Zulkifli tetap sabar menyikapi ulah rakyatnya.

Nabi Zulkifli mengadu kepada Allah. Ia menyampaikan permohonan rakyatnya yang melampaui batas itu. Namun, di luar dugaannya, permohonan rakyat Syam dikabulkan Allah.

Kemudian, Nabi Zulkifli berjuang bersama rakyatnya melawan pasukan Raja Baraja. Mereka akhirnya memenangkan peperangan. Raja Baraja tewas dalam peperangan itu.

Rakyat Syam kembali ke negerinya. Mereka menjalani hidup seperti biasa. Namun, timbul masalah baru akibat permohonan mereka waktu itu. Penduduk Syam terus bertambah dan semakin padat. Setiap waktu, ada manusia yang lahir ke dunia. Namun, orang-orang yang sudah tua tidak mati-mati karena permohonan mereka.

Akhirnya, rakyat Syam menyadari kekeliruannya. Mereka menghadap ke Nabi Zulkifli. Mereka menyatakan mencabut permohonannya ketika itu. Mereka menyerahkan urusan kematian kepada Allah. Mereka meminta Nabi Zulkifli menyampaikannya kepada Allah. Nabi Zulkifli pun berdoa kepada Allah.

Permohonan Nabi Zulkifli dan rakyat Syam dikabulkan. Mereka dapat menjalani kehidupan secara normal. Ada kelahiran, ada pula kematian. Itulah takdir dari Allah. Rakyat Syam semakin giat mendukung Nabi Zulkifli menyebarkan agama Allah.

Nabi Zulkifli wafat pada usia 75 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Kafel, sekitar 130 km dari Baghdad, Irak.

Referensi dalam al-qur’an

Zulkifli disebutkan dalam ayat Al-Qur'an Surat Al Anbiyaa' dan Surat Shaad :

...dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik (Surah Sad:48)

...dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh (Surah Al-Anbiya':85-86)

Pendapat dan kontroversi tentang Nabi Zulkifli, a.s.

Ø Sebagian muslim sependapat dengan pandangan Muhammad bin Jarir al-Tabari, mengangap Zulkifli adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan seorang nabi. Sebagian lainnya percaya bahwa dia seorang nabi.
Ø Menurut Baidawi, Zulkifli seperti dengan nabi Yahudi bernama Yehezkiel yang dibawa ke Babilonia setelah kehancuran Yerussalem. Baginda dirantai dan dipenjarakan oleh RajaNebukadnezar. Baginda menghadapi segala kesusahan dengan sabar dan mencela perbuatan mungkar Bani Israil.
Ø Menurut versi lain nama aslinya Waidiah bin Adrin. Ia nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia membangun kota Kifl di Irak.
Ø Ada dua tempat yang diyakini sebagai makam Zulkifli. Pertama di Kifl, Irak dekat Najaf dan Al-Hillah dan yang kedua di Nawa, Suriah.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA

  KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA Orientasi Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah sebuah kabupaten di Provinsi S...